Xelo sangat iri dengan pasangan muda mudi yang berpacaran dengan hanya berjalan bergandengan tangan dan tertawa bersama. Karena selama ini dia tidak merasakan hal itu bersama Sabrina.
"Andai kita bisa seperti itu Sabrina. Mungkin aku lah orang yang paling bahagia di dunia ini" Guman Xelo lagi.
Tak lama rombongan Xelo telah sampai di rumah wanita yang akan menjadi istri Xelo. Arya membuka kan pintu mobil untuk Xelo keluar.
"Xelo beri salam pada pak Bowo. Beliau akan menjadi papah mertua kamu nanti nya" Ucap Candra.
"Hahaha kamu bisa saja Candra. Ayo ayo masuk dulu" Ucap pak Bowo.
Xelo masuk ke dalam rumah pak Bowo. Hanya keluarga dekat saja yang menjadi sakso pernikahan Xelo hari ini.
Xelo duduk di depan penghulu. Dia masih saja menatap dingin semua orang. Dia sungguh ingin pergi dari rumah ini. Tapi lagi lagi dia tidak bisa melakukan nya.
"Maaf karena pak Bowo bukan papah kandung dari mempelai wanita. Jadi saya akan menikahkan mempelai sebagai wali hakim" Jelas penghulu.
"Silahkan pak" Jawab Candra
Sedangkan Xelo bingung dengan ucapan penghulu tersebut. Dia mengira akan menikah dengan anak kandung pak Bowo. Namun ternyata dia akan menikah dengan wanita yang di asuh oleh pak Bowo.
Xelo merasa di permalukan. Dia ingin marah namun tatapan tajam dari Candra membuat nya bungkam.
Dengan keterpaksaan Xelo mengucapkan ijab kabul secara lantang untuk kenikahi wanita yang tidak ia tau akan asal usul nya itu.
"Bagaimana saksi? Sah?" Tanya penghulu.
"Sah" Jawab semua saksi yang berada di rumah pak Bowo.
Penghulus mulai membacakan doa setelah iajb kabul. Sedangkan Yuni berjalan ke arah kamar pengantin wanita. Dia menjemput wanita yang kini telah sah menjadi menantu nya.
"Permisi" Sapa Yuni.
"Silahkan. Anda siapa?" Tanya Kila sopan.
"Kamu pasti Akila?" Tanya Yuni.
"Iya saya Akila" Jawab Kila bingung.
"Acara ijab nya sudah selesai nak. Sekarang kita keluar untuk menemui anak mamah suami kamu" Ucap Yuni.
"Oh maaf saya tidak tau kalau anda mertua saya" Ucap Kila kikuk.
"Tidak apa nak. Sekarang kita telah menjadi satu keluarga" Ucap Yuni.
"Iya tante" Jawab Kila.
"Panggil mamah" Sahut Yuni.
"Iya mah" Jawab Kila lagi.
Yuni mengangguk lalu membantu Kila keluar dari kamar untuk menemui suami nya. Ini pertama kali nya dua bertemu dengan pria yang kini telah menjadi suami nya.
Kila sangat gerogi dan takut. Dia merasa khawatir kalau suami nya tidak bisa menerima nya sebagai istri.
"Kila" Guman Arya yang melihat Kila turun dari tangga bersama Yuni mamah Xelo.
"Jadi istri tuan Xelo Akila" Guman Arya terkejut. Arya mihat wajah Xelo yang memerah menahan amarahnya.
"Semoga kamu baik baik saja Kila" Guman Arya.
Yuni dan Kila sudah sampai di depan Xelo. Xelo menatap tajam ke arah Kila. Kila sempat takut dengan pandangan mata pria yang menjadi suami nya itu.
"Akila dia suami kamu nak. Mulai sekarang bahagia lah bersama suami kamu" Ucap pak Bowo.
"Terima kasih ayah" Ucap Kila lirih.
Pak Bowo meraih tangan Kila dan Xelo bersamaan. Dia menggandengka tangan sepasang suami istri tersebut dengan senyuman bahagia nya.
Namun Xelo benar benar marah melihat wajah Kila.
"Gara gara gadis sia****n ini aku berlisah dengan Sabrina. Gara gara dia juga hidup ku hancur berantakan" Guman Xelo dalam hati.
Kila mencium punggung tangan Xelo. Setelah itu dengan cepat Xelo menarik tangan nya kasar. Arya melihat perlakuan kasar Xelo. Namun dia tidak ingin gegabah karena kedua keluarga sedang bahagia saat ini.
🥀
Malam hari nya.
Kila di bawa pulang oleh keluarga Candra. Saat ini Kila sedang menyisir rambut nya di depan meja rias yang ada di kamar Xelo.
Xelo masuk ke dalam kamar nya. Dia terhenti ketika melihat Kila yang menyisir rambutnya. Kila baru sadar kedatangan Xelo. Dia bangun lalu menyerahkan handuk pada Xelo.
"Mandi dulu mas. Aku sudah siapkan air hangat untuk kamu" Ucap Kila lembut.
"Nggak usah sok baik kamu. Kamu hanya wanita pengganti untuk mempermalukan ku" Ucap Xelo.
Xelo merampas handuk dari tangan Kila. Hati Kila terasa sangat sakit mendengar ucapan Xelo. Dia tidak menyangka kalau Xelo akan berbicara seperti itu pada nya.
"Sabar Kila. Kamu pasti bisa membuat hati mas Xelo luluh" Guman Kila menguatkan hati nya sendiri.
Tak lama Xelo telah selesai mandi. Dia melempar handuk basah nya tepat di wajah Kila.
"Jemur handuk nya" Ucap Xelo datar.
"Iya mas" Jawab Kila lirih. Kila menjemur handuk yang di pakai Xelo. Setelah itu dia masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Tak lama Kila kembali ke kamar nya. Dia mengambil mukena yang ia bawa tadi lalu melaksanakan kewajiban nya. Sebelum itu dia ingin mengajak Xelo untuk berjamaah namun Xelo sudah tidur. Kila takut kalau Xelo akan marah jika dia membangunkan Xelo.
"Munafik" Guman Xelo yang melihat Kila sholat. Xelo menganggap Kila hanya pencitraan saja di depan nya. Namun yang tidak Xelo ketahui ialah kalau sebenar nya Kila tidak pernah meninggalkan kewajiban nya kecuali saat halangan datang bulan.
Setelah Kila selesai sholat dia ingin tidur di samping Xelo. Namun Xelo melempar bantal ke wajah Kila.
"Jangan harap aku mau tidur seranjang dengan kamu. Tidur di lantai sana" Ucap Xelo.
"Tapi di lantai dingin kak. Aku harus kerja besuk" Ucap Kila lirih.
"Terserah mau tidur di manapun. Tapi jangan pernah tidur di ranjang ku" Ucap Xelo.
"Iya mas" Jawab Kila. Kila membawa bantal nya ke arah sofa. Dia tidur di sofa yang ada di kamar Xelo.
🥀
Ke esokan hari nya. Xelo bangun dari tidur nya. Dia melihat baju kerja nya telah siap di pinggir kasur nya. Sepatu dan keperluan kerja nya juga sudah siap semua nya.
Namun Xelo tidak menemukan Kila di dalam kamarnya. Dia tidak ingin ambil pusing. Dia mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
Setelah selesai mandi. Dia memakai baju yang sudah di siapkan Kila. Dia juga luas dengan perpaduan dasi dan jas yang di siapkan Kila karena menurutnya sempurna.
"Boleh juga pilihan nya" Guman Xelo.
Kila masuk ke dalam kamar. Dia tersenyum ketika melihat Xelo yang sedang memakai dasi yang ia pilihkan.
"Mau aku bantu mas?" Tanya Kila lembut.
"Tidak. Aku jijik melihat wajah mu" Ucap Xelo.
Senyuman di wajah Kila seketika menghilang. Xelo tersenyum licik melihat ekspresi wajah Kila yang seperti itu.
Xelo keluar dari kamar menuju ke ruang makan. Di ruang makan Candra dan Yuni sudah siap menunggu Xelo dan Kila.
Xelo duduk di kursi nya sendiri dan Kila duduk di samping Xelo. Xelo melihat wajah Kila yang kembali ceria. Kila dengan telaten melayani semua kebutuhan Xelo.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments