💥💥💥
Keesokan paginya Zera telah siap untuk pergi bekerja, awalnya Zera sudah memesan taxi online namun Deandra menyuruhnya untuk membatalkannya, sebab dirinya lah yang akan mengantarkan Zera pergi bekerja dan karena mereka juga satu perusahaan ini.
" Nyonya mari Tuan Dean sudah menunggu di dalam." ucap Kevin di adalah asisten sekaligus tangan kanan Deandra.
" Ah iya baiklah." dengan malu-malu Zera pun masuk ke dalam mobil, Deandra yang melihat itu tersenyum tipis kepadanya.
Di dalam mobil hanya ada keheningan yang melanda mereka bertiga, Deandra sibuk dengan ipadnya, Kevin tentu sibuk dengan kemudinya sementara Zera sibuk memikirkan bagaimana jika ada yang melihat dirinya keluar dari dalam mobil Boss mereka.
" Zer kenapa? sepertinya kamu sedang gelisah?" tanya Deandra sedari tadi ia memperhatikan Zera dan akhirnya keberanian muncul menghampirinya untuk bertanya kepada Zera.
" Mmm anu Tuan saya takut jadi obrolan gosip-gosip karyawan lain jika ada yang melihat saya keluar dari dalam mobil Tuan."
Deandra tersenyum " Kamu tenang saja tidak akan ada yang berani mengosipin kamu."
" Hehehe." Zera tersenyum rasanya ia sangat malu berada di samping Bossnya ralat yang kini telah menjadi suami sahnya baik secara agama maupun negara.
Kevin yang menatap keduanya dari balik kaca spion tersenyum, sepertinya Bossnya itu sudah mulai jatuh cinta pada wanita yang kini telah menjadi istrinya itu.
Di ruangan Zera.
Dia menaruh tasnya di atas meja lalu menumpu kepalanya menunggunakan tangan sebagai tumpuannya.
Jika di pikir-pikir hidupnya itu seperti dongeng seorang karyawan menikah dengan Bossnya kan aneh, sudah seperti upik abu yang menikahh dengan seorang pangeran saja.
" Zer.." panggil Sania yang melihat Zera sedang melamun sendirian.
" Hmmm.."
" Bengong aja gimana waktu ketemu sama Tuan Boss di cincang-cincang ngak?" ledek Sania seraya menaruh tasnya di atas meja kerjanya.
Zera terkekeh kecil " Hahaha engak.." balasnya singkat.
Sania mendekat ke arah meja Zera lalu berdiri di hadapan Zera.
" San sebenernya aku mau cerita sama kamu, tapi kamu jangan bilang-bilang sama siapa-siapa. Cukup kamu aja yang tau."
" Okk--eh bentar itu cincin yang kamu pake kayak cincin orang yang udah nikah aja." ucap Sania sambil menatap cincin yang berada di jari manis Zera, sudah bisa di pastikan harganya pasti sangat mahal terlihat dari bentuknya.
Baru saja Zera akan menceritakannya pada Sania " Iya ini yang aku mau ceritain sama kamu, tapi kamu janji ya jangan bilang-bilang." pesan Zera.
" Iya aku janji kamu ini kayak yang baru kenal aku aja."
Pertama sebelum Zera mulai menceritakan kisahnya yang bak dongeng itu, ia menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya setelah di rasa sedikit relax Zera langsung menceritakan semuanya pada Sania.
" What!! kamu ngak bohong kan?" pekik Sania ia merasa tidak percaya dengan apa yang barusan di ucapkan oleh Zera kepadanya beberapa detik yang lalu.
Ckk Zera berdecak benarkan dugaannya pasti respon Sania seperti itu.
" Yaudah nanti kamu ceritain lebih detail lagi ya.." sambung Sania saat melihat jam di pergelangan tangannya telah menunjukan pukul 07:30 itu pertanda waktunya untuk mereka bekerja.
***
Pulang pun tiba tiba-tiba mobil yang di tumpangi oleh Deandra berhenti tepat di depan Zera.
Kaca mobil pun terbuka dan tampaklah lelaki tampan menggunakan kaca mata menengok ke arahnya siapa lagi kalau bukan Deandra suaminya sekaligus Bossnya di tempat ia bekerja.
" Ayo masuk kita pulang bareng." ajak Deandra ia menyetir mobilnya sendirian karena ingin berduaan dengan Zera jadinya Deandra menyuruh Kevin pulang menggunakan mobilnya yang lain.
Tanpa pikir panjang dan ba bi bu lagi Zera langsung masuk ke dalam mobil Deandra, Deandra tersenyum ke arah Zera yang berada di sampingnya.
Setelah Zera masuk ke dalam mobil Denadra pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
" Ayo kita ke supermarket dulu.." ajak Deandra.
" Iya Dean persedian di kulkas pun sudah habis semuanya." sahut Zera.
Deandra tersenyum setelah itu keduanya turun dari dalam mobil lalu mulai berjalan masuk ke dalam super market.
Saat mereka berdua masuk ke dalam super market semuo orang memandang ke arah mereka berdua, banyak awak media yang langsung meliput keduanya setelah melihat keberadaan Ceo muda terkenal bersama seorang wanita.
Deandra yang tahu Zera merasa risih pun langsung menyuruh awak media untuk berhenti meliput mereka berdua, setelah itu Deandra menggandeng lengan Zera tanpa mereka berdua sadari lengan keduanya saling bertautan satu sama lain.
Saat tiba di rak-rak sayuran dan bahan makanan lainya, Zera memasukan berbagai macam sayuran juga aneka macam bumbu ke dalam stoller yang di dorong oleh Deandra.
Setelah di rasa semuanya telah cukup mereka berdua pun berjalan menuju ke kasir, saat berjalan melewati rak-rak skincare tiba-tiba Zera ingat bahwa skincarenya yang berada di rumah telah habis rasanya jiwa kewanita-wanitaanya itu menggebu-gebu ingin membeli. Tapi apakah uangnya akan cukup untuk membeli skincarenya yang habis teringat ini masih awal bulan dan masih jauh dari tanggalnya gajihan.
Zera tersenyum bodolah ia harus bisa melupakan sedikit rasa gengsinya ralat lebih tepat rasa malunya.
" Mmm..Dean aku siapa kamu?" ucapnya menggunakan aksen aku kamu dan dengan nada lembutnya.
" Istri." balas Dean merasa sedikit aneh pada gelagat Zera, apalagi ia barusan berbicara menggunakan aku,kamu.
" Aku istri kamu kan?" tanyanya lagi.
" Iya.." batin Dean berbicara pasti ada maunya sama istrinya itu.
" Berarti aku tanggung jawab kamu kan?"
" Iya Zera." sahutnya.
" Yaudah tolong bayarin skincare aku ya." tanpa pikir panjang lagi Zera menarik lengan Deandra menuju rak-rak tempat penyimpanan skincare.
Deandra geleng-geleng kepala benar sudah dugaannya, pasti ada maunya ini cewek.
Tanpa merasa keberatan sedikitpun Deandra menggikuti kemauan istrinya itu.
Setelah selesai mereka berdua pun berjalan ke arah kasir untuk membayar belanjaannya.
Beberapa saat kemudian mobil yang mereka berdua tumpanggi telah sampai di lobby apartement, keduanya pun turun dari dalam mobil menuju lift.
" Sini biar saya bantu." ucap Deandra ketika mereka sudah sampai di dalam apartement, Deandra ingin membantu Zera yang sedang merapikan makanan dan bahan lainya yang tadi mereka berdua beli.
" Eh hehhe ngak papa biar saya saja."
Huft tadi ngomongnya make aku kamu sekarang kembali pake saya gumam Deandra di dalam hati.
" Ngakpapa."
Pada akhirnya Zera pun membiarkan Deandra membantunya merapikan belanjaan yang tadi mereka berdua beli.
Setelah selesai menata semua makanan dan lainya Zera tersenyum manis ke arah Deandra begitupun sebaliknya Deandra membalas senyuman manis yang Zera lontarkan kepadanya tanpa mereka berdua sadari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Refiana Faza
ah...aku kamu kalau ada maunya 😏😏😏
2022-01-01
0
𝐈𝐬𝐭𝐲
masih nyimak
2021-12-20
1
Tri Nadia
lanjut
2021-12-18
0