Kuli Panggul

Masih dalam suasana kesedihan. Monday berhenti meratapi nasibnya. Dia segera pergi kedepan mengunci pintu. Tak berapa lama ada seseorang yang mengetuk pintu.

Gadis itu membuka pintu. Rumahnya terlihat gelap. Namun teras rumahnya mendapatkan sedikit sinar dari lampu jalan. Yang datang adalah Ibu RT setempat.

"Selamat malam Ibu RT. Ada apa ya, maaf saya tidak mempersilahkan masuk. Di dalam sangat gelap dan saya kehabisan lilin." Kata Monday.

Melihat keadaan Monday tambah yakinlah Ibu RT untuk membantu Monday. Dia pun menawarkan Monday sebuah pekerjaan.

"Mon , Ibu dengar kamu pandai menari, menyanyi dan bermain musik. Besok Lusa ada pesta pernikahan anak ibu. Namun penyanyi yang akan Ibu sewa mengalami kecelakaan. Nah Ibu minta tolong apakah kamu bisa mengisi acara pesta di tempat Ibu, untuk menyanyi, memainkan musik dan sekaligus menari tradisional." tawar Ibu RT kala itu.

Mendengarnya membuat jantung Monday berdegup kencang. Sebuah jalan menuju pintu rejeki.

"Wah saya sangat berterimakasih karena Ibu RT telah mempercayakanya kepada saya. Saya akan menerima pekerjaan itu, dan akan  berusaha melakukannya dengan baik." Monday tampak senang.

Untuk pembicaraan lebih lanjut, Ibu RT menyuruh Monday datang esok hari sepulang sekolah. Gadis itu menyetujuinya, kemudian Ibu RT pulang dan berlalu dari hadapan Monday.

Monday merasa malam ini Allah mendengar doanya. Dia segera masuk rumah, lalu menutup dan mengunci  pintu dan jendela.

Ia bergegas tidur di atas kasur kapuk yang sudah usang.

******

Ke Esokan nya

Pukul 03.00 dini hari

Langit masih menghitam, matahari pun belum menampakkan dirinya. Kabut masih menyelimuti dinginnya pagi. Ayam pun masih terlelap tidur.

Namun yang dilakukan remaja 16 tahun ini adalah  berada di pasar untuk bekerja menjadi kuli panggul. Kuli panggul yang biasanya dikerjakan oleh seorang Pria juga disanggupi  oleh Monday.

Monday cukup kuat, bahkan sangat kuat. Meski badannya masih kecil, namun dia mampu. Kuncinya hanyalah sebuah ambisi. Ambisi untuk bertahan hidup.

Dia memasang mata, mengamati setiap pembeli dan mencari seseorang yang membutuhkan bantuannya. Saat ada yang memanggil, dia segera berlari kecil. Dia tak ingin mengecewakan pelanggannya jika harus menunggu lama.

Kali ini dia membawakan belanjaan pelanggan tetapnya, Ibu Berto . Ibu Berto yang berpawakan gendut dan susah jalan selalu memanggil Monday dengan sebutan "Monmon".

Meskipun wajahnya terlihat angkuh dan penampilannya seperti Ibu pejabat. Tetapi Ibu Berto sangat baik.

Ditangan kanan Monday sudah terdapat tiga plastik sayur ,kentang, wortel dan buah jeruk, sebelah kiri nya ada beberapa kilogram gula pasir, tepung, minyak, belum lagi yang dia bawa di bagian pundak kanannya 1 dos mie instan.

"Monmon, ini semua taruh di bagasi Saya ya. Setelah itu ambilkan lagi 5 kilogram telur di toko itu," perintah ibu Berto sambil menunjuk tempat tokonya.

"Saya tunggu disini," Ibu Berto kembali menimpali.

Segera setelah Monday meletakkan semua belanjaannya, Dia bergegas ke toko sembako seberang. Monday berlari agar pelanggannya tidak menunggu lama. Tetapi saat dia membawakan telur, tentu saja Monday harus berjalan pelan.

Tak lama Monday pun kembali dengan cepat.

semua barang belanjaan aman. Tak satupun ada yang pecah atau rusak. Hasil kerja Monday sangat memuaskan Ibu Berto. Ibu Berto pun tak segan memberikan tips tambahan.

"50 ribu? Ibu ini kebanyakan, jasa saya cuma 15rb saja kok Bu" Sahut Monday dengan jujur.

Ibu Berto malah merasa kasihan. Dia mengambil uang 50 ribu yang tadi,  lalu memberikan Monday uang 100 ribu.

"Monday tolong terima dan hargai pemberian Saya ini ya. Uang ini bisa Kamu pergunakan untuk sekolah Kamu. Ditabung ya sayang." Dengan ikhlas ibu Berto memberikannya.

"Baiklah. Terimakasih Ibu, sekali lagi terimakasih. Alhamdulillah," ucap Monday bersyukur.

Monday lalu mencari pelanggan baru. Matanya selalu mengawasi kesana kemari. Ada yang memanggilnya lagi. Seorang Ibu muda sepertinya, wajahnya masih terlihat sangat muda. Ibu itu mengenakan hijab dan terlihat anggun. Tak banyak yang Monday bawa, hanya 2 plastik besar berisi baju daster dan baju bayi.

Tak terasa sudah 3 jam berlalu. Monday harus ke sekolah. Pagi ini dia mendapatkan 3 pelanggan baru dan 4 pelanggan tetap. Cukup banyak penghasilannya, dia akan pergunakan untuk biaya listrik, makan dan transportasi ke sekolah.

Monday girang, Dia menghitung uang jasa dan bonus yang diberikan kepadanya di awang-awang kepala. Sekitar 240 ribuan yang dia terima. Dia terus tersenyum-senyum sendirian. Dia tak tahu kalau tingkahnya sedang di perhatikan oleh segerombolan preman.

Saat perjalanan pulang ke rumah. Beberapa preman pasar menghadangnya.

"Heh bocah kecil. Laku juga Lo ya.. Bagi duit. atau kalau gak lo bakal tahu akibatnya!"

Ancam seorang pemuda preman yang berwajah bengis, memakai rompi jeans berwarna biru muda, berkulit hitam dan banyak sayatan di muka dan badannya.

Dua pemuda lainnya berwajah lebih muda, berkulit sawo matang dan tak banyak luka, namun berpakaian kaos lusuh dan serba hitam.

Monday segera memberikan beberapa uang dikantong bajunya hanya ada 40 ribu rupiah.

Preman tadi tak percaya, karena sedari tadi mereka juga  mengamati kalau Monday paling banyak mendapatkan pelanggan pagi ini.

Merasa dibohongi preman yang satunya pun merogoh kantong celana Monday. Monday teriak dan segera menjauh.

"Jangan kurang ajar sama perempuan ya Bang!" cetus Monday dengan tegas. Si preman yang merogoh tadi berkata kosong dengan bos nya

"Itu memang penghasilanku hari ini. Karena mereka hanya membayarku 5 ribu. Kalau tak mau ya sudah, kembalikan. aku juga butuh makan!" timpal Monday meminta uang nya kembali.

"Kasian banget sih Lo, ni gue balikin 10 ribu lain kali naikkin tarif lo!" si preman hanya mengembalikan sedikit kepada Monday.

"Hey dasar preman! Kembalikan uang gadis itu!" ucap seorang pemuda baik.

"Hoho ada yang mau jadi pahlawan rupanya." kata seorang preman yang berwajah bengis.

"Sini lawan kita dulu haha," tantang preman yang berwajah lebih muda.

Si preman mendekat lalu memulai memukul pemuda baik. Si pemuda baik ini mengelak lalu menarik tangannya kebelakang dan memutarnya keatas. Si preman mengerang kesakitan. Si pemuda pun menendang preman itu hingga jatuh terjungkal.

Si preman yang berwajah bengis kembali menantang. Dia mengambil golok yang terselip di belakang celananya. 

Dengan banyak gaya dia mengibas-ngibaskan golok itu ke kanan dan kekiri lalu memutar-mutarkan golok itu dengan wajah menyeramkan dan mata yang melotot.

Si pemuda ini hanya tersenyum kecil. Tak banyak gaya dia pun langsung meninju muka si preman. 

Si preman bengis kesakitan, hidungnya berdarah. Si preman marah, kali ini dia tidak bermain-main lagi. Dia langsung menusukkan goloknya ke arah pemuda baik. Dengan sekali tendangan golok itu terlepas dari genggaman si preman.

Preman pasar itu pun mengembalikan semua uang yang diambil dari Monday kemudian berlalu dan pergi meninggalkan Monday.

Si pemuda baik ini pun menyerahkan uang Monday. Tanpa banyak bicara pemuda ini pergi dengan senyum.

"Siapa dia? Aku tak sempat berterimakasih dan menanyakan namanya." ucap Monday dalam hati.

Dia teringat harus kesekolah. Dia pun segera berlari mengejar waktu yang sudah ketinggalan.

"Sudah jam setengah 7 , Aku harus cepat pulang dan mandi , lalu naik bis kota. Oh tidak akan lama jika menunggu bis. Atau aku harus naik ojek di pangkalan dekat rumah" sahut Monday dalam hati

Sesampainya dirumah, Monday segera mandi . kali ini dengan memakai sabun. Saat mandi Monday tertawa kecil ,dia mengingat kejadian preman tadi, untung ada seorang pemuda baik yang menolongnya.

Tak hanya itu, jikapun preman itu berhasil mengambil semua uangnya, Monday masih tetap punya uang, karena Dia menyembunyikan uang penghasilannya yang lain di dalam sepatunya.

Monday terus kepikiran pemuda baik itu. "Sepertinya dia pemalu," ucap Monday dalam hati.

"Semoga besok bisa bertemu dengan pemuda ini. Ah Aku juga harus membeli keperluan bulanan. Pulang sekolah nanti Aku mampir ke supermarket dulu, setelah itu baru kerumah Ibu RT untuk membicarakan pekerjaan lusa nanti. Terimakasih Tuhan semoga ini menjadi awal kesuksesan Ku." Ucap Monday pada dirinya sendiri.

Ya Dia sudah lelah jika harus bekerja menjadi kuli panggul. Karena pekerjaan itu, dia sering mengantuk di Sekolah. Semoga Monday mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Terpopuler

Comments

🐿️⃝🍾ᴛͩʜᷞʏͧʏᷠᴀͣ🌏✰͜͡w⃠࿐

🐿️⃝🍾ᴛͩʜᷞʏͧʏᷠᴀͣ🌏✰͜͡w⃠࿐

hidup butuh perjuangan apalagi tinggal seorang diri 🤧🤧🤧

2021-12-13

0

🔵⏤͟͟͞𝐑𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🔰π¹¹™𒈒⃟ʟʙᴄ❤

🔵⏤͟͟͞𝐑𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🔰π¹¹™𒈒⃟ʟʙᴄ❤

mangatt 🍁

2021-12-13

0

©®🐊W⃠Akila ⃟ ⃟вoͨѕͤѕͦ.☠💯💎

©®🐊W⃠Akila ⃟ ⃟вoͨѕͤѕͦ.☠💯💎

uhuuuuk neh Monday

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Kuli Panggul
3 Pemuda Tampan
4 Kehilangan Dompet
5 Pengalaman Baru
6 Duka
7 Berbaur
8 Gara-Gara Ponsel
9 Kurang Pengalaman
10 Ancaman
11 Penolong
12 Jangan Dekati Aku
13 Baper
14 Perseteruan Hati
15 Kasihku
16 Wanita Misterius
17 Pamer
18 Friday Cemburu
19 Gang Buntu
20 Rumah Sakit
21 Kejujuran
22 Firasat
23 Kunci Suatu Hubungan
24 Terungkapnya Rahasia Kejahatan.
25 Layangan Putus
26 Kesempatan Baik
27 KOMA
28 Acuh Tak Acuh
29 Pekerjaan Lain
30 Menyanyi di Kafe
31 Uang
32 Merajut Asa
33 Dibalik Kebaikan Hari
34 Berlatih Tari
35 Kunci Rumah Hilang
36 Bonus Visual Karakter
37 Gundah
38 Percaya
39 Berlatih Tari Lagi
40 Masalah Nisa Selesai
41 Kopi Arang
42 Go To Singapore
43 Hari Kedua di Singapura
44 Hari Ketiga Di Singapura
45 Persidangan
46 Sahabat Monday
47 Hilangnya Pekerjaan
48 Hanya Diam Yang Bicara
49 Sedikit Cerita Tentang Miftah
50 Tamu Tak Diundang
51 Sunday
52 Benang Kusut
53 Rapuh
54 Operasi
55 Mencintai Yang Tak Terbalas
56 Komidi Putar
57 Miftah
58 Pelangi Di Hati
59 Musibah Kecil
60 Sebuah Kejutan
61 Birthday Bash
62 Siapa Dia?
63 Hanya Kenangan
64 Move On
65 Calon Imam Impian
66 Lamaran
67 Rindu
68 Pernikahan
69 Amnesia Sementara
70 Ingatan Kembali
71 Langkah Awal Menuju Bintang
72 Tawaran Bermain Film
73 Kemesraan
74 Kelulusan
75 Hamil
76 Gulma
77 USG
78 Dengki
79 Kleptomania
80 Penggemar
81 Usaha Food Truck
82 Tentang Cinta Pertama
83 Kesempatan
84 Tarian Anak Negeri
85 Yogyakarta
86 Happy Ending
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Awal Kisah
2
Kuli Panggul
3
Pemuda Tampan
4
Kehilangan Dompet
5
Pengalaman Baru
6
Duka
7
Berbaur
8
Gara-Gara Ponsel
9
Kurang Pengalaman
10
Ancaman
11
Penolong
12
Jangan Dekati Aku
13
Baper
14
Perseteruan Hati
15
Kasihku
16
Wanita Misterius
17
Pamer
18
Friday Cemburu
19
Gang Buntu
20
Rumah Sakit
21
Kejujuran
22
Firasat
23
Kunci Suatu Hubungan
24
Terungkapnya Rahasia Kejahatan.
25
Layangan Putus
26
Kesempatan Baik
27
KOMA
28
Acuh Tak Acuh
29
Pekerjaan Lain
30
Menyanyi di Kafe
31
Uang
32
Merajut Asa
33
Dibalik Kebaikan Hari
34
Berlatih Tari
35
Kunci Rumah Hilang
36
Bonus Visual Karakter
37
Gundah
38
Percaya
39
Berlatih Tari Lagi
40
Masalah Nisa Selesai
41
Kopi Arang
42
Go To Singapore
43
Hari Kedua di Singapura
44
Hari Ketiga Di Singapura
45
Persidangan
46
Sahabat Monday
47
Hilangnya Pekerjaan
48
Hanya Diam Yang Bicara
49
Sedikit Cerita Tentang Miftah
50
Tamu Tak Diundang
51
Sunday
52
Benang Kusut
53
Rapuh
54
Operasi
55
Mencintai Yang Tak Terbalas
56
Komidi Putar
57
Miftah
58
Pelangi Di Hati
59
Musibah Kecil
60
Sebuah Kejutan
61
Birthday Bash
62
Siapa Dia?
63
Hanya Kenangan
64
Move On
65
Calon Imam Impian
66
Lamaran
67
Rindu
68
Pernikahan
69
Amnesia Sementara
70
Ingatan Kembali
71
Langkah Awal Menuju Bintang
72
Tawaran Bermain Film
73
Kemesraan
74
Kelulusan
75
Hamil
76
Gulma
77
USG
78
Dengki
79
Kleptomania
80
Penggemar
81
Usaha Food Truck
82
Tentang Cinta Pertama
83
Kesempatan
84
Tarian Anak Negeri
85
Yogyakarta
86
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!