Bab 5

Pagi hari.

Anindira pergi ke dapur untuk memasak, aluna yang melihat itu langsung menghampirinya.

"Dira, kamu sedang apa?"

"Aku sedang masak mba."

"Kamu gak perlu lakukan itu, biar bi sri dan ana yang mengerjakannya."

"Gak papa mba aku sudah terbiasa setiap pagi menyiapkan makanan."

"Jangan non, ini adalah pekerjaan kami." Ucap bi sri juru masak keluarga pradana.

"Ini bi sri, beliau sudah berpuluh-puluh tahun bekerja sebagai juru masak di keluarga ini, Dan itu ana anak nya bi sri."

"Halo nona.." Sapa ana sambil membungkuk

"Kamu tidak perlu membungkuk seperti itu."

Anindira memegang bahu ana supaya dia tidak membungkuk di hadapannya, aluna tersenyum haru melihat nya.

"Dira, ayo kita ke meja makan yang lain sudah menunggu."

"Baiklah.."

Semua makanan telah tersaji di meja makan .

Anindira menyajikan makanan untuk mama papa nya leon dan aluna.

Ketika dia mau duduk, "Ekheeeemmm..." aluna memberi kode padanya supaya dia menyajikan makanan juga untuk leon.

Tapi leon sengaja menghindar, "sayang, tolong sajikan makanan untukku." Ucap leon pada aluna, dia mengabaikan keberadaan anindira.

"Baiklah.." Aluna mengalah.

"Ukhuuuk...ukhuukk.." Tiba-tiba leon tersedak.

Aluna mengusap-usap punggung leon, dia kembali memberi kode pada anindira supaya dia mengambilkan minum untuk leon.

Tapi lagi-lagi leon mengabaikannya dan mengambil air minum milik aluna.

Aluna merasa tidak enak hati pada anindira, tapi anindira tidak memperdulikan sikap leon padanya.

Mama dan papa nya leon hanya memperhatikan mereka saja dari tadi.

"Aku sudah selesai, aku pergi ke kantor dulu." ucap leon sambil mencium kening aluna, dan aluna mencium tangannya.

"Ma, pa aku berangkat dulu." Mencium tangan ke dua orang tuanya.

Leon langsung pergi tanpa pamit pada anindira, aluna menyusul leon dan memberikan tas kerja nya, " mas, kamu jangan mengabaikan dira, sekarangkan dia juga istrimu."

"Aku tidak pernah menganggap dia ada di rumah ini." Ucap leon sinis.

"Tapi..."

"Aku ada janji dengan klien, aku sudah terlambat, baik-baik di rumah ya." Leon mengalihkan pembicaraan lalu masuk ke dalam mobil dan pergi.

"Hhhhhaaahhh.. bagaimana cara aku membujuk nya." Aluna menghela nafas.

Papa nya leon juga pamit untuk bekerja, " Aluna, anindira kalian baik-baik di rumah ya!"

"Iya pa." Ucap aluna.

Sedangkan anindira hanya mengangguk.

"Mama juga akan pergi ke salah satu butik cabang di kota S, kalian lakukan saja apa yang ingin kalian lakukan"

"Baik ma, hati-hati."

Aluna pergi ke kamar untuk meminum obat .

Sedangkan anindira merasa bosan tidak melakukan apapun.

Dia pergi ke kamarnya untuk melihat apa yang bisa dia kerjakan, tapi semuanya sudah bersih dan rapi karna dia sudah membereskan kamarnya sejak tadi subuh.

Lalu dia mengambil sapu dan menyapu semua ruangan, dia juga mengepel semua lantai yang sebenarnya sudah di kerjakan oleh pelayan di rumah itu.

"Nona.. nona sedang apa?" ucap salah satu pelayan di rumah itu.

"Aku sedang mengepel lantai."

"Tapi kami sudah membersihkannya, apa lantainya belum cukup bersih nona?"

"Bukan seperti itu.. aku tidak tau kalau lantainya sudah di empel."

"Ada apa ini?" tanya aluna.

Pelayan itu menunduk.

"Ada apa dira?"

"Gapapa mba."

" Apa yang sedang kamu lakukan dengan empelan itu?"

"Mmmhhh.. Sebenarnya aku merasa bosan tidak melakukan apapun mba, aku sudah terbiasa bekerja setiap hari."

Aluna mengambil empelan itu dari tangannya anindira dan memberikannya pada pelayan yang tadi untuk di simpan.

"Dari pada kamu merasa bosan di rumah, lebih baik sekarang kita jemput ke dua orang tuamu."

"Jemput ayah dan ibu?"

"Iya.. aku sudah berjanji kan, kami akan merawatmu dengan baik, dan sekarang ke dua orangtuamu adalah orang tua aku dan leon juga."

"Aku sudah menyediakan rumah untuk paman dan bibi. tidak jauh dari sini, ayo kita jemput mereka."

Mereka pun pergi ke rumah gena untuk menjemput orang tuanya anindira.

...

Sesampainya di sana.

Anindira menemui orang tuanya sedang kelelahan karna di paksa bekerja oleh gena.

"Ayah.. ibu... " Anindira menangis melihat keadaan orang tuanya.

"Dira putriku.." Ibu anindira memeluknya dengan erat.

"Kenapa kalian terlihat kelelahan seperti ini, ayah kan baru melakukan operasi."

"Ayah sudah sembuh dira, ayah sekarang sudah kuat untuk bekerja lagi, ini ayah lagi istirahat pulang dulu."

"Ayah kerja apa?"

"Ayah bekerja sebagai kuli bangunan."

"Itu kan pekerjaan berat, ayah seharusnya tidak mengerjakan pekerjaan yang berat - berat dulu."

"Gapapa, ayah kuat ko."

"Iya, ayah mu sudah sehat sekarang, dan alhamdulillah usaha ketring ibu juga rame banyak pesanan."

"Pasti bibi mengambil semua uang hasil jerih payah ayah dan ibu kan?"

"Kita kan memang berhutang pada bibimu, syukur kalau hutang kita cepat lunas."

"Bibi dan paman tidak perlu lagi memikirkan hutang dan biaya di rumah ini, mulai sekarang aku yang akan mengatur semuanya."

Hari itu juga aluna membawa pergi ke dua orangtua anindira untuk pindah rumah dan melunasi semua hutang - hutang mereka pada gena.

"Nah, ini rumah baru kalian. mulai sekarang kalian akan tinggal di sini, tempat nya tidak jauh dari rumah kam , bibi dan paman bisa mengunjungi anindira kapan saja di rumah kami."

"Terimakasih nak.. kamu sangat baik ibu berhutang budi padamu."

"Tidak, jangan berterimakasih.. paman dan bibi sekarang sudah menjadi keluarga ku, apa yang aku berikan tidak setimpal dengan apa yang akan di berikan anindira pada keluarga kami nanti."

Sore hari, setelah mereka mengobrol beberapa lama, aluna dan anindira pamit pulang.

...

Malam harinya, seperti biasa leon tidak sudi tidur sekamar dengan anindira.

Dia pergi ke kamar aluna tapi aluna sengaja mengunci pintu kamarnya dari dalam, supaya leon bisa tidur bersama anindira.

Tapi leon tidak melakukannya dia malah tidur di ruang kerja.

Keesokan paginya selesai sarapan pagi, anindira membereskan piring- piring kotor dan membawanya ke dapur untuk di cuci, tapi aluna melarang nya.

"Kamu tidak perlu melakukan pekerjaan rumah untuk menghilangkan rasa bosan mu, mulai sekarang kamu akan bekerja di butik menggantikan ku."

"Menggantikan mba aluna?"

"Iya, itu adalah butik pemberian dari mama. Hadiah pernikahanku dengan mas leon. tapi aku tidak bisa mengurus nya sendirian. jadi, mulai sekarang kamu akan membantuku mengurus butik itu."

"Baiklah.. aku akan membantu mba sebisa yang aku mampu, apa kita akan berangkat sama - sama kesana?"

"Tidak.. kamu akan di antar oleh supir pribadiku."

"Kenapa mba aluna tidak ikut?"

"Aku punya urusan lain yang harus aku kerjakan." Ucap aluna menyembunyikan rasa sakit yang di derita nya.

Aluna memberitau apa saja yang perlu anindira kerjakan dan memberikan buku panduan perusahaan butik itu padanya.

"Ayo bersiap - siaplah."

Anindira berganti pakaian dan langsung berangkat.

Sesampainya di sana, anindira di sambut oleh asistennya aluna. Ternyata aluna sudah merencanakan dan mempersiapkan semuanya.

"Selamat datang bu."

"Halo,"

"Mari... saya akan mengantar ibu ke ruangan ibu."

Anindira terkejut karna dia mengira dia akan bekerja di bagian butik, tapi ternyata dia di tempatkan di kantornya aluna.

Anindira di sambut hangat oleh karyawan disana walau sebagian ada yang tidak menyukainya.

"Bu.. ini berkas yang perlu ibu tandatangani."

"Tapi ini kan hak nya bu aluna."

"Bu aluna bilang, kalau ibu menandatangi berkas - berkasnya berarti sudah mendapatkan persetujuan dari bu aluna."

"Aku akan membaca berkas nya terlebih dahulu."

"Baik bu."

Beberapa menit kemudian anindira keluar ruangan untuk memberikan berkas itu pada asistennya.

Sebagian dari karyawan di sana banyak yang membicarakannya dan bicara tidak sopan terhadap anindira.

"Bu dira... apa ibu memerlukan sesuatu?"

"Oh.. tidak ada, aku hanya mau memberikan berkas - berkas ini saja padamu."

"Seharus nya ibu panggil saja saya ke ruangan ibu."

"Gapapa, sekalian aku mau memberitahu di bagian ini masih ada sedikit yang harus di perbaiki, jadi aku belum menandatangi nya."

"Oh, iya bu saya akan memperbaikinya."

"Kalau begitu aku akan kembali ke ruangan."

"Iya, silahkan bu. Kalau ada apa - apa ibu bisa memanggil saya kapan saja."

"Baiklah, terimakasih."

Anindira kembali ke ruangan, Aluna menelpon asistennya untuk menanyakan kondisi anindira di kantor.

Asistennya menceritakan bahwa sebagian karyawan tidak menyukai anindira dan bersikap tidak sopan padanya.

Aluna merasa hawatir dan menyusul nya ke kantor.

Aluna mengumumkan kepada semua karyawan kalau anindira juga sama berhak nya atas perusahaan dan karyawan di sana, karna dia juga merupakan nyonya keluarga pradana .

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Karya Berbagi Cinta The End
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Karya Berbagi Cinta The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!