Solusi Untuk Peristiwa Itu

Karena desakan dari kakak pertama ku. Aku menjadi tak bisa mengelak lagi hingga akhirnya aku memberitahukan tentang laki - laki itu pada kakakku tersebut.

Aku menceritakan bagaimana aku bisa berbuat itu dengan dia tempo hari. Pada keluargaku dari awal sebelum aku mengenalnya pun aku menceritakannya pada mereka.

Sampai saat dimana aku juga menceritakan perlakuan dia ke aku yang sampai harus merebut hal terpenting dalam hidupku sebagai seorang perempuan.

Hingga aku harus menanggung kejadian yang menimpa ku hari ini atas kenyataan yang harus ku terima tumbuhnya janin dalam rahimku ini.

"Di perut ku ada janin. Apa ini mimpi atau ini memang kenyataan bahwa saat ini aku telah hamil" kata yang ku ucapakan dalam benakku. Sambil aku pun memegang perut ku.

Aku juga menceritakan tentang bagaimana aku langsung memutuskan secara sepihak hubungan pacaran kami yang terjadi satu Minggu setelah kejadian itu aku memutuskan hubungan dengannya.

"Bu, yah setelah aku melakukan itu dengan laki - laki itu aku putuskan hubungan dengannya" kata ku memberitahukan hubungan ku yang aku putuskan secara sepihak pada orang tua ku.

"Apa?" hanya kata itu lah yang terucap dari bibir ke dua orang tua ku. Setelah aku memberitahukan hubungan ku dengan laki - laki itu saat ini.

Ya, iya mungkin seperti mendapatkan angin segar. Karena aku ngga minta pertanggung jawaban darinya atas perlakuannya itu kepada ku.

Tapi sekarang aku merasa aku seperti orang bodoh atau bahkan sangat bodoh sampai aku ngga mikir kalau misalnya ada kemungkinan bahwa kejadian itu akan membuatku harus menerima tumbuhnya janin dalam rahim ku ini.

Sekarang aku mau marah dan kecewa pun sudah ngga terlalu penting. Karena itu sudah terjadi dan sekarang yang harus aku lakukan dan orang tuaku lakukan meminta dia buat nikahin aku. Untuk membuat bayi yang ada dalam rahimku memiliki ayah biologis.

Apapun alasannya ia harus menikahi ku untuk membuat bayi yang ku kandung memiliki status yang jelas dengan adanya sebuah ikatan pernikahan diantara kami sebelum bayi ini lahir ke dunia.

Karena yang salah disini bukan bayi ini. Melainkan kami yang patut disalahkan dalam kejadian ini. Dan Kamilah yang harus menerima resiko dan konsekuensinya tersebut.

Setelah aku selesai menceritakan semuanya. keluargaku lagi - lagi menghela napas atas apa yang ku lakukan. Hal terbodoh yang pernah ku lakukan menurut mereka. Karena apa? itu karena aku membiarkan orang yang seharusnya bertanggung jawab atas apa yang telah menimpa diriku aku lepaskan begitu aja tanggung jawabnya.

Hingga mereka sempat berpikir susah untuk membuat dia mau bertanggung jawab atas perbuatannya itu kepadaku.

"Yah, apa nanti laki - laki itu akan bertanggung jawab pada putri kita" kata ibu yang mengutarakan kecemasannya itu pada ayah.

"Ayah juga nggak tau bu. Tapi semoga aja dia mau tanggung jawab" kata ayah menjawab ucapan ibu.

"Iya yah semoga aja. Terus sekarang apa yang akan lakukan" kata ibu pada ayah.

"Lagi ayah pikirin bu" kata ayah menjawab ucapan ibu.

Hingga akhirnya ke dua orang tua ku pun akan mencoba berbagai hal agar dia mau tanggung jawab atas perbuatannya itu terhadapku. Kalau soal malu itu sudah pasti mereka akan terima itu semua.

Akan tetapi apa boleh buat karena kecerobohan putrinya inilah mereka harus hilangkan rasa malu itu. Meminta supaya laki - laki itu mau tanggung jawab atas perbuatannya.

Karena mereka sudah cukup sadar diri putrinya ini terlalu bodoh membiarkan orang yang sudah merenggut kesuciannya di biarkan begitu aja dan dilepas begitu aja olehnya.

Sulit itu udah pasti dialami oleh orang tuaku saat membujuk dia dan orang tua dia buat tanggung jawab atas semua ini nanti. Tapi sesulit apa pun mereka akan tetap memperjuangkan dan membujuk agar ia mau bertanggung jawab.

"Yah apa ayah yakin akan bicara pada laki - laki itu dan orang tuanya mengenai kondisi putri kita saat ini." kata ibu ku bertanya pada ayah ku.

"Iya bu, ayah udah yakin bahkan sangat yakin. Apapun yang terjadi nanti biarlah nanti kita pikirkan lagi. Setelah kita bicara pada mereka secara baik - baik." kata ayah ku menjawab ucapan ibu ku.

"Baik yah jika itu keputusan ayah, ibu ikut aja." kata ibu ku menjawab ucapan ayah ku.

Hingga akhirnya keputusan atas pembicaraan ini pun berakhir. Dan akan menunggu hari yang tepat untuk membicarakan hal ini terhadap keputusan akhir pihak dari laki - laki itu.

Dan aku siap atau ngga siap harus sudah menyiapkan keputusan akhir yang akan ku terima nanti dari laki - laki itu terhadap kejadian yang menimpa diantara kami ini.

Aku juga harus terima nanti apa aku akan menikah atau ngga dengannya. karena bisa jadi ia akan lari dari tanggung jawabnya itu.

Next Episode...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Episodes
1 Peristiwa Tiga Tahun Lalu
2 Rahasia Itu Akhirnya Terbongkar
3 Solusi Untuk Peristiwa Itu
4 Meminta Pertanggung Jawaban
5 Penderitaan Ku Setelah Aku Menikah
6 Omongan - Omongan Mereka
7 Waktu Melahirkan Pun Tiba
8 Status Yang Tak Pernah Ku Inginkan
9 Dua Surat Yang Berbeda
10 Merasa Takut
11 Memastikan Hasilnya Akurat
12 Menunjukan Hasilnya
13 Usia Kandungannya
14 Menyambut Kepulangannya
15 Menjadi Pendengar Setia
16 Hal mengejutkan Terjadi Kepada Ku
17 Membuat Aku Shock
18 Kebenaran Dan Penghianatan
19 Berteriak Histeris
20 Kondisi Memprihatinkan
21 Merasa Iba Dan Prihatin
22 Berhenti Menangis
23 Tak Terkendali
24 Ragu untuk Menemuinya
25 Tanpa Arah Dan Tujuan
26 Mencari Keberadaan Ku
27 Dalam Mimpi Ku
28 Meluapkan Emosi Ku
29 Manis Pahit Perjalanan Ku
30 Acara Penyambutan
31 Mengeluarkan Air Mata
32 Meminta Tambahan Waktu
33 Kebahagiaan putriku
34 Menyetujui Permintaan
35 Menghindari Gerakan Tak Wajar
36 Menginginkan Diriku
37 Terdengar Suara Ketukan
38 Rasa Takut
39 Menutupi Kejadian Ini
40 Pergi Jalan - Jalan
41 Menghapus Air Mata
42 Memutuskan Pulang
43 Interview Kerja
44 Hari Pertama Kerja
45 Kehidupan Yang Sangat Berarti
46 Banyak Keceriaan
47 Menggugah Selera
48 Sudah Di Rencanakan
49 Rasa Khawatir
50 Tak Bisa Menemukan
51 Mengganggu Kenyamanan
52 Tak Habis Pikir
53 Sudah Terlambat
54 Membantah Ucapannya
55 Berkata Dengan Lantangnya
56 Tak Terima
57 Menantang Ucapan
58 Terjebak Omongan
59 Tak Menarik Sama Sekali
60 Tak Memiliki Perasaan
61 Percakapan Kami Sudah Selesai
62 Rasa Kangen
63 Membangunkan Tidur
64 Terlintas Dalam Benak Ku
65 Berbagai Rasa
66 Ada Kesempatan
67 Memberitahukan Syaratnya
68 Menyetujui Keinginan
69 Tingkah Tak Biasanya
70 Merasa Kasihan
71 Tak Sesuai Harapan
72 Telah Menunggu
73 Tak Sabar
74 Dalam Perjalanan
75 Berpikiran Macam - Macam
76 Samar - samar
77 Masih Tak Ada Jawaban
78 Membuka Pintu
79 Ada Di Mana - Mana
80 Kembali Terguncang
81 Langsung Berteriak
82 Tak Ada Sepatah Kata
83 Keadaan Ku Saat Ini
84 Merasa Bosan
85 Terdiam Sejenak
86 Tambah Pusing
87 Dalam Pandangan
88 Suara Tangis
89 Tak Berani Melihat
90 Janji - Janji Terus
91 Jadi Gelisah
92 Kadang Suka Lupa
93 Setia Menunggu
94 Cepat Berubah
95 Jangan Melamun
96 Tak Saling Marahan
97 Main Rahasia - Rahasiaan
98 Malah Merengek
99 Bikin Khawatir
100 Berjalan Dengan Cepat
101 Sambil Berbisik
102 Terus Menangis
103 Mendadak Keluar
104 Jangan Sampai Lupa
105 Tiba - Tiba Terpotong
106 Menjadi Gelagapan
107 Sangat Pusing
108 Jangan Lama - lama
109 Saling Tatap
110 Bertingkah Aneh
111 Bertingkah Di Luar Batas
112 Mendekati Ku Perlahan
113 Terlihat Lega
114 Sangat Penasaran
115 Berteriak - teriak
116 Langsung Panik
117 Hanya Air Mata
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Peristiwa Tiga Tahun Lalu
2
Rahasia Itu Akhirnya Terbongkar
3
Solusi Untuk Peristiwa Itu
4
Meminta Pertanggung Jawaban
5
Penderitaan Ku Setelah Aku Menikah
6
Omongan - Omongan Mereka
7
Waktu Melahirkan Pun Tiba
8
Status Yang Tak Pernah Ku Inginkan
9
Dua Surat Yang Berbeda
10
Merasa Takut
11
Memastikan Hasilnya Akurat
12
Menunjukan Hasilnya
13
Usia Kandungannya
14
Menyambut Kepulangannya
15
Menjadi Pendengar Setia
16
Hal mengejutkan Terjadi Kepada Ku
17
Membuat Aku Shock
18
Kebenaran Dan Penghianatan
19
Berteriak Histeris
20
Kondisi Memprihatinkan
21
Merasa Iba Dan Prihatin
22
Berhenti Menangis
23
Tak Terkendali
24
Ragu untuk Menemuinya
25
Tanpa Arah Dan Tujuan
26
Mencari Keberadaan Ku
27
Dalam Mimpi Ku
28
Meluapkan Emosi Ku
29
Manis Pahit Perjalanan Ku
30
Acara Penyambutan
31
Mengeluarkan Air Mata
32
Meminta Tambahan Waktu
33
Kebahagiaan putriku
34
Menyetujui Permintaan
35
Menghindari Gerakan Tak Wajar
36
Menginginkan Diriku
37
Terdengar Suara Ketukan
38
Rasa Takut
39
Menutupi Kejadian Ini
40
Pergi Jalan - Jalan
41
Menghapus Air Mata
42
Memutuskan Pulang
43
Interview Kerja
44
Hari Pertama Kerja
45
Kehidupan Yang Sangat Berarti
46
Banyak Keceriaan
47
Menggugah Selera
48
Sudah Di Rencanakan
49
Rasa Khawatir
50
Tak Bisa Menemukan
51
Mengganggu Kenyamanan
52
Tak Habis Pikir
53
Sudah Terlambat
54
Membantah Ucapannya
55
Berkata Dengan Lantangnya
56
Tak Terima
57
Menantang Ucapan
58
Terjebak Omongan
59
Tak Menarik Sama Sekali
60
Tak Memiliki Perasaan
61
Percakapan Kami Sudah Selesai
62
Rasa Kangen
63
Membangunkan Tidur
64
Terlintas Dalam Benak Ku
65
Berbagai Rasa
66
Ada Kesempatan
67
Memberitahukan Syaratnya
68
Menyetujui Keinginan
69
Tingkah Tak Biasanya
70
Merasa Kasihan
71
Tak Sesuai Harapan
72
Telah Menunggu
73
Tak Sabar
74
Dalam Perjalanan
75
Berpikiran Macam - Macam
76
Samar - samar
77
Masih Tak Ada Jawaban
78
Membuka Pintu
79
Ada Di Mana - Mana
80
Kembali Terguncang
81
Langsung Berteriak
82
Tak Ada Sepatah Kata
83
Keadaan Ku Saat Ini
84
Merasa Bosan
85
Terdiam Sejenak
86
Tambah Pusing
87
Dalam Pandangan
88
Suara Tangis
89
Tak Berani Melihat
90
Janji - Janji Terus
91
Jadi Gelisah
92
Kadang Suka Lupa
93
Setia Menunggu
94
Cepat Berubah
95
Jangan Melamun
96
Tak Saling Marahan
97
Main Rahasia - Rahasiaan
98
Malah Merengek
99
Bikin Khawatir
100
Berjalan Dengan Cepat
101
Sambil Berbisik
102
Terus Menangis
103
Mendadak Keluar
104
Jangan Sampai Lupa
105
Tiba - Tiba Terpotong
106
Menjadi Gelagapan
107
Sangat Pusing
108
Jangan Lama - lama
109
Saling Tatap
110
Bertingkah Aneh
111
Bertingkah Di Luar Batas
112
Mendekati Ku Perlahan
113
Terlihat Lega
114
Sangat Penasaran
115
Berteriak - teriak
116
Langsung Panik
117
Hanya Air Mata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!