“Seorang gadis? Apakah pak bos baru saja tersenyum dan saya tidak salah dengar pak bos membicarakan seorang gadis?”Tanya asisten pemuda itu sambil menggoda bosnya.
“Hey, jangan menggodaku. Ini semua salahmu yang tidak mengangkat telepon dariku. Mana aku berhutang lagi padanya” ucap pemuda itu lagi-lagi tersenyum membayangkan wajah Freya.
“Hahahahh.. berutang? Apakah aku tidak salah dengar bos? Putra tunggal pewaris perusahaan nomor 1 di kota ini berhutang pada seorang gadis? Sungguh sulit di percaya.” Ucap asisten pemuda itu sambil tertawa menertawakan bosnya itu.
“Hey,, jika saja kau bukan temanku, lama-lama akan ku pecat juga kau sebagai asistenku,” ucap pemuda itu kesal dengan asistennya yang justru menertawakannya.
“Hahahahh.. baiklah-baiklah maaf pak bos tolong jangan pecat aku. Baiklah lalu apakah bos akan mengganti uang gadis itu?” Tanya asistennya serius tapi nanti setelah puas menertawakan bosnya itu.
“Apa pak bos sudah meminta nomor rekeningnya, biar nanti saya yang akan mentranfernya. Anggap saja itu sebagai permintaan maaf saya karena telah mengabaikan telepon bos” sambung asistennya.
“Dia gak mau, katanya anggap saja itu amal jariyahnya. Dan katanya lagi jika memang ingin mengganti uangnya lebih baik sumbangkan itu kepada anak yatim dan juga masjid” kata pemuda itu mengulangi perkataan Freya.
“Sepertinya gadis itu wanita baik”ucap asisten pemuda itu sambil berpikir.
“Darimana kau tahu dia gadis baik, kau kan gak bertemu dengannya?” Tanya Pemuda itu penasaran akan jawaban asistennya.
“Dari kata-kata pak bos. Selain itu juga mana ada yang mau membantu seorang pemuda yang berdiri di tengah jalan sendirian serta meminjamkan uang untuk beli bensin sementara mobil yang dikendarai oleh pemuda itu adalah keluaran terbaru” ucap asisten pemuda itu.
“Iya, kau benar dia gadis baik” ucap pemuda itu sambil membayangkan senyuman Freya.
“Aa,, sepertinya pak bosku ini sedang jatuh cinta” ledek asistennya.
“Apa katamu? Jatuh cinta? Masa iya aku jatuh cinta pada pandangan pertama?” Tanya pemuda itu.
“Bisa jadi bos, sepertinya saya juga bisa saja jatuh cinta padanya jika saya yang bertemu dengan gadis itu. Bahkan hanya dengan mendengar cerita pak bos saja sepertinya saya jadi mengaguminya” ucap asisten pemuda itu yang langsung mendapat tatapan tajam dan jitakkan dari bosnya itu.
“Aww.. sakit bos” ucap asisten itu mengeluh.
“Rasakan itu, bisa-bisanya kau jatuh cinta padanya” ucap pemuda itu kesal.
“Apakah pak bos cemburu? Apakah memang pak bos telah jatuh cinta padanya?” Tanya asistennya.
Setelah berpikir cukup lama akhirnya pemuda itu berkata, “sepertinya memang iya aku jatuh cinta padanya”
“Wow.. ini harus dirayakan karena setelah sekian lama aku jadi temanmu dan asistenmu nanti sekarang kau mengatakan jatuh cinta pada seorang gadis dan mampu bicara lama dengan seorang gadis selain ibumu dan juga adik sepupumu, biasanya kau selalu menghindari orang yang berjenis kelamin gadis” tutur asistennya itu panjang lebar.
Pemuda itu pun memikirkan perkataan asistennya itu yang sepertinya memang benar karena selama ini dia selalu menghindari wanita selain maminya dan juga Salwa adik sepupunya.
Setelah cukup lama suasana di dalam mobil itu hening karena mereka larut dalam pikirannya masing-masing. Pemuda itu memikirkan apa benar perkataan asistennya yang mengatakan apakah dia jatuh cinta pada gadis yang baru saja ditemuinya itu atau tidak, serta memikirkan bagaimana dia bisa bertemu dengan gadis itu lagi yang entah apa yang ingin pemuda itu lakukan nanti saat betemu dengan gadis itu.
Sedangkan asisten pemuda itu larut dalam pemikiran karena penasaran gadis seperti apa yang telah membuat bosnya itu sampai tersenyum hanya karena menceritakannya dan memikirkan apa yang harus dia kerjakan kedepannya yang pasti sepertinya ini akan menjadi bagian dari pekerjaannya karena dia mengerti bagaimana bosnya itu dalam bertindak, dia tidak akan melepaskan begitu saja orang yang apabila ditemuinya dan itu telah membuat bosnya nyaman. Sudah pasti bosnya itu akan mencari tahu keberadaan gadis itu. Dan dia pun sebagai asisten dan sebagai teman bosnya itu sudah pasti akan melakukan yang terbaik buat bosnya sekaligus temannya itu. Asistennya itu berdoa semoga gadis itu menjadi jodoh bosnya itu dan dia pasti akan membantu sebaik mungkin untuk temannya itu.
Karena larut dalam pikiran mereka masing-masing, akhirnya mereka tidak menyadari bahwa mereka telah sampai juga ke kantor pusat perusahaan nomor satu di kota itu. Terlihatnya sebuah gedung megah dengan tinggi 20 lantai menjulang dihadapan mereka serta dengan megahnya tertulis di depan gedung itu “ARYAWIGUNA GROUP”.
Pemuda itu pun segera turun dari mobilnya begitupula asistennya yang mengikuti bosnya turun dari mobil. Pemuda itu pun segera menyerahkan mobilnya kepada penjaga yang ada digedung itu untuk diparkirkan di parkiran khusus petinggi perusahaan.
Pemuda itu pun beserta asistennya segera masuk kedalam gedung megah itu dan tidak menyangka ternyata mereka sudah disambut oleh para petinggi perusahaan dan juga para karyawan karena sepertinya mereka sudah tahu bahwa pewaris tunggal perusahaan itu telah kembali dan akan mengambil alih perusahaan. Pemuda itu pun berjalan dengan wibawanya dan menatap kepada seorang pria yang berada di ujung barisan penyambutan itu, pria yang masih terlihat muda diumurnya yang sudah menginjak kepala lima. Yaa.. dialah ayahnya sekaligus pemilik perusahaan itu. Asistennya pun hanya mengikuti bosnya itu dari belakang.
“Nak, kau sudah tiba? Kami disini menunggu menyambut” ucap Ayah pemuda itu sambil menatap putranya dengan perasaan bangga. Pemuda itu pun hanya tersenyum menanggapi ucapan Ayahnya dan akhirnya dia segera berdiri sejajar dengan ayahnya.
“Baiklah, berhubung kita semua berkumpul disini memang untuk menyambut putraku. Baiklah akan aku perkenalkan dia. Dia adalah putraku Mohamad Alvino Putra Aryawiguna, putra tunggalku yang akan segera menggantikan posisiku.” Sambung ayahnya Alvino itu memperkenalkan putranya kepada petinggi perusahaan.
“Selamat pagi semuanya!” sapa Alvino kepada semuanya sambil membungkukkan badannya.
“Mohon bantuannya untuk kedepannya, saya juga masih butuh belajar. Dan untuk perkataan Ayah, akh maksud saya pak William. In Syaa Allah saya sebagai pewaris perusahaan ini menerima posisi itu dan In Syaaa Allah saya bisa mengembangkan perusahaan ini dengan baik kedepannya ” sambung Alvino dengan tegas dan berwibawa, hingga membuat para petinggi perusahaan dan karyawan kagum akan keputusannya.
“Akh.. baiklah-baiklah untuk perkenalannya nanti akan dilanjutkan lagi. Untuk semua segera kembali ke tempat kerjanya masing-masing” ucap Pak William membubarkan kumpulan itu.
Mereka pun segera membubarkan diri mereka masing-masing dan kembali ke pekerjaannya, begitu pula Alvino dan asistennya segera ikut Ayah Alvino menuju ruangan kerja mereka karena berhubung ini adalah pertama kalinya mereka datang ke perusahaan.
“Wow,, tak ku sangka ternyata anak pak bos kita sangat tampan” ucap karyawan A.
“Iya, aku saja sampai dibuat terpesona olehnya” timpal karyawan B.
“Kalau seperti ini aku akan semangat datang ke kantor untuk bekerja” ucap karyawan A lagi.
“Sudah-sudah ayo kita bekerja agar kita bisa selalu melihat putra bos kita itu” tutup karayawan B.
Seketika kedatangan pewaris tunggal perusahaan itu menjadi pembicaraan hangat di kalangan karyawan.
Happy Reading readers😊
Jangan Lupa Like, Vote dan Komen yaa Guys🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
naya siswanto
tiga like mendarat kakak
tetap semangat💪💪💪
2021-12-10
1