Aluna dibuat bengong olehnya.
tiba-tiba terlintas dalam pikiran aluna bahwa sepertinya anindira gadis yg tepat untuk suaminya.
Malam hari.
Leon baru pulang dari kantor, aluna menyambut nya dengan mencium tangan leon, dan mengambil tas yang di pegang oleh leon.
Dia mencoba berbicara pada leon." mas, ada yg ingin aku bicarakan padamu."
"Tentang apa by?" (baby, panggilan kesanyangan Leon untuk aluna.)
"Sebenarnya, aku sudah menyetujui keputusan mamah untuk mengizinkanmu menikah Lagi"
" Apa?! kenapa kamu mengambil keputusan tanpa persetujuan dariku."
Amarah leon meledak-ledak setelah mendengar ungkapan aluna, tidak pernah sekalipun dia membayangkan akan menikah lagi dengan wanita lain.
"Mas, ini demi keluarga kita. Demi mamah dan papah, keluarga ini harus punya pewaris. aku tau kamu juga menginginkannya."
"Aku tidak pernah sekalipun berpikir untuk menikah lagi."
"Tapi mas .."
Leon tidak memberi aluna kesempatan untuk berbicara lagi.
Dia pergi meninggalkan aluna dalam keadaan sangat marah.
"Haaaaahhh.. Bagaimana caranya aku memberitahumu mas, aku tidak bisa memberikanmu seorang anak."
Leon masuk kamar dan berganti pakaian lalu tidur membelakangi aluna.
Aluna tidak berani untuk mengganggunya lagi, " mungkin Lain kali saja aku bicara lagi pada nya." Ucap aluna dalam hati.
Sudah dua hari semenjak Leon kesal pada aluna, leon tidak banyak bicara padanya.
Dia merasa kepercayaan aluna terhadap cintanya sudah pudar.
"Apa kamu masih marah padaku?" Rengek aluna sambil memeluk leon.
"Aku hanya merasa kesal"
"Itu tidak adil, harusnya aku yg marah dan kesal"
"Lalu kenapa kamu menyetujuinya?" sambil memegang pundak aluna.
"Aku tidak punya pilihan mas, maafkan aku. Aku mohon, kamu harus mau menikah lagi" sambil menangis.
"Aku tidak bisa, aku sangat mencintaimu"
"Karna itu, kamu harus setuju. Aku tau kamu juga menginginkan seorang penerus begitupun aku."
"Sebagai seorang istri aku merasa gagal, hatiku sakit karna tidak bisa memberimu keturunan."
"Kita msih punya banyak waktu untuk mempunyai anak, mungkin karna aku terlalu sibuk bekerja, makannya kita..."
Leon belum sempat meneruskan perkataannya.
"Masalahnya tidak sesederhana itu mas."
"Kenapa? Bukankah tidak ada masalah dengan hasil pemeriksaannya? Dokter bilang kita berdua sehat. "
Aluna memalingkan wajahnya, kesedihannya semakin mendalam.
"Ada apa? Kenapa kamu memalingkan wajah?"
Aluna menarik nafas dan mengusap air matanya, "tidak, tidak papa. Kalau memang kamu sangat mencintaiku pertimbangkanlah baik-baik tentang ini, ini adalah permintaanku."
Sambil mengusap Pipi suaminya kemudian pergi tidur.
Leon duduk disamping aluna sambil menghela nafas, "Hhhaahh.. Selamat tidur by sambil mengecup kening istrinya itu."
Keesokan paginya.
Setelah sarapan selesai, aluna termenung di meja makan.
"By, ada apa?"
"Jadi bagaimana keputusan mu mas?"
"Mmhh.. Tentang masalah anak bagaimana kalau kita adopsi saja? itu bukan Hal yang buruk kan?" Leon mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Tapi semua menginginkan keturunanmu, darah daging mu, aku pun begitu"
"Kenapa kamu bersikeras? apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi?"
"Aku sangat mencintaimu makanya aku ingin memberikanmu seorang anak"
"Tapi tidak dengan anak dari wanita Lain, aku ingin anak darimu, anak kita."
"Bagaimana kalau aku tetap tidak bisa memberikanmu seorang anak"
"Tidak apa-apa, masih banyak waktu, aku akan melakukan apa pun yang aku bisa supaya kita punya anak."
"Kalau masih tidak bisa juga?" ucap aluna sambil menangis.
"Satu-satunya cara kamu harus menikah lagi" tiba-tiba mamanya leon ikut bicara.
"Ma.."
"Leon, keputusan mama sudah bulat.. kalau kamu tidak setuju kamu harus menceraikan aluna"
Leon dan aluna sangat terkejut mendengar perkataan mama nya.
"Ma ini tidak adil, leon dan aluna saling mencintai bagaimana mungkin mama bisa sekejam itu"
"Keputusan mama tidak bisa di ganggu gugat, ceraikan aluna atau menikah Lagi?"
Tegas mama nya leon sambil menaruh surat cerai di atas meja.
"Mama kasih waktu sampai besok, aluna ikut mamah"
Aluna mengikutinya.
Leon kelihatan kesal dan bingung.
"Aluna duduk lah." mama nya leon mengajak aluna duduk di samping nya.
"Ada apa ma?"
"Bagaimana, apa kamu sudah menemukan calon mempelai wanitanya?"
"Iya mah" Ucap aluna sedih, dia tidak bisa mengelak bahwa hatinya sangat berat untuk melepas orang yg sangat dia cintai akan menikahi wanita lain.
"Benarkah? Siapa dia? bagaimana asal usulnya?"
Aluna menceritakan tentang anindira dan keluarganya yang dia ketahui pada waktu mereka pertama kali bertemu.
"Jadi dia berasal dari keluarga miskin? kamu bercanda ya? Gadis yg akan melahirkan pewaris keluarga ini, setidaknya harus orang yang berpendidikan dan mempunyai latar belakang yg mumpuni.. Bagaiman bisa kamu memilih gadis yg biasa-biasa saja."
"Tapi dia pintar, cerdas, pekerja keras, dan gadis yg baik. aku rasa dia akan melahirkan pewaris yg sangat luarbiasa."
"Bagaimana bisa kamu seyakin itu?"
"Aku yakin mah aku tidak akan salah."
"Baiklah, buktikan kalau perkataanmu itu benar.!" ucap mama mertua aluna Sambil pergi.
Mama nya leon sebenarnya sama sekali tidak ada niatan buruk pada aluna menantunya itu, bahkan dia sangat menyayangi aluna.
Namun dia selalu memikirkan yg terbaik untuk kebaikan keluarganya.
Siang hari, aluna menemui anindira di restoran kecil tempat anindira bekerja.
"Selamat siang, mau pesan apa mba..."
"Iya, aku ke sini karna ada yang ingin aku bicarakan padamu."
"Kalau mba mau membicarakan tentang uang aku akan menyicilnya bulan depan."
"Bukan, bukan masalah uang aku ingin meminta bantuan dari kamu"
"Bantuan? bantuan apa?"
Aluna pun menceritakan masalah yang dia alami, dan langsung meminta anindira untuk menikahi suaminya.
Anindira sangat terkejut, " Apa? gak bisa, aku bisa memberi bantuan apa saja pada mba selain dari itu."
"Saat ini aku benar-benar membutuhkan mu aku tidak ingin yang Lain, kamu hanya perlu memberikan kami seorang anak, aku mohon" bujuk aluna sambil berkaca-kaca.
"Tidak, tidak bisa, aku tidak bisa.. mba cari gadis lain saja." Anindira pergi meninggalkan aluna.
Aluna menangis di sana, kemudian dia teringat pada gena, dia berniat untuk meminta bantuan gena, dia berusaha mencari gena dan menanyakan rumah gena pada orang di sekitar tempat gena tinggal.
Akhirnya, dia menemukan rumahnya.
Aluna menemui gena dan menceritakan maksud dan tujuannya.
"Baiklah, tapi semua itu tidak gratis"
"Ok.. ini uang 10 juta untuk bibi, selain itu aku juga yang akan melunasi semua hutang anindira, dan biaya selama dia tinggal di rumah bibi."
"Ok, deal "
Setelah aluna pulang, sore harinya anindira pulang kerja.
"Hei kamu, kemari"
"Ada apa bi?"
"Kamu mau semua hutang mu lunas kan? dan kamu juga ingin segera menjalankan oprasi untuk ayah mu?"
"Tentu saja."
"Kalau begitu nikahi tuan muda Leon"
"Tidak, aku tidak mau."
"Nikahi dia, kalau tidak seumur hidupmu kamu akan menjadi budakku dan jangan harap ayah mu bisa selamat dari maut nya."
"Aku juga akan mengambil seluruh gaji mu, bukan itu saja dia juga akan aku buang dari rumah ini biar jadi gembel sekalian." ucap gena sambil menjambak rambut ibu nya anindira.
"Lepaskan ibuku, jangan sakiti dia.. Baiklah aku.. aku setuju, aku setuju untuk menikahi Leon."
"Besok kamu harus ikut denganku untuk menemui aluna."
"Baiklah, akan aku turuti tapi lepaskan dulu ibuku."
"Tidak akan, dia akan menjadi jaminan kalau kamu benar-benar akan menurutiku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
HIATUS
anindira demi ibu apapun kamu lakukan... terharu aku thoor 🤧
2022-02-11
0
HIATUS
suami idaman bngett..
2022-02-11
0