Ternyata benar firasat Aiden, Lolita benar-benar mendatangi toko cokelat milik Jenna. Wanita itu tengah berdiri didepan meja konter tempat Jenna dan Ruby memajang cokelat-cokelat cantik yang sudah Jenna buat sejak dini hari tadi saat pria itu memasuki pintu toko.
Ting...Ting...Ting...
Lolita terus saja menekan bel yang ada diatas meja tersebut, hingga suaranya membuat Aiden dan beberapa pelanggan tidak nyaman.
" Hentikan Lolita, kau sangat mengganggu!"
Lolita terkejut mendengar suara berat yang sangat familiar ditelinga nya.
" Apa yang kamu lakukan disini Aiden?"
" Apa urusanmu ingin tahu hal itu?" Tanya Aiden ketus, andai saja Lolita bersikap baik seperti teman-teman Aiden pada umumnya, mungkin Aiden pun akan bersikap baik padanya pikir Aiden.
" Aku calon tunangan mu Aiden, kamu harus mengingat itu dan aku tidak mau seorangpun mengganggu hubungan kita "
" Siapa yang bertunangan dengan mu Lolita? Aku tidak pernah merasa telah melamar mu selama ini..."
" Dan hentikan kekonyolan mu, kamu mengganggu para pelanggan toko ini " Lanjutnya.
Sementara didalam dapur produksi, terlihat dua orang gadis beda usia tengah mencuri dengar percakapan mereka. Posisi Jenna berdiri sementara Ruby membungkuk, mereka terhalang tirai plastik bertuliskan Sanremo Chocolatier
" Iisshhh...Ada yah nona perempuan model begitu " Ruby mencibir.
" Ssstt...Jangan kenceng-kenceng ngomongnya, ntar kedengaran " Bisik Jenna, padahal gadis itu hanya ingin mendengarkan lebih jelas lagi apa yang sedang mereka bicarakan. ( Dasar kepo - Author )
" Nona... Sepertinya sudah banyak pelanggan yang datang, aku akan melayani mereka dulu "
" Oke...Oke... Hati-hati dengan wanita itu " Kekeh Jenna.
" Selamat pagi semuanya, selamat datang di toko kami..!" Sapa Ruby kepada para pelanggannya.
" Perkenalkan saya Ruby, saya yang akan melayani anda semua hari ini " Lanjutnya.
" Mohon untuk antri yah..." Ruby membungkukkan badannya pelan, lalu dia mulai melayani satu persatu pelanggan yang sejak tadi menunggunya.
" Hei...Dimana temanmu? Aku ingin bicara dengannya!"
Ruby terlalu sibuk untuk melayani Lolita, Gadis itu sedang mengambilkan cokelat-cokelat permintaan tamu nya.
" Aku bilang hentikan Lolita, kau mempermalukan dirimu sendiri " Aiden menarik tangan wanita itu, tetapi Lolita malah menepisnya. Tindakan yang akan sangat dia sesali nantinya.
" Hei gadis berambut merah! Aku sedang berbicara kepada mu! Apa kamu tau siapa aku?" Teriakan Lolita membuat para pelanggan mulai merasa jengah, salah seorang wanita paruh baya berpenampilan cantik dan sopan menegurnya.
" Sebaiknya jaga bicaramu nona, kau sangat tidak sopan " Pintanya dengan ramah. Tipikal wanita bangsawan.
" Apa urusannya denganmu nyonya?! Dia yang tidak sopan karena tidak mengindahkan pertanyaan ku!"
" Lolita! Jaga bicaramu!" Aiden kembali menegurnya.
" Apa anda tidak lihat nona? Gadis baik itu sedang sibuk melayani pelanggan "
" Aku tidak perduli! Aku pun pelanggan disini! Bahkan aku bisa membeli toko ini hanya dengan uang jajanku!"
Jengah mendengar perdebatan yang terjadi, dan Jenna khawatir jika tamu-tamu lain akan terpengaruh dengan perilaku wanita yang menurutnya sangat tidak sopan itu maka wanita itu pun memutuskan untuk keluar dari dapurnya.
" Hallo nyonya, maafkan situasi yang terjadi saat ini " Jenna tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan kepada nyonya Arthur pelanggan setianya.
" Toko kami sedang ramai, mohon maaf telah membuat anda menunggu " Lanjutnya dengan sopan.
" Owh Jenna...Jangan mengkhawatirkan tentang hal itu, kau sangat tahu jika aku bersedia mengantri demi menikmati coklat lezat mu itu " Nyonya Arthur tersenyum ramah.
" Udah gak usah basa-basi! Aku sedang mencari mu wanita nakal! Kau telah tidur dengan calon suamiku semalam kan?!" Lolita sengaja meninggikan suaranya agar semua orang disana mendengarnya.
" Hei nona, jaga bicara anda! Nona Jenna adalah wanita baik-baik! Aku jaminannya! " Bela Ruby, gadis itu tak tahan mendengar tuduhan yang dilontarkan wanita yang sedari tadi mengganggu ketenangan para pelanggan di tokonya.
" Dan dia adalah calon istriku! Kau lah yang selama ini menggangguku!" Sambung Aiden.
Deg...
Bagai petir di siang bolong, Jenna mendengarkan perkataan yang dilontarkan oleh Lolita. Tetapi yang lebih dahsyat lagi mendengar pernyataan Aiden untuknya, bagaimana mungkin laki-laki ini mengatakan hal sedemikian penting pikirnya.
" Benarkah itu Jenna?" Nyonya Arthur tersenyum, entah mengapa wanita itu turut merasakan kebahagiaan Jenna, setidaknya itu yang dia kira.
" Aku turut bahagia untukmu nak, akhirnya kamu membuka hatimu untuk seorang pria "
" Apakah kau tidak akan mengenalkan nya kepadaku sayang ?" Lanjutnya.
Mendengar obrolan antara nyonya Arthur dan Jenna, maka semua pelanggan yang datang merasa lega. Perkiraan buruk sekilas mereka ternyata hanya tuduhan kosong wanita menyebalkan itu pikir mereka. Merekapun kembali fokus pada pesanan mereka masing-masing.
Berbeda dengan beberapa orang yang sedari tadi sedang berdiri diluar toko dan mendengarkan drama yang sedang terjadi didalam, tanpa melihat ending ceritanya mereka langsung menyebarkan sepenggal cerita yang telah mereka saksikan kepada para penduduk disana.
" Oia nyonya...Maafkan aku tidak sopan, namaku Aiden " Aiden meraih uluran tangan nyonya Arthur dan mencium punggung tangannya.
" Sebuah kehormatan bertemu dengan anda nyonya " Ujarnya.
Sementara Lolita semakin geram melihat aksi pembelaan Aiden terhadap Jenna, wanita yang dia kira hanya pelayan toko cokelat itu ternyata adalah pemilik nya. Perkiraannya tentang Aiden yang pergi ke Sanremo hanya untuk menemui gadis itu pun dia yakini benar adanya, dia bertekad akan melaporkan semua ini kepada orangtuanya.
" Kau akan sangat menyesal Aiden " Ancam Lolita, gadis itu bergegas keluar dari dalam toko.
Tak berselang lama, saat setelah Ruby dan Jenna selesai melayani tamu terakhir mereka yakni nyonya Arthur, tiba-tiba terdengar suara ribut orang-orang dari luar toko.
" Ada apa lagi ini..?" Gumam Jenna.
" Sebaiknya anda jangan keluar dulu nyonya Arthur, bahaya diluar " Pinta Aiden. Pria ini menemani nyonya Arthur berbincang selama wanita itu menunggu gilirannya untuk dilayani.
Jenna memutuskan untuk menemui orang-orang itu.
" Maaf tuan Miller ada apa ini? Kenapa ribut di depan tokoku?"
" Jenna maafkan saya, tetapi orang-orang ini bilang kamu telah mengganggu rumah tangga orang lain, bahkan kamu telah tidur dengan suami orang lain " Ujar Miller sungkan. Pria tambun itu adalah seorang Sherif dikota kecil itu.
" Ya Tuhan...! Bukankah tadi masalahnya sudah selesai?" Jenna memijat keningnya.
Melihat Jenna melakukan hal itu, Aiden bergegas mendekati wanita yang entah sejak kapan terlihat begitu menarik dimata Aiden.
" Ada yang bisa saya bantu Sherif?" Aiden melihat tanda bintang di seragam yang dikenakan oleh pria didepannya.
" Maaf tuan, saya hanya ingin memastikan kabar burung tentang nona Jenna "
Lalu Miller pun menceritakan kronologis bagaimana dia mendapatkan informasi penting itu.
" Maaf mengecewakan anda semua tuan dan nyonya, tapi perkiraan anda salah semua " Aiden menghela nafasnya sejenak.
" Nona Jenna adalah calon istriku, kami telah lama bertunangan, dan semalam kami tidak tidur bersama anda bisa mengeceknya langsung ke hotel Sanremo Sherif " Ujarnya.
" Aiden..." Ucap Jenna lirih, Aiden memberikan isyarat pada Jenna dengan menggelengkan kepalanya.
Para penduduk yang ada disana pun hanya ber oh ria mendengar penjelasan pria ganteng yang berdiri dihadapan mereka, tak lama merekapun membubarkan diri mereka masing-masing.
.
.
.
To be continued 😉
Hai Kaka Terimakasih udah meninggalkan jejak kalian disini yah 😘
Terimakasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Aisya Riha
aiden jtuh cinta....lanjut thor
2022-02-17
0
Wiek Soen
masih penasaran
2021-11-19
1
Osie
aku msh bingung...napa aiden n jenna g saling kenal..mereka kan sepupuan..apa ini jenna yg berbeda? bkn anak paman nico
2021-11-18
5