Seminggu berlalu, Freya disibukkan oleh penyusunan dan penelitian proposalnya. Dia hanya fokus menyelesaikan proposalnya karena dia ingin agar kuliahnya cepat selesai dan tidak ada yang tertunda.
Sementara Alvino pun begitu sibuk dengan penyerahan jabatan atas perusahaan dari ayahnya kepadanya. Tepat 3 hari yang lalu dia telah resmi menyandang sebagai CEO dari “ARYAWIGUNA GROUP”. Dan ayahnya hanya tinggal menjadi pengawas saja dan mengurus bisnis mereka yang lain sebelum akan diserahkan sepenuhnya kepada putranya itu. Selain ayahnya ingin anaknya mengambil alih semua bisnisnya, dia juga ingin fokus untuk memiliki banyak waktu dengan istrinya karena dia yakin putranya itu akan melakukan yang terbaik untuk perusahaan dan tidak akan mengecewakannya.
Tapi satu hal yang menarik yang terjadi pada Alvino, saat Alvino setiap sebelum tidur dia selalu teringat akan senyum manis Freya, bahkan sampai terbawa mimpi. Maka, beberapa hari ini, Alvino selalu teringat wajah Freya saat dia bekerja. Hal itu seperti telah menjadi bagian kehidupannya. Seperti saat ini dia duduk termenung membayangkan senyum manis Freya setelah dia selesai memeriksa beberpa dokumen. Dan hal itu membuatnya pusing, tapi tiba-tiba timbulah sebuah ide dikepalanya.
“Lio, masuk ke ruanganku sekarang!” panggil Alvino kepada asistenya itu, dengan segera Adelio segera masuk ke ruangan bosnya itu.
“Selamat siang pak! Apa ada yang bisa saya bantu?” salam Adelio setelah masuk ke ruangan bosnya itu dan bersikap sebagai bawahan karena ini kantor
“Sudahlah duduk, aku punya pekerjaan penting untukmu” jawab Alvino to the point sambil duduk di sofa yang ada di ruangan kerjanya.
“Pekerjaan penting?” Tanya Adelio penasaran sambil ikut duduk di sofa yang sama dengan bosnya itu.
“Sudahlah bersikaplah sebagai temanku, pekerjaan ini diluar pekerjaanmu sebagai asistenku.” Jawab Alvino serius.
“Baiklah bro, pekejaan macam apa itu yang harus aku lakukan untukmu?” Tanya Adelio
“Aku ingin kau menyelidiki seseorang untukku!” ucap Alvino tegas
“Menyelidiki seseorang? Siapa?” Tanya Adelio penasara
“Gadis itu! Gadis yang menolongku seminggu yang lalu” ucap Alvino to the point
“Hah, gadis yang katamu kau berutang padanya? Untuk apa aku harus menyelidikinya? Bukankah ini sudah beberapa hari yang lalu?” Tanya Adelio penasaran karena ini sudah beberapa hari berlalu dan biasanya Alvino akan melupakan kejadian jika itu menurutnya tidak terlalu penting.
Jadi Adelio yakin pasti gadis itu telah mengganggu pikiran temannya itu dan dia menanyakan ini hanya untuk memancing jawaban Alvino.
“Aku gak mau tahu, pokoknya aku hanya ingin kau menyelidinya jangan sampai ada yang terlewati” ucap Alvino tegas
“Baiklah aku pasti akan menyelidikinya, tapi setidaknya aku tahu apa alasanmu memerintahku untuk menyelidikinya” tutur Adelio
“Apa kau jatuh cinta padanya? Ini seperti bukan dirimu?” sambung Adelio
“Dia telah mengganggu tidurku”gumam Alvino, tapi masih bisa didengar oleh Adelio
“Mengganggu tidurmu? Maksudnya?” Tanya Adelio
“Iya dia selalu datang dalam mimpiku, dia tersenyum padaku. Dan yang lebih parahnya lagi aku tidak bisa tidur tanpa mengingat senyumnya.” Tutur Alvino pasrah karena dia yakin asistennya itu tidak akan membongkar rahasianya.
“Hahahah.. kau sepertinya bukan jatuh cinta lagi bro tapi kau bucin padanya”ucap Adelio sambil tertawa dan langsung mendapat lemparan bantal sofa dari Alvino
“Baiklah bro aku pasti akan menyelidiki nyonya Alvino dengan baik” sambung alvino menggoda bosnya itu dan Alvino hanya tersenyum mendengar kata nyonya yang disebutkan oleh asistennya itu.
“Yaa sudah ayo sana kau pergi selidiki dengan baik, awas kalau ada informasi yang kurang” jawab Alvino sambil berdiri kembali ke meja kerjanya.
“Akhh baiklah” ucap Adelio sambil berdiri juga dan menuju pintu keluar ruangan Alvino.
“Eee tunggu, carilah dia di UNG, sepertinya dia kuliah disana kalau gak salah dia jurusan keperawatan” ucap Alvino kepada asistennya itu.
“Darimana bos tahu kalau dia kuliah disana?” Tanya Adelio.
“Karena aku melihat logo pakaian yang dipakainya saat itu dan namanya Freya” jawab Alvino sambil mengingat.
“Baiklah pak bos aku pasti akan mencari nyonyamu dengan baik” ucap Adelio menggoda dan langsung keluar dari ruangan bosnya itu karena jika tidak entah barang apa lagi yang akan dilempar bosnya itu kepadanya.
Alvino pun segera melanjutkan pekerjaannya walaupun senyum Freya masih selalu terbayang- bayang.
#######
Sedangkan kini Freya dan Hanna saat ini sedang ada di restoran menikmati makanan yang mereka pesan setelah mereka melakukan penelitian.
“Re, bagaimana proposalmu?” Tanya Hanna disela-sela makannya
“Itu Han, masih proses penelitian kan kita juga baru saja mulai, aku berharap ini cepat selesai Han” ucap Freya
“Iya, aamiin Re. ohiya Re, apa kau akan melanjutkan studi nersmu disini?” Tanya Hanna
“Sepertinya iya, aku belum ada rencana untuk melanjutkan diluar daerah Han, aku masih belum siap berpisah dengan mamah dan juga papah” tutur Freya
“Ya elah Re, kau ini sudah berumur 23 tahun loh Re, masih aja jadi anak mami” ledek Hanna
“Sudahlah Han aku juga masih ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di kampus yang ada dikotaku” balas Freya
“Bilang aja, masih nungguin seseorang yang pernah buat komitmen sama kamu. Aku bilangin yaa Re jangan sampai kamu terjebak” ucap Hanna
“Ihh,, apaan sih kamu Han, aku gak lagi nungguin siapa-siapa kok Han, aku hanya ingin menyelesaikan studiku saja dengan tepat waktu. Aku gak lagi mikirin yang lain Han. Soal jodoh biarlah Allah yang akan mengirimkannya untukku” tutur Freya
“Iya Re, aku selalu berdoa yang terbaik untukmu. Kau adalah temanku Re” jawab Hanna mellow
“Ihh,, apaan sih Han, ekspresi itu gak cocok buatmu” ledek Freya
“Akhh.. Reya. Kamu merusak suasana romantis yang aku ciptakan Re” ucap Hanna
“Sini peluk Re, aku gak mau pisah sama kamu” sambung Hanna sambil merentangkan tangannya untuk memeluk Freya. Freya pun membalas pelukan temannya itu.
“Sudah akh Han, kok malah jadi sedih gini?” ucap Freya sambil matanya berkaca-kaca
“Ohiya, kalau kamu mau melanjutkan studimu dimana Han?” sambung Freya mengalihkan
“Jika kamu mau melanjutkan disini aku pasti ikut denganmu Re, aku gak mau pisah sama kamu” jawab Hanna
“Hey, jika kamu ingin kuliah diluar daerah jugak gak apa-apa Han, kan masih bisa video call” jawab Freya
“Kamu gak mau yaa aku kuliah denganmu, apa kamu sudah bosan berteman denganku?” Tanya Hanna dengan raut wajah sedih
“Bukan seperti itu Han, aku hanya tidak ingin menghalangimu ingin kuliah diluar daerah” jawab Freya menjelaskan
“Hahahahh.. aku juga bercanda Re, aku percaya kok kamu sayang juga padaku. Pokoknya kau tenang saja aku memang masih ingin melanjutkan studiku disini memang murni keinginanku dan bisa menjadi temanmu adalah bonus untukku” tutur Hanna
“Syukurlah Han, aku piker kamu marah beneran” ucap Freya sambil mengelus dadanya lega
“Aku mana bisa marah padamu Re, kamu itu temanku satu-satunya” balas Hanna
“Kau juga Han, kau temanku satu-satunya” balas Freya sambil memeluk Hanna
Akhirnya cerita mereka akhiri dan segera menyelesaikan makan mereka dan membayar pesanan mereka lalu bergegas pergi pulang ke rumah masing-masing.
Happy Reading readers😊
Jangan Lupa Like, Vote dan Komen yaa Guys..🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments