part 5

Hening

Tidak ada jawaban dari Alsyad. Hatinya bagai disambar petir, remuk redam dan hancur seketika. Gadis yang selama ini ia jaga, selalu bersamanya akan menjadi istri pria lain. Matanya menyiratkan kehancuran yang dalam, lama mereka saling pandang dalam diam hingga air mata Alsyad tiba-tiba jatuh tak terkendali.

"Al kamu nggak apa-apa?" tanya Shanum

Alsyad langsung tersadar dari lamunannya.

"Eh iya nggak papa. Aku... Aku cuman kaget denger kamu mau nikah," jawab Alsyad sambil menyeka air mata yang tengah terjun bebas.

"Kok nangis?" tanya Shanum bingung

"Ah nggak, ini memang mataku dari kemarin sedikit sakit. Tapi nggak ap-apa. Ngomong-ngomong kamu nikah dadakan banget. Nggak pernah ngenalin pacar ke aku." Lalu Alsyad membaca nama mempelai pria. Ia sedikit terkejut

"Kamu mau nikah sama Davin Atmaja orang kaya yang terkenal angkuh dan kejam? Kamu yakin? Kok bisa sih?" sambung Alsyad

"Kamu masih ingat, aku pernah nabrak mobil orang. Pemilik mobil itu Davin. Aku sudah memberi uang gantinya. Namun dia kekeh ingin menikahiku. Dia terus-terusan berusaha mengambil hatiku. Hingga akhirnya sekarang ini," jawab Shanum

"Kamu mencintainya?"

"Entahlah, bahkan aku masih ragu dengan keputusanku. Udah ah Al kenapa jadi curhat sih. Ya udah aku pulang dulu ya. Ada kerjaan. Assalamualaikum," pamit Shanum sambil berlalu pergi.

"Waalaikumsalam."

Kini tinggal Alsyad sendiri di ruangan itu, dengan berjalan cepat ia menuju ke kamar. Ia terduduk dibelakang pintu, lagi dan lagi air matanya luruh begitu saja. Gadisnya sebentar lagi akan di pinang oleh pria lain. Ia menyesali keterlambatannya.

Setelah hari dimana Shanum mengantar undangan pernikahan, semenjak itu pula hari-hari Alsyad nampak mendung. Tidak ada kebahagiaan, tidak ada semangat lagi. Ia berubah menjadi pria yang pendiam dan lebih memilih menyendiri.

*****

Satu minggu kemudian.

Hari dimana Shanum akan menjadi istri sah Davin. Kini ia tengah di poles oleh seorang perias pengantin, disulapnya ia menjadi gadis paling cantik seantero jagat raya.

Shanum nampak gugup dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Sementara di tempat lain Davin tengah siap-siap untuk melaksanakan ijab qobul. Tak lama kemudian terdengar kata sah dari beberapa saksi. Kini saatnya Shanum melangkahkan kaki keluar dari persembunyiannya dan menghampiri sang suami.

Davin berdiri menyambutnya dan sedikit terbengong dengan cantiknya sang istri. Ia terus menatap Shanum yang berjalan ke arahnya. Hingga sampai akhirnya Shanum sudah benar-benar berdiri di depannya barulah ia tersadar. Ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan dengan tangan gemetar Shanum meraih tangan suaminya untuk dicium. Lalu berlajut Davin yang mencium kening Shanum.

"Selamat ya nak, semoga ini pernikahanmu yang pertama dan terakhir. Cepet kasih ibu cucu ya nak," ucap Bu Nawang yang dijawab senyuman oleh pasangan pengantin baru

"Samawa ya mbak, bahagia terus kalian berdua," ucap Salsa

Mereka terus menyalimi satu persatu tamu yang datang. Nampak bibir mereka yang selalu mengulum senyum menandakan mereka tengah berbahagia. Hingga tiba saatnya tamu istimewa Shanum datang, siapa lagi kalau bukan sahabat perempuannya, Dewi. Ia datang bersama sang suami dan juga anaknya yang masih berusia 6 bulan.

"Selamat menempuh hidup baru ya num, berbahagialah dengan status barumu. Doaku akan selalu menyertaimu dan jangan lupa kasih aku keponakan secepatnya," goda Dewi

"Makasih ya Wi udah nyempetin dateng. Dan doamu aku aamiinkan," ucap Shanum sambil mengulum senyum. "Alsyad nggak dateng sama kamu?" sambung Shanum

Belum sempat menjawab Davin tiba-tiba datang dan menyela

"Siapa itu Alsyad?"

"Sahabat aku sekaligus sepupu Dewi," jawab Shanum santai.

Sebelum Davin memberi pertanyaan lagi pada Shanum dengan cepat Dewi menengahinya agar tak terjadi hal yang diinginkan.

"Alsyad nggak bisa dateng num, dia nglanjutin S2 di luar negeri."

"Dihari pernikahan ku dia berangkat keluar negeri? dia nggak pernah cerita kalau mau S2 di luar negeri," tanya Shanum tak percaya yang dijawab anggukan oleh Dewi. Tak lama kemudian Dewi pamit pulang dengan membiarkan Shanum bergelayut dengan pikirannya sendiri mengenai Alsyad.

Tamu satu persatu meninggalkan ruang pernikahan karena hari sudah mulai larut. Sang pengantin pun memutuskan untuk istirahat di hotel tempat mereka menikah. Shanum berjalan dengan pelan di belakang Davin, entah mengapa ia sangat gugup malam ini. Ia sudah membayangkan apa yang terjadi setelah ini. Namun disisi lain ia juga memikirkan kepergian Alsyad yang tiba-tiba. Tak lama mereka sampai di kamar mereka yang sudah di hias sedemikan rupa. Sangat romantis, banyak bunga bertebaran di ranjang tempat tidur dan satu lagi yang membuat malam ini sangat mencekam untuk Shanum, lampu yang redup dan juga lilin-lilin yang tertata rapi. Shanum melenggang ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian.

Krik kriik

Tidak ada yang memulai pembicaraan diantara mereka, justru mereka sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri. Entahlah, mungkin mereka sama-sama malu untuk memulai sesuatu atau setidaknya memulai pembicaraan.

"Ya Tuhan kenapa gugup begini ya, bahkan aku sudah pernah diposisi ini. Tapi kenapa sekarang jadi gugup?" batin Davin

Karena tidak nyaman dengan keheningan, Shanum memberanikan diri untuk mulai membuka percakapan, yah meskipun bohong setidaknya ada yang mereka lakukan setelah ini.

"Emmb mas, aku.. aku lapar," ucap Shanum gugup.

"Lapar? Kau ingin makan apa biar aku yang cari." tanya Davin

Shanum nampak berfikir sejenak. "Bakso aja mas, aku pengen yang anget-anget."

"Baiklah aku akan keluar beli bakso, nanti akan ku berikan sesuatu yang lebih hangat dari pada bakso. Siapkan dirimu dan pastikan kamu sudah siap setelah aku kembali," ucap Davin menggoda.

Dengan susah payah Shanum menelan salivanya, ia tahu apa yang dimaksud Davin. Ia akan meminta haknya.

"Astaga, sepertinya aku salah bicara. Aku sungguh belum siap melakukan sesuatu yang lebih dalam lagi, tapi dia kan suamiku. aaarrrggghh" batin Shanum frustasi.

Tak lama kemudian Davin datang dengan menenteng tas kresek yang berisi 1 bungkus bakso. Namun saat membuka pintu kamar ia dikejutkan oleh penampilan Shanum. Ya, tanpa Shanum sadari Davin sudah berapa di ambang pintu, ia begitu asyik dengan ponsel dan tertawa terbahak bahak. Sepertinya ia sedang melihat sesuatu yang lucu.

Davin termangu, baru kali ini ia melihat rambut Shanum terurai panjang nan hitam ditambah lagi tawanya yang menambah cantik di wajahnya.

"Kheem." Davin berdehem lantaran Shanum yang kunjung sadar akan kehadirannya. Shanum gelagapan, ia berusaha menetralkan perasaannya yang tiba-tiba gugup.

"Bap...e maksudku mas Davin sejak kapan berdiri disitu?" tanya Shanum gugup

"Sejak kau tertawa terbahak bahak. Apa yang kau lihat sampai bahagia begitu, aku belum pernah melihat kamu sebahagia itu," jawab Davin seraya berjalan mendekati Shanum.

"Emb aku lihat stand up komedi. Hehehe. Mas mau lihat juga ini sangat lucu bisa jadi obat penghibur."

"Baiklah kalau begitu kita lihat berdua ya," ucap Davin seraya duduk di ranjang samping Shanum. Ia nampak semakin gugup, keringat di dahi bercucuran.

"Apa AC nya kurang dingin? Kenapa kau sangat berkeringat sayang?" bisik Davin di telinga sang istri.

Nyeeessss

Seketika tubuh Shanum meremang. Ia berusaha mengatur nafas yang mulai tersengal. Refleks ia memejamkan mata. Entah apa yang terjadi selanjutnya, bahkan Shanum tak sanggup membayangkan. Ia terlalu gugup.

Davin mengerti apa yang terjadi pada Shanum. Ia mengulum senyum dan mengarahkan kepala Shanum untuk menghadap ke arahnya. Tatapan mereka bertemu. Davin mendekat mengikis jarak diantara mereka lalu tangan Davin mulai aktif memainkan rambut panjang Shanum, mengelus pipi mulusnya dan cup ia mencium kening Shanum lalu semakin lama semakin turun dan akhirnya terjadilah pertempuran pertama mereka.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!