Kehilangan Dompet

"Hahaa pasti dia ngaku-ngaku ke kamu tuh. Pacar aja aku gak punya, apalagi  simpanan? haha...." Timpalnya lagi dan diakhiri dengan kalimat menyindir Monday.

Rupanya Friday telah mengetahui apa yang gadis itu katakan pada Mia lewat teman Mia yang mengadu padanya. Monday pun sedikit malu karena tadi sempat berkata pada Mia jika dirinya simpanan pria itu, mereka berdua tertawa kemudian.

Ruangan rapat sudah dipenuhi guru kelas dan masing-masing kelas diwakilkan  1 murid .Rapat akan segera dimulai. Monday dan Friday menghentikan percakapan mereka dan fokus mendengarkan rapat.

Bel pulang sekolah yang telah dinantikan semua murid akhirnya berbunyi juga. Tak hanya murid, guru pun mengharapkannya. 

Setelah Guru menutup pelajaran dengan doa. Monday bergegas pulang. Dia ingin berbelanja ke mini market dekat rumahnya dahulu sebelum bertemu dengan Ibu RT.

Kebutuhan stok bulanannya sudah habis, sedangkan penghasilan yang didapat dari menari semakin menipis karena musim hujan.

Terpaksa untuk sementara ini Monday berhenti menari di pinggir jalan ataupun di bawah rambu lalu lintas.

Jalan satu-satu nya adalah mencari pekerjaan serabutan yang baru.

Tin  Tin..

Bunyi klakson motor dari arah belakang hingga mengagetkan Monday.

"Mon, naik yuk, aku antar pulang," tawar Miftah teman sebangku Monday.

"Gak deh makasih. Soalnya sebelum pulang aku musti ke beberapa tempat dulu. Aku buru-buru nih,  duluan ya." Monday menolak dengan sangat halus. Terlukis raut wajah kecewa pada sahabat laki-lakinya itu.

Cuaca kali ini tidak mendukung lagi. Mendung semakin penat. Monday mengharap hari ini hujan jangan datang.

Di halte bus sudah banyak Orang yang menunggu kedatangan bus kota. Ada satu pengamen, 2 pekerja kantoran, 1 anak kuliahan dan 2 anak sekolahan.

Sambil menunggu penat. Monday meminjam gitar kepada pengamen. Pengamen itu meminjamkannya dengan senang hati.

Monday mulai memainkan irama dari tangan cantiknya. Dia bernyanyi lagu favoritnya "Ayah" dari salah satu band ternama di Indonesia.

Suara merdu Monday keluar, intonasi nadanya pun bergetar seakan ingin menitikkan air mata. Suara lembutnya membuat pendengarnya ikut terenyuh dan bersedih.

Ia teringat ayahnya, merindukannya. Semua orang yang berada di halte itu ikut menikmatinya. Bahkan ada yang ikut bernyanyi bersama. Sebuah Kedamaian terjadi di tengah polusi udara yang menyengat .

Rupanya dari kejauhan Friday mengamati remaja itu. Friday duduk di warung kopi seraya meneguk pelan kopi panasnya. Warung kopi yang berada beberapa meter dari samping halte terlihat rame pembeli.

Terlihat sudut bibirnya merekah keatas dan semakin tertarik dengan Monday. Dia berfikir anak ini sungguh berbeda dari gadis yang dia kenal.

Satu lagu habis ia mainkan, tak berapa lama Bus Kota datang.  Segera memecahkan kedamaian  menjadi saling berebut  masuk kedalam bus dan berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat duduk.

Kuota sudah penuh, namun kondektur bus memaksa Monday untuk masuk. Ia pun terpaksa mengikuti sang kondektur karena sedang di buru waktu, dia tak ingin membuat Ibu RT menunggunya terlalu lama di kesan pertama.

...

Setelah turun dari Bus Kota. Monday segera berlari kecil menuju mini market. Memilah-milih barang yang termurah dan diskon promo.

Tak banyak yang dia beli, hanya yang dibutuhkan saja. Setelah dirasa cukup, Monday pergi ke arah kasir untuk melakukan pembayaran.

"Semuanya dua ratus lima belas ribu rupiah." Ucap kasir wanita dari mejanya.

Monday merogoh kantong sebelah kanan roknya untuk mengambil dompet. Seketika ia mulai panik karena dompet itu tak ada di kantong tersebut.

Dia pun merogoh kembali di saku baju dan saku kantong rok sisi sebelahnya, tetapi masih tak ada juga.

"Duh mana ya, oh mungkin di dalam tas." Segera ia mencarinya ke dalam tas.

Kini bukan hanya panik tapi Monday seketika menjadi pucat, karena tetap tak ada dompetnya disana. Sepertinya ini hari sial Monday, ia telah kecopetan.

Dengan rasa malu dia berkata  kepada petugas kasir "Kak mohon maaf, saya tidak jadi beli. Hmm sepertinya dompet saya kecopetan sewaktu naik bus tadi." Ucap Monday. 

Ia meminta maaf dengan lemah lembut dan penuh rasa penyesalan. Namun balasan yang dia terima sebaliknya. Monday mendapatkan cibiran kasar dari mulut petugas kasir itu 

"Kalau gak punya uang, gak usah sok-sokan belanja. Bikin kerjaan aja! sekarang balikin lagi nih ketempat semula!" Ucap kasir itu dengan mencibirkan mulutnya seraya memberikan keranjang belanjaan tadi agar Monday mengembalikannya ke tempat semula.

"Belanjaan itu dibungkus saja mbak, nanti saya yang bayar." Ucap seorang pemuda yang mengantri di belakang Monday.

Suara itu tak asing bagi Monday . Dia pun segera melemparkan pandangannya kebelakang.

" Friday?" ucap Monday terkejut

"Udah bungkus aja ini, sayang kan udah capek pilih-pilih tapi musti dibalikin. Anggap aja kamu berhutang padaku." ucap Friday tulus dan tersenyum.

"Makasih ya Friday, Aku pinjam dulu uang kamu, akan ku ganti setelah uangku cukup." Pungkasnya yang tak mau behutang.

"Udah gak usah diganti."

"Tapi Aku gak mau nantinya ada balas budi. Pokoknya saat Aku ada uang, akan ku kembalikan segera." Timpalnya

"Baiklah terserah kamu saja," jawab Friday enteng.

Setelah membayar belanjaan mereka berdua. Friday membeli kopi hangat yang sudah diseduh di minimarket itu. Dia membelinya sekaligus dua, satu dia berikan kepada Monday.

"Nih Aku beli buat kamu, kamu suka kopi?" tanya Friday.

"Terimakasih, iya aku juga suka kopi, tapi kopi instan dengan creamer seperti ini, bukan kopi hitam yang pekat," Ucap Monday.

"Kalau Aku suka semua. Kamu kenapa gak suka kopi hitam. Pasti karena pahit ya?" Tanya Friday

Mereka berjalan keluar mini market kemudian duduk di kursi yang ada di depan mini market tersebut.

"Bukan karena pahit, tapi nanti kalau aku minum yang hitam pekat itu, kulitku jadi hitam lagi haha," Canda Monday.

"Haha kamu lucu juga ya, eh habisin dulu kopinya, baru ku antar kamu pulang " Friday hendak mengantar Monday.

Friday memandangi Monday yang tertawa lepas. Senyumnya yang merekah membuat Monday terlihat lebih cantik hingga membuat jantung Friday berdebar tak menentu kala itu.

"Ehh ga usah, rumahku dekat dari sini kok. Lagian aku juga mau cepat-cepat bertemu Ibu RT ditempat aku, ada keperluan." Tolaknya dengan halus.

Monday pun jadi teringat akan tujuannya. Segera ia teguk habis kopi itu. Lalu beranjak dari duduknya.

"Friday, makasih ya kopinya dan belanjaannya. Aku pergi dulu." Lagi-lagi Monday menolak tawaran temannya

Friday menganggukkan kepala, dia masih terduduk disana sambil memandangi punggung Monday.

Monday telah berlalu dari pandangan Friday . Friday pun berharap suatu hari nanti mereka dapat mengobrol bersama.

Sebenarnya pertemuannya kali ini bukan sekedar kebetulan. Tetapi Friday sengaja mengikuti Monday agar tahu rumahnya dan menjadi semakin dekat.

Disisi lain Monday tak habis pikir siapa yang mencuri dompetnya. Karena dia benar-benar tak merasakan ada tangan jahat yang mencuri dompet dari saku roknya itu.

Padahal dompet itu sangat kecil dan tipis agar tidak menarik perhatian, tapi tetap saja yang namanya pencuri akan beraksi saat ada kesempatan.

Semua ini akibat dari tergesa-gesa. Monday menyalahkan dirinya , kalau saja dia tak menaiki bus yang penuh itu. Dia tak akan kehilangan uangnya.

"Lama-lama berat juga ya nih barang, seharusnya tadi ku terima saja ajakan Friday untuk pulang bareng." Monday bergumam sendiri.

Beberapa menit kemudian Monday sampai dirumah dengan peluh keringat di dahinya. Segera ia mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu yang sudah sedikit rusak pada bagian tengahnya yang melengkung kedalam.

Kemudian dikeluarkannya barang belanjaan itu dan mengaturnya rapi kemudian bergegas mandi, siang ini dia harus tampil cantik dan mempesona.

"Semangat Mon!" Teriaknya menyemangati diri sendiri.

Terpopuler

Comments

ᵐᶦℓα✰͜͡ν᭄

ᵐᶦℓα✰͜͡ν᭄

klau q yg mengalami begitu pasti yg bantu jd saudara🤭

2022-01-18

1

🐿️⃝🍾ᴛͩʜᷞʏͧʏᷠᴀͣ🌏✰͜͡w⃠࿐

🐿️⃝🍾ᴛͩʜᷞʏͧʏᷠᴀͣ🌏✰͜͡w⃠࿐

untungnya ada Friday, itu juga penjaga toko nya kok sinis banget. pecat aja mendingan thor

2021-12-13

1

©®🐊W⃠Akila ⃟ ⃟вoͨѕͤѕͦ.☠💯💎

©®🐊W⃠Akila ⃟ ⃟вoͨѕͤѕͦ.☠💯💎

nasibmu apik tenan ndok🥲🥲🥲

2021-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Kuli Panggul
3 Pemuda Tampan
4 Kehilangan Dompet
5 Pengalaman Baru
6 Duka
7 Berbaur
8 Gara-Gara Ponsel
9 Kurang Pengalaman
10 Ancaman
11 Penolong
12 Jangan Dekati Aku
13 Baper
14 Perseteruan Hati
15 Kasihku
16 Wanita Misterius
17 Pamer
18 Friday Cemburu
19 Gang Buntu
20 Rumah Sakit
21 Kejujuran
22 Firasat
23 Kunci Suatu Hubungan
24 Terungkapnya Rahasia Kejahatan.
25 Layangan Putus
26 Kesempatan Baik
27 KOMA
28 Acuh Tak Acuh
29 Pekerjaan Lain
30 Menyanyi di Kafe
31 Uang
32 Merajut Asa
33 Dibalik Kebaikan Hari
34 Berlatih Tari
35 Kunci Rumah Hilang
36 Bonus Visual Karakter
37 Gundah
38 Percaya
39 Berlatih Tari Lagi
40 Masalah Nisa Selesai
41 Kopi Arang
42 Go To Singapore
43 Hari Kedua di Singapura
44 Hari Ketiga Di Singapura
45 Persidangan
46 Sahabat Monday
47 Hilangnya Pekerjaan
48 Hanya Diam Yang Bicara
49 Sedikit Cerita Tentang Miftah
50 Tamu Tak Diundang
51 Sunday
52 Benang Kusut
53 Rapuh
54 Operasi
55 Mencintai Yang Tak Terbalas
56 Komidi Putar
57 Miftah
58 Pelangi Di Hati
59 Musibah Kecil
60 Sebuah Kejutan
61 Birthday Bash
62 Siapa Dia?
63 Hanya Kenangan
64 Move On
65 Calon Imam Impian
66 Lamaran
67 Rindu
68 Pernikahan
69 Amnesia Sementara
70 Ingatan Kembali
71 Langkah Awal Menuju Bintang
72 Tawaran Bermain Film
73 Kemesraan
74 Kelulusan
75 Hamil
76 Gulma
77 USG
78 Dengki
79 Kleptomania
80 Penggemar
81 Usaha Food Truck
82 Tentang Cinta Pertama
83 Kesempatan
84 Tarian Anak Negeri
85 Yogyakarta
86 Happy Ending
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Awal Kisah
2
Kuli Panggul
3
Pemuda Tampan
4
Kehilangan Dompet
5
Pengalaman Baru
6
Duka
7
Berbaur
8
Gara-Gara Ponsel
9
Kurang Pengalaman
10
Ancaman
11
Penolong
12
Jangan Dekati Aku
13
Baper
14
Perseteruan Hati
15
Kasihku
16
Wanita Misterius
17
Pamer
18
Friday Cemburu
19
Gang Buntu
20
Rumah Sakit
21
Kejujuran
22
Firasat
23
Kunci Suatu Hubungan
24
Terungkapnya Rahasia Kejahatan.
25
Layangan Putus
26
Kesempatan Baik
27
KOMA
28
Acuh Tak Acuh
29
Pekerjaan Lain
30
Menyanyi di Kafe
31
Uang
32
Merajut Asa
33
Dibalik Kebaikan Hari
34
Berlatih Tari
35
Kunci Rumah Hilang
36
Bonus Visual Karakter
37
Gundah
38
Percaya
39
Berlatih Tari Lagi
40
Masalah Nisa Selesai
41
Kopi Arang
42
Go To Singapore
43
Hari Kedua di Singapura
44
Hari Ketiga Di Singapura
45
Persidangan
46
Sahabat Monday
47
Hilangnya Pekerjaan
48
Hanya Diam Yang Bicara
49
Sedikit Cerita Tentang Miftah
50
Tamu Tak Diundang
51
Sunday
52
Benang Kusut
53
Rapuh
54
Operasi
55
Mencintai Yang Tak Terbalas
56
Komidi Putar
57
Miftah
58
Pelangi Di Hati
59
Musibah Kecil
60
Sebuah Kejutan
61
Birthday Bash
62
Siapa Dia?
63
Hanya Kenangan
64
Move On
65
Calon Imam Impian
66
Lamaran
67
Rindu
68
Pernikahan
69
Amnesia Sementara
70
Ingatan Kembali
71
Langkah Awal Menuju Bintang
72
Tawaran Bermain Film
73
Kemesraan
74
Kelulusan
75
Hamil
76
Gulma
77
USG
78
Dengki
79
Kleptomania
80
Penggemar
81
Usaha Food Truck
82
Tentang Cinta Pertama
83
Kesempatan
84
Tarian Anak Negeri
85
Yogyakarta
86
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!