Ini lah hari dimana kedua orang tua ku akan menemui laki - laki itu. Dan berhubung salah satu dari orang tua laki - laki itu juga berada di sini. Maka dari itu orang tua ku pun akan langsung meminta pertanggung jawaban dan solusi yang tak membuat kedua belah pihak merasa dirugikan satu sama lain.
Ya, laki - laki itu dan orang tuanya bekerja ditempat yang sama selama berada di daerah tempat tinggal ku. Dan karena itulah ini merupakan hal yang tepat untuk membicarakannya.
Karena udah ada salah satu pihak keluarga dari laki - laki itu yang nanti akan memutuskan solusinya harus seperti apa.
Saat itu aku ngga ikut bersama kedua orang tuaku, saat kedua orang tua ku meminta pertanggung jawabannya.
Dan aku pun ngga tau gimana kejadian yang menimpa laki - laki itu saat orang tua ku memberitahukan keadaan ku pada orang tua laki - laki itu.
Apa ia dipukul, di marahi atau apapun itu aku ngga tau sama sekali. Dan yang tau hanya mereka yang ada saat orang tua ku meminta pertanggung jawabannya.
Namun akhirnya keputusan akhir dari pembicaraan itu adalah kami akan menikah dua minggu lagi. Kemudian orang tua ku pun menyetujuinya. Lalu mereka pun kembali pulang kerumah dan menceritakan hasil pembicaraan itu kepada ku dan kepada seluruh keluarga besar ku.
"Nak, laki - laki itu dan orang tua nya udah setuju untuk bertanggung jawab. Dan rencananya laki - laki itu akan menikahi mu. Dua minggu lagi dari sekarang." kata ayah memberitahukan ku tentang keputusan laki - laki itu. Dan berhubung saat ini keluarga besar ku pun ada di rumah sehingga Jabar ini pun langsung mereka semua ketahui.
"Apa dia beneran setuju yah" kata ku bertanya lagi kepastiannya.
"Iya" kata ayah menjawabnya singkat.
Beberapa hari setelah pembicaraan itu. kami belum sempat memberitahukan kabar pernikahan ini. Tapi ternyata kami pun mendengar bahwa tetangga - tetangga tempat tinggal ku yang jaraknya agak jauh dari rumah ku. Udah mengetahui berita tersebut.
Tahukah kalian siapa orang yang memberitahukan kabar itu pada mereka? Disini aku akan memberitahukannya. Bahwa orang yang telah memberikan kabar itu. Tak lain dan tak bukan adalah dia, laki - laki itu yang telah memberitahukannya.
Walau sebenernya ini adalah berita baik. Tapi menurutku ini adalah berita yang datang di saat yang ngga tepat. Kenapa bisa begitu? Itu karena berita ini datang di saat aku masih sekolah dan berita itu juga datang bukan hanya kabar pernikahannya saja.
Melainkan kabar tentang kehamilanku pun sudah tersebar begitu aja pada tetangga - tetangga jauh ku itu.
"Kata nya dia nikah karena udah hamil?" kata salah satu tetangga yang tak sengaja di dengar oleh salah satu keluarga ku mengenai keadaan ku saat ini.
"Masa sih bu, ibu tau dari mana?" kata tetangga yang menjawab ucapan tetangganya tadi.
"Ya dari orang nya langsung yang buat dia hamil, katanya sih gitu mereka melakukan hubungan yang nggak seharusnya di lakuin." kata tetangga itu lagi.
"Kata laki - lakinya bu?" kata tetangga nya yang lain yang menanyakan lagi kepastian ucapannya tadi dan ikut bergabung dalam pembicaraan.
"Iya bu, siapa lagi kalau bukan dia" kata tetangga yang menyebarkan berita tentang kehamilan ku itu.
Dan itu lah sepintas kata yang aku dengar dari keluarga ku pada ku ketika keluarga ku mendengar ucapan mereka.
Dia bahkan tak sungkan memberitahukan kronologi kejadian yang dia lakukan kepada ku tempo hari pada mereka.
Sakit, malu, dan perasaan bersalah lah yang kini ku alami. Karena aku bisa mengenal dia yang dengan tak tau malunya mengumbar aibnya sendiri dan aib ku pada mereka.
Apa ini harus aku sikapi dengan perasaan gembira atau harus aku tanggapi seperti apa. Bener ya kata orang kalau penyesalan itu selalu datang di akhir. Dan kini aku pun menyesal telah mengenal dia selama ini.
"Coba aja dulu aku tak mengenal laki - laki itu. Mungkin saat ini aku tak akan mengalami hal ini." kata ku yang menyesali pertemuan ku dengan laki - laki itu.
Tapi mau gimana lagi semua ini sudah terjadi kepada ku. Dan kini yang harus ku lakukan adalah menerimanya walau aku berkata tak ingin menerima semua ini pun percuma.
Karena semua ini ngga akan kembali seperti semula. Keinginan dan impian pun harus terputus begitu aja atas kabar pernikahan ini.
Walau aku tak ingin putus sekolah, tapi apa boleh buat aku memang harus putus sekolah karena kabar kehamilan dan pernikahan ku ini. Jika aku melanjutkan sekolah pun itu udah ngga bisa dilakukan lagi. Semua impian dan harapan ku harus berhenti sampai disini.
Next Episode...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Ulfa Maulidah
hnya ada aku, dia, kamu..namanya GK jls
2022-04-20
0