BAB 05.
***Istriku bocah SMA.***
Satya clingukan lihat kanan kiri setelah keluar dari lift lantai paling bawah dan berharap Risa belum pergi dari kantor ini.
"Kenapa tidak di telfon saja." saran Alya yang ternyata mengekori Satya.
Satya mendengus, tapi ia juga melakukan apa yang Alya sarankan.
"Hallo." suara dari seorang sana terdengar saat nada sambungan ke dua.
"Hallo Risa kamu dimana." Tanya Satya langsung.
"Kenapa?"
"Apanya yang kenapa? Kamu dimana sekarang?" tanya Satya lagi karena Risa bukanya menjawab malah balik tanya.
"Kenapa Kak Satya nelpon Risa?" tanya Risa tanya mau menjawab pertayaan Satya.
"Ck! Tinggal jawab kamu dimana sekarang, ribet banget sih." ucap Satya kesal.
"Risa lagi nyari om om kesepian nih, siapa tahu dapet kan lumayan bisa dapat bunga bank." ucap Risa santai.
Membuat Satya melotot dan spontan berteriak. "Apa kamu bilan!."
"Ihh kak Satya jangan teriak teriak, Risa tidak tuli kok." ucap Risa seraya terkekeh geli.
"Seriusan Risa, kamu dimana sekarang." ucap Satya.
"Di hatimu..... Eaaaa."
Satya kembali berdecak kesal karena Risa yang main main dengannya.
"Risa Diandra."
"Setiawan-nya mana? Seharusnya kan Risa Diandra Setiawan."
Satya mengacak-acak rambutnya frustasi, tidak peduli Alya dan resepsionis atau karyawan yang ada di lobi menatapnya aneh.
"Duh tidak usah frustasi begitu juga kali kak, Risa tidak kemana mana kok."
Satya mengedarkan pandangannya ke sekitar saat mendengar suara Risa yang seakan tahu keadaan dirinya.
"Nyari siapa? Risa ya?"
"Hah..."
Satya menghela nafas panjang lalu berhenti clingukan seperti orang bodoh. Risa berhasil membuat Satya kelihatan kayak orang beneran frustasi.
"Ya sudah kalau tidak mau ngasih tahu dimana kamu---
"Eh ehh jangan di tutup dulu telponnya."
"Kenapa?"
"Memang sudah tidak kangen?"
Tut! Tut! Tut!
Dengan kesal Satya mematikan sambungan telfon.
"Gimana, sudah tahu dimana Risa?" tanya Alya bingung.
Satya menggelengkan kepalanya kesal. "Kamu sih pake acara ngusir dia segala." ucap Satya.
"Kan Aku tidak tahu kalau Risa itu adik kamu, lagi pula dia tidak memberitahuku." balas Alya tidak terima disalahkan.
"KAK SATYA!"
Satya yang melihat Risa di sebrang jalan dengan tangan yang menenteng plastik dengan tersenyum tanpa dosa pun hanya bisa mendelik kesal.
"Nah itu adik kamu." ucap Alya.
Satya pun langsung melangkah kearah Risa yang masih setia melambai kearahnya.
"Ck!"
Satya berdecak kesal karena merasa jalan dari lobi menuju luar gerbang tempat Risa berdiri itu terlalu jauh.
"Risa jangan asal nyebrang, banyak mobil." ucap Satya mulai panik saat melihat Risa tidak memperhatikan jalan dan hanya melihat kearahnya dengan senyuman lebarnya.
"Risa!"
Satya berteriak saat hampir saja tubuh Risa tertabrak mobil, untung saja sopir mobil itu mengerem mobilnya tepat waktu. Jika tidak maka Risa mungkin sudah tertabrak mobil saat itu juga.
"Risa hati hati." pekik Satya lagi saat Risa tiba tiba berlari kearahnya.
Dan
Brak!
Dugh!
Satya mengerjapkan matanya untuk melihat apa yang terjadi. Baru saja Risa menolongnya dari tabrakan-- atau jika saja Risa tidak berlari dan mendorong badan Satya, maka mungkin Satya lah saat ini yang tergeletak berlumuran darah di atas aspal itu.
Untung saja Risa---
"Risa!"
Pekik Satya saat sadar bahwa Risa-lah yang tertabrak mobil karena menyelamatkan dirinya yang ceroboh berdiri di tengah Jalan. Padahal mulutnya terus mengoceh agar Risa hati hati.
"Risa bangun."
Satya memangku kepala Risa yang sudah berlumuran darah, bukan hanya kepalanya. Tapi hampir seluruh gaunnya berlumuran darah.
"Risa bangun!" seru Satya seraya menepuk pipi Risa berharap gadis itu mau membuka matanya.
"Satya sebaiknya kita cepat bawa Risa ke rumah sakit sebelum Risa kehabisan darah." ucap Alya yang ngeri sendiri melihat kejadian ala ala drama tadi terjadi di depan matanya sendiri.
Satya pun langsung membawa tubuh Risa kembali ke arah gedung kantornya untuk mengambil mobil. Setelah Satya memasukkan Risa ke mobil, ia pun langsung ikut masuk dan mengemudi mobil menuju rumah sakit bersama Alya.
Rumah Sakit Bina Kasih.
"Maaf Anda harus menunggu diluar, tidak boleh ikut masuk." ucap suster menahan tubuh Satya yang hendak ikut masuk ruang UGD.
"Tapi sus---
"Sudah Satya kita tunggu dokter tangani Risa di sini." ucap Alya menahan lengan Satya.
Satya akhirnya mengalah dan membiarkan suster dan dokter berusaha menyelamatkan Risa.
"Satya Aku minta maaf ya..."
Satya Menatapakya sekilas lalu berjalan untuk duduk di kursi yang telah di sediakan.
"Gara gara Aku, Risa jadi kecelakaan." lanjut Alya menyesal karena jika saja ia tidak menyuruh Risa pergi pagi tidak akan seperti ini jadinya.
Satya tidak menjawabnya, ia kesal pada dirinya sendiri karena menurutnya ialah yang telah membuat Risa kecelakaan.
Beberapa menit kemudian seorang pria berseragam putih atau dokter yang menangani Risa keluar ruang UGD membuat Satya langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana dokter?" tanya Satya langsung.
"Pasien kekurangan banyak darah dan stok dirumah sakit ini hanya tinggal satu kantong dan Risa membutuhkan lebih dari satu kantong." jelas dokter itu.
"Jadi."
"Kami membutuhkan darah tambahan."
"Apa golongan darah Risa dok?" tanya Satya.
"O+... Jika sudah menemukan golongan darah yang sama tolong beritahu kami."
"Baik dokter."
Lalu dokter pun kembali masuk keruang UGD.
"Alya golongan darah kamu apa?" tanya Satya.
Alya menatap Satya bingung. "B-... Kenapa? Bukankah dia adik kamu, harusnya darah kamu atau ayah-ibu kalian ada yang cocok kan?"
Satya menggelengkan kepalanya, bagaimana ini? Orang tua Risa sedang ada di luar negri. Lalu kedua kakak Risa juga sedang tidak ada di kota yang sama.
"Satya, Risa benar adik kamu kan?"
Satya menggelengkan kepalanya. "Aku boong, dia bukan adekku."
"Lah terus?" tanya Alya bingung.
Satya meringis menatap Alya yang tengah menatapnya bingung.
"Risa itu istriku... Aku akan menjelaskan nanti, tapi sekarang tolong bantu aku cari orang dengan golongan darah O+." ucap Satya lalu mulai menghubungi orang tua Risa.
Mohon maaf bila masih menemukan adanya typo...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
𝐆𝐞𝐦𝐨𝐲😚
😍😍😍😍😍
2023-12-28
0
Edah J
sedikit terkuak yaa
2021-12-11
2
Juney
apa akan ada drama amnesia?
2021-03-19
1