“Assalamu’alaikum akhi” salam Freya kepada pemuda itu.
“Wa’alaikumsalam” balas pemuda itu kaget dan termenung menatap wajah Freya lama.
“Maaf akhi, apa ada masalah? Apa ada yang bisa saya bantu?” Tanya Freya setelah sekian lama Freya hanya diam karena heran dengan pemuda itu yang menatapnya lama.
“Astagfirullah, maaf ukhty” jawab pemuda itu malu karena merasa telah ketahuan memandang Freya lama.
“Eeehh,, begini ukhty, ini mobil saya tiba-tiba mogok”jawabnya malu karena merasa tidak bertanggung jawab sebagai pria.
“Ouhh,, apakah sudah dicek apa yang menjadi masalahnya?”Tanya Freya
“Eee.. itu” ucapnya bingung karena tidak mengerti urusan mesin.
“Apa akhi terburu-buru?” Tanya Freya
“Eee.. itu. Iya saya terburu-buru karena ini hari pertama saya bekerja” jawab pemuda itu.
“Ohh.. kalau begitu, begini saja coba akhi cek apakah bensinnya masih ada tau tidak? Siapa tau saja bensinya habis” saran Freya sambil melihat jam tangannya
“Ouhh,, baik ukhty” jawab pemuda itu dan segera memeriksa mobilnya.
“Hehehh..sepertinya memang bensinnya yang habis ukhty” jawabnya malu karena merasa bahwa Freya pasti berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya.
“Ouhhh.. kalau begitu begini saja akhy, saya tau dekat sini ada pom bensin. Akhy ambil saja dulu bensin di motor saya nanti saya akan mengisinya disana, berhubung juga motor saya bensinnya masih lumayan full, setidaknya mobil akhy bisa sampai ke tempat pom bensin” saran Freya kepada pemuda itu
“Apa nggak apa-apa ukhty? Lalu bagaimana dengan ukhty?” Tanya pemuda itu dengan perasaan bersalah karena menyusahkan gadis berjilbab itu yang terlihat sangat cantik dengan baju keperawatannya.
“Aaa.. itu. Gak usah dipikirkan lagian tinggal dekat juga kok pom bensinnya.” Jawab Freya.
Akhirnya pemuda itu pun mau mengambil bensin motornya Freya dengan menggunakan selang dan lebih beruntungnya lagi Freya membawa selang bensin motor yang biasa digunakan Ayahnya jika ingin menyalin bensin dari motornya Freya. Setelah selesai, pemuda itu pun menghidupkan mobilnya namun sayang tetap gak bisa hidup karena sepertinya mobil membutuhkan lebih banyak bensin.
“Bagaimana akhy, apakah sudah bisa menyala?” Tanya Freya
“Aa,, maaf ukhty, sepertinya belum” jawab pemuda itu.
“Akh,, iya kalau begitu, begini saja saya akan membeli bensin di pom bensin lalu kembali lagi” ucap Freya
“Apa itu gak merepotkan ukhty?”Tanya pemuda itu dengan perasaan bersalah
“Aa,, tenang saja. Tunggu sebentar disini saya akan segera kembali” jawab Freya, dan segera menuju sepeda motornya dan melaju ke pom bensin. Setelah 10 menit berlalu Freya kembali dengan tangki bensin full.
“Maaf akhy, menunggu lama” ucap Freya
“Gak apa-apa ukhty, justru saya yang merasa bersalah karena merepotkan ukhty”jawab pemuda itu, sambil menyalin bensin.
“Gak masalah akhy, saya senang bisa membantu”balas Freya sambil tersenyum
Setelah menyalin bensin selesai, pemuda itu mencoba menghidupkan kembali mobilnya dan akhirnya mobil itu hidup.
“Terimah kasih, ukhty sudah membantu saya” jawab pemuda itu sambil tersenyum.
“Iya,, sama-sama”balas Freya tersenyum
“Aa,, iya, itu untuk uang membeli bensin tunggu sebentar saya akan menggantinya ukhty” ucap pemuda itu sambil masuk ke mobil untuk mengganti uang Freya.
Namun, sayang sepertinya pemuda itu melupakan dompetnya karena terburu-buru berangkat tadi pagi. Pemuda itupun segera turun dari mobilnya sambil menunduk karena merasa malu kepada Freya. Freya yang melihatnya langsung mengerti.
“Apa dompetnya ketinggalan?”Tanya Freya
“Iya, ukhty. Maafkan saya sepertinya saya tidak belum bisa mengganti uang ukhty. Maaf sekali lagi” tutur pemuda itu dengan perasaan yang sangat bersalah.
“Aa,, tenanglah akhy. gak apa-apa kok. Anggap saja itu amal jariyah saya” ucap Freya sambil tersenyum tulus.
“Terimah kasih ukhty. Eee,, begini saja ukhty nanti uangnya saya ganti dengan menstranfer. Boleh saya tahu nomor rekening ukhty?” ucap pemuda itu serius.
Freya pun memandang wajah pemuda itu dan berkata “Sudahlah akhy, gak apa-apa, saya juga ingin beramal”.
“Aa.. iya akhy. kalau seperti itu saya pamit dulu” pamit Freya sambil melihat jam tangannya dan menunjukkan pukul 07.40.
“Apa ukhty terburu-buru?”Tanya pemuda itu sambil mengamati Freya dan juga berkas-berkas yang ada di sepeda motornya Freya.
“Iya, sepertinya begitu.” Jawab Freya.
“Aaa,, iya. Maaf telah mengganggu waktunya ukhty dan terimah kasih banyak atas bantuannya. Saya janji akan mengganti uang ukhty” jawab pemuda itu sungguh-sungguh.
“Apakah akhy ingin melarang saya beramal?”Tanya Freya sambil menatap pemuda itu dalam.
“Ee.. bukan begitu utkhty, hanya saja saya merasa bersalah”jawab pemuda itu.
“Kalau memang akhy ingin mengembalikan uang saya, maka masukkan saja itu ke kas masjid atau untuk membeli makanan anak yatim” ucap Freya
“Baiklah ukhty. Terimah kasih atas bantuannya sekali lagi, saya sangat berterimah kasih. In Syaa Allah kebaikhan ukhty dibalas oleh yang Maha Kuasa”ucap pemuda itu sambil mendoakan Freya
“Aamiin.. Terimah kasih atas doanya. Kalau begitu saya pamit dulu” pamit Freya kepada pemuda itu.
“Baik ukhty. Hati-hati dijalan” ucap pemuda itu sambil tersenyum.
Freya hanya membalasnya dengan senyuman pula dan sambil mengendarai sepeda motornya dan berlalu pergi.
“Aaa.. kenapa dengan hatiku, seperti ada sesuatu yang hilang” ucap pemuda itu sambil memegang dadanya dan memandang ke arah Freya pergi.
Karena saking seriusnya pemuda itu memandang ke arah Freya pergi hingga tidak menyadari asistennya telah datang.
“Selamat pagi pak bos, maaf saya terlambat” ucap asisten pemuda itu mendekati bosnya dengan perasaan bersalah karena tidak mengangkat telepon bosnya itu tepat waktu.
“Pagi. Kenapa kau baru datang?” Tanya pemuda itu kesal sambil menatap asistennya itu dengan tajam.
“Maaf pak boss, telpon saya dalam mode silent jadi saat pak bos menelpon saya gak mengetahuinya. Maaf pak bos. Lalu apakah masalah mobilnya sudah selesai pak bos?” ucap asisten pemuda itu bertanya karena tadi saat bosnya itu menelpon mengatakan bahwa mobilnya mogok.
“Sudahlah, kau terlambat.”ucap pemuda itu sambil berlalu masuk ke mobilnya.
“Ayo, cepat masuk, mau saya tinggal?” ucap pemuda itu kepada asistennya yang terlihat bingung dengan perkataanya.
“Akhh.. iya pak boss” ucap asisten pemuda itu sambil masuk ke mobil bosnya itu.
Pemuda itupun segera menghidupkan mobilnya dan melaju, hingga membuat asistennya bingung.
“Bukannya tadi bos mengatakan bahwa mobil ini mogok?”Tanya asistennya itu kepada bosnya itu karena pasalnya saat bosnya itu menelpon dia mengatakan bahwa mobilnya kehabisan bensin.
“Iya, memang mogok tapi ada seorang gadis yang menolong saya membelikan bensin”ucap pemuda itu sambil tersenyum.
“Seorang gadis? Apakah pak bos baru saja tersenyum dan saya tidak salah dengar pak bos membicarakan seorang gadis?”Tanya asisten pemuda itu sambil menggoda bosnya.
Happy Reading readers😊
Jangan Lupa Like, Vote dan Komen yaa Guys🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments