Kiara beberapa hari ini sekolahnya menjadi berantakan karena ada guru baru yang ternyata menantu pengganti yang diberikan oleh kakeknya untuk dirinya. Ke sekolah Kiara merasa berat karena harus bertemu dengan Agam yang selalu menyiksanya dengan beberapa aktivitas yang memberatkannya. Hampir tiap hari dia kena hukum oleh pak Agam sampai beberapa guru dan temannya merasa heran karena dimata mereka Kiara siswa yang baik.
Kali ini kegiatan class meeting akan segera dilaksanakan karena Kiara merupakan ketua panitia penyelenggara sibuk menyiapkan lomba tersebut. Kiara lupa kalau sekarang jam pelajaran Seni Budaya karena terlambat Kiara sekalian tidak mengikuti pelajaran. Kiara berharap bapak Agam tidak mencarinya. Sekali lagi diluar dugaan nya pak Agam menelponnya. Beberapa kali ponsel Kiara berbunyi, ada panggilan orang tidak dikenal masuk ke hpnya namun Kiara mengabaikannya. Namun tiba-tiba ada pesan masuk ke ponselnya.
“Kamu kemana tidak masuk ke kelas kamu! Sekarang juga kamu temui saya di kantor! Ini no ponsel aku (Agam), aku harap kamu mau menyimpannya!” tulis Agam.
Kiara yang tahu itu pak Agam langsung menyimpannya no ponselnya dan memberinya nama Manusia Planet. Kemudian Kiara langsung pergi menemui pak Agam di ruangannya.
“Tok…, tok…!” Kiara mengetuk pintu ruangan pak Agam.
“Masuk!” suara dingin pak Agam menggelegar di telinganya membuat bulu kudunya berdiri menahan rasa takutnya karena sudah pasti dia akan dihukumnya.
“Maaf Pak, aku tadi tidak mengikuti pelajaran bapak! aku siap mendapat hukuman nya!” ucap Diara mendahului sebelum pak Agam bertambah murka kepadanya!
“Baguslah kalau begitu! Hari ini materinya melukis sketsa wajah! Itu bahannya kau lukislah wajahku!” ucap Agam penuh percaya diri.
“ Maaf Pak, bolehkah saya melukis sketsa wajah aris saja!” ucap Kaira menawar karena sebenarnya dirinya grogi melukis wajah seseorang yang dengan sengaja berada di depannya apalagi pernah hidup bersamanya.
“Kiara kalau kamu segera ingin pulang, Cepatlah laksanakan tugasmu!” Ancam Agam karena sesungguhnya Agam hanya ingin melihat wajah Kiara menderita. Di dalam hatinya, Agam masih menyimpan dendam dan ingin membuat Kiara tersiksa.
“Dasar manusia planet yang suka ngeselin! Awas ya lain kali pasti aku akan membalasnya!” gumam Kiara kesal karena sebenarnya dirinya hari ini ada janji dengan pelatih bela dirinya untuk mengikuti latihan persiapan lomba ke luar kota.
“Kiara!” bentak Agam Keras bermaksud memberi peringatan kepada Kiara untuk segera memulai menggambar sketsa wajah nya.
Kiara dengan secepat kilat melaksanakan aksinya dengan keterampilan menggambarnya Kiara bisa menyelesaikan dengan baik. Namun Agam tetap berusaha agar Kiara membuat rencana latihannya dengan pelatih karate nya.
“Bagus sih hasil lukisan kamu, cuma di bagian hidung kurang mancung sedikit sehingga kesannya wajah yang tampan ini kelihatan seperti kakek tua,” ucap Agam setengahnya yang sebenarnya hanya merupakan cara baginya untuk menahan Kaira agar tidak datang di tempat latihannya.
“ Pak aku mohon, Untuk perbaikannya besok ya? aku hari ini harus bersiap diri untuk hadir di tempat latihan karate. Aku minggu depan harus dikirim sebagai Duta yang mewakili dari sekolah kita untuk mengikuti lomba,” ucap Kiara memahon sampai kedua tanganya di telangkupakan agar Agam mau menyetujuinya.
“Tidak bisa!Nanti aku yang akan meminta izin kepada pak Riko untuk menunda latihannya!” ucap Agam dengan serius. Kiara Tidak bisa membantah lagi apa yang dikatakan oleh Agam. Dengan cekatan Kiara memoles bagian hidung dengan sedikit melirik menatap wajah pak Agam agar lukisannya tidak jauh berbeda dengan aslinya.
Pada saat Kiara menatap wajah Agam tanpa sengaja mereka Saling bertemu pandang hingga mereka kembali merasakan ada aliran aneh yang mengalir di dalam tubuh mereka. Akan tetapi karena mereka masih diselimuti rasa dendam sehingga tidak menyadari akan getaran aneh di dalam tubuh mereka.
“Maaf pak ini sudah selesai!” ucap Kiara yang menyerahkan tugasnya dan bergegas pergi meninggalkan pak Agam.
Agam menghela nafasnya mengingat tadi pagi waktu istirahat dia mendengarkan percakapan pak Riko dengan guru lainnya.
“Pak Riko, nanti kamu jadi latihan membimbing anak-anak karate latihan untuk persiapan minggu depan ya?” tanya pak Ahmad guru bahasa Indonesia yang juga muda seumuran dengannya.
“Iya lah! Apalagi salah satu pesertanya Kiara primadona di sekolah ini. Aku jadi semangat untuk melatihnya. Anaknya cantik dan sedap dipandang pokoknya!” ucap pak Riko menimpali pak Ahmad.
“Dasar kau itu ya! Kalau begitu kau pacari saja dia dan nanti kalau sudah lulus nikahi saja!” ledek pak Ahmd.
“Tentu, sudah pastilah. Ini aku juga berusaha untuk PDKT dengannya. Dan semoga dia memberi respon!” ucap pak Riko penuh percaya diri karena ternyata dia juga merupakan pengusaha empang dengan penghasilan yang cukup lumayan.
“Kiara…, Kiara…, ternyata gadis labil dan manja sepertimu masih saja ada yang naksir kamu!” gumam Agam lirih dalam lamunannya. Agam terhenyak kaget, karena tiba-tiba terdengar suara mamanya yang sudah beradaa di dekatnya.
“Nak…, Kiara? Kalau mama boleh tahu, Kiara yang kamu maksud itu siapa ya?”tanya mamanya hingga membuat Agam tersentak kaget.
“Anu...ma! Itu Kiara anak kucing yang putih bersih yang biasa main di depan ruangan aku!” ucapnya berbohong agar mamanya berhenti menanyakannya.
“Anak kucing? Anak kucingnya perempuan atau laki-laki ya?” tanya mamanya yang sengaja menjebak putranya.
“Perempuan ma! Eh anu ma, aku tidak tahu jenis kelaminnya,” ucap Agam guugup hingga membuat mamanya tersenyum dibuatnya.
“Sudahlah! Ayo pulang…! Kamu hari ini di suruh papa kamu menghadiri pertemuan dengan klien penting di luar kota! Kamu harus mempersiapkan dirimu! Varel juga akan pergi bersmamu!” ucap mamanya dan mereka berdua bergegas keluar ruangan menuju parkiran.
Agam agak berhenti dan tertahan sebentar ketika melewati lapangan tempat latihan karate. Dari gerak-gerik pandangan Agam terlihat kalau arah pandannya ke arah Kiara. Mama pun mengerti kalau ternyata dibvalik permintaan anaknya mengajar di sini karena Kiara.
“Agam, ayo nak! Varel sudah menunggumu dan klien kita ini juga klien penting jangan sampai kamu terlambat menemuinya!” ucap mamanya dan menarik tangan Agam untuk segera pergi meninggalkan sekolah tersebut.
Setelah sampai di parkiran, Agam dengan perasaan tidak menentu menyalakan kendaraannya meluncur pulang ke rumahnya. Mama Sandra seolah mengetahui kegelisahan putranya, untuk menguatkannya diusapnya bahu putranya.
Semantara itu Kiara yang sekilas menangkap basah kedekatan mereka kemudian mengernyitkan dahinya dan berpikir kotor tentang Agam.
“Asataga ternyata kakek salah pilih cucu menantu untuk aku! Ternyata dia mendapatkan segalanya karena menjadi pebinor. Tapi tidak mungkinlah bu Sandra berbuat seperti itu?” gumam Kiara yang berpikiran kotor tentang Agam. Kiarapun menepuk jidatnya sendiri kemudian kembali konsetrasi dengan latihannya.
Setelah latihan selesai Kiara pulang ke rumahnya namun sudah ada kakaknya Riki dan Erlita di ruang tamu dengan beberapa majalah yang berisi artikel tentang kembalinya putra tunggal pewaris kekayaan Maheswara Group yang tidak habis untuk tujuh keturunan.
“Kiara duduklah sebentar, mulai besok kau dekatilah kembali suami itu!” ucap Riki yang tanpa angin tanpa hujan langsung main perintah.
“Kak buat apa aku harus mendekatinya? Dia hanyalah pemuda miskin yang menjadi pebinor pemilik Yayasan sekolah aku.
“Pebinor? Pemilik Yayasan? Maksudmu ibu Sandra Maheswara?” tanya kak Riki diserai dengan tawanya yang terbahak-bahak.
“Kiara…, Kiara kamu benar-benar gadis lugu! Itu mamanya!” jelas Riki hingga membuat Kiara terkejut.
“Astaga yang benar saja kak?” tanya Kiara kaget.
“Iya…, dan yang lebih menyakitkan lagi ternyata perusahaannya adalah pemegang saham terbesar di perusahaan kita. Mampuslah kita kalau kau tidak lekas bertindak. Dan kakak berharap kamu bisa mendekatinnya kembali dan rujuk dengannya,” perintah kak Riki yang membuat dirinya semakin terbelenggu dalam permainan kakaknya.
Kiara hanya pasarah dengan permainan kakaknya dan berharap dirinya bisa lepas dari semua masalah ini. Dirinya sudah tertindas di sekolah oleh ulah Agam tapi kakaknya justru memintanya untuk mendekatinya.
Terimakasih para pembaca yang setia, atas kontribusi anda dalam memberikan komentar, like,
hadiah dan votenya. Bagaimana kisah selanjutnya ya? Bagaimanakah kisah Agam selanjutnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
luar biasa thor lanjutkan seruuuu banget
2023-03-07
0
Braiyen Siburian
lanjut thor
2022-06-07
0
Aris Kunaldi
wah wajah aku di lukis
2022-05-02
0