Memperhatikanmu dari kejauhan

🌱Happy reading yaa guys😁🌿

.

.

Setelah selesai mereka bertiga langsung bergegas menuju mushola yang sempat mereka urungkan

Menghindari antrian yang menggila yang membuat mereka kompak untuk lebih memilih mengisi perut mereka terlebih dahulu

Tepat seperti dugaan mushola akan semakin sepi ketika waktu mendekati bel masuk kembali ke dalam kelas

Walaupun pada kenyataannya masih terlihat ramai tapi siswa yang sedang menunaikan ibadah tidak begitu padat seperti tadi

"Bri jangan lupa" ucap febri sambil menepuk pundak brian

yang seketika membuat brian menautkan keningnya "apa?"

Febri memutar kedua manik matanya sebal "Janjimu yang tadi" tuturnya terpotong kini kedua manik matanya memeriksa keadaan sekitar

Terlihat febri menghembuskan nafasnya kasar sekali sebelum melanjutkan ucapannya

"aku ingin melihat gadis itu. apa dia cantik?" kini kedua sudut bibirnya melengkung keatas

Seketika membuat brian terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu yang paling tidak bisa menahan rasa penasarannya

"Tenang saja, tapi nanti akan aku beri tahu lewat isyarat" goda brian agar membuat sahabatnya semakin penasaran

Karena diantara meraka bertiga sedari dulu yang terlihat tidak tertarik pada pembahasan apapun menyangkut perempuan adalah gio

Sehingga ketika hal seperti ini terjadi akan membuat keduanya memanfaatkan situasi untuk menggoda gio habis-habisan

"Memang kenapa?" ucap febri semakin penasaran

"Aku takut akan ada yang marah nanti" jelas brian sambil menunjuk kedatangan gio lewat gerakan dagunya sebelum ia melanjutkan kalimatnya

"kita lanjut nanti, ayo sebaiknya kita sholat dulu" ucap brian yang diikuti anggukan oleh febri

Sesampainya didalam kelas febri langsung memasang mata elangnya dengan sesekali melirik kearah brian yang tidak menampilkan ekspresi apapun

Membuat febri menyenggol lengan sahabatnya tersebut agar mengingat percakapannya tadi

Brian yang mulai menangkap sinyal tersebut menggerakkan dagu menunjuk ke arah sisi kiri yang menampilkan segerombol siswi sedang sibuk bergosip (🤣🤣🤣mungkin)

"Gadis yang duduk dipojok nomor dua dari belakang" ucap brian pelan tanpa mengeluarkan suara seperti sedang komat-kamit

Mata febri mengikuti arahan brian kemudian selang beberapa detik ia mengangguk paham dan sepakat tidak melanjutkan pembahasan ini

(Tetapi apakah hal tersebut akan benar terjadi? saya rasa tidak😂😂)

Seorang guru masuk kedalam kelas kemudian memperkenalkan diri dilanjut dengan mengabsen satu per satu siswanya

Tanpa sadar selama sesi perkenalan berlangsung gio terlihat acuh seakan tidak peduli dengan keadaan disekitarnya

Sampai pada seorang siswi yang memiliki tatapan tajam hingga terlihat begitu dingin mulai membangunkan tubuhnya

Siswi itu bernama hydrangea arella gadis yang tergolong pendiam dan tidak terlihat suka mengobrol dengan teman sebangkunya tersebut

Terlihat begitu tenang memperkenalkan dirinya hingga membuat wali kelas terlihat ingin mengujinya "Apa kamu sudah memiliki seorang kekasih?"

"Pak guru pertanyaan macam apa itu?" timpal siswi lain

"Hei tidak apa kami juga ingin mengetahuinya?" selorong siswa yang duduk paling belakang

"Bagaimana apa kamu ingin menjawabnya?"

"Saya rasa tidak!" tegasnya dengan ekspresi datarnya

Semua seisi kelas dibuat terkejut "Baiklah sudah cukup terima kasih hydrangea kamu boleh duduk kembali"

dari semua ekspresi sok yang mendengar penolakan gea hanya wajah febri yang terlihat menganga dengan pikiran yang terlihat sejenak terhenti

Tidak terasa waktu berlalu begitu saja hari ini kelas diisi dengan perkenalan dengan sedikit canda tawa sebelum besok akan dimulainya pembelajaran

kemudian bel pulang berbunyi "aku langsung cabut" ucap gio seraya melangkahkan kaki pergi menjauh dari kedua sahabatnya

Gerak tubuh febri seolah berkata 'ada apa?' menatap kearah brian

Yang ditanya malah menggelengkan kepalanya pelan menandakan keduanya sama tidak tahunya dengan rencana gio

Sesampainya dirumah gio berjalan gontai dengan ekspresi suram melempar tas nya ke atas sofa yang diikuti tubuhnya

Gio memandang langit-langit begitu kosong hingga membuatnya berulang kali menghela nafasnya kasar

Assalamu'alaikum' gumamnya dalam hati

"Ehh den gio sudah pulang" suara wanita paru baya yang berasal dari arah dapur

Suara yang sangat familiar diikuti sosoknya yang menyembul dari bibir pintu dapur

Wanita paruh baya itu selalu menemaninya sedari kecil bahkan sudah dianggap gio seperti neneknya sendiri

Bahkan jika diingat kembali lebih banyak waktu yang telah gio habiskan bersamanya dari pada dengan keluarganya sendiri

"Nek aku mau tidur sebentar, nanti kalau temanku kesini jangan boleh masuk ya" ucap gio terhenti

membangunkan tubuhnya kemudian kembali menengok kearah nenek duriyah yang terlihat mematung ditempat

"bila perlu usir saja keduanya" lanjut gio yang terlihat sangat lelah dan tidak ingin meladeni teman-temannya yang g*bl*g itu

Karena melihat ekspresi gio yang tidak ingin dibantah nenek pun hanya menganggukkan kepalanya pelan

Setelahnya gio langsung menuju ke lantai dua masuk ke dalam kamar yang terlihat begitu rapih

Kamar dengan dinding berwarna putih sedangkan mebel yang terlihat berwarna gelap senada

di sebelah kiri ada begitu banyak buku berjejer di rak kemudian pintu penghubung ke kamar mandi dilanjut sofa yang terlihat nyaman untuk diduduki

sedangkan tepat disebelah kanan ada tv yang menggantung di dinding tidak jauh dari sana berdiri tegak lemari baju

'Berulang kali aku melihat semua ini dan rasanya tetap sama' gumam gio dalam hati

Gio menjatuhkan tubuhnya tepat di ranjang hingga selang beberapa menit kesadarannya menghilang terlelap dalam kesunyian

🌼🌼🌼

Tepat seperti tebakan gio selang tiga jam kemudian kedua sahabatnya tersebut datang dan langsung ditemui oleh nenek duriyah. "den gio baru saja tertidur maaf kalian harus pulang" ucap nenek duriyah

'Hebat ni satpam satu, kalau menjalankan tugas dari gio selalu totalitas' gumam brian dalam hati

"Kenapa masih berdiri disini, saya masih ada pekerjaan lain" ucap nenek dengan halus tapi penuh penekanan

'Sial, kenapa ada kucing meong yang sulit ditembus pertahanannya' runtuk febri dalam hati

"Baiklah nek, tolong sampaikan pada gio bahwa kami sempat mampir dan akan menunggunya di cafe depan komplek" ucap brian

Baru beberapa langkah menuju halaman mereka sudah dihadapkan pada kepulangan satpam pangkat dua, yang dari tatapannya saja sudah tidak bersahabat

'Sial kenapa harus bertepatan dengan kepulangannya kerumah ' gumam febri dalam hati

Sejenak keduanya pun menghentikan langkah mereka berniat untuk sedikit berbasa-basi dengan perasaan yang dipaksakan

Walau pun sudah jelas pada kenyataannya ingin rasanya keduanya menghilang bagai buih

"H hai bang baru pulang?" ucap brian basa basi sambil sekuat tenaga menatap wajah lawan bicaranya

"HAII BANG?!! sejak kapan gue jadi abang lo? sama sekali tidak sudi" ucap bastian melangkah menjauhi kedua orang yang masih menganga ditempat. meratapi mentalnya yang terpental jauh oleh ucapan telak bastian

.

.

Like dulu biyar senyum Author tambah manis😊

Terpopuler

Comments

rhul

rhul

pernaho

2022-11-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!