Anindira menyelimuti ibunya dengan selimut, lalu menggosok tangan dan kakinya memakai minyak kayu putih, dia juga menyalakan perapian, supaya ibu nya tidak kedinginan.
Anindira juga mengganti impusan ayah nya dan memasak bubur untuk dia dan ibunya makan.
"Nak..." Ibunya anindira tersadar.
"Ibu.. ibu baik-baik saja kan?" membantu ibunya bangun.
"Ibu baik-baik saja, bagaimana dengan kamu" sambil menangis.
"Ibu tidak usah hawatir, semuanya baik-baik saja." anindira tersenyum.
"Bagaimana tidak hawatir kamu akan menikah dengan cara seperti itu."
"Bu aku sudah memikirkan semuanya dan merencanakan kehidupan kita kedepannya, jadi ibu tidak perlu bersedih, kehidupan kita akan lebih baik nanti, dan kita akan hidup bahagia" anindira berusaha untuk menghibur ibunya.
"Ibu tidurlah lagi, ibu harus istirahat jangan terlalu banyak pikiran, aku akan berusaha lebih keras lagi supaya ayah bisa oprasi secepatnya."
"Maafkan ayah dan ibu tidak bisa menjamin masa depanmu.." ibu nya mengusap lembut kepala anindira.
Dia melihat luka di dahi anindira, " Apa gena yang membuatmu seperti ini?"
"Ini hanya luka kecil bu, sebentar lagi juga sembuh." anindira mencium ke dua tangan ibunya.
"Tangan ibu penuh dengan lebam."
"Ibu baik-baik saja, ini tidak sakit ko, apa kamu sudah makan?"
"Belum, tadi aku masak bubur, aku ingin makan bersama ibu, ayo kita makan bersama." ucap anindira.
Ibunya mengangguk sambil menangis, anindira menyuapinya.
Malam semakin larut, mereka pun tertidur.
...
Anindira bangun pagi-pagi dia menegerjakan pekerjaan rumah, dan menyiapkan makanan untuk gena dan keluarga nya.
Lalu menyiapkan makanan untuk orang tuanya.
ketika anindira mau berangkat kerja, gena melarang nya.
"Hari ini kamu tidak perlu bekerja lagi di restoran itu."
"Tapi itu tempatku mencari uang selama ini."
"Gak perlu, aku sudah mngajukan surat pengunduran diri dari sana dan sudah di tandatangani." Sambil melempar surat pengunduran diri atas nama anindira ke wajah nya.
"Tapi kenapa?"
"Masih nanya lagi, hari ini kamu harus mulai persiapan untuk pernikahan kamu dengan tuan muda leon."
"Apa? secepat itu?"
"Ciiiihh.. banyak omong, ayo cepat." Gena menarik tangan anindira dengan paksa.
Tiba-tiba ayah anindira tersadar dari koma, " gena ... ma ...mau kau bawa ke..kemana anakku?''
"Ayah?! ayah sudah sadar.. syukurlah aku sangat bahagia." Anindira menghampiri ayah nya dan memeluknya sambil menangis.
Ibunya pun menangis bahagia.
"Baguslah jika kamu sudah sadar, jadi kamu bisa menghadiri pernikahan anak semata wayangmu ini."
"Perni...kahan?! per..nika..han a..pa?"
"Anindira akan menikah dengan tuan muda yang kaya."
"A...pa?!"
"Iya ayah, ini keputusanku, aku akan menikah."
"Ke..napa ter..buru-buru" ayah nya anindira yang baru sadar dari koma sangat syok di kejutkan dengan rencana pernikahan anaknya.
"Ayah tenanglah. Aku akan menikah dengan orang yang sangat baik dan penuh kasih sayang, aku akan bahagia ayah." ucap nisa mencoba menenangkan ayah nya.
"Kapan kamu akan menikah?"
"Sebentar lagi ayah, sekarang aku sedang mempersiapkan diri untuk persiapan akad."
"Waktu persiapan untuk upacara penikahannya 5 hari dari sekarang." Celetuk gena.
Mata nisa melotot karna kaget mendengar ucapan gena.
"Apa itu ti...dak terlalu ce...pat nak?" ucap ayahnya.
Ibunya anindira hanya bisa terdiam dan menangisi semuanya.
" Itu sudah di atur dari pihak laki-laki nya ayah "
"Apa ka... mu yakin?" ayah anindira masih bicara dengan terbata-bata karna kondisinya yang baru sadar dari koma.
"Iya.. ayah aku harus segera pergi menemui keluarga dari calon suamiku, hari ini aku sudah ada janji untuk fitting baju."
"Bu, aku pergi dulu ya." Anindira mencium tangan ibu dan ayahnya '.
...
Anindira dan gena pergi menemui aluna di butik miliknya untuk fitting baju.
"Mba.. sebelum aku menikahi suami mba aku punya 2 permintaan."
"Apa itu? aku akan berusaha memenuhinya."
"Aku tidak ingin menikah dengan acara yang mewah, lakukan dengan akad saja."
"Dan ayah ku baru tersadar dari komanya, dia harus segera melakukan operasi, apa kami boleh melakukan operasi sebelum pernikahan."
"Untuk permintaan ke dua aku sanggup untuk memenuhinya, bahkan di surat perjanjian sudah tertulis, kalau aku akan membiayai perawatan ayahmu sampai sembuh."
"Tapi untuk permintaan pertama, aku harus membicarakannya dulu dengan suami dan mertua ku, dira kamu tidak usah hawatir semuanya akan baik-baik saja, kami akan merawatmu dengan baik." ucap aluna sambil tersenyum.
"Besok kita bawa ayah mu ke rumah sakit untuk melakukan operasi."
"Terimakasih." ucap anindira singkat.
...
Setelah selesai fitting baju mereka pulang ke rumah masing-masing.
Aluna menceritakan keinginan anindira yang mau menikah tanpa resepsi kepada suami dan mertuanya.
"Bagus lah kalau dia tau diri." ucap leon dengan sinis.
"Apa dia termasuk orang yang irit biaya?" ucap mamanya leon.
"Mungkin karna waktunya tidak akan cukup mah, karna dia meminta izin untuk melakukan operasi ayahnya terlebih dahulu sebelum menikah."
"Baiklah, terserah kalian saja."
...
Keesokan harinya.
Aluna dengan di temani 2 asistennya pergi kerumah gena untuk membawa ayah nya anindira ke rumah sakit terbaik di kota itu.
Mereka semua berangkat kecuali gena, sesampainya di rumah sakit ayah nya anindira langsung melakukan operasi, anindira dan ibu nya kelihatan sangat cemas.
...
2 jam kemudian operasi pun selesai dan berjalan dengan lancar, ayahnya anindira di pindahkan ke ruang perawatan, dia belum sadarkan diri.
"Dira aku harus segera pulang, nanti aku akan menghubungi mu."
Karna penyakitnya Aluna tidak bisa berlama-lama di luar rumah, dia akan merasa sesak jika terlalu lama berada di keramaian.
"Iya mba terimakasih banyak."
"Kamu tidak perlu sungkan sebentar lagi kita akan menjadi 1 keluarga."
...
Aluna kembali ke rumahnya dan menyuruh leon untuk mencoba pakaian pengantinnya, leon terlihat tidak senang.
"Tidak perlu mencobanya bukannya kamu yang memilihnya untukku? sudah pasti itu akan cocok." ucap leon sambil membanting badan nya sendiri ke ranjang.
Aluna memeluk leon sambil tidur.
...
Tiba saat nya untuk pernikahan anindira dan leon, ayah nya anindira juga sudah sembuh.
Pernikahan mereka hanya di hadiri oleh ke dua keluarga mempelai, tidak ada tamu undangan, hanya ada sanak keluarga saja.
Mereka memulai akad dengan walinya ayah anindira sendiri.
Selesai akad, mereka pun mengadakan acara makan bersama keluarga, dengan pasakan yang di pasak oleh ibunya anindira.
Tiba saatnya anindira berpisah dengan ke dua orang tuanya, mereka terlihat sangat berat melepas anak semata wayang yang sangat dikasihinya.
Anindira langsung di bawa ke rumah keluarga pradana, dan malam ini merupakan malam pertama mereka, tapi leon malah pergi meninggalkan anindira dikamarnya sendirian.
Sedangkan dia seperti biasa tidur bersama aluna istri pertamanya di kamar sebelah.
"Mas.. kenapa mas tidur di sini?!"
"Memang nya kenapa? biasanya juga aku tidur di sini." sambil memeluk aluna.
"Tapi kamu sekarang punya 2 istri dan ini malam pengantin kalian, tidak seharus nya kamu tidur di sini."
"Istriku cuma satu yaitu kamu "
"Mas, kamu tidak boleh begitu ayo, pergilah ke kamar dira"
Aluna membujuk leon untuk pergi ke kamarnya anindira namun leon terus menolaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
HIATUS
ya amoun aluna.. kamu tegar banget jadi istri... nyuruh suaminya bobo sama madunya 😭
2022-02-11
3
Yunia Abdullah
biasa baru pertama s Leon k fpan y past buvin sma s dira mlah rasa y berbeda
2022-01-12
1
francess
lanjut kak
2021-11-19
1