......................
Cahaya matahari pagi yang perlahan menembus diantara kelopak mata netra hazel itulah yang kemudian membuat Lyra terbangun.
Entah mengapa Lyra terasa sangat nyaman. Kasurnya sangat empuk dengan kehangatan yang menyelimutinya.
Tapi tunggu dulu!
Lyra seketika hampir melompat ketika mendapati lengan seseorang yang melingkari pinggangnya. Ia menahan nafasnya dan berbalik. Disuguhkan dengan pemandangan laki laki paling tampan yang pernah ia temui sedang tertidur terlelap disampingnya bak malaikat.
Malaikat?
Malaikat apanya?
Perlahan memori kegiatan mereka semalam kembali menyeruak. Lyra menutup wajahnya dengan selimut. Astaga! bagaimana ia bisa berakhir disini.
Tak memperdulikan konsekuensi. Lyra secara hati hati memindahkan lengan laki laki itu agar sang empu tidak terbangung. Kemudian bangun dengan perlahan.
Namun seketika Lyra meringis ketika menyadari nyeri dibagian intinya. Dengan susah payah ia berdiri. Kakinya sudah terasa seperti jelly, sangat lemas.
Lyra pun memungguti pakaiannya yang tercecer dilantai karena Alessio yang melemparnya ke segala arah semalam. Mengingat itu, Lyra kembali memerah. Semalam Alessio tidak kasar tapi tidak lembut juga.
Ugh, sudahlah..
Dengan bergegas Lyra memakai pakaiannya. Mengabaikan rasa nyeri dan pegal pegal diseluruh tubuhnya. Matanya mematut pada cermin besar dikamar dan ia hampir berteriak ketika melihat penampilannya yang berantakan. Makeup luntur dan rambut yang tak tersisir.
Rasanya Lyra ingin menangis saja. Bagaimana ia bisa keluar dengan keadaan seperti ini? Apa kata dunia nanti?
Memilih untuk bersikap bodo amat, Lyra pun dengan hati hati membuka pintu kamar Alessio agar tidak menimbulkan suara apapun. Dan apa yang ia lihat membuatnya terperangah!
Tempat yang ia kira adalah apartemen ternyata tak lain dan tak bukan adalah penthouse! dengan interior yang tak main main pula. Chandelier besar menggantung di langit langit ruangan, sofa nyaman dengan warna biru gelap dan dekorasi lainnya.
Lyra jadi berpikir memang sekaya apa sebenarnya Alessio itu.
Okay focus, Lyra!
Tanpa basa basi, Lyra pun segera menuju pada lift dan memencet tombol menuju lobby. Sama sekali tidak memperhatikan sekitar.
Sampai diluar, perempuan itu segera menyetop taksi yang sedang lewat kemudian menaikinya.
Lyra merasakan ponselnya bergetar. Ternyata panggilan dari Ashley. Iapun mengangkatnya.
"HEI, B*TCH! DARIMANA SAJA KAU SEMALAM, HUH?".
Lyra benar benar meringis ketika belum belum Ashley sudah berteriak di telpon.
"Astaga, Ash. Aku tidak tuli! Kecilkan suaramu! Kau ini menyebalkan sekali"
"Geez.. Aku sangat khawatir kau tahu? dimaba saja kau? apa yang kau lakukan?...."
Dan begitu, ceceran pertanyaan tumpah dari bibir Ashley. Membuat Lyra memutar bola matanya jengah. Astaga! bahkan ia masih pusing karena efek alkohol semalam dan sekarang Ashley menambahinya dengan bertingkah seperti ibu ibu.
"Eh, Ash. I'm sorry.... Kutinggal dulu ya, mommyku memanggil".
"Hei, Lyra! Don't you da—"
Tanpa menunggu Ashley menyelesaikan perkataanya, Lyra pun memotong telponnya sepihak. Tak lama kemudian, taksi yang ia tumpangi pun sampai di mansion Estrella.
Security yang menjaga gerbang pun membukakan pintu melihat nona muda mereka datang. Lyra berjalan sembari menenteng hak tingginya ditangan.
Begitu ia membuka pintu utama, Lyra dikejutkan dengan sosok keluarganya yang sudah berada diruang tamu. Menatap ngeri pada Lyra.
Akhirnya, Lily pun berjalan tergesa gesa menuju pada putrinya. Kemudian menata rambut Lyra dengan tangannya.
Lyra yang memperoleh perilaku demikian pun mengerutkan keningnya bingung. Namun pertanyaanya pun terjawab ketika ia melihat sosok laki laki yang berada diantara daddynya dan Leo.
Pria tampan dengan rambut coklat gelap dan mata yang tak kalah gelapnya. Memakai setelan jas hitam dan tersenyum seribu watt padanya.
Alberto Moretti.
Pria yang sedari dulu selalu menempel pada Lyra. Lyra ingat betul, semenjak ia berusia sembilan tahun, seorang laki laki dengan usia dua puluh dua tahun yang ia ketahui sebagai rekan kerja daddy datang berkunjung. Laki laki itu dengan kurang ajarnya mengambil boneka yang saat itu Lyra mainkan dan berkata akan menyimpannya untuk dirinya sendiri.
Semenjak saat itulah Alberto sering ke kediaman Estrella. Lyra tidak tahu apa tujuan jelasnya, yang pasti adalah Alberto selalu mengambil kesempatan untuk mendekatinya dan menggodanya, Lyra benci itu.
"Lyra. Ya ampun! dari mana saja kau sampai seperti ini? apa tidak menyisir rambutmu dulu?". Omel Lily.
Lyra sama sekali tidam mengindahkan perkataan mommynya. Matanya menatap tajam pada Alberto, kemudian beralih pada Orion.
"Daddy! kenapa dia ada disini?". Ujarnya mencebik seperti anak kecil.
Orion melemparkan pandangan meminta maaf pada Alberto.
"Lyra, bicara yang sopan, ya? Alberto hanya ingin berkunjung".
Lyra sama sekali tidak mempercayainya. Apalagi ketika sekarang Alberto itu sudah tersenyum sejuta makna padanya.
"Jaga pandanganmu dari adikku". Ujar Leo tajam. Yang berhasil mendapatkan hadiah lirikkan maut dari Orion.
"Leo". Orion memperingatkan.
Sayangnya, Lyra sama sekali tidak ingin membuang waktunya untuk hal seperti ini.
"Aku mau mengambil minum dulu". Ia pun melenggang pergi tanpa memperdulikan tatapan tajam Lily di punggungnya.
Sesampainya didapur, seoranh maid menghampirinya sembari menunduk.
"Young miss, saya akan mengambilkan air untuk anda"
"Tidak perlu, aku mau mengambilnya sendiri".
Jawaban Lyra tentu membuat pelayan itu bingung. Semua orang tahu jika Lyra itu sangat manja, bahkan terkadang ia meminta bantuan pelayan untuk membantunya berpakaian dan menyisir rambutnya. Namun si pelayan tahu betul daripada membuat nonanya kesal, lebih baik ia menuruti keinginanya.
Agak lama Lyra mencari rak penyimpanan gelas karena ia sungguh awam dengan bagian dapur, namun akhirnya ia menemukannya. Kemudian berjalan mengisi air.
Ketika ia sedang mengisi air ketika ia merasaan terpaan nafas seseorang dibelakangnya.
Ketika ia berbalik, hampir saja gelas yang dipengangnya jatuh ketika matanya menangkap sosok Alberto yang berdiri sangat dekat dengannya. Dari jarak sedekat ini, jujur membuat Lyra sangat tidak nyaman. Berbeda dengan yang dilakukan Alessio.
"Apa yang kau lakukan, neonata?". Suaranya sangat rendah, membuat Lyra semakin tidak nyaman.
[translate : babygirl]
Namun Lyra sama sekali tidak menunjukkan betapa terganggunya ia dengan Alberto. Malahan, ia mendonggakkan dagunya, menatap Alberto dimatanya. Ia dapat melihat kilay ketertarikan dimata laki laki berusia tiga puluh dua tahun itu.
"Tidak punya mata? kau tidak melihat aku sedang mengambil air?"
Bukanya marah, Alberto malah terkekeh kecil mendengar perkataan Lyra. Sebuah respon yang sama sekali tak ia duga. Kemudian tanpa diduga, pria itu semakin mendekat. Mmebuat Lyra harus mencengkram counter dengan erat.
Lyra dapat merasakan helaian nafas Alberto di pipinya, "ada yang berbeda darimu hari ini, neonata. apa itu?". Nafas Lyra tercekat saat Alberto mengatakan itu. Apakah ia tercium seperti seseorang yang selesai berhubungan ****?
Mengenyahkan pikiran itu, Lyra pun mendorong Alberto menjauh. Kemudian berkata, "itu sama sekali bukan urusanmu, Alberto". Kemudian pergi.
Meninggalkan Alberto yang menatapnya datar dengan rahang mengeras.
...----------------...
Sementara itu, Alessio terbangun dan meraba raba kasur disbelahnya dan menemukannya kosong. Laki laki itu sontak bangun dan mencai cari sosok Lyra diseluruh penthousenya. Kemudian mengacak ngacak rambutnya ketika Lyra tidak ditemukan.
"Kemana gadis itu pergi?". Batinnya.
Alessio pun mengambil ponselnya dan menghubungi Viktor.
"Viktor, aku ingin kau mencari segala info tentang Lyra Estrella. Aku ingin tahu semuanya, pastikan laporanya sudah terkirim padaku sejam dari sekarang"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Rizki Afriel Lia
kak buka nya dimana
2021-12-21
0
Hanifah atun
moga novel ini banyak yg baca sumpah ini bagus banget lho
2021-12-14
0
Hanifah atun
keren banget pemilihan kalimatnya suka sakit hati aku tu klau ada novel sekeren ini dan yang muncul di beranda novel2 itu itu mulu. novel lebay yang klimat dn kos akatanya g beraturan.
apalagi tanda baca dan sebagainya kagak ada.
2021-12-14
0