......................
"Aku menginginkanmu, Alessio. Please".
Sebuah kata sederhana namun mampu membuat Alessio nyaris kehilangan kewarasannya. Ketika bibir cantik itu mengucapkannya, sesuatu dalam diri Alessio meminta untuk dilepaskan.
Lyra benar benar tidak bisa berpikir jernih! Entah kemana kewarasannya sudah hilang. Yang ia tahu sekarang ia sangat menginginkan laki laki bak dewa Yunani yang ada didepannya ini. Benar benar hal yang baru karena seumur hidupnya tak pernah ia menawarkan dirinya pada orang lain.
Keduanya saling menatap seperti sepasang kekasih yang terperangkap di antara seprai kusut dan kulit berkeringat, ingin meraih sebanyak mungkin sambil menyelam lebih dalam di lautan nafsu. Lyra memperhatikan saat seringai Alessio muncul bersamaan saat hidung mereka saling bergesekkan. Begitu dekat dan namun juga begitu jauh.
"Good girl". Entah mengapa dalam diri Lyra serasa menghangat ketika Alessio memujinya. Lyra mengakui jika dia memang tipe gadis yang suka dipuji. Apalagi dari seseorang seperti Alessio, gadis itu jadi memiliki keinginan untuk menyenangkan laki laki itu agar terus mendapat pujiannya.
Kemudian Alessio memiringkan kepalanya dan mencumbu bibir ranum yang sedari tadi menggodanya. Sekaligus memberikan ciuman pertama diantara mereka berdua. Ia terus ******* bibir Lyra tanpa ampun membuat sang empu kesulitan menyeimbangi karena ini adalah ciuman pertamanya.
Namun lama kelamaan, Lyra meniru apa yang dilakukan Alessio. Menggerakkan bibirnya untuk memperdalam ciuman mereka, tangan Alessio sudah terkubur di rambut coklatnya dan memberikkan sedikit jambakkan agar menyesuaikan kepala gadis itu di posisi yang ia inginkan.
lama mereka bercumbu, akhirnya Alessio melepaskan ciuman mereka untuk memberi ruang bagi gadis itu untuk bernafas. Ia menempelkan keningnya pada Lyra, menatap pada wajah gadis itu yang semakin memukau. Bibir merah akibat perbuatannya, mata bulatnya yang sayu dan juga wajahnya yang memerah membuat Alessio mengerang dan mencuri ciuman singkat dari gadis itu sekali lagi. Kali ini ia hanya menempelkan bibir mereka dan kemudian melepaskannya.
Alessio membawa ibu jarinya dan mengusap bibir bawah Lyra yang memerah karenanya, "You f*ck*ng make me addicted to you"
Lyra yang dipuji seperti itu hanya bisa menundukkan wajahnya malu. Jujur saja, walaupun itu adalah ciuman pertamanya dan ia sama sekali tidak memiliki pengalaman denhan berciuman, Lyra bisa merasakan bahwa itu akan menjadi ciuman paling menakjubkan. Alessio juga terlihat pandai dalam hal berciuman, Lyra jadi bertanya tanya dalam hal lain apa lagi Alessio juga pandai?
Alessio kembali menautkan tangan mereka dan kemudian berdiri, "Ayo, ikut aku". Ajaknya. Yang langsung saja disetujui oleh Lyra.
Gadis itu sedikit terhuyung akibat pengaruh alkohol didalam sistem tubuhnya. Namun untungnya saja Alessio menangkap tubuhnya tepat waktu. Jika tidak, ia akan menghantam lantai klub.
"Woah.. Santai saja, sayang. Aku akan menangkapmu". Alessio terkekeh ketika menatap Lyra yang meringkuk sepeeti seorang anak kucing. Benar benar menggemaskan sekali! ia jadi ingin mengarunginya dan membawanya pulang.
Lyra sama sekali tidak menduga apa yang Alessio lakukan setelahnya. Karena kemudian Alessio sudah menempatkan satu tangannya dibalik lutut Lyra dan satunya lagi pada pundaknya, lalu mengangkat gadis itu dan menggendongnya ala bridal style. Sontak membuat Lyra terpekik. Namun gadis itu sama sekali tidak protes dan mengalunkan tangannya pada leher Alessio dan mengendus ceruk lehernya. Ia suka wangi sandalwood dan papermint dari tubuh Alessio.
Sementara Alessio hanya terkekeh melihat kelakuan gadis kecilnya, dan memberikan satu kecupan lembut pada puncak kepala Lyra.
...----------------...
Lyra tak ingat bagaimana ia bisa jadi disini. Dan sejujurnya ia sama sekali tidak peduli. Kejadian itu berlalu seperti kaset. Ia ingat digendong oleh Alessio sampai pada mobil dan kemudian kembali digendong lagi masuk ke dalam sebuah bangunan yang ia sama sekali tidak ingat.
Dan disinilah ia.
Dikamar bernuansa abu abu maskulin. Dengan Alessio dihadapannya.
Laki laki itu menatap Lyra seperti singa yang kelaparan.
Alessio mengambil langkah mendekat. Membuat Lyra terpaksa mundur hingga bagian belakang kakinya menyentuh kasur.
Sekarang Alessio sudah ada dihadapannya. Jarak mereka hanya beberapa centi. Lyra dapat mencium aroma mint dari Alessio dijarak yang sedekat ini.
Satu tangan Alessio menyentuh pipi Lyra. Dan tak butuh waktu lama bagi laki laki ini untuk kembali memanggut bibir Lyra. Lyra mencengkram kemeja yang dipakai Alessio, gadis itu juga harus berjinjit untuk menyamakan tingginya dengan Alessio.
Ciuman Alessio semakin turun. Awalnya laki laki itu mengecupi ujung bibirnya, kemudian berpindah pada pipinya hingga sekarang pada leher jenjang Lyra. menghisapnya dengan keras hingga meninggalkan jejak, lalu mengecupnya lembut. Lyra mendongakkan kepalanya, memberikan akses bagi Alessio menelusuri kulit lehernya yang putih dan jenjang
Tak terhitung berapa jumlah tanda yang diberikan Alessio pada leher Lyra. Hingga secara tak sadar, kini mereka sudah berpindah dikasur Alessio. Dengan Alessio diatasnya.
Aroma tubuh Lyra bagaikan aphrodisiac yang membuat Alessio candu. Ia tidak bisa berhenti menghirup aromanya. Tubuhnya juga sangat halus dan lembut, Alessio dapat mencengkramnya dengan erat dan membuat seluruh dunia tahu bahwa gadis ini adalah miliknya.
Suara yang dikeluarkan oleh Lyra juga membuat Alessio gila, ia harus memejamkan matanya sejenak ketika melihat wajah gadisnya untuk mengontrol dirinya. Tidak pernah ada wanita yang membuat Alessio hilang kendali seperti ini. Lyra. Hanya Lyra yang membuatnya gila hanya dengan menyentuh tubuh suci gadis itu, seakan Lyra adalah altar yang harus disembah.
...----------------...
(Dipotong karena dicekal oleh editor. Baca lengkapnya cek author note dibawah)
Selang beberapa lama, Alessio tidak merasakan pergerakan dari gadisnya. Iapun melihat kebawah dan mendapati Lyra sedang tertidur. Alessio tersenyum kecil, mungkin kegiatan mereka membuat Lyra sampai selelah itu.
Tanpa berkata kata, Alessio pun bangkit, kemudian bergerak menuju kamar mandi untuk mengambil sebuah handuk yang sebelumnya telah ia celupkan pada air hangat. Lalu kembali dan menyeka milik Lyra dengan air hangat agar gadis untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri dipagi harinya.
Setelah dirasa cukup, Alessio pun mengembalikkan handuk tersebut dan membaringkan tubuhnya dibelakang Lyra. Memeluk pinggangnya dengan protektif dan memberikan satu kecupan terakhir di pipi gadisnya.
"Selamat tidur, my love"
......................
Halo! Jadi sebenarnya ini bukan fullpart ya. Karena aku udah ngajuin sampai enam kali dan tetap ditolak oleh pihak Noveltoon. Jadi aku bakalan bagiin link biar kalian bisa baca fullpartnya. Kalau kalian ada kesulitan buka link, silahkan cek kolom komentar untuk petunjuknya.
link: https://www.\*\*\*\*\*\*\*.com/story/291864224?utm\_source\=android&utm\_medium\=link&utm\_content\=story\_info&wp\_page\=story\_details\_button&wp\_uname\=Balqisyl\_&wp\_originator\=bq4%2FAPAcbPLdccvjtKk8rNRmgfPsrcAB2vcObAQEn%2FlVPQrg1tUuMtzP19Z%2BZF47GYedTQT3GOpqN7hyDGaTiadU1pKv%2F6bY0wVzLd7fRkjXxxh0b%2FAE%2Boz90XtaZRwf
📌CEK KOMENTAR
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Ning Lies
gmn Cara buka linknya
2022-01-24
0
Hanifah atun
link nya di buka lewat apa Kka
2021-12-14
0
Hanifah atun
keren banget
2021-12-14
0