BAB 04.
***Istriku Bocah SMA.***
"Kalau suami kamu suka nya sama yang model kayak tante tante, maka kamu juga harus bisa menjadi apa yang suami kamu inginkan..."
"Maksud tante bagaimana?" tanya Risa bingung.
"Mulai sekarang kamu harus merubah dirimu." ucap Tante Melda lalu mengikat rambut panjang Risa.
"Suami kamu mungkin tidak suka sama cewek tomboy... Jadi lepasin semua tindik yang kamu pakai, semua tanpa terkecuali."
Risa mengangguk, menatap tante Melda dari cermin di depannya dan mulai melepaskan tindik di kedua telinganya yang selama ini selalu ia tutupi dengan rambutnya.
"Itu yang di hidung sama di lidah belum." ucap Tante Melda.
Setelah Risa melepaskan tindakannya, tante Melda merias wajah Risa agar terlihat lebih segar dan tidak kucel.
"Tante kok menor banget sih? Aku jadi kayak tante tante nanti." ucap Risa memperhatikan tante Melda merias wajahnya.
"Itu kan yang di mau suami kamu."balas tante Melda santai.
"Kamu cantik banget tahu kalau dandan kayak gini... Mulai hari ini pokoknya kamu tidak boleh pakai celana jeans lagi. Kamu harus pakai gaun terus, biar suami kamu tidak bisa berpaling dari kamu ke perempuan lain." ucap tante Melda dengan senyuman lebarnya.
"Kamu juga harus banyak senyum biar suami kamu meleleh nanti liatnya." lanjut tante Melda.
"Tante pikir suami aku eskrim." ucap Risa.
"Duhh sudahlah, sebaiknya kita ayo belanja buat kebutuhan kamu." ucap tante Melda.
"Apa?"
"Ya beli gaun buat kamu, pokoknya kamu tidak boleh pakai celana panjang dan kaos lagi." uca tante Melda lalu mengajak Risa belanja banyak sekali gaun.
"Tante ini kebanyakan deh." ucap Risa.
"Tidak Risa, kamu harus sering sering belanja gaun mulai saat ini jangan celana panjang melulu."
"Terserah tante saja deh." ucap Risa pasrah menerima banyak sekali gaun.
*** Istriku bocah SMA.***
Risa menatap Satya kesal, ia sudah susah payah dandan dan beli gaun sampai pulang malam begini eh malah di katain tante tante girang sama Satya. Bagaimana tidak kesel coba?
Sampe Risa tidur pun Satya masih aja tetap ngomel tidak jelas bilang riasan wajah Risa yang terlalu tebal lah, yang baju Risa kekecilanlah. Dan masih banyak lagi!
"Hari ini kamu acaranya mau kamana? Kamu kan lagi tidak sekolah?" tanya Satya saat mereka tengah sarapan.
Risa menatap Satya sekilas lalu kembali fokus pada sarapannya. "tidak tahu, jalan jalan mungkin cari om om kesepian." celetuk Risa asal.
Satya pun langsung tersedak makanan saat mendengar ucapan santai Risa.
"Uhuk-uhuk..."
"Apa tadi kamu bilang?!" tanya Satya.
Risa mendongak menatap Satya yang tengah menatap tajam kearahnya.
"Kenapa? Kak Satya bilang aku ini kayak 'tante tante girang'." balas Risa.
Satya mendengus tidak mengerti bagaimana jalan pikiran bocah SMA di hadapannya itu.
"Mulai hari ini sampai kamu kembali masuk sekolah lagi, kamu ikut aku ke kantor." ucap Satya memutuskan untuk lebih baik Risa ikut ke kantor bersama dirinya daripada Risa benar benar melakukan apa yang gadis itu katakan tadi. Mencari om om kesepian! Yang benar saja!!
"Kenapa aku harus ikut kak Satya?" tanya Risa.
Satya meneguk minuman, bingung mau membalas ucapan Risa dengan apa.
"Hmm ya pokoknya kamu harus ikut aku ke kantor." ucap Satya.
"tidak takut nanti kalau aku bilang sama orang kantor kalau gadis SMA ini adalah istri kamu?" Tanya Risa.
'Aku lebih takut kamu beneran nyari om om kesepian dari pada bongkar rahasia kita' batin Satya.
"Sudah ahh ayo cepat kamu siap siap kita berangkat ke kantor sekarang, banyak yang harus aku kerjakan." ucap Satya.
Walau masih heran dengan sikap Satya, tapi Risa tetap mengangguk dan cepat menyelesaikan sarapannya dan bersiap siap untuk ikut Satya ke kantor. Ya entah apa yang akan Risa lakukan nanti di kantor, ia bahkan tidak tahu.
Satya melotot melihat dress yang Risa kenakan.
"Kamu mau pake itu?" tanya Satya.
Risa mengangguk dengan senyuman lebarnya. "Memangnya kenapa? Aku cantik kan?"
"Kamu itu mau ikut aku ke kantor, bukan mau jual tubuh." ucap Satya sarkasme.
Risa mengendikkan bahunya acuh. "Ya kalau kak Satya tidak jadi ngajak Risa juga tidak Apa-apa. Risa bisa pergi sama teman Risa." ucap Risa santai.
Dan pada akhirnya mau tidak mau Satya pun mengiyakan saja daripada membiarkan Risa bertingkah.
Sesampainya di kantor Risa hanya mengikuti Satya tanpa banyak bicara, seperti patung berjalan.
"Risa jangan ngikutin aku terus dong." ucap Satya kesal karena sudah seperti induk ayam.
"Terus Risa harus ngapain kak?" tanya Risa polos.
"Duduk di sofa sana, masa mau ke kamar mandi juga kamu ikut sih." ucap Satya.
"Kenapa tidak boleh?" tanya Risa.
"Memangnya kamu tidak malu?" tanya Satya balik bertanya.
Risa tersenyum miring. "Kenapa aku harus malu sama suami sendiri?"
"Ck! Dasar bocah." gerutu Satya seraya menutup pintu kamar mandi dengan kencang.
"Bocah juga istri kamu loh kak." ucap Risa sedikit berteriak.
Lalu Risa pun duduk di sofa. "Terus aku harus duduk di sofa gini sampe anjing bertelur."
Dan sejak kapan ada Anjing bertelur?
"Masuk." seru Risa saat mendengar suara ketukan pintu.
Alya masuk keruangan Satya dan menatap Risa yang duduk di sofa dengan sinis.
"Kamu siapa sih, dari pagi ngintilin Satya terus kayak anak ayam aja. Risih aku liatnya?" tanya Alya sinis.
Risa mengakat sebelah alisnya lalu menatap Alya dari atas hingga bawah. "Aku Risa. Kak Satya saja tidak risih kenapa kamu yang risih?"
Alya berdecak kesal. "Sebaiknya kamu pergi deh, Satya juga tidak akan suka sama cewek model seperti kamu ini." ucap Alya.
"Oh ya sudah aku pergi... Nanti kalau kak Satya nyariin kamu yang tanggung jawab ya." ucap Risa santai lalu melangkah keluar ruangan Satya dengan riang gembira karena akhirnya dia bisa mencari udara segar.
"Satya tidak akan mencari kamu , dari pagi saja dia nyuekin kamu." dengus Alya bertepatan dengan kamar mandi yang terbuka.
Satya menatap bingung Alya yang ada diruangannya lalu pandangannya menatap ke sekitar dan mendelik saat tidak menukan Risa dimana pun.
"Nyari apa Sat?" tanya Alya. 'Jangan bilang nyari cewek tadi'
"Risa mana?" tanya Satya.
"Siapa? Cewek yang ngintilin kamu terus kayak anak ayam itu." ucap Alya.
Satya menatap Alya dan mengangguk.
"Oh tenang saja, sudah aku usir dia." ucap Alya santai.
Sementara itu Satya melotot tidak percaya pada ucapan Alya.
"Apa kanlmu bilang?!" seru Satya.
Alya menatap Satya bingung. "Kenapa, aku cuma bantu kamu mengusir cewek itu kok."
"Kenapa kamu usir sih Al, dia itu ist---adek Aku."
"Hah?"
Satya pun langsung bergegas keluar ruangan untuk mencari Risa dan berharap jika Risa belum pergi dari gedung ini. Bisa gawat kalau sampe Risa beneran pergi dan nyari om om kesepian!
Mohon maaf bila masih menemukan banyak typo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
𝐆𝐞𝐦𝐨𝐲😚
om om😍😍😍
2023-12-28
0
Edah J
Satya udh ada rasa yaaa😁😁
2021-12-11
2
Juney
ngebut baca sampai End
2021-03-19
1