Seminggu kemudian Rania di bawa lagi untuk cek up ke rumah sakit hasilnya dokter mengatakan kalau Rania tidak lagi memiliki gejala sakit jantung.
Setiap manusia di uji dengan berbagai kesenangan dan kesusahan, ujian berupa harta, kekuasaan atau keturunan, saat itulah kepribadian seseorang memperlihatkan bentuk aslinya. apakah dia bersyukur atau sebaliknya, bersabar atau sebaliknya.
Kepribadian merupakan perwatakan yang akan melahirkan sikap dan tabiat dalam tingkah laku. Tabiat bajik atau keji, welas asih atau penuh kebencian*.
Dalam kehidupan semua kepribadian akan teruji di atas ujian kehidupan untuk bisa lolos menuju rido dan memperoleh rahmat sang pencipta.
Saat kehidupan dalam kondisi konflik manusia terkadang memperlihatkan tingkah laku yang di luar peri kemanisiaan. Sehingga iman dan akal sehat seseorang di pertanyakan. Seperti yang terjadi dengan ibu Zakiah istri abu Hamid, dalam persaingannya dengan ibu Sarah istri abu Daud. Hari demi hari persaingan mereka makin sengit hingga ibu Zakiah tak lagi nyaman dengan harta kekayaan yang mereka miliki. Persaingan yang telah berubah menjadi dendam tak sudah pada jiwa ibu zakiah.
Dendam dan kebencian Ibu Zakiah juga berimbas pada Fhadlan anak ibu Sarah yang baru saja di lahirkan. Sakit hati ibu Zakiah makin jadi saat hari kelahiran Fhadlan yang di sertai peristiwa dahsyat berupa gempa bumi yang merobohkan rumah nya.
Ibu Zakiah menganggap Fhadlan lah sumber dari semua kesialan yang di alaminya, ibu Zakiah menganggap Fhadlan adalah anak pembawa sial yang harus di lenyapkan.
Mengetahui Fhadlan telah di bawa ibu sherina sebagai anak susuannya, ibu Zakiah tak bosan bosannya mendatangi Sherina istri pegawai kebon suaminya. Ibu Zakiah berusaha menghasud ibu Sherina untuk mengembalikan Fhadlan pada ibu Sarah.
"Pa ..." kata sherina pada suaminya setelah menenutup telepon ibu Zakiah.
"Hmmm kenapa, apa nenek sihir kembali lagi mengganggu mu?" tanya Perdinan pada istrinya.
"Bagaimana jika Fhadlan kita kembalikan saja pada ibu kandungnya?" tanya sherina.
"Apa... apa kamu masih meyakini ucapan sihir ibu zakiah?... ingat Sherina semenjak Fhadlan brsama kita kesulitan hidup kita malah menghilang, kesulitan ekonomi yang dulu terasa hampir tiap saat sekarang teratasi, penyakit jantung anak kita Rania yang menguras, waktu, tenaga, dan uang, tiba tiba hilang"
"Bahkan dokter sendiri heran dengan kesembuhan Rania yang ajaib. Artinya Fhadlan merupakan anak ajaib bukan pembawa sial seperti yang di katakan ibu Zakiah" bantah Perdinan.
"Bukan begitu pa, masalahnya ibu Zakiah ngancam memecat papa jika Sherina tidak mau menuruti perintahnya" ucap Sherina cemas.
"Ya Tuhan, segitu bencinya ibu Zakiah pada Fhadlan" keluh Perdinan sambil menghela napas panjang.
"Kalau menurut Sherina bagaimana?" tanya Perdinan pada istrinya.
"Sherina ngikut putusan papa, apapun resikonya" ucap Sherina.
"Terima kasih istriku" ucap Perdinan.
"Kita pertahankan saja Fhadlan sesuai kontrak dengan abu Daud, jika benar papa mereka pecat jangan terlalu cemas papa masih muda, masih kuat, yakinlah masih banyak yang bisa menerima papa bekerja" ucap Perdinan meyakinkan istrinya.
"Baiklah pa, Sherina setuju" jawab sherina.
*****
Kebencian ibu Zakiah pada Fhadlan memuncak saat mengenang peristiwa ambruknya rumahnya akibat gempa yang bertepatan dengan kelahiran Fhadlan dua tahun yang lalu.
"Hari ini tepatnya kelahiran anak pembawa sial itu" guman Zakiah.
Terbersitlah sebuah ide dari ibu Zakiah untuk meracuni Fhadlan tepat di hari ulang tahunnya. ibu Zakiah meminta pembatunya membelikan dua potong ayam chicken yang biasanya di sukai anak anak. salah satu dari ayam chicken tersebut di suntik ibu Zakiah dengan racun yang di belinya dari seseorang. Setelah mengemas kedua ayam chiken dan memberi tanda potongan ayam chiken yang di beri racun, ibu Zakiah pun menuju desa di pinghir Kota Tapus di mana rumah Sherina ibu susuan Fhadlan betada.
Dua tahun sudah Fhadlan menjadi anak susuan Sherina, seminggu yang lewat Fhadlan dan Sherina sudah disapih tidak lagi menyusu pada Sherina. Fhadlan tubuh sebagai anak yang sehat dan kuat begitu juga kakak sesusuannya Rania. Fhadlan dan Rania tak ubahnya anak kembar kemana mana selalu brsama.
Suatu sore saat mereka asik bermain di teras rumahnya, seorag ibu muda terlihat berjalan menghampiri mereka. Ibu muda dengan rambut sebahu, mengenakan kaca mata hitam terlihat cantik sekali. Dari balik kacamatanya dia terus mengawasi Fhadlan dengan shorot mata yang tajam. Fhadlan ketakutan melihat kedatangan wanita tersebut, Fhadlan ingin berlari menghindar tapi sudah terlambat.
Wanita itu berdiri di depan Rania dan dengan sengaja menginjak kaki Fhadlan saat melewatinya. Fhadlan hanya meringis tak berani menangis saat sepatu ibu muda tersebut menginjak kakinya.
"Rania sayang... panggil ibunya nak" kata wanita tersebut.
Fhadlan dan Rania seperti berlomba menuju kamar ibunya, sesampai di kamar ibunya Fhadlan bukannya menghampiri Sherina tetapi dia lari ke balik pintu ngumpet tak berani nongol nongol lagi, Fhadlan duduk di balik pintu diam tak bergerak dengan rasa takut yang sangat. Sementara Rania menghampiri ibunya menarik tangan ibunya di ajak menjumpai tamu di depan.
"Ma ma ma" ucap Rania telunjuknya menggarah ke teras depan rumah.
Melihat Fhadlan ketakutan sembunyi di balik pintu mengertilah Sherina kalau di depan Ada ibu Zakiah. Sherina segera mengenakan jilbabnya lalu bergegas menemui ibu Zakiah.
"Ada nyonya Zakiah ... silahkan masuk nyonya" ucap Sherina ramah.
"Huuuuhhhh" ibu Zakiah mendengkus melangkah masuk, dari balik kaca mata hitamnya dia memandang tiap sudut ruangan mencari cari keberadaan Fhadlan.
Ibu Zakiah duduk di kursi ruang tamu tangannya melambai meminta Sherina juga duduk di depannya.
"Sebentar nyonya Sherina buatkan minum dulu" ucap Sherina.
"Tidak usah Sherina, ibu tidak lama kok, cuma mau membicarakan sesuatu dengan Sherina" ucap ibu Zakiah.
Serina nurut lalu duduk di depan ibu Zakiah.
"Ada apa nya?, sepertinya ada sesuatu sangat penting" tanya Sherina.
Ibu Zakiah memandang keluar jendela di depan terlihat pengawalnya menunggu dengan patuh.
"Ibu kasih kamu waktu satu minggu, kembalikan Fhadlan pada Sarah, ibu tak mau perusahaan kami dapat sial karena keberadaan Fhadlan, atau ibu akan memecat suami Sherina" Ancam ibu Zakiah.
Ibu Zakiah berdiri dari tempat duduknya memperhatikan reaksi Sherina. Sherina diam mematung seperti mati rasa tak dapat menggerakkan badanya tidak juga mampu bicara saat mendapat ancaman ibu Zakiah. Ibu Zakiah memberi isyarat pengawalnya untuk masuk, laki laki berbadan tegap yang tadi nunggu di luar pun masuk membawa kantong asoi lalu di serahkan pada ibu Zakiah.
"Nak Rania.. sini sayang" pangil ibu Zakiah.
Dengan ragu ragu menghampiri Rania menghampiri ibu Zakiah.
"Ini untuk Rania" kata ibu Zakiah mengeluarkan bungkusan berisi ayam chiken dari kantong asoy di tangannya.
Rania menerima bungkusan tersebut dengan senang, rasa lapar nya langsung terbit saat mengetahui bukusan itu berisi ayam chiken. Apalagi Rania baru saja di sapih dari menyusui selera makannya seperti meningkat dua kali lipat.
"Ini untuk Fhadlan" ucap ibu Zakiah menyerahkan bungkusan pada Sherina.
"Dan ini ayam goreng cabe untuk kalian sekeluarga" ucap ibu Zakiah kembali menyearahkan bukusan sekalian asoiya.
"Terima kasih nyonya" ucap Sherina.
"Ibu pamit dulu nanti keburu magrib" ucap ibu Zakiah meninggalkan rumah Sherina diikuti pengawalnya.
'Tumben ibu Zakiah... baik sekali" guman Sherina setelah ibu Zakiah meninggalkan rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Pangeran Matahari
jangan patah semangat... you'r strong
2021-11-26
2