"Selamat pagi adek mas yang paaaaaling manis.." sapa Meko saat melihat Lulu mendekati meja makan.
"Pagi mas... hmmm... Ayah mana?" Lulu melihat kekursi ayahnya.
"Semalam ga pulang.." jawab Meko datar.
"Ga pulang lagi.." Lulu menyendok soto medan dengan lontong sarapan yang disediakan mbok En.
"Biasanya juga gitu kan dek..." Meko melahap soto yang sangat enak racikan mbok En.
"Mas.. hari senin ada undangan untuk orang tua murid disekolahku, juga pengambilan rapor mid semester. Tiga bulan lagi aku akan ujian nasional. Apa ayah bisa kesana?"
Meko menatap adiknya, tak tau dengan jawaban apa yang akan ia berikan. Namun ia tak mungkin jujur jika ayah mereka selalu tak bisa kepertemuan orang tua murid. Selalu mbok En yang pergi jika mendapatkan undangan.
"Semoga kali ini bisa ya dek..
Hmm... habiskan sarapan mu. Sekalian Mas antar kesekolah, katanya ada latihan karate ya. Mas mau jemput teman dekat sekolahmu."
Lulu menatap curiga ke wajah Meko. Ia tersenyum senyum sendiri.
"Mas udah punya pacar yaa..." Lulu menyipitkan matanya.
"Ga.. cuma teman aja kok." Meko melahap makanannya tanpa menatap Lulu.
"Benaran...?" Masih penasaran dengan kakaknya.
"Hooh... ga percaya banget.." Meko tersenyum.
"Ntar aku coba lihat temannya mas Meko yang super duper guanteng ini."
Meko mengangkat dagunya bergaya sombong saat Lulu memujinya. Dan tertawa bersama.
"Aku siap siap dulu mas.. tunggu ya.."
Meko menatap Lulu merasa kasihan dengan adik perempuan satu satunya. Ia akan berusaha agar ayah mereka mau kesekolah Lulu.
Ia tak ingin hanya mbok En yang peduli pada mereka. Seperti halnya Meko saat SMP selalu mbok En yang mengambil rapornya. Bahkan rapat orang tua di kampus nya juga mbok En yang datang. Untung saja Mbok En cantik, jadi teman temannya percaya saat Meko memanggil mbok En dengan sebutan nenek.
"Mbok aku dan Lulu berangkat ya... mbok istirahat aja kalau udah ga ada kerjaan. Jangan kerjain yang lain. Nanti mbok Kelelahan."
"Iya den... kalian hati hati dijalan...salam sama guru guru nya."
Meko dan Lulu tertawa mendengar perkataan mbok En yang serius terasa lucu ditelinga mereka.
"Mas... mbok ada ada aja deh semalam dia bilang perut ku bisa bengkak bengkak karna makan bakso..hahaha" Lulu memakai helm yang diberikan Meko.
"Iya mbok memang gitu.. lucu..hahah... jangan lupa... salam buat guru mu juga. hahahha..."
"Mas ini ada ada aja... ayo berangkat"
"Nah ayo... kamu dari tadi ga naik naik"
Meko mengantarkan Lulu ke SMP TRI SAKTI. Sesampai didepan sekolah Lulu turun dari motor matic Meko.
"Mas jangan pulang telat lagi ya.. aku sepi sendirian dirumah."
Meko tersenyum mengacungkan jempolnya, mengambil helm dari tangan Lulu. Gadis itu masih berdiri disana, melihat kemana Meko menjemput temannya.
Hhmmm... jadi disana... kapan kapan aku akan ajak Nadifa jalan jalan kesana. Dia cantik juga. Apalagi namanya kalau bukan pacar. Dasar mas Meko aneh... hehehhe....
Lulu berjalan kedalam sekolah. Mengikuti ekstra kurikuler latihan karate yang ia sukai.
"Lu, nanti pulang latihan kerumah ku lagi ya. Mami sama papi keluar negri. Seminggu baru pulang. Kamu nginap dirumah ku aja. Jadi kita sama sama ada yang nemanin. Gimana Lu?" Bujuk Nadifa memeluk Lulu dari belakang.
"Liat ntar aja deh.. Nad... latihan aja dulu" Lulu tersenyum menoleh pada Nadifa dibelakangnya.
"Ya deeh sayangku..."
Mereka tertawa bersama diruang ganti pakaian. Lalu berjalan kelapangan bergabung dengan yang lainnya untuk mengikuti latihan karate.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments