Lalu kelima wanita itu kembali melalui tempat dimana mereka datang secara ajaib mereka pergi juga secara ajaib.
Umi Sarah merasa sangat sehat dan kuat seakan dirinya tidak pernah menlahirkan bayi. Setelah kepergian wanita gaib yang nembatunya melahirkan, umi Sarah berbaring di samping bayinya, setelah menyusui bayinya, umi sarah membereskan ruangan semua pakaian kotor di tumpuk di sudut ruangan kemudian mandi membersihkan badan, ganti baju dan seprai.
Pintu kamar bersalin dibuka saat umi Sarah sibuk membereskan ruangan, bidan dan dukun beranak memasuki ruangan dengan cemas.
"Alhamdulillah" bidan desa menjerit kegirangan.
"Umi melahirkan sendirian? benar benar sesuatu mujizat semoga anaknya juga berbakti pada ibunya" kata Bidan yang merawat umi Sarah.
"Umi jangan kerja dulu nanti kulon" cegah buk bidan.
"Ibu baru melahirkan jika di paksa kerja bisa sakit yang tak tersembuhkan" Dukun beranak yang ikut masuk juga mencoba mencegah umi Sarah yang sibuk beres beres.
Sakit Kulon adalah istilah yang di berikan penduduk Kota Tapus pada wanita yang sakit setelah melahirkan, sakit mereka biasanya di karenakan terlalu memaksakan diri bekerja berat sehabis melahirkan.
Mendengar Bidan berteriak semua orang yang tadi menunggu di luar rumah berhamburan masuk, tak ingat lagi akan ancaman gempa susulan yang masih mengancam. Mereka tercengang melihat umi Sarah yang sudah berganti pakaian dengan bayi yang sudah di balut kain putih bersih. Orang orang jadi heboh mulai bergosip kalau Anak umi Sarah melahirkan anak ajaib yang luar biasa.
Anak umi Sarah di beri nama FHADLAN kakeknya Sultan Murod menyebutnya Fhadlan Generasi Milinium-Trendi.
*****
Gosip tentang anak umi Sarah adalah seorang yang luar biasa tak bertahan lama. Enam hari setelah melahirkan Fhadlan, umi Sarah jatuh sakit air susunya mulai mengering sehingga bayinya selalu menangis kelaparan. Sakitnya Umi Sarah memunculkan gosip baru tentang anaknya Fhadlan yang baru saja enam hari dilahirkan, bahwa Fhadlan merupakan anak pembawa sial.
"Kan benar kata nenek Pairan anak kelahiran selasa legi merupakan anak pembawa sial" kata Ibu Zakiah istri abu Hamid yang sedang berkumpul dengan ibu ibu di tempat ibu Lela ikut mencincang tembakau.
"Coba pikir mau lahiran aja, sudah nyusahin ibunya, umi Sarah harus berjuang sendiri melahirkannya akibatnya sekarang umi Sarah kena seragan kulon (Semacam penyakit terlalu memaksakan diri mengerjakan pekerjaan berat habis melahirkan)" ucap umi Zakiah.
"Iya ya mi kelahiran anaknya juga di tandai dengan kejadian kejadian alam yang luar biasa, matahari berwarna merah, angin bertiup kencang, gempa bumi dan ribuan kalong memenuhi langit" timpal ibu yang lain.
"Justru itu sebuah pertanda kalau anak yang di lshirkan umi Sarah akan membawa mala petaka" ucap umi Zakiah bersemangat.
"Eeee Umi Zakiah, katanya abu Daud sedang mencari seseorang yang mau menyusui anaknya, tapi walau pun di bayar mahal tidak satupun ibu ibu yang bersedia menyusui anak umi Sarah" kata seorang ibu yang mencincang tembakau.
"Iya Iyalah, siapa juga yang mau ketiban sial" ucap umi Zakiah seperti sangat senang kalau umi Sarah mendapat kesusahan.
Seorang ibu muda yang mendengarkan pembicaraan ibu Zakiah, diam diam meninggalkan gudang ibu Lela menuju rumah Abu Daud. Tadi maksudnya ke tempat pencincangan tembakau karena ingin menemui ibu Zakiah untuk meminjam uang. Namun ibu Zakiah bukannya memberi pinjaman tapi malah memaki dirinya karena sering minjam uang.
Mendengar Abu Daud membayar mahal orang yang mau menyusui anaknya, Ibu muda tersebut segera saja menuju rumah abu Daud menawarkan diri untuk menyusui Fhadlan yang baru saja dilahirkan.
Sherina seorang ibu muda yang berasal dari desa di pinggiran Kota Tapus, Sherina baru saja tiga bulan yang lalu melahirkan anak perempuan yang di beri nama Rania. Semenjak di lahirkan Rania Sudah di ponis dokter memiliki kelainan jantung hingga saat ini masih harus di periksa rutin kerumah sakit kota tapus.
Keadaan ekonomi keluarganya tergolong orang tak punya sehingga dia harus menjual semua perhiasan bahkan pinjam uang kesana kemari untuk menebus obat Anak satu satunya. Obat penyakit jantung memang terasa mahal untuk ukuran Sherina yang tak berpunya.
Setelah menemui Abu Daud Sherina pergi ke rumah sakit, menemui suaminya yang sedang menjaga anaknya yang sedang cek up di rumah sakit Kota Tapus.
"Bagaimana menurut abang, jika Sherina mengambil anak Abu Daud untuk di susui, Sherina sudah mengajukan bayaran bulanan dan biaya pengobatan Rania anak kita, Abu Daud juga sudah menyetujui usulan Sherina" ucap Sherina.
"Abang tidak masalah jika kamu mau" kata Perdinan suami Sherina.
"Tapi bang saya dengar isu kalau Fadlan anak abu Daud merupakan anak pembawa sial" kata Sherina.
"Sherina istriku, kita memang sudah sial dari dulu, jika kita tabah kesialan lagi mana tau jadi keberuntungan" ucap Perdinan.
"Iya lah bang jika abang setuju nanti saat kita pulang mampir di rumah abu daud dulu untuk menjemput Fadlan" kata Sherina.
"Ok. Anggap saja kita membantu orang yang lagi butuh dan yakini kalau perbuatan baik akan menuai kebaikan juga" kata Perdinan meyakinkan istrinya.
"Oh ya, bang bagaimana keadaan Rania, apa hasil cek upnya?" tanya Sherina.
Perdinan terlihat sangat sedih lalu menarik napas dalam dalam.
"Rania akan di beri obat tapi minggu depan kalau kondisinya makin buruk maka Rania akan di rujuk ke rumah sakit jantung di Jakarta, jantung Rania harus di bedah dengan resiko berhasil hanya di bawah 40 persen" ucap Perdinan suami Sherina.
"Kalau Sherina sudah iklas bang, biarlah Rania di rawat di rumah saja jika medis hanya menjanjikan 40 persen keberhasilan" ucap Sherina.
"Tuan Perdinan!" panggil seorang perawat.
Perdinan menggenggam tangan istrinya lalu memasuki ruang cek up khusus anak. Sementara Sherina menunggu suaminya dengan rasa cemas. Tak lama kemudian Perdinan keluar membawa Rania di gendongannya. Kindisi Rania memang menyedihkan, Napasnya sesak dan tidak teratur, mukanya biru karena kekurangan oksigen.
Perdinan dan Sherina meninggalkan rumah sakit menuju rumah abu Daud, dimana kedatangan Perdinan dan Sherina sudah di tunggu abu Daud di rumahnya.
"Sherina yakin mau menyusui dan mengasuh anak saya Fhadlan" tanya abu Daud.
"Sudah pak, kami sepakat untuk membawa nak Fhadlan, sekalian menjadi saudara Rania anak kami" Jawab Sherina.
"Iya kan bang?" tanya Sherina minta pendapat suaminya.
"ya pak abu Daud, saya sudah menyetujui keputusan istri saya" jawab Perdinan.
"Baiklah kalau demikian coba lihat perjanjian kontrak antara kita, jika kalian setuju tolong di tanda tangani di atas materai" kata abu Daud.
Perdinan nembaca kontrak yang di berikan abu Daud, lalu mengangguk setuju, kontrak di serahkan pada Sherina untuk di tanda tangani. Demikianlah akhirnya Fhadlan di susui oleh Sherina dan di angkat sebagai ibu asuhnya.
****
Saat Fhadlan dan Rania di baringkan di satu ranjang, satu lagi keajaiban terjadi Rania seperti tersenyum terlihat ceria, tubuhnya yang tadi membiru kini terlihat memerah, napasnya yang biasanya sesak dan deras, mulai lembut dan teratur. Seminggu kemudian Rania di bawa lagi untuk cek up ke rumah sakit hasilnya dokter mengatakan kalau Rania tidak lagi memiliki gejala sakit jantung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Pangeran Matahari
semangat thor...
2021-11-21
2