Xelo mulai tenang. Dia mulai berfikir dengan apa yang di ucapakan Sabrina.
"Iya benar kata kamu. Aku akan pergi mencari orang lain. Jangan marah ya sayang. Aku akan pergi sekarang" Ucap Xelo mengusap kepala Sabrina lembut.
Sabrina mengangguk. Xelo keluar dari rumah kontrakan Sabrina. Sabrina melihat kepergian Xelo dengan angkuh.
"Idih sudah nggak punya apa apa masih mau bersama ku. Mimpi saja sana" Ucap Sabrina.
Xelo terus menghubungi teman teman nya namun tidak ada satupun dari mereka yang mau menampung Xelo. Xelo akhir nya memilih untuk ke hotel.
Saat di hotel kartu yang ia gunakan semua di tolak oleh pihak hotel. Karena mulai frustasi dia mencoba menghubungi papah nya namun papah nya tidak menjawab telfon dari nya.
"Baik lah pah. Jika memang ini yang papah ingin kan. Aku akan ikuti semua nya" Ucap Xelo.
Xelo membayar hotel menggunakan uang tuani nya. Saat masuk ke dalam kamar hotel dia melihat dompet nya yang kini tinggal beberapa lembar uang seratus ribuan yang tersisa.
"Aku pasti bisa bertahan" Ucap Xelo yakin.
Xelo menghubungi Sabrina. Namun lagi lagi Sabrina tidak menjawab telfon nya. Tak lama dia mendapat pesan di ponsel nya.
Dia tersenyum ketika melihat nama Sabrina di layar ponsel nya yang sedang mengirim pesan pada diri nya.
🎀Xelo aku ingin kita putus. Aku tidak bisa menjalin hubungan dengan kamu lagi. Maaf karena aku memutuskan hubungan kita secara sepihak. Aku harap kamu mengerti tentang keadaan ku Xelo. Selamat tinggal. Aku mohon jangan hubungi aku lagi
Xelo yang membaca peaan dari Sabrina merasa terpuruk. Dia meninggalkan rumah orang tua nya karena ingin bersama Sabrina. Namun kini Sabrina meninggalkan diri nya begitu saja.
Hati hancur berantakan dengan keputusan Sabrina. Dia sangat sedih dan tak bertenaga lagi.
"Kenapa? Kenapa kamu harus meninggalkan aku Sabrina? Kenapa kamu menghancurkan impian ku? Kenapa kamu menyakiti aku? Aku sungguh mencintai kamu Sabrina. Sungguh mencintai kamu" Ucap Xelo menangis.
Dia memegangi dada nya yang terasa sangat sakit. Dia baru pertama kali mencintai seseorang setulus ini. Namun apa yang telah di lakukan Sabrina membuat nya hancur.
Semua ucapan Sabrina lah yang selalu benar di mata nya. Papah dan asisten nya sudah memberikan bukti pada diri nya atas kelakuan Sabrina yang menyelingkuhi Xelo. Namun dengan satu kata dari mulut Sabrina. Semua bukti itu hanya lah angin lalu.
🥀
Ke esokan hari nya. Xelo kembali ke rumah papah nya Candra. Dia pulang dengan penampilan yang berantakan seperti orang yang tidak bersemangat untuk hidup.
"Untuk apa kamu kembali?" Tanya Candra marah.
"Pah jangan seperti itu. Kasihan Xelo pah" Ucap Yuni mamah tiri Xelo.
Yuni menikah dengan Candra sejak Xelo berumur 20 tahun. Mamah kandung Xelo meninggal dalam sebuah kecelakaan beberapa tahun sebelum Yuni bertemu dengan Candra.
Walaupun Yuni mamah tiri Xelo. Namun Yuni benar benar sayang pada Xelo. Karena Yuni tidak bisa memiliki anak dan dia bahagia ketika Xelo mau menerima nya. Walaupun sikap Xelo yang selalu dingin pada nya. Dia tetap bahagia.
"Untuk apa kamu membela dia. Dia sendiri yang memilih untuk pergi dari rumah ini demi wanita ular itu" Ucap Candra.
"Pah tenang dulu. Kita bicara dulu baik baik" Ucap Yuni sabar.
Yuni beralih mendekati Xelo. Dia membantu Xelo untuk duduk di sofa dengan tenang.
"Xelo minta maaf lah pada papah mu. Mamah yakin papah kamu akan memaafkan kamu" Ucap Yuni.
"Jangan harap" Sahut Candara.
"Aku menyerah pah" Ucap Xelo lirih.
"Aku sudah menyerah sekarang" Ucap Xelo.
"Hah menyerah untuk apa? Apa wanita itu meninggalkan kamu yang sudah miskin ini?" Tanya Candra.
"Papah sudah pernah ingatkan kamu Xelo. Tapi kamu tetap tidak mempercayai ucapan papah. Dan sekarang tanggung sendiri akibat nya" Ucap Candra.
"Pah jangan seperti ini dong. Kasihan Xelo pah" Ucap Yuni.
"Baik lah. Kalau kamu memang ingin kembali ke rumah ini papah akan ijinkan kamu. Tapi dengan 1 syarat" Ucap Candra
"Apapun yang papah mau aku akan lakukan" Jawab Xelo lirih.
"Menikah lah dengan gadis pilihan papah" Jawab Candra.
Deg.
Xelo merasa panah menusuk di bagian jantung nya tepat. Dia sudah pernah menyangka kalau papah nya akan berbuat seperti itu. Tapi dia tidak menyangka kalau akan secepat ini.
"Terserah papah" Jawab Xelo. Xelo berdiri dari duduk nya lalu berjalan masuk ke dalam kamar nya. Dia masih merasa sakit di bagian hati nya karena keputusan Sabrina yang menyudahi hubungan mereka.
"Kenapa sesakit ini untuk mencintai kamu Sabrina?" Guman Xelo dalam hati.
🥀
Satu minggu berlalu. Hari ini Xelo yang masih bersedih dengan hancurnya hubungan asmara nya dengan Sabrina harus merasakan hal pahit lagi.
Hari ini dia harus menikahi seornag gadis yang belum pernah ia temui sama sekali. Xelo sudah memakai jas bewarna putih dan celana senada. Dia juga terlihat rapi dengan sedikit bantuan dari Yuni mamah tiri nya.
"Tersenyum lah Xelo. Dia gadis yang baik nak" Ucap Yuni.
"Aku tidak peduli" Jawab Xelo dingin.
"Jangan seperti itu Xelo. Dia akan menjadi istri kamu selanjut nya" Ucap Yuni.
"Kalau sudah selesai lebih baik segera keluar" Sahut Xelo.
"Ya sudah. Mamah tunggu kamu di luar" Ucap Yuni. Yuni keluar dari kamar Xelo. Dia melihat Xelo sekilas sebelum menutup pintu kamar Xelo.
"Semoga kamu bahagia Xelo" Ucap Yuni tulus.
Xelo mendengar ucapan Yuni namun kali ini dia benar benar tidak peduli dengan pernikahan ini. Dia ingin lari, lari sejauh mungkin untuk pergi dari pernikahan ini namun dia tidak sanggup.
Sejak kecil dia sudah merasakan kemewahan yang di berikan Candra padanya. Dia tidak bisa hidup susah karena pengalaman hidup nya yang selalu berjalan mulus tanpa hambatan.
"Apa aku harus melakukan ini? Kenapa harus aku? Aku ingi hidup dengan seseorang yang aku cintai" Guman Xelo.
Xelo terus meratapi nasib nya. Dia sungguh bimbang dengan apa yang akan ia lakukan saat ini.
Di saat bersamaan Arya mengetuk pintu kamar Xelo.
"Tuan Xelo. Semua nya sudah siap di bawah. Apa anda bisa keluar sekarang?" Tanya Arya sopan.
"Iya. Aku akan keluar sekarang" Jawab Xelo datar.
Xelo keluar dari kamar nya. Dia menuju ke luar rumah untuk menuju ke rumah wanita yang akan menjadi istri nya nanti.
Dalam perjalanan Xelo terus melihat keluar jendela. Dia melihat sepasang kekasih yang tertawa bahagia dengan berjalan kaki saja.
"Sungguh beruntung hidup kalian" Guman Xelo dalam hati.
Xelo sangat iri dengan pasangan muda mudi yang berpacaran dengan hanya berjalan bergandengan tangan dan tertawa bersama. Karena selama ini dia tidak merasakan hal itu bersama Sabrina.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments