3. rasa yang aneh

Hari ini, adalah hari pertama Arrida kembali bersekolah, tepatnya, masuk ke Sekolah Menengah Atas kelas sepuluh. Masa liburan setelah kelulusan Sekolah Menengah Pertama telah usai. Kini, Arrida mengenakan seragam putih abu-abu menggantikan seragam putih birunya.

Baginya liburan kemarin merupakan momen yang luar biasa. Ada saat dimana dia hampir tertabrak disaat hujan deras dan bisa mengendarai motor dengan body gede di usianya yang mulai remaja bersama seorang laki-laki.

Maklumlah, ayahnya sangat protektif, sehingga tidak mengijinkan Arrida mengendarai motor sendiri terlebih motor dengan body gede. Dan lagi memang belum saatnya dia menggunakan motor sendiri karena belum punya SIM.

Kalau boleh jujur, waktu dia mengendarai motor milik Uwais adalah pengalaman yang pertama kali untuknya dengan tempuh waktu berkendara selama empat puluh lima menit. Selama ini, dia hanya pernah mencoba di lapangan dan di sekitar kompleks perumahannya. Itupun didampingi kakak laki-lakinya, Adnan.

🌼

"Deeek ... cepetaaan! Ntar telat!" teriak Adnan memanggil Arrida yang masih ada di dalam kamarnya. Dia kini sedang menikmati sarapannya di ruang makan bersama ayah dan ibunya.

"Gak usah berisik, Bang ... biar nanti Rida bareng bunda," kata Sofia, ibunya Arrida.

Adnan nyengir.

"Semalem adek minta dianter abang, Bun ... diia gak mau kalau harus berangkat sama bunda ... malu katanya ... ntar pada tau kalo dia anak bu guru," kata Adnan menjelaskan.

"Iya, Bun, Rida gak mau ... ntar dikira teman-teman, Rida bisa masuk ke sekolah situ karena ada bunda," kata Arrida yang baru saja turun dari kamarnya menuju ruang makan. Dia langsung duduk dan mengambil sepotong roti lalu mengolesinya dengan selai.

"Ya udah, terserah kamu, Nak ...." kata bu Sofia.

"Tapi kalo abangmu gak bisa nganter ... kamu naik umum ya." sambung pak Arthur, ayahnya Arrida.

"Siap, Ayah," Arrida menyetujui, sambil mengangkat tangannya, ujung jarinya menempel kening seperti sikap hormat.

"Wah kamu cantik, Dek." Adnan mengomentari, sambil menatap adiknya yang mengenakan seragam putih abu-abu panjang.

"Kamu kelihatan udah gadis ... bukan bocah lagi,"

"Rida udah putih abu-abu, Bang," Arrida tersenyum ke arah Adnan sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"Aish, gak usah ge-er ... ntar hidung kamu terbang," kata Adnan sambil mengacak pucuk kepala Arrida

"Abaaang ... sembarangan ih, berantakan kan jadinya," ujar Arrida sambil merapikan rambutnya.

"Maaf, Dek, abis kamu nggemesin, tau gak, awas kalo baru masuk sekolah udah ada yang naksir,"

"Adnaaaan," panggil pak Arthur sambil melirik Adnan yang terus menggoda adiknya.

"Hehehe, maaf yah,"

"Udah! Segera habiskan sarapannya, lalu antar adikmu ke sekolah!" perintah pak Arthur.

"Okke, Yah."

Tak lama kemudian setelah sarapan Adnan pun mengantarkan Arrida ke sekolah, sebelum akhirnya dia menuju kampus.

🌼

Arrida menarik nafas panjang di depan gerbang sekolah sesaat setelah sebelumnya berpamitan dengan Adnan.

Ia melangkahkan kakinya menuju GOR yang terletak disebelah timur sekolah, dekat dengan gedung dimana ruang guru berada. Di tempat itulah dia akan melaksanakan MOS (masa orientasi siswa) selama beberapa hari.

"Bismillah ...."

Hatinya agak bergetar, ada desiran aneh hadir di relung hatinya. Entah apa. Bahkan dia tidak bisa menggambarkan apa yang dirasakannya saat ini.

Mungkin 'bangga' ... itu yang ada di benaknya, bisa masuk sekolah favorit di kotanya. Harus bersaing ketat untuk bisa masuk ke sekolah itu. Ada seleksi melalui jalur hasil ujian ketika SMP, nilai raport, bahkan sampai melalui jalur tes seleksi yang diselenggarakan sekolah tersebut.

Namun, sepertinya bukan itu, getaran aneh yang hadir di hatinya ini terasa lebih indah. Entahlah. Dia belum bisa memahaminya.

"Hai," sapa seorang gadis di hadapan Arrida. Dia cantik berkulit putih, rambutnya agak ikal. Di sampingnya ada gadis bermata bulat dengan bulu mata lentik, memiliki rambut lurus sepundak.

"Aku Nana dan ini Hani," kata gadis itu memperkenalkan dirinya dan teman di sampingnya pada Arrida.

"Eh, hai juga, aku Arrida." jawab Arrida sambil menerima uluran tangan keduanya.

Ketiganya tersenyum.

"Yuk, kita masuk barisan, acara sudah maul dimulai," ajak Nana sambil menarik tangan Arrida.

Suasana MOS saat itu berjalan lancar dan tertib hingga 4 hari lamanya.

Dan kini Arrida masuk di kelas yang sama dengan Nana dan Hani. Kelas X IPA 1.

Hari pertama setelah masa orientasi.

Sudah dipastikan untuk waktu berikutnya ke depan mereka sudah mulai pembelajaran. Pun dengan kegiatan ekstrakurikuler wajib Pramuka dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.

"Kalian mau ikut kegiatan ekstrakurikuler apa Da, Na?" tanya Hani pada Arrida dan Nana saat istirahat setelah pelajaran olahraga.

"Aku ingin ikut PMR" jawab Arrida pasti.

"Aku juga" jawab Nana meyakinkan

"Kalo kamu Han?" tanya Arrida dan Nana hampir bersamaan.

Hani terdiam sejenak seperti sedang berfikir.

"Aku ikut kalian deh,"

"Lho kenapa? Bukannya kamu suka badminton? Kenapa kamu gak ikut ekstra Badminton aja, Han, sayang kan bakat kamu?" ujar Arrida yang mendapatkan anggukan dari Nana sebagai tanda setuju.

"Iya seh, tapi gak ada temennya,"

"Ya ampun, Han, kok mikirnya kesitu? ini bakat kamu lho ... jalani yang kamu sukai," kata Arrida sambil memegang pundak sahabatnya.

"Bener itu, Han," kata Nana.

"Kalau aku gak nyaman gimana? Soalnya, kebahagiaanku adalah bersama kalian,"

"Oooh, so sweet ...." ujar Nana berkomentar

"Ya udahlah, apa seh yang nggak buat Hani," kata Arrida gemas.

"Tenang aja Da, Na ... kalo soal bakat, aku kan udah ikutan klub sendiri, tiap hari Minggu,"

Arrida dan Nana hanya menganggukkan kepalanya.

"Masa putih abu-abu itu hanya tiga tahun, aku pengen menghabiskan waktu bersama kalian, akan aku buat quality moment nyampe kelas dua belas nanti, pokoknya best friend forever," ucap Hani meyakinkan keduanya.

"Aaah, indahnyaaa," kata Nana, kemudian dia memeluk Arrida dan Hani, hingga akhirnya ketiganya saling berpelukan.

"Eh, ngomong-ngomong, nanti siang pendaftarannya lho, aku udah dapet formulir pendaftarannya," kata Arrida sambil melepaskan pelukannya.

"Nanti kalo Hani mau ikut daftar, ikut sekalian aja pas kita nyerahin formulir," usulnya kemudian.

"Iya, jadi kamu bisa langsung daftar, okke, Han?" kata Nana sambil menepuk pundak Hani dan mendapatkan anggukan darinya.

🌼

Siang itu sepulang sekolah mereka menuju ruang PMR. Tepatnya hanya di depan ruangan PMR. Mereka mendaftarkan diri untuk menjadi anggota PMR.

Hanya mendaftarkan diri. Untuk info kegiatan selanjutnya akan dikabari melalui chat grup.

Lembar formulir pendaftaran, kini berada di tangan kakak dewan senior.

"Arrida Lathifatunnisa?“ gumam seseorang setelah memperhatikan beberapa lembar formulir pendaftaran.

"Kenapa Uwais? ada yang kamu kenal?“ tanya Erna, sesama dewan senior. Gadis itu diam-diam menaruh hati pada Uwais.

Tanpa menjawab pertanyaan Erna, dia berlari keluar.

Mencari seseorang. Berharap siapa yang ada didalam pikirannya saat ini adalah benar.

...🌸🌸🌸🌸🌸...

Makasih kakak readers...

Sehat selalu yaaa😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ayuna

Ayuna

dewan senior...apa kakak kelasnya

2022-04-12

2

IG : @thatya0316

IG : @thatya0316

semangat kak

2022-03-01

3

pensi

pensi

hidungnya terbang 😂🤣

2022-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Hujan kasih
2 2. senyuman dan hangat
3 3. rasa yang aneh
4 4. Akhirnya ketemu
5 5. Lucu dan menggemaskan
6 6. Rasa khawatir
7 7. Bangun Ar...
8 8. You are my hero
9 9. Cup sekilas (1)
10 10. Topi.... dan perasaan apa ini?
11 11. ceroboh dan menolong
12 12. penolakan cinta
13 13. Bebas (menikmati cintanya dalam diam)
14 14. hadapi bareng ya
15 15. Pegangan Ar...
16 16. Ar... Bertahanlah
17 17. Maaf aku terlambat
18 18. Semua gak bisa sama lagi
19 19. gadis cantik dan cowok tampan di balik sunset
20 20 Aku pasti menemukanmu
21 21. Gak papa, tenang ya
22 22. Pacarnya Uwais?
23 23. Janji kelingking
24 24. Arti senyumku
25 25. Tapi kan bukan pacar
26 26. Dia menyukai Uwais
27 27. Siapa suruh kakak ganteng
28 28. Waa ciuman tuh
29 29. Mau nyium kamu
30 30. gurih pedas manis pedas
31 31. Sholat bareng
32 32. Untaian doa di waktu mustajab
33 33. Let's play the game
34 34. Buaya Busuk
35 35. Itu bukan saya
36 36. Nasiiib nasiiib...
37 37. Kereeen
38 38. berpegangan tangan
39 39. Ban kempes
40 40. Bikin baper
41 41. HUT Sekolah (1)
42 42. HUT Sekolah (2)
43 43. HUT Sekolah (3) : Tumpeng cantik
44 44. HUT Sekolah (4): Ultahnya Kita
45 45. Jadian?
46 46. Bumi dan matahari
47 47. Kamu dekap aku
48 48. Ca-N-Ti-K dan Cu-Te
49 49. Cemburu dan ragu.
50 50. Uwais sakit (1)
51 51. Uwais sakit (2)
52 52. Putri tidur
53 53. Kekasih tanpa status
54 54. rasa campur aduk
55 55. Tetap dengan senyum itu
56 56. Hatiku Padamu, Kak
57 57.Hanya ada kamu disini dan disini
58 58. Kepiting
59 59. Status kita apa?
60 60. Filosofi sepatu
61 61.Dijodohin?
62 62. Sweet seventeen...
63 63.Ranah cinta
64 64. kakak ganteng tapi galak
65 65. Cahaya untukmu(1)
66 66. Cahaya untukmu (2)
67 67. dekapan pertama
68 68. Rencana Allah yang terbaik
69 69. Kebersamaan yang diridhoi Allah
70 70. Pertemuan kembali
71 71. Sahabat di masa lalu
72 72. Kangen diobati kamu
73 73. Warung Cinta Pluto
74 74. Lampu kuning (bukan lampu hijau)
75 75. Tetap yang tercantik
76 76. Secangkir cokelat hangat
77 77. Keindahan kamu
78 78. Dilihat sunrise
79 79. Wallpaper (obat rindu)
80 80. Tanpa ada batas tempat dan waktu
81 81. Kamu yang pertama dan untuk yang terakhir
82 82. calon kakak ipar?
83 83. Aku cium lho
84 84. Kak Uwais help me
85 85. Salah paham (1)
86 86. Salah paham (2)
87 87. Uler dan buaya gila
88 88. Lo jadi pacar gue
89 89. Lirikannya indah.
90 90. Orang istimewa
91 91. Aku gak akan lupa, Ar
92 92. Apa kakak sayang aku?
93 93. Menikmati irama
94 94. Hati aku cenat cenut
95 95. Surprise .... ???
96 96. Arrida galau.
97 97. Surprise yang bikin terkejut
98 98. Dekapan rindu.
99 99. Siapa dia?
100 100. Saya sudah memiliki calon istri
101 101. Jangan dilepas
102 102. Arrida-ku
103 103. Cemburunya kita.
104 104. Kalian pacaran?
105 105. Kamu dimana Ar?
106 106. Sang Pluto (titik ter-rapuh)
107 107. Biarkan aku sendiri
108 108. Tunggulah aku
109 109. kerinduan
110 110. Viral
111 111. Camiku
112 112. cinta pada pandangan pertama
113 113. Ada apa lagi ini?
114 114. Sabar Uwais (1)
115 115. Sabar Uwais (2)
116 116. Sabar Uwais (3)
117 117. Sabar Uwais (4) : Dua wanita tersayang
118 118. Menyelamatkan diri
119 119. Cinta
120 120. Tertampan luar dalem
121 121. Ayah terbaik
122 122. Kencannya kita (1)
123 123.Kencannya kita (2) : gombalnya camiku
124 124. Kencannya kita(3) : es krim
125 125. Dilamar malah bingung
126 126. Lamaran indah
127 127. Pendamping
128 128. Akhirnya menikah.
129 129. Kuatkan hati
130 130. Takdir Allah
131 131. Ditemukan.
132 132. Bingung
133 133. Ingatan acak
134 134. Terindah untukku
135 135. Merasakan cinta
136 136. Cup sekilas (2)
137 137. kenangan
138 138. Kecewa
139 139. Bangun, Kak!
140 140. Gadis berjilbab masa depan
141 141. Hati aku hanya untuk kakak
142 142. Mencintaimu adalah anugerah
143 143. Kiss again
144 144.Untuk apa ada yang lain jika aku punya kamu
145 145. Kamu, hidupku dunia akhirat (Tamat)
146 146. Extra part
147 pengumuman novel kedua
Episodes

Updated 147 Episodes

1
1. Hujan kasih
2
2. senyuman dan hangat
3
3. rasa yang aneh
4
4. Akhirnya ketemu
5
5. Lucu dan menggemaskan
6
6. Rasa khawatir
7
7. Bangun Ar...
8
8. You are my hero
9
9. Cup sekilas (1)
10
10. Topi.... dan perasaan apa ini?
11
11. ceroboh dan menolong
12
12. penolakan cinta
13
13. Bebas (menikmati cintanya dalam diam)
14
14. hadapi bareng ya
15
15. Pegangan Ar...
16
16. Ar... Bertahanlah
17
17. Maaf aku terlambat
18
18. Semua gak bisa sama lagi
19
19. gadis cantik dan cowok tampan di balik sunset
20
20 Aku pasti menemukanmu
21
21. Gak papa, tenang ya
22
22. Pacarnya Uwais?
23
23. Janji kelingking
24
24. Arti senyumku
25
25. Tapi kan bukan pacar
26
26. Dia menyukai Uwais
27
27. Siapa suruh kakak ganteng
28
28. Waa ciuman tuh
29
29. Mau nyium kamu
30
30. gurih pedas manis pedas
31
31. Sholat bareng
32
32. Untaian doa di waktu mustajab
33
33. Let's play the game
34
34. Buaya Busuk
35
35. Itu bukan saya
36
36. Nasiiib nasiiib...
37
37. Kereeen
38
38. berpegangan tangan
39
39. Ban kempes
40
40. Bikin baper
41
41. HUT Sekolah (1)
42
42. HUT Sekolah (2)
43
43. HUT Sekolah (3) : Tumpeng cantik
44
44. HUT Sekolah (4): Ultahnya Kita
45
45. Jadian?
46
46. Bumi dan matahari
47
47. Kamu dekap aku
48
48. Ca-N-Ti-K dan Cu-Te
49
49. Cemburu dan ragu.
50
50. Uwais sakit (1)
51
51. Uwais sakit (2)
52
52. Putri tidur
53
53. Kekasih tanpa status
54
54. rasa campur aduk
55
55. Tetap dengan senyum itu
56
56. Hatiku Padamu, Kak
57
57.Hanya ada kamu disini dan disini
58
58. Kepiting
59
59. Status kita apa?
60
60. Filosofi sepatu
61
61.Dijodohin?
62
62. Sweet seventeen...
63
63.Ranah cinta
64
64. kakak ganteng tapi galak
65
65. Cahaya untukmu(1)
66
66. Cahaya untukmu (2)
67
67. dekapan pertama
68
68. Rencana Allah yang terbaik
69
69. Kebersamaan yang diridhoi Allah
70
70. Pertemuan kembali
71
71. Sahabat di masa lalu
72
72. Kangen diobati kamu
73
73. Warung Cinta Pluto
74
74. Lampu kuning (bukan lampu hijau)
75
75. Tetap yang tercantik
76
76. Secangkir cokelat hangat
77
77. Keindahan kamu
78
78. Dilihat sunrise
79
79. Wallpaper (obat rindu)
80
80. Tanpa ada batas tempat dan waktu
81
81. Kamu yang pertama dan untuk yang terakhir
82
82. calon kakak ipar?
83
83. Aku cium lho
84
84. Kak Uwais help me
85
85. Salah paham (1)
86
86. Salah paham (2)
87
87. Uler dan buaya gila
88
88. Lo jadi pacar gue
89
89. Lirikannya indah.
90
90. Orang istimewa
91
91. Aku gak akan lupa, Ar
92
92. Apa kakak sayang aku?
93
93. Menikmati irama
94
94. Hati aku cenat cenut
95
95. Surprise .... ???
96
96. Arrida galau.
97
97. Surprise yang bikin terkejut
98
98. Dekapan rindu.
99
99. Siapa dia?
100
100. Saya sudah memiliki calon istri
101
101. Jangan dilepas
102
102. Arrida-ku
103
103. Cemburunya kita.
104
104. Kalian pacaran?
105
105. Kamu dimana Ar?
106
106. Sang Pluto (titik ter-rapuh)
107
107. Biarkan aku sendiri
108
108. Tunggulah aku
109
109. kerinduan
110
110. Viral
111
111. Camiku
112
112. cinta pada pandangan pertama
113
113. Ada apa lagi ini?
114
114. Sabar Uwais (1)
115
115. Sabar Uwais (2)
116
116. Sabar Uwais (3)
117
117. Sabar Uwais (4) : Dua wanita tersayang
118
118. Menyelamatkan diri
119
119. Cinta
120
120. Tertampan luar dalem
121
121. Ayah terbaik
122
122. Kencannya kita (1)
123
123.Kencannya kita (2) : gombalnya camiku
124
124. Kencannya kita(3) : es krim
125
125. Dilamar malah bingung
126
126. Lamaran indah
127
127. Pendamping
128
128. Akhirnya menikah.
129
129. Kuatkan hati
130
130. Takdir Allah
131
131. Ditemukan.
132
132. Bingung
133
133. Ingatan acak
134
134. Terindah untukku
135
135. Merasakan cinta
136
136. Cup sekilas (2)
137
137. kenangan
138
138. Kecewa
139
139. Bangun, Kak!
140
140. Gadis berjilbab masa depan
141
141. Hati aku hanya untuk kakak
142
142. Mencintaimu adalah anugerah
143
143. Kiss again
144
144.Untuk apa ada yang lain jika aku punya kamu
145
145. Kamu, hidupku dunia akhirat (Tamat)
146
146. Extra part
147
pengumuman novel kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!