🌱Happy reading yah guys😊 Hari ini hujan rintik-rintiknya syahdu sekali, ditambah musik menemani membuat diri ini semakin memanjatkan syukur atas kenikmatan-Nya🌿
.
.
"Caranya kurang ahli sih, mau bantuan dari gue tidak?" tanya brian penuh maksud
Jari yang sedari tadi sudah ketiting karena melayani febri bermain PS seketika kehilangan tenaganya kini kedua bola mata gio beralih menatap brian
Brian yang menangkap respon yang tidak biasa dari sahabatnya itu mulai tertawa terbahak-bahak, membuat febri yang sejak awal tidak memperhatikan interaksi keduanya kini menatap bingung kearah keduanya bergantian
Gio yang tersadar dirinya sedang ditertawakan mulai merasa bahwa sejak awal brian memang sengaja memancing serta mempermainkannya
Tatapan gio berubah menajam seolah memberikan peringatan tapi yang diberi terlihat tidak mau tahu dan asik dengan pikirannya sediri
Brian bahagia dapat membuat sahabatnya yang tidak pernah peduli apalagi ingin membahas seputar makhluk yang disebut perempuan. Mulai menampilkan tanda-tanda positif setelah bertemu dengan seorang gadis yang bernama hydrangea arella
Gio meraih bantal yang tertata rapih diatas sofa yang sedari tadi menjadi sandarannya setelah bantal tersebut berada dalam genggaman kini gio membangunkan tubuhnya dari karpet
Sekilas gio menarik salah satu sudut bibirnya kemudian sepersekian detik menggunakan bantal tersebut untuk membekap mulut sahabatnya itu, brian yang tidak ada persiapan apapun hanya dapat menerima perlakuan gio dengan pasrah
Febri yang melihat itu hanya memutar bola matanya tidak ingin ambil pusing ia kembali menengguk minuman dingin serta cemilan yang tadi disiapkan mbah duriyah bak sedang menonton pertunjukan dibioskop
Setelah beberapa menit dilihatnya kini gio sudah tidak membekap mulut brian menggunakan bantal hanya saja keduanya masih mengeluarkan lahar panas dari mulut mereka masing-masing saling berargumen sengit membahas sesuatu yang menurut febri sama sekali tidak penting
'Oh ya ampun, lihatlah penampilan mereka sekarang sama-sama berantakan hanya karna hal sepele' runtuk febri sambil mengeleng-gelengkan kepala menatap kedua sahabatnya yang sering bertingkah kekanak-kanakan itu
"Sebenarnya aku penasaran apa yang membuatmu tertarik padanya?"
"Tepat sekali akupun ingin menanyakan hal yang sama"
"Kupikir kalian sudah salah paham karena aku tidak pernah merasa tertarik kepadanya" jelas gio santai
"Pembohong!! lantas kenapa kamu terlihat tertarik saat aku menawarkannya?"
"Aku hanya penasaran bagaimana caramu menyelesaikan persoalan ini yang bahkan si febri saja tak mampu" jelas gio dengan menarik salah satu sudut bibirnya
"Sialan kau" runtuk febri merasa kesal
"Baiklah akan aku buktikan kehebatanku pada kalian" ucap brian dengan senyum percaya dirinya
.
.
Hampir satu setengah tahun berlalu yang terkadang hari seperti ini akan datang membuat hidup orang lain terhibur ditengah penatnya otak yang terus bekerja keras dituntut menerima materi beserta tugas sebagai tanggung jawab seorang siswa
Suasana hening didalam kelas terlihat guru berumur 50 tahun menjelaskan materi matematika sambil sesekali mencoret-coret papan tulis. Tidak sedikit murid yang mendengarkan penjelasan gurunya tersebut sambil terkantuk-kantuk
Entah karena lelah hampir seharian ini menerima pelajaran dengan materi yang semuanya teori atau suara merdu dari guru paruh baya yang terdengar seperti nyanyian pengantar tidur
Sudah hampir 20 menit sepasang bola mata itu tak henti-hentinya memperhatikan siswa yang duduk dikursi pojok paling belakang sambil menerangkan materi yang harus ia tuntaskan hari ini juga
Setelah dirasa semua materi ia sampaikan guru paruh baya tersebut kembali mendudukkan tubuhnya diatas kursi
Mencoba mengatur nafasnya akibat kelelahan setelah mengeluarkan suara tingginya untuk durasi waktu yang cukup lama
Diusianya yang tidak lagi muda sungguh tidak mudah karena akan menguras banyak energi
Yang akan tetap dan selalu ia lakukan agar suaranya mampu memenuhi kesetiap sudut didalam ruang kelas
Berharap semua siswa yang ia ampu mampu mendengar dengan jelas sehingga akan lebih mudah memahami setiap materi yang disampaikan
Belum lelahnya pulih seutuhnya berulang kali matanya terus tertuju kearah siswa yang duduk dipojok tepatnya barisan paling belakang
'Berani sekali dan dengan santainya ia meletakkan kepala diatas meja' senyum mengembang sempurna yang seolah memberi peringatan untuk senantiasa awas dengan apa yang akan terjadi
Brian yang sama terkantuknya dengan gio hanya saja kepalanya masih tegak lurus dengan sekuat tenaga menahan agar tidak tumbang
Seolah menangkap signal laser yang diarahkan kepadanya seketika brian terperanjat setelah menyadari ekspresi kramat yang bulus
Yang seketika mampu menimbulkan sensasi mengerikan begitu dahsyat hingga kantuknya menghilang entah berlabuh kemana
Dengan gerakkan sesantai mungkin brian melirik kearah gio yang entah sejak kapan meletakkan kepalanya diatas meja bertumpu pada lengan tangannya
Tanpa mempertimbangkan resiko besar yang akan menimpanya pergi berkelana kealam mimpi hingga melupakan keadaan yang ada disekitarnya
Miss lusy yang mulai menangkap kekhawatiran brian yang dimatanya kini jelas berusaha keras menarik gio kembali kedunia nyata
Semakin menarik sudut bibirnya keatas 'Oh ada kumbang yang ingin menggagalkan rencanaku'
"Perhatian kepada s****iswa yang duduk dipojok paling belakang sebelah kanan, coba maju dan kerjakan soal yang ada dipapan tulis. Right know!! " semua murid mengikuti kemana arah tatapan gurunya tersebut
'Sial aku tahu maksudnya pasti si gio' runtuk febri tidak berani menggerakkan seincipun kepalanya
"Kenapa tidak menjawab" lanjut miss lusy mulai membangunkan tubuhnya kemudian melangkahkan kakinya semakin mendekat
.
'tuk
tutuuk
tuk
tuuttuuuk'
..Suara sepatu pantofel yang membentur lantai semakin membuat febri dan brian bergidik frustasi membayangkan nasib sahabatnya yang suka mab*k kalau tertidur
Kini langkahnya terhenti tepat disamping brian yang masih setia menundukkan kepalanya tidak berani menyambut kedatangan si bulus keramat aset berharga yang selalu menjadi kebanggaan sekolan ini
Membuat wanita paruh baya itu mau tidak mau sedikit menundukkan kepalanya agar ekspresi wajahnya terlihat seutuhnya oleh brian
"Please move, saya ingin membangunkan this sleeping prince so you must go right now" tegas miss lusy mulai mengalihkan tatapannya seolah sedang menunjuk kerah gio kemudian kembali menatap brian
'Oh ya ampun tatapan predator itu lagi, disini aku hanya mampu berharap semoga Allah menyelamatkan temanku gio yang suka mab*k **saat ter**tidur' Seketika membuat brian mengangguk patuh dan membangunkan tubuhnya
Miss lusy mulai mendudukan tubuhnya dikursi menggantikan brian yang kini terlihat bergabung duduk dikursi milik febri dan alex
"Aduh kenapa lo tadi bisa kecolongan gak bangun dia?" tanya alex khawatir
"Ehh jangan salah, aku sudah berusaha berulang kali membangunkannya" jelas brian
"Kau kan tahu tabiatnya kalau tidur, tadinya kau gigit atau kau tampol saja sekalian" kali ini febri yang memberi saran
Merasa dirinya sedang disudutkan oleh keduanya brian ingin membela dirinya yang tidak bersalah belum selesai mulutnya terbuka sempurna
Miss lusy meletakkan jari telunjuk dibibirnya "Sssttt jangan berisik!" pintanya sebelum melanjutkan kaliamatnya kembali
"Emmm ada yang punya saran sebaiknya miss apakan teman kalian yang satu ini?" yang seketika membuat semua mata menatap iba
.
.
.
.
Rencana gila bulus keramat aset berharga sekolahan XY, aku skip ya guys karna seminggu penuh bulus bersenang-senang menindas. Berharap yang ditindas taubat dan sadar tapi apalah daya itu diluar kuasa gio😅😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments