2. senyuman dan hangat

Uwais dan Arrida hanya terdiam mendengarkan cerita bu Tania. Rasa kecewa ayahnya pada Fika, kakak perempuan Uwais yang memilih kabur bersama lelaki pilihannya.

"Udahlah mah, kita doakan aja mbak Fika bisa kembali pada kita, andai kata tidak pun, semoga mbak Fika bisa bahagia dengan pilihannya." ujar Uwais menggenggam tangan ibunya.

Bu Tania mengangguk sambil mengusap air matanya yang masih saja membasahi pipinya.

Hening. Tak ada lagi pembicaraan. Larut dengan perasaan dan pikirannya masing-masing.

"Maaf, tante ... apa gak sebaiknya mas ini diperiksa, ya?" ujar Arrida pada Tania memecah keheningan.

"Ah, iya, kamu benar, Nak ... ayo Uwais kamu periksa ya." ucap bu Tania menerima saran Arrida.

"Gak usah, Mah ...." tolak Uwais halus.

"Ga usah nolak, mumpung disini, ayo!" Bu Tania segera menarik lengan Uwais untuk memeriksakan keadaanya.

"Pelan-pelan, Mah," Uwais pun mengikuti dengan perlahan. Kedua lengannya dipegang oleh ibunya dan Arrida.

Akhirnya Uwais melakukan pemeriksaan, tidak terlalu lama, karena keadaannya memang tidak parah.

Tak lama kemudian, setelah Uwais diperiksa dan diberi obat pereda nyeri, serta diberi kruk (tongkat ketiak) untuk membantunya berjalan, ketiganya pun kembali ke koridor ruang ICU, dan duduk di kursi panjang yang ada di situ.

"Makanya kamu hati-hati, Wais kalo naik motor, kenapa bisa sampai jatuh, pasti kamu ngebut, kan?" tanya Tania pada Uwais, sambil mengusap lengan kekar anaknya itu.

"Maaf, Tan, Rida yang salah," sela Arrida.

"Oh iya, kamu siapa nak? Maaf, tante baru bertanya? Dan makasih udah nolongin Uwais," tanya bu Tania menoleh ke arah Arrida.

"Saya Arrida, Tante ... sebenarnya, Rida yang harusnya berterima kasih karna mas-nya gak nuntut apa-apa kecuali minta dianterin kesini ... Rida yang menyebabkan mas-nya jatuh dari motor ... karena menghindari Rida yang lagi nyebrang, Rida minta maaf ya, Tante,"

Bu Tania menoleh kepada Uwais meminta kepastian akan kebenaran dari yang dikatakan Arrida.

"Gak, Mah ... Uwais juga yang salah ... Uwais buru-buru ingin ketemu papah, dan waktu dia nyebrang Uwais hilang kendali, untung aja gak nabrak dia,"

Bu Tania menarik nafas panjang mencermati apa yang disampaikan keduanya.

"Sudahlah gak apa-apa ... yang penting semuanya selamat, ya," kata bu Tania sambil mengelus punggung Arrida.

"Ya, ampun, Nak ... kamu dingin banget," komentar Tania terlihat khawatir.

"Gak papa, Tante ... kalo boleh, Rida mau pamit dulu, Tan ... udah sore,"

"Oh gitu, ya, kamu mau pulang, Nak?" tanya Tania memastikan.

Arrida mengangguk pasti.

"Mau naik apa?" tanya Tania kemudian.

"Rida pesan taksol, Tan." jawab Arrida sambil memperlihatkan ponselnya, memberi isyarat bahwa dia telah memesan taksi online.

"Eh, naik taksi? Hm ... gimana kalau kamu tunggu Fariz aja ya, abangnya Uwais ... mungkin bentar lagi dia kesini,"

"Duh, nggak usah, Tan ... makasih ... Rida pulang sendiri aja,"

"Beneran gak pa-pa?" Tania memastikan untuk kedua kalinya.

Arrida menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Manis banget itu senyum," komentar Uwais dalam hatinya, yang sejak tadi hanya memperhatikan bagaimana interaksi antara Arrida dan ibunya.

" Kalo gitu, Rida pulang dulu ya, Tan, Assalamu'alaikum ...." pamit Arrida sambil mencium punggung tangan bu Tania.

"Wa'alaikumsalam," jawab bu Tania.

"Tunggu!" cegah Uwais. "Biar saya anter sampai depan," lanjutnya sambil menatap bu Tania meminta persetujuan.

Bu Tania mengangguk menyetujui Uwais mengantar Arrida ke halaman depan rumah sakit. Dan akhirnya keduanya pun meninggalkan bu Tania.

"Kita ke toilet dulu, ya," pinta Uwais.

"Oh iya, boleh," kata Arrida menyetujui.

Mereka pun tiba di depan toilet. Namun bukannya segera masuk, Uwais malah memerintahkan Arrida untuk mengganti pakaiannya dengan jaket yang tadi dilepas.

"Bajumu basah, ganti ya, pake jaket ini," saran Uwais sambil melepas jaketnya.

"Gak usah Mas, makasih,"

"Ntar kamu sakit," Uwais memberikan alasan.

Arrida hanya diam.

"Gak pake nolak!" kata Uwais memaksa.

"Nanti saya bingung ngembaliinnya, Mas."

"Gak usah dikembalikan, buat kamu aja."

Arrida hanya terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Seneng banget seh kamu bengong, udah cepetan masuk dan ganti bajumu!" perintah Uwais kemudian.

Akhirnya Arrida menyetujui saran Uwais. Dia pun segera masuk dan mengganti pakaiannya dengan jaket milik Uwais.

"Hmmm, hangat," gumam bathin Arrida. Dia tersenyum melihat tampilan dirinya di cermin wastafel toilet.

Setelah Arrida mengganti pakaiannya dengan jaket, ia pun segera keluar dari toilet.

"Nah, gitu dong," ucap Uwais.

Arrida mengangguk dan tersenyum.

Kemudian mereka pun berjalan menuju halaman depan rumah sakit.

"Kamu udah pesen taksolnya?" tanya Uwais memastikan.

"Iya udah, mungkin bentar lagi datang."

"Oh ...."

"Kenapa?" tanya Arrida, "Kok 'oh'?" lanjutnya.

"Nggak apa-apa ... mmm ... tadinya, kalau kamu belum pesan taksi, saya mau ngajak ke kantin, kayaknya kamu butuh sesuatu yang hangat, mungkin teh hangat atau jeruk hangat ... atau kopi?"

Arrida tersenyum.

"Gak usah, Mas, makasih,"

"Uwais .... " kata Uwais menyebut namanya sendiri, seakan dia enggan dipanggil 'Mas'. Dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan guna memperkenalkan dirinya.

Arrida tersenyum. Hanya menatap tangan Uwais dihadapannya.

"Kayaknya tadi saya udah nyebut nama deh."

"Itu kan sama mamah, sama saya belum kenalan, kan?"

"Eh, taksolnya dateng, udah dulu ya, saya minta maaf atas kejadian hari ini, dan makasih banyak atas semuanya, saya pamit ya ... Assalamu'alaikum ...." ucap Arrida sambil berlalu dari hadapan Uwais. Kemudian memasuki taksi online yang dipesannya.

Uwais mematung sesaat. Ia menarik uluran tangannya yang tidak mendapat respon dan menatap setengah sadar taksi yang barusan ada dihadapannya itu pergi.

"Wa'alaikumsalam," ucapnya sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian dia menepuk keningnya mengingat betapa bodohnya dia tidak sempat meminta nomor kontaknya.

Lima hari kemudian...

Arrida berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Tujuannya satu yaitu ruang ICU tempat ayahnya Uwais dirawat.

Namun sesampainya di ruang ICU dia tidak menemukan orang-orang yang dimaksud. Uwais, bu Tania maupun ayahnya Uwais.

"Apa yang terjadi?" gumamnya.

"Apa ayahnya meninggal? Atau sudah sehat dan sudah pulang ke rumah?" Arrida masih bergumam.

"Eh atau udah dipindah ke kamar rawat ya?Sebaiknya nanya perawat atau resepsionis kali, ya" Arrida bermonolog.

Dia menatap sekeliling. Namun tidak melihat satu pun perawat disitu. Akhirnya dia pun memutuskan untuk mencari informasi ke resepsionis.

Namun sayang, ketika sampai dihadapan resepsionis, dia bingung harus menanyakan apa karena dia tidak tau siapa yang dia cari. Dia tidak mengetahui nama ayahnya Uwais.

Oleh karena itu, dia pun memutuskan untuk pulang.

...🌸🌸🌸🌸🌸...

Hai kakak readers

makasih udah mampir

makasih atas dukungannya ya ☺️

makasih like favorit vote dan kommentnya

semoga suka dan terhibur yaaa ☺️

Sehat selalu kakak readers

☺️☺️☺️👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

♡momk€∆π♡

♡momk€∆π♡

seneng klw baca cerita anak sekolahan berasa abg lg🤗😍

2023-04-18

2

Ayuna

Ayuna

lanjut thor

2022-04-12

2

pensi

pensi

ciee 😁🌹

2022-02-27

2

lihat semua
Episodes
1 1. Hujan kasih
2 2. senyuman dan hangat
3 3. rasa yang aneh
4 4. Akhirnya ketemu
5 5. Lucu dan menggemaskan
6 6. Rasa khawatir
7 7. Bangun Ar...
8 8. You are my hero
9 9. Cup sekilas (1)
10 10. Topi.... dan perasaan apa ini?
11 11. ceroboh dan menolong
12 12. penolakan cinta
13 13. Bebas (menikmati cintanya dalam diam)
14 14. hadapi bareng ya
15 15. Pegangan Ar...
16 16. Ar... Bertahanlah
17 17. Maaf aku terlambat
18 18. Semua gak bisa sama lagi
19 19. gadis cantik dan cowok tampan di balik sunset
20 20 Aku pasti menemukanmu
21 21. Gak papa, tenang ya
22 22. Pacarnya Uwais?
23 23. Janji kelingking
24 24. Arti senyumku
25 25. Tapi kan bukan pacar
26 26. Dia menyukai Uwais
27 27. Siapa suruh kakak ganteng
28 28. Waa ciuman tuh
29 29. Mau nyium kamu
30 30. gurih pedas manis pedas
31 31. Sholat bareng
32 32. Untaian doa di waktu mustajab
33 33. Let's play the game
34 34. Buaya Busuk
35 35. Itu bukan saya
36 36. Nasiiib nasiiib...
37 37. Kereeen
38 38. berpegangan tangan
39 39. Ban kempes
40 40. Bikin baper
41 41. HUT Sekolah (1)
42 42. HUT Sekolah (2)
43 43. HUT Sekolah (3) : Tumpeng cantik
44 44. HUT Sekolah (4): Ultahnya Kita
45 45. Jadian?
46 46. Bumi dan matahari
47 47. Kamu dekap aku
48 48. Ca-N-Ti-K dan Cu-Te
49 49. Cemburu dan ragu.
50 50. Uwais sakit (1)
51 51. Uwais sakit (2)
52 52. Putri tidur
53 53. Kekasih tanpa status
54 54. rasa campur aduk
55 55. Tetap dengan senyum itu
56 56. Hatiku Padamu, Kak
57 57.Hanya ada kamu disini dan disini
58 58. Kepiting
59 59. Status kita apa?
60 60. Filosofi sepatu
61 61.Dijodohin?
62 62. Sweet seventeen...
63 63.Ranah cinta
64 64. kakak ganteng tapi galak
65 65. Cahaya untukmu(1)
66 66. Cahaya untukmu (2)
67 67. dekapan pertama
68 68. Rencana Allah yang terbaik
69 69. Kebersamaan yang diridhoi Allah
70 70. Pertemuan kembali
71 71. Sahabat di masa lalu
72 72. Kangen diobati kamu
73 73. Warung Cinta Pluto
74 74. Lampu kuning (bukan lampu hijau)
75 75. Tetap yang tercantik
76 76. Secangkir cokelat hangat
77 77. Keindahan kamu
78 78. Dilihat sunrise
79 79. Wallpaper (obat rindu)
80 80. Tanpa ada batas tempat dan waktu
81 81. Kamu yang pertama dan untuk yang terakhir
82 82. calon kakak ipar?
83 83. Aku cium lho
84 84. Kak Uwais help me
85 85. Salah paham (1)
86 86. Salah paham (2)
87 87. Uler dan buaya gila
88 88. Lo jadi pacar gue
89 89. Lirikannya indah.
90 90. Orang istimewa
91 91. Aku gak akan lupa, Ar
92 92. Apa kakak sayang aku?
93 93. Menikmati irama
94 94. Hati aku cenat cenut
95 95. Surprise .... ???
96 96. Arrida galau.
97 97. Surprise yang bikin terkejut
98 98. Dekapan rindu.
99 99. Siapa dia?
100 100. Saya sudah memiliki calon istri
101 101. Jangan dilepas
102 102. Arrida-ku
103 103. Cemburunya kita.
104 104. Kalian pacaran?
105 105. Kamu dimana Ar?
106 106. Sang Pluto (titik ter-rapuh)
107 107. Biarkan aku sendiri
108 108. Tunggulah aku
109 109. kerinduan
110 110. Viral
111 111. Camiku
112 112. cinta pada pandangan pertama
113 113. Ada apa lagi ini?
114 114. Sabar Uwais (1)
115 115. Sabar Uwais (2)
116 116. Sabar Uwais (3)
117 117. Sabar Uwais (4) : Dua wanita tersayang
118 118. Menyelamatkan diri
119 119. Cinta
120 120. Tertampan luar dalem
121 121. Ayah terbaik
122 122. Kencannya kita (1)
123 123.Kencannya kita (2) : gombalnya camiku
124 124. Kencannya kita(3) : es krim
125 125. Dilamar malah bingung
126 126. Lamaran indah
127 127. Pendamping
128 128. Akhirnya menikah.
129 129. Kuatkan hati
130 130. Takdir Allah
131 131. Ditemukan.
132 132. Bingung
133 133. Ingatan acak
134 134. Terindah untukku
135 135. Merasakan cinta
136 136. Cup sekilas (2)
137 137. kenangan
138 138. Kecewa
139 139. Bangun, Kak!
140 140. Gadis berjilbab masa depan
141 141. Hati aku hanya untuk kakak
142 142. Mencintaimu adalah anugerah
143 143. Kiss again
144 144.Untuk apa ada yang lain jika aku punya kamu
145 145. Kamu, hidupku dunia akhirat (Tamat)
146 146. Extra part
147 pengumuman novel kedua
Episodes

Updated 147 Episodes

1
1. Hujan kasih
2
2. senyuman dan hangat
3
3. rasa yang aneh
4
4. Akhirnya ketemu
5
5. Lucu dan menggemaskan
6
6. Rasa khawatir
7
7. Bangun Ar...
8
8. You are my hero
9
9. Cup sekilas (1)
10
10. Topi.... dan perasaan apa ini?
11
11. ceroboh dan menolong
12
12. penolakan cinta
13
13. Bebas (menikmati cintanya dalam diam)
14
14. hadapi bareng ya
15
15. Pegangan Ar...
16
16. Ar... Bertahanlah
17
17. Maaf aku terlambat
18
18. Semua gak bisa sama lagi
19
19. gadis cantik dan cowok tampan di balik sunset
20
20 Aku pasti menemukanmu
21
21. Gak papa, tenang ya
22
22. Pacarnya Uwais?
23
23. Janji kelingking
24
24. Arti senyumku
25
25. Tapi kan bukan pacar
26
26. Dia menyukai Uwais
27
27. Siapa suruh kakak ganteng
28
28. Waa ciuman tuh
29
29. Mau nyium kamu
30
30. gurih pedas manis pedas
31
31. Sholat bareng
32
32. Untaian doa di waktu mustajab
33
33. Let's play the game
34
34. Buaya Busuk
35
35. Itu bukan saya
36
36. Nasiiib nasiiib...
37
37. Kereeen
38
38. berpegangan tangan
39
39. Ban kempes
40
40. Bikin baper
41
41. HUT Sekolah (1)
42
42. HUT Sekolah (2)
43
43. HUT Sekolah (3) : Tumpeng cantik
44
44. HUT Sekolah (4): Ultahnya Kita
45
45. Jadian?
46
46. Bumi dan matahari
47
47. Kamu dekap aku
48
48. Ca-N-Ti-K dan Cu-Te
49
49. Cemburu dan ragu.
50
50. Uwais sakit (1)
51
51. Uwais sakit (2)
52
52. Putri tidur
53
53. Kekasih tanpa status
54
54. rasa campur aduk
55
55. Tetap dengan senyum itu
56
56. Hatiku Padamu, Kak
57
57.Hanya ada kamu disini dan disini
58
58. Kepiting
59
59. Status kita apa?
60
60. Filosofi sepatu
61
61.Dijodohin?
62
62. Sweet seventeen...
63
63.Ranah cinta
64
64. kakak ganteng tapi galak
65
65. Cahaya untukmu(1)
66
66. Cahaya untukmu (2)
67
67. dekapan pertama
68
68. Rencana Allah yang terbaik
69
69. Kebersamaan yang diridhoi Allah
70
70. Pertemuan kembali
71
71. Sahabat di masa lalu
72
72. Kangen diobati kamu
73
73. Warung Cinta Pluto
74
74. Lampu kuning (bukan lampu hijau)
75
75. Tetap yang tercantik
76
76. Secangkir cokelat hangat
77
77. Keindahan kamu
78
78. Dilihat sunrise
79
79. Wallpaper (obat rindu)
80
80. Tanpa ada batas tempat dan waktu
81
81. Kamu yang pertama dan untuk yang terakhir
82
82. calon kakak ipar?
83
83. Aku cium lho
84
84. Kak Uwais help me
85
85. Salah paham (1)
86
86. Salah paham (2)
87
87. Uler dan buaya gila
88
88. Lo jadi pacar gue
89
89. Lirikannya indah.
90
90. Orang istimewa
91
91. Aku gak akan lupa, Ar
92
92. Apa kakak sayang aku?
93
93. Menikmati irama
94
94. Hati aku cenat cenut
95
95. Surprise .... ???
96
96. Arrida galau.
97
97. Surprise yang bikin terkejut
98
98. Dekapan rindu.
99
99. Siapa dia?
100
100. Saya sudah memiliki calon istri
101
101. Jangan dilepas
102
102. Arrida-ku
103
103. Cemburunya kita.
104
104. Kalian pacaran?
105
105. Kamu dimana Ar?
106
106. Sang Pluto (titik ter-rapuh)
107
107. Biarkan aku sendiri
108
108. Tunggulah aku
109
109. kerinduan
110
110. Viral
111
111. Camiku
112
112. cinta pada pandangan pertama
113
113. Ada apa lagi ini?
114
114. Sabar Uwais (1)
115
115. Sabar Uwais (2)
116
116. Sabar Uwais (3)
117
117. Sabar Uwais (4) : Dua wanita tersayang
118
118. Menyelamatkan diri
119
119. Cinta
120
120. Tertampan luar dalem
121
121. Ayah terbaik
122
122. Kencannya kita (1)
123
123.Kencannya kita (2) : gombalnya camiku
124
124. Kencannya kita(3) : es krim
125
125. Dilamar malah bingung
126
126. Lamaran indah
127
127. Pendamping
128
128. Akhirnya menikah.
129
129. Kuatkan hati
130
130. Takdir Allah
131
131. Ditemukan.
132
132. Bingung
133
133. Ingatan acak
134
134. Terindah untukku
135
135. Merasakan cinta
136
136. Cup sekilas (2)
137
137. kenangan
138
138. Kecewa
139
139. Bangun, Kak!
140
140. Gadis berjilbab masa depan
141
141. Hati aku hanya untuk kakak
142
142. Mencintaimu adalah anugerah
143
143. Kiss again
144
144.Untuk apa ada yang lain jika aku punya kamu
145
145. Kamu, hidupku dunia akhirat (Tamat)
146
146. Extra part
147
pengumuman novel kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!