Monday berlari menuju pangkalan ojek dekat rumahnya. Ada genangan air bekas hujan semalam.
Byuurrr
Sebuah motor melintas dengan kencang, menghantam genangan air itu dan terciprat mengenai sepatu, kaos kaki , rok , baju hingga pipi manis gadis itu.
Monday geram dan kesal lalu meneriaki motor yang melaju kencang
"Woy motor jelek. Main kabur aja. Tanggung jawab dong! " Teriak Monday. Meski teriakannya tak ada gunanya namun Monday merasa sedikit lega mengeluarkan sedikit amarahnya
" Ya Allah, seragamku . Ahh sudahlah. Aku sudah mau terlambat." Ucapnya seraya berlari kecil melanjutkan perjalanannya ke sekolah.
Dia berjalan kaki dengan terburu-buru. Terlihat motor yang melintasi genangan tadi berbalik . Kemudian berhenti didepan Monday.
Dia menghampiri Monday seraya membuka helm dan mengulurkan tangan. Lalu berkata, "MAAF, saya tidak melihat genangan air itu, saya buru-buru," seorang pengendara motor itu sangat tampan, hingga mengalihkan dunia Monday.
Monday tersadar, dia pun melihat pemuda itu memakai seragam yang sama dengannya.
"Kamu Sekolah di SMA Y? sama denganku, Aku juga buru-buru. Tolong tanggung jawab terhadap seragamku. Jika Aku terkena marah oleh guru. Katakan padanya itu ulahmu!" Monday marah seraya mengarahkan telunjuknya pada pemuda didepannya itu, tapi pemuda itu malah tertawa.
"Oke. Anak yang aneh.. Kita satu sekolah, bagaimana kalau kita berangkat bareng," ajak pemuda itu.
Monday pun mengiyakan. Segera mereka menaiki motor dan menuju sekolah mereka.
Selama perjalanan Mereka diam satu sama lain. Didalam kepala kedua orang itu penuh pikiran. "Jangan terlambat" namun hati mereka berkata "Dia siapa ya? Kenapa Aku tak pernah melihatnya". Sungguh lucu.
Tak berapa lama mereka sampai, Waktu menunjukkan pukul 06.50 masih ada waktu 10 menit. Pemuda itu seenaknya memarkirkan motornya di depan pos satpam.
Monday turun dan merasa canggung. Kemudian pemuda itu memberikan kunci motornya kepada pak Agus, salah satu satpam sekolah yang berjaga saat itu.
"Pak dhe tolong parkirin ya, ini fee-nya," Pemuda itu memberikan uang seratus ribu kepada satpam itu. Lalu berlalu begitu saja. Meninggalkan motornya juga meninggalkan Monday.
"Ok mas siap, beres." Jawab si satpam dengan senang hati karena mendapat uang cuma-cuma.
"Seenaknya saja mentang-mentang punya uang," gerutu Monday.
Ucapan Monday yang terdengar samar didengar juga oleh pemuda itu dan ia tersenyum saat mendengarnya.
Monday sedikit kecewa, dia berharap paling tidak dia dapat mengetahui siapa nama pemuda itu. Monday pun lekas menuju kelas dan membersihkan cipratan tadi dengan tisu basah.
Monday kelas, 11 IPA. Banyak murid kutu buku di kelas itu dan hampir semuanya pendiam. Kelas ini pasif dalam sosialisasi. Pantas saja Monday menjadi salah satu murid yang tidak tau ada pemuda seganteng itu.
Pelajaran pertama Matematika dimulai. Guru Matematika Pak Eko mengumumkan bahwa 5 hari lagi akan ada lomba matematika tingkat nasional.
Monday ditunjuk untuk mewakili kelasnya.Tanpa ragu Monday menyetujuinya.
Kemudian Pak Eko berkata setelah istirahat pertama, semua yang mengikuti lomba berkumpul di ruang rapat guru untuk diberikan arahan tentang lomba.
****
Istirahat jam 9.00 pagi
Perut Monday berbunyi tak hanya sekali namun berkali-kali. Melihat uang di dompetnya ia pun pergi ke kantin membeli roti isi pisang dan air mineral kemasan botol.
Teman-teman lain memandangi Monday dan berkata " Habis jatuh di air comberan ya , hahaa, " mereka tertawa terbahak-bahak, senang melihat temannya dibully.
Monday malas membuat keributan dia hanya tersenyum dan pergi setelah membeli roti.
Dari kejauhan terdengar seorang pria memanggil namanya.
"Monday....!" Teriak seorang pria. Monday menoleh ke arah suara itu .
"Itu bukannya pemuda yang tadi?" Tanya Monday dalam hati. Pemuda tadi berlari kecil dan menghampiri Monday.
"Nama kamu benar Monday kan?"
"Iya benar , nama kamu?" tanya Monday
"Nama kita hampir sama, Aku Friday." Mereka berjabat tangan dan saling berpandangan. sepertinya ada chemistry yang terjadi diantaranya.
"Ehh maaf, Aku terpesona sama kecantikan kamu. hehe. Nih seragam ganti. Maaf ya sedikit lama karena harus cari ukuran yang pas sama kamu. Ambil ya, ini sebagai bentuk tanggung jawabku sama kamu." Sahut pemuda ganteng itu.
"Ini serius buatku?" Tanya Monday memastikan dan dijawab anggukan kepala oleh Friday. "Makasih ya," ucapnya lagi.
"Friday!" Salah satu teman Friday memanggilnya dari kejauhan. Sepertinya mereka mengajak Friday untuk bermajn bola basket.
Friday menoleh pada temannya dan memberi acungan jempol isyarat tanda setuju.
"Udah dulu ya, cantik." Goda Friday kemudian berlari menjauh.
"Apaan sih," ucap Monday dengan wajah merona kemerahan.
"Jadi namanya Friday." Sahut Monday tersenyum sendiri.
Monday senang mengetahui nama pemuda itu. Nama pria itu seperti dirinya, memakai nama hari dalam bahasa Inggris, Friday. Belum sempat berkenalan lebih lama , namun terlihat sikap Friday menunjukkan dia pria baik dan bertanggung jawab.
Monday menghabiskan roti dan minumannya. Lumayan mengenyangkan walau hanya sedikit. Ia pun segera berganti pakaian di ruang ganti.
Belum puas membully Monday dikantin. Mia , lolli dan ana, mengikuti Monday dan menghampirinya diruang ganti , membuang baju Monday yang terkena cipratan air genangan tadi.
"Ehh kutu buku, asik ya dapat seragam baru, kamu siapanya Friday. Sampai dia perduli padamu, aku yang pacarnya saja gak pernah di beliin baju." Ucap Mia dengan marah.
"Ya ampun Mia kamu juga pengen seragam ya.. kenapa ga minta aja sama Friday." Timpal lolli yang pemikirannya lemot bagaikan komputer pentium satu.
"Kalau gitu kamu kasihan ya. Kamu pacarnya ga dibeliin. Aku simpanannya aja dibeliin haha." Sahut Monday berbohong sedikit dan tertawa .
Monday lalu mengambil baju yang dibuang tadi dan berlalu meninggalkan 3 kurcaci. Monday paling malas meladeni orang-orang seperti Mia. Mia yang bermulut besar memang pantas di bohongi.
Istirahat pertama berlalu. Monday segera ke ruang rapat guru untuk rapat persiapan lomba matematika.
Ia duduk di kursi tengah , di belakangnya duduk seorang pria yang sangat wangi. Wanginya khas, Monday ingat wangi itu seperti wangi pemuda tadi pagi. Dia pun menoleh ke belakang. Matanya terbelalak seperti mau copot ketika tahu bahwa itu adalah Friday .
Friday melihat Monday dan menyapanya
"Hay kamu juga lomba Matematika. " Friday pindah ke kursi disamping Monday
" Iya , Aku dipilih sama pak Eko, kamu juga dipilih atau inisiatif sendiri? kelas berapa kamu?" tanya Monday yang memborong banyak pertanyaan.
"Eits kayak wartawan nih. Inisiatif sendiri dong , kan murid teladan, Aku anak 11 IPS. Eh aku kasih tau ya, fokus belajar boleh. Tapi kehidupan itu gak luput dari sosialisasi. Ku perhatiin kamu jarang nongkrong ya sama temen kamu." ucap Friday.
"Hah jadi diam-diam kamu merhatiin aku?" Monday tidak menjawab malah bertanya balik.
"Haha abisnya Aku tuh sampe gak kenal, kalo di sekolah ini tuh masih ada yang manis kayak kamu," goda Friday lagi.
"Tapi Aku gak nyangka loh, kamu berani juga ya sama Mia," ucap Friday membuat Monday salah tingkah.
Jangan-jangan Mia mengadu apa yang Dia omongkan ke Friday. Monday sudah gelagapan.
Namun Dia tetap memasang ekspresi datar agar terlihat biasa saja lalu mengalihkan pembicaraan.
"Makasih sarannya habis ini aku pasti bakal lebih bisa bersosialisasi sama teman lainnya kok. emangnya, Mia pacar kamu itu ngomong apa ke kamu? " Tanya Monday yang mengira jika Mia pacarnya.
"Mia pacarku? sejak kapan?" Pemuda itu mengernyitkan dahinya seolah tak mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
ᵐᶦℓα✰͜͡ν᭄
nama" hari Bru kli ini baca novel nama hari 👍👍
2022-01-17
0
©®🐊W⃠Akila ⃟ ⃟вoͨѕͤѕͦ.☠💯💎
apakah mereka jodoh🤔🤔🤔
2021-12-12
0
Mas Adam
semangat
2021-12-10
0