bab 4. lanjutan dikantin

"silahkan Bu, ini pecel sama es tehnya" kata pak Asep memecah keheningan.

"terimakasih pak"

"sama-sama Bu, saya permisi" pamit pak Asep meninggalkan mereka bertiga.

"kamu gak makan dek?" tanya Cintya kepada ridho.

"enggak mbak, masih kenyang, nemenin si Akrom sambil minum aja" jawabnya enteng.

"emang kamu udah makan tadi" tanya Cintya heran.

"la tadi dirumah aku udah sarapan mbak, lagian uang sakunya mau aku pakai jalan nanti"

"awas kalau main sampai sore-sore" Cintya memperingatkan.

"iya mbak, lagian kalau sore-sore si Akrom juga gak bakal mau, iya gak krom?" jawab ridho sambil melirik temannya.

"emang kalian mau kemana?" telisik Cintya penasaran.

"ah mau tau aja urusan cowok mbak" jawab ridho enteng.

"heh, mbak gak mau ya kalau kamu aneh-aneh diluar sana dek. mbak cuma khawatir, awas aja kamu macam-macam" kini wajah Cintya sudah memerah dengan matanya melotot kepada adiknya.

"iya-iya mbak. tenang aja aman lah" jawab ridho yang takut sama kakaknya kalau sudah seperti keluar tanduk itu.

.

"yaudah, saya sudah selesai makannya, saya pamit dulu" pamit Akrom tiba-tiba mengejutkan teman dan gurunya.

"lah kemana krom? belum juga masuk kelas" tanya ridho heran.

"aku mau ke perpustakaan dulu dho, kamu terusin dulu aja ngobrolnya"

"yaudah aku ikut kamu aja, disini takut diseruduk banteng krom". jawab ridho sambil berlari menghindari kakaknya yang siap mengayunkan sendok ke kepala adiknya.

"saya permisi dulu Bu, Assalamu'alaikum" pamit Akrom kepada gurunya.

"oh iya. wa'alaikumsalam" jawabnya.

.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Cintya bergegas menuju parkiran motor untuk mengambilnya dan segera pulang. capek rasanya.

.

"kamu naik apa Bu?" sapa pak Rian mengagetkannya.

"oh saya naik motor pak" jawab Cintya pelan dengan raut wajah sedikit malas menanggapi rekan gurunya itu.

"boleh saya antar, kebetulan kita kan searah?" tawar pak Rian yang lagi-lagi semakin membuat Bu Cintya tidak nyaman.

"oh terimakasih pak, saya mau mampir-mampir dulu soalnya" tolak Cintya dengan alasannya agar tidak menyinggung pak Rian.

"yasudah kalau gitu, kapan-kapan kita bareng ya?" tawar pak Rian lagi untuk kesekian kali.

"eh,, mmmm, lihat besok-besok deh pak. saya permisi dulu" pamit Cintya tergesa-gesa menghindari pak Rian.

.

dengan menggerutu Bu Cintya mengendarai motornya untuk mengantarkan pulang

'ihhh genit banget sih pak Rian, sudah dibilang gak mau masih maksa aja, gak kaya Akrom yang lebih tenang gitu'. 'ah kok jadi Akrom? ah kenapa otakku? ibuuuu" gerutu Cintya sepanjang jalan.

.

"assalamualaikum Bu" sapa Cintya kepada ibunya ketika sudah sampai dirumah.

"waalaikumsalam nduk, cah ayu sudah pulang? gimana ngajarnya? capek kamu? lancar ngajarnya?" berondong pertanyaan dari ibunya seperti hujan es batu dari langit.

"ya ampu buk, tanya mbok ya satu-satu to? bingung Tya jawabnya" gerutu Cintya.

"hehe, iya maaf, ibuk gak sabar dengar cerita hari pertama kamu ngajar nak" Bu wiwid sambil tersenyum dengan raut kesal anak gadisnya.

"yah baik sih Bu, anak-anaknya baik, rekan-rekan guru juga ramah".

"tapi tadi pagi Tya nabrak murid Tya Bu" lanjut Cintya ragu-ragu.

"apa? trus keadaannya gimana nduk? kamu gimana?" tanya Bu Wiwid dengan expreai kagetnya.

"Alhamdulillah gak kenapa-kenapa buk, dia hanya luka lecet saja, dan tidak ada apa-apa selanjutnya" jawab Cintya mencoba menenangkan ibunya.

"syukurlah, yang penting kamu tidak apa-apa kan nduk?" tanya Bu Cintya memastikan

"Ndak apa-apa Bu. tapi tolong jangan bilang ridho ya?" rengek Cintya kepada ibunya.

"memang kenapa?" tanya Bu Wiwid bingung.

"tidak kenapa-kenapa Bu, mmm ya biar tidak diperpanjang aja Bu beritanya" jawab Cintya mencari-cari alasan.

karena alasan sebenarnya adalah dia tidak enak sama adiknya karena sudah menabrak temannya.

"yasudah gak apa-apa, yang penting keduanya baik-baik saja" jawab Bu Wiwid dengan senyumnya.

"terimakasih Bu" jawab Cintya lega

"ayo kamu makan dulu" ajak Bu Wiwid kepada putrinya.

"makasih Bu, tadi Tya sudah makan di sekolah, nanti saja ya Bu habis Tya istirahat, capek Bu" rengek Cintya dengan senyum manjanya.

"yasudah kamu istirahat, jangan lupa sholat dulu" perintah Bu wiwid

"siap Buk"

.

Cintya beranjak menuju kamarnya, melepas jilbabnya dan mengambil baju ganti untuk dibawa ke kamar mandi dan menggantinya.

setelah selesai, direbahkan tubuhnya dikasur sambil mengingat-ingat kejadian selama seharian.

'keadaan lukanya gimana ya? kok tadi tidak sempat tanya detail nya sih ke dia langsung?'. 'lah kok malah mikirin dia sih? ingat Tya, dia murid kamu!!' gerutu Cintya dalam hatinya.

.

lalu di ambil hp nya membuka aplikasi-aplikasi sosmednya untuk mengalihkan fikiran. sakian lama jenuh juga, akhirnya ia memutuskan memutar musik dari Kenny G. berharap bisa mengantarkan tidur. benar saja tidak lama dia langsung tertidur dengan pulas.

.

----

keesokan hari, Cintya kembali berangkat mengajar mengendarai motornya, saat akan mendekati perempatan menuju sekolah lagi-lagi didepannya ada bus berhenti mendadak, untungnya kejadian tidak seperti kemarin hingga ia masih sempat mengerem lagu motornya.

"eh maaf maaf" ucap pria yang turun dari bis dengan wajah khawatirnya.

Cintya hanya terdiam bengong memandang wajah yang kemarin selalu tertunduk itu kini menampakkan sisi lain yang belum pernah dilihatnya.

'ya ampun cakep juga kalau lagi panik gitu' gumamnya dalam hati.

"Bu, Bu Cintya, kok malah bengong?" ucap Akrom yang membuyarkan lamunannya dengan gerakan tangan didepan wajahnya.

"eh,, e-anu, saya gak apa-apa. saya duluan ya?" jawab Cintya dengan wajah merah menahan malu, melajukan motornya buru-buru agar tidak ketahuan sedang menahan nerveus di jantungnya.

.

(Akrom POV)

.

'ah, manis juga Bu guru'. 'Astaghfirulloh. Yaa Alloh ampuni hamba". ucap Akrom dalam hati yang langsung dilanjut dengan istighfar

.

sepanjang perjalanan menuju sekolah kucoba menyingkirkan bayangan-bayangan wajah Bu cintya dari fikiranku.

.

"assalamualaikum bro" sapaku kepada teman-teman bangku sekitarku.

"wa'alaikumsalam" jawab ridho yang sedang sibuk menyalin PR dari buku temannya.

"eh itu kenapa muka tidak simetris krom?" tanya Agus teman sebangku Romi.

"gak apa-apa. ngantuk aja" jawabku sekenanya.

"kalau karena cewek sih gak mungkin kamu krom, soalnya kecurigaan ku kamu gak normal" selidik Agus seenaknya.

"ngawur Gus, aku normal Gus" sergahku malas.

"lagian kamu dideketin banyak cewek gak pernah ada respon. mana cantik-cantik semua lagi" cibir Agus kearahku.

"ya kalau kamu mau ambil aja gus. aku sih gak mau" jawabku sambil meletakan kepalaku di lengan diatas meja

"yah, kalau dia mau sama kamu bro, bukan sama aku" gerutu Agus sambil ikutan meletakan kepalanya berbantal lengan dimeja.

"la itu deritamu gus, jangan ngeluh" jawabku Romi membuat tertawa.

dan hanya dijawab dengan dengusan Agus menelungkup kan kepala ditangannya.

.

.

.

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA & MENGIKUTI CERITA INI.

KALAU BERKENAN SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK DISINI, KALAU BERKENAN, KALAU ENGGAK YA GAK APA2 SIH. hehehe

Episodes
1 bab pertama nih. anggap saja perkenalan
2 Bab dua. pindah lokasi dulu. pengenalan (2) ponpes
3 bab 3. berawal dari kelas
4 bab 4. lanjutan dikantin
5 Bab empat. ada bonus puisi nih
6 Bab enam.
7 tujuh
8 bab delapan
9 Bab Sembilan.
10 Bab Sepuluh. sebuah pertemuan
11 Bab sebelas. cintailah cinta secara jantan
12 Bab Dua Belas.
13 Bab Tiga Belas. Kunjungan Rindu
14 Bab Empat Belas. gugur setelah sesaat merekah
15 Bab Lima Belas. bonus puisi
16 Bab Enam Belas. Tugas Matematika
17 Bab tujuh belas. seperti sebuah penentuan
18 Bab Delapan Belas. Bunga Bersambut
19 Bab Sembilan Belas.
20 Bab Dua Puluh. Gadis dari kelas lain
21 Bab Dua Puluh Satu. di sekolah
22 Bab Dua Puluh Dua. Salah Faham.
23 Bab Dua Puluh Tiga. Kencan Pertama.
24 Bab 24. Dirumah Cintya
25 Pendirian Akrom.
26 Pak Rian.
27 Bensin Habis dan Menuju Kafe.
28 Cafe
29 Kembali ke Pondok Pesantren.
30 Gara-Gara Cintya.
31 Rahasia Dimas
32 Hari Minggu.
33 Berangkat
34 Jalan-jalan.
35 Kak Rizky.
36 Beban Akrom.
37 Hujan Deras.
38 Hujan Deras (2)
39 Penyesalan Cintya
40 Makan Malam
41 Ridho dan Agus
42 Permintaan Maaf Cintya.
43 Perubahan Sikap Akrom. (bonus puisi)
44 Penjelasan Akrom.
45 Berpamitan Dini
46 Dirumah Pak Mahfud.
47 Dirumah Cintya
48 Pagi Di Sekolah.
49 Berkunjung Kerumah Akrom
50 Berkunjung Kerumah Akrom (2)
51 Berbincang Dengan Pak Mahfud.
52 Mengantar Cintya Pulang
53 Membuka Hadiah Dari Akrom
54 Kerumah Akrom Sendiri
55 Sebuah Insiden
56 Permintaan Akrom
57 Mengantar Cintya Pulang
58 Khitbah
59 Pacaran Di Perpustakaan
60 Berangkat Menjenguk Kak Rania
61 Nikmatilah Lara Untuk Sementara.
62 Sudut Pandang Mengajar
63 Niken
64 Niken (2)
65 Penjelasan Akrom
66 Sebuah Kejutan.
67 Parkiran Sekolah
68 Dipanggil Ke Ruang BK.
69 Penyelesaian
70 Penyelesaian (2)
71 Mencari Akrom
72 Mencari Akrom (2)
73 Bertemu (bonus puisi)
74 Mencari Penjelasan
75 Sebuah Pengakuan
76 "Pulang" by: Float
77 Interogasi
78 Tangis Niken
79 Niken (3)
80 Menahan Rindu Tidak Seberat Itu.
81 NP: Djamrud "Mengejar Nirwana"
82 Tic Band "Perjalanan Cinta"
83 Menjelang Petang
84 Delikan Tajam Cintya.
85 Ujian Sekolah Hari Pertama.
86 Hujan dan Kesal
87 Berpamitan Kepada Kata Pamit
88 Selamat Tinggal Cinta, Bunga, Cerita.
89 Terbang
90 Dia Tidak Datang
Episodes

Updated 90 Episodes

1
bab pertama nih. anggap saja perkenalan
2
Bab dua. pindah lokasi dulu. pengenalan (2) ponpes
3
bab 3. berawal dari kelas
4
bab 4. lanjutan dikantin
5
Bab empat. ada bonus puisi nih
6
Bab enam.
7
tujuh
8
bab delapan
9
Bab Sembilan.
10
Bab Sepuluh. sebuah pertemuan
11
Bab sebelas. cintailah cinta secara jantan
12
Bab Dua Belas.
13
Bab Tiga Belas. Kunjungan Rindu
14
Bab Empat Belas. gugur setelah sesaat merekah
15
Bab Lima Belas. bonus puisi
16
Bab Enam Belas. Tugas Matematika
17
Bab tujuh belas. seperti sebuah penentuan
18
Bab Delapan Belas. Bunga Bersambut
19
Bab Sembilan Belas.
20
Bab Dua Puluh. Gadis dari kelas lain
21
Bab Dua Puluh Satu. di sekolah
22
Bab Dua Puluh Dua. Salah Faham.
23
Bab Dua Puluh Tiga. Kencan Pertama.
24
Bab 24. Dirumah Cintya
25
Pendirian Akrom.
26
Pak Rian.
27
Bensin Habis dan Menuju Kafe.
28
Cafe
29
Kembali ke Pondok Pesantren.
30
Gara-Gara Cintya.
31
Rahasia Dimas
32
Hari Minggu.
33
Berangkat
34
Jalan-jalan.
35
Kak Rizky.
36
Beban Akrom.
37
Hujan Deras.
38
Hujan Deras (2)
39
Penyesalan Cintya
40
Makan Malam
41
Ridho dan Agus
42
Permintaan Maaf Cintya.
43
Perubahan Sikap Akrom. (bonus puisi)
44
Penjelasan Akrom.
45
Berpamitan Dini
46
Dirumah Pak Mahfud.
47
Dirumah Cintya
48
Pagi Di Sekolah.
49
Berkunjung Kerumah Akrom
50
Berkunjung Kerumah Akrom (2)
51
Berbincang Dengan Pak Mahfud.
52
Mengantar Cintya Pulang
53
Membuka Hadiah Dari Akrom
54
Kerumah Akrom Sendiri
55
Sebuah Insiden
56
Permintaan Akrom
57
Mengantar Cintya Pulang
58
Khitbah
59
Pacaran Di Perpustakaan
60
Berangkat Menjenguk Kak Rania
61
Nikmatilah Lara Untuk Sementara.
62
Sudut Pandang Mengajar
63
Niken
64
Niken (2)
65
Penjelasan Akrom
66
Sebuah Kejutan.
67
Parkiran Sekolah
68
Dipanggil Ke Ruang BK.
69
Penyelesaian
70
Penyelesaian (2)
71
Mencari Akrom
72
Mencari Akrom (2)
73
Bertemu (bonus puisi)
74
Mencari Penjelasan
75
Sebuah Pengakuan
76
"Pulang" by: Float
77
Interogasi
78
Tangis Niken
79
Niken (3)
80
Menahan Rindu Tidak Seberat Itu.
81
NP: Djamrud "Mengejar Nirwana"
82
Tic Band "Perjalanan Cinta"
83
Menjelang Petang
84
Delikan Tajam Cintya.
85
Ujian Sekolah Hari Pertama.
86
Hujan dan Kesal
87
Berpamitan Kepada Kata Pamit
88
Selamat Tinggal Cinta, Bunga, Cerita.
89
Terbang
90
Dia Tidak Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!