Berbagi Cinta : Aku Dipaksa Menikah Demi Uang
Pagi itu, Leon sedang sarapan bersama orangtua dan istrinya.
Tiba-tiba mamanya Leon Lagi-Lagi membicarakan tentang seorang cucu.
Ini bukan kali pertama orang tuanya Leon terutama mamanya membahas tentang cucu pada mereka.
"Nak, kapan kalian akan punya anak?" tanya mamanya leon sedikit mendesak.
"Itu.. kami tidak perlu terburu-buru untuk punya anak. kami masih ingin menghabiskan masa-masa kami berdua." jawab Leon
"Tapi nak, Mau sampai kapan? mama dan papa semakin Tua, kamu adalah anak satu-satu nya, keluarga kita butuh pewaris untuk meneruskan bisnis keluarga."
"Iya ma aku tau, mama sudah berkali-kali membahas ini"
"Terus kapan kalian berencana punya anak? kalian sudah mempertimbangkan nya kan? atau ada masalah dengan kesehatan kalian?"
"Enggak ko ma, kami sudah Cek tidak ada masalah dengan kesehatan kami"
Hati aluna terasa teriris mendengar omongan mertuanya.
Dia pun berkata, "mungkin saja sekarang belum waktunya ma, aku akan berusaha yg terbaik untuk memberikan pewaris keluarga ini"
"Baiklah mama kasih kalian waktu 3 bulan, Kalau aluna Gak hamil juga, aluna harus mengizinkan kamu menikah lagi dengan wanita Lain."
"Ma.. kamu keterlaluan, bagaimana dengan prasaan aluna?" sambung papanya Leon agak kesal.
"Mama juga terpaksa, percuma bisnis kita maju tapi Gak punya pewaris. mama juga ingin segera nimang cucu"
"Tapi kamu Gak perlu sekeras itu sama mereka"
"Terserahlah, mama sudah selesai." Sambil berlalu pergi.
"Aluna, jangan terlalu dipikirkan apa yg mamamu bilang tadi"
"iya pa."
"Papa sudah selesai makan, papa pergi ke kantor Dulu ya. assalamu'alaikum?"
"waalaikum salam" jawab aluna dan Leon serempak.
"Sepertinya mama tidak main-main dengan ucapannya"
"Sudahlah, Jgn terlalu dipikirkan akhir-akhir ini mama memang agak sensitif" (sambil mengusap lembut kepala aluna).
Namun aluna terlihat cemas, karna sebenarnya yg membuat dia tidak bisa punya anak adalah karna dia mempunyai penyakit jantung stadium 4.
Selama ini, dia bisa beraktivitas berkat pengobatan rutin, alat bantu pernafasan, diet makanan, mengontrol pola makan dan lain-lain.
Bahkan aluna tidak bisa beraktivitas dengan bebas, dokter menyarankan aluna untuk tidak hamil karna itu sangat beresiko untuk hidupnya.
Tidak ada yg tau tentang penyakitnya aluna, dia sengaja tidak memberitahu suami dan mertuanya karna takut mereka hawatir.
Aluna sangat sedih dengan kondisinya, bukan hanya mertua nya saja, dia tau sebenarnya suaminya juga sangat menginginkan seorang anak.
Aluna sudah berkali-kali bolak balik ke rumah sakit untuk konsultasi Pada dokter pribadi keluarga suaminya.
Kalau sebenarnya dia ingin hamil tapi dokter keluarga mereka menolak, karna resikonya sangat tinggi bagi penderita penyakit jantung stadium4 untuk hamil.
Kecuali aluna bersedia oprasi transplantasi jantung terlebih dahulu.
Tentunya itu juga tidak Mudah, harus mendapat pendonor yg tepat, golongan darah harus sesuai, dan ukuran jantung harus pas dengan si penerima donor jantung.
Tiga bulan berlalu, aluna sudah hampir putus asa dengan usaha nya.
Antara dia Harus mempertaruhkan hidup dan matinya, atau mengizinkan suaminya untuk menikah lagi.
"Haruskah aku merelakan suami yg sangat aku cintai untuk menikah Lagi?" gumam aluna dalam keputusasaannya.
Setelah memikirkan banyak pertimbangan, aluna pergi menemui mama mertuanya.
Saat itu mama mertua aluna sedang berada dikamarnya.
"Ma, aku bersedia jika suamiku harus menikah lagi." ucap aluna lirih.
"Kamu serius?"
"Iya ma."
"Bagaimana kamu akan meyakinkan leon?"
"Nanti aku akan membujuknya"
"Baiklah, jika kamu tidak bisa memberikan seorang anak untuk Leon terpaksa kamu Harus merelakannya, Demi pewaris keluarga ini"
"Tapi ma, aku punya satu syarat !"
"Syarat apa?"
"Izinkan aku yang mencarikan calon mempelai wanitanya"
"Kenapa? apa kamu tidak percaya sama mama?"
"Bukan begitu ma.." aluna menundukan kepala.
Mama mertua aluna adalah orang yang baik, namun dia orang yang sangat tegas.
"Baiklah, mama serahkan padamu tapi gadis itu harus gadis yang sederajat dengan kita."
Aluna mengangguk dan kembali ke kamarnya. dia menghela nafas, "hhhaaahhhh.. dimana aku mencari gadis yang baik namun tidak rapuh? cerdas dan juga tangguh?" keluh aluna pada dirinya sendiri.
Pagi hari.
Seperti biasa aluna sarapan bersama keluarga suaminya, kali ini mama mertuanya aluna tidak mengucapkan sepatah katapun sampai selesai sarapan.
"Tumben pagi ini mama tidak mengomel tentang cucu?" Gumam Leon.
Selama sarapan aluna juga tidak bicara apa pun, dia masih memikirkan dimana dia harus mencari calon pengantin untuk suaminya.
Selesai sarapan leon pamit untuk pergi ke kantor.
Setelah leon pergi, aluna keluar untuk menenangkan diri.
Ketika dia melewati restoran kecil, dia melihat seorang gadis kira-kira berumur 21 tahun sedang dimarahi oleh seorang perempuan hampir paruh baya.
Aluna menghampiri mereka untuk mencoba menghentikannya.
"Hentikan! kenapa bibi Memarahinya?"
"Dia tidak tau diri, sudah numpang hidup, sekarang dia malah perhitungan denganku."
"Bukannya begitu bi, aku membutuhkan uang ini untuk tambahan biaya pengobatan ayah."
Hari ini anindira gajian, karna dia berhutang pada bibinya yang bernama gena, gena selalu mengambil gaji nya setiap bulan.
"Dasar tidak tau terimakasih, padahal aku yg sudah membantu biaya pengobatan ayahmu. gara-gara kalian, keluargaku sekarang berada dalam kesulitan."
"Bukankah bibi selalu mengambil gaji ku setiap bulan? seharusnya itu sudah bisa mengurangi hutang kami."
"Kamu pikir gaji mu di restoran kecil itu berapa? Meskipun kamu bekerja bertahun-tahun sekalipun itu tidak akan cukup untuk membayar semua hutang-hutangmu." menjambak rambutnya anindira.
"Sudah... hentikan, memang nya dia berhutang berapa pada bibi?"
"20 juta.. dia berhutang 20 juta padaku, belum lagi biaya mereka tinggal di rumahku."
Aluna merogoh dompetnya dan memberikan sejumlah uang pada gena.
"Ini... ini uang 4 juta, uang ini memang tidak bisa melunasi hutang nya, tapi setidaknya itu bisa meringankan hutangnya pada bibi, Jangan menyiksanya Lagi, lepaskan dia."
Gena melepaskan anindira dan mengambil uangnya.
"Kamu siapa? Kenapa kamu mau memberiku uang demi gadis tak tau diri seperti dia?"
"Aku aluna, aku tinggal disekitar sini apa gadis itu keponakanm? "
"Anggap saja iya."
"Kenapa bibi begitu membencinya?"
"Karna dia dan orang tuanya adalah beban keluarga."
Aluna sangat terkejut mendengar ucapan bibinya anindira.
"Hari ini kamu selamat berkat dia , tapi tidak untuk Lain kali, bocah sialan." hardik gena sambil pergi membawa uang dari aluna.
"Kenapa kamu membantu ku?" tanya anindira
"Hmmh... Aku tidak tega melihat kamu di perlakukan seperti itu oleh bibi mu"
"Apa kamu sedang mengasihani ku?"
"Tidak.. bukan seperti itu..."
"Tapi terimakasih untuk bantuan mu mba, tentang uang itu aku akan menggantinya lain kali"
"Kamu tidak perlu menggantinya.."
Anindira tidak memperdulikan ucapan aluna dia terus berbicara, "meskipun gaji ku tidak seberapa, aku akan berusaha menyicilnya. sekarang aku harus kembali bekerja, terimakasih banyak." anindira langsung pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Inru
Pengen cucu ya, Mama.
2022-09-19
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-09-16
0
HIATUS
wwahh sedihnya.. 😢 sabar aluna..
2022-02-11
0