Bab 3

Gena membawa ibunya anindira ke kamar mandi dan menguncinya di sana.

"Bi, aku mohon berikan kuncinya kasian ibu belum makan."

"Kamu pikir aku bodoh, ini pelajaran buat kamu supaya kamu tidak membangkang."

"Aku akan menepati janjiku aku akan ikut bibi menemui mba aluna, tolong berikan kuncinya."

"Dasar anak sialan." gena mendorong anindira sampai terjatuh ke lantai dan dahi nya membentur tembok .

Meskipun dahi nya terluka dia tidak pantang menyerah dan terus memohon pada bibi nya, "kalau begitu, bibi bawa aku bertemu mba aluna sekarang, sebagai gantinya bibi harus membebaskan ibu ku, tolong.. aku mohon."

"Baiklah, sekarang juga kita berangkat."

"Tapi bibi harus janji, akan membebaskan ibu ku."

"Itu tergantung kamu patuh atau tidak."

"Aku patuh, aku patuh, aku akan patuh pada bibi."

"Bagus."

Gena menghubungi aluna untuk temu janji.

"Aku harus ngecek ayah dulu."

"Heii.. kamu mau kemana?"

"Aku mau melihat ayah sebentar"

"Dasar gadis kurangajar, kamu itu banyak mau nya."

"Sebentar saja bi."

"Alaaaahh.. banyak alasan ayo pergi"

"Jangan.. gena jangan lakukan itu pada anakku, aku mohon.. masa depan nya masih panjang, dia juga pasti menginginkan pernikahan yang normal."

Terdengar suara ibunya anindira dari dalam kamar mandi sambil memukukul-mukul pintu.

"Kamu harus nya bersyukur anak mu akan menikah dengan tuan muda kaya, dia seorang CO tampan dan mumpuni."

"Untuk apa menikah dengan seorang yang tampan dan kaya kalau hanya diatas kertas, dia juga sudah beristri, apa kamu sudah tidak punya tenggang rasa? anindira adalah keponakanmu."

"Diam.. kamu jangan ikut campur, justru karna dia keponakan ku, dia akan menghasilkan uang yang banyak, supaya dia bisa membayar hutang-hutang kalian pada ku." menyeringai.

"Jangan bawa-bawa anak ku dalam masalah hutang kami, aku sudah berusaha menyicil hutangku, kamu juga selalu mengambil uang dari hasil kerja keras anak ku."

"Uang segitu mana cukup.. kalian sudah menyeret ku dalam kesusahan, kalian harus tanggung konsekuensinya."

"Apa kamu tidak berfikir bagaimana anak ku akan menjalani kehidupannya setelah di buang dari keluarga itu? bagaimana kalau setelah itu tidak ada lagi pria yang mau menikahinya?" ibunya anindira menangis histeris.

"Itu bukan urusan ku.. cepat kita pergi, aluna sudah hampir sampai di tempat." Ucap gena sambil pergi.

"Kamu serakah gena.. itu sama saja dengan kamu menjual nya, demi uang kamu tega menjual keponakan mu sendiri."

Ibunya anindira meronta-ronta dan memukul-mukul pintu kamar mandi.

Anindira menangis terisak-isak mendengar ibunya histeris seperti itu.

" Ibu, tenanglah, aku janji, aku janji akan baik-baik saja."

Anindira mengusap air matanya, " Setelah ini, kita akan hidup bahagia. ibu tidak perlu memikirkan masa depan pernikahan ku."

"Memang nya kenapa kalau setelah itu tidak ada lagi yang mau menikahi ku? yang penting aku bisa terus bersama ibu dan ayah."

"Anindira, anak ku.. maafkan ibu, maafkan ibu nak." Sambil menangis terisak-isak.

"Hei.. gadis bodoh jangan membuang-buang waktu ku." Hardik gena.

"Bu.. aku pergi dulu, setelah pulang nanti aku akan mengeluarkan ibu dari sana."

"Tidak... tidak, jangan pergi anindira.. biarkan ibu menanggung semuanya, kita pasti akan menemukan jalan keluarnya, kita hadapi bersama-sama."

Anindira pergi sambil tak kuasa menahan kesedihnnya, meninggalkan ibu nya yang berteriak ingin menghentikan nya, tapi tidak bisa karna ibu nya terkurung di dalam kamar mandi.

"Anindira.. anak ku.. nak, nakkk..." Ibunya anindira memanggil-manggil anindira sambil memukul-mukul pintu dan kembali berteriak menangis histeris.

Ayah nya yang terbaring koma di gudang yang menjadi tempat tinggal mereka selama ini, alam bawah sadar nya menangis dan meneteskan air mata.

...

Aluna meminta gena untuk bertemu di kafe terdekat.

" Apa kamu sudah menunggu lama aluna?" tanya gena.

"Tidak, aku juga baru sampai."

Aluna memesan makanan dan minuman untuk gena dan anindira.

"Dira, kenapa dengan dahi mu?" tanya aluna penasaran.

"Bukan apa-apa." Jawab anindira singkat.

"Terimakasih kalian sudah mau datang menemui ku."

"Apa kita bisa langsung ke intinya saja." ucap anindira merasa gelisah.

Gena mendelik mendengar ucapan anindira.

"Tidak bisakah kalian makan terlebih dahulu?"

"Baiklah, kita makan dulu." Ujar gena

"Tidak.. aku kesini bukan untuk makan, apa aku harus menandatangani surat kontrak?" tanya anindira.

Hari sudah malam, dia semakin merasa tidak tenang.

"Kenapa kamu sangat terburu-bur?" tanya aluna merasa aneh.

"Aku ada janji dengan ibu ku, aku tidak bisa berlama-lama."

Gena mencubit tangannya anindira.

"Bibi dan mba aluna bisa makan dulu di sini, tapi aku harus segera menemui ibu ku."

"Baiklah, baiklah. tenang dulu, ini bukan surat kontrak tapi surat perjanjian."

Aluna memberikan sebuah map berisi surat perjanjian.

"Surat kontrak maupun surat perjanjian, itu sama saja, tidak ada bedanya." ucap anindira sambil mengambil surat perjanjian itu.

"Aku harus tandatangan dimana?"

"Apa kamu tidak mau membaca nya terlebih dahulu?"

"Tidak perlu."

"Kamu sangat tergesa-gesa."

"Mba aluna tinggal bilang saja, aku harus tandatangan dimana? aku tidak bisa membuat ibuku menunggu lama."

"Iya, iya, tandatangan di sini, di sini dan di sini."

Tanpa berpikir panjang anindira langsung menandatangani surat perjanjian itu, karna yang ada dalam pikirannya saat ini adalah ibunya yang sedang terkunci di kamar mandi, dan ayah nya yang sedang koma, ditinggal sendirian di rumah, lebih tepat nya di gudang.

"Sudah selesai, apa aku boleh pergi sekarang?"

"Kalau itu berhubungan dengan ibu mu aku tidak bisa melarang." Jawab aluna.

"Kalau begitu aku harus segera pulang."

Anindira meminta kunci kamar mandi pada gena dengan isyarat, dia menyodorkan telapak tangannya.

"Anak kurangajar, dia memanfaatkan kesempatan untuk membuat ku terpojok." Hardik gena dalam hati.

Lalu gena terpaksa memberikan kunci itu, dan anindira langsung pergi dari sana.

"Kenapa dia terlihat gelisah?" aluna merasa aneh dengan sikapnya anindira.

"Dia memang anak yang aneh, sudah... jangan pikirkan itu ayo kita makan." ucap gena sambil tersenyum.

...

Aluna pulang ke rumah dengan berlari, penglihatannya kabur dan dia sempat terjatuh, tapi dia berusaha berdiri lagi dan berjalan pelan sampai rumah.

Tubuh nya terasa tidak bertenaga karna dia juga belum makan dari pagi, ditambah lagi dahinya yang terbentur membuat kepalanya sakit dan pusing.

...

Sampai rumah dia langsung membuka kunci kamar mandinya, terlihat ibunya yang tergeletak pingsan, kelelahan karna menangis, tangan nya lebam biru karna memukul-mukul pintu dan tubuhnya sangat dingin.

"Ibu.. ibu.. bangun bu aku sudah pulang, semuanya akan baik-baik saja." Ucap anindira panik sambil menangis tersed- sedu.

Lalu anindira menggendong ibu nya ke gudang dan menidurkan dia di sebelah ayahnya.

Gudang itu terlihat bersih dan lumayan nyaman untuk ditinggali, karna anindira dan ibunya selalu merawat dan membersihkan gudang itu.

Terpopuler

Comments

Ita Zarah

Ita Zarah

sadis x saudara thor

2024-12-13

0

HIATUS

HIATUS

kenapa banyak bawang bombai si thoorr.. kamu masak apa? 😢🤭

2022-02-11

1

🧭 Wong Deso

🧭 Wong Deso

ku dukung karya mu thor semangat

2021-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Karya Berbagi Cinta The End
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Karya Berbagi Cinta The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!