Seperti janji tejo akan datang setelah isya, keluarga Mahendra sudah selesai mengerjakan kewajibannya dan sekarang sedang berkumpul di ruang tamu.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikum salam." jawab serempak keluarga Mahendra
" Ibu, Ayah, ini teman saya Tejo. Dia ingin belajar bersama," ucap Mahendra.
"Ayo masuk, duduk dulu nak Tejo. Ibu buatkan minum ya," ucap Ibu sambil menuju dapur.
" Trima kasih, Bu"
"Nak, kalian belajar saja. Ayah masuk ke dalam dulu mau istrahat." ucap Pak Tohar sambil melangkahkan kaki kedalam kamar tidur.
Tak lama Ibu membawa 2 Cangkir Teh.
"Silahkan di minum, nak. Ibu masuk dulu."
Ibu Nanda Meletakkan Cangkir Teh. Setelah itu, ke dalam dapur dan kembali ke kamar untuk Istrahat.
"Baik banget Ayah dan Ibumu" ucap Tejo sambil menulis.
"Ya, harus baiklah sama semua orang"
"Hari ini kita belajar matematik aja. kan kamu rasa paling sulit dengan pelajaran itu," ucap Mahendra.
"Iya Bener."
"Kebetulan aku Juga Hanya Bawa Buku Matematik Dan Fisika," Tejo memperlihatkan buku yang di bawa.
"Algoritma persamaan kuadrat awal kita belajar aja, ya. Soalnya aku kadang bingung dengan tugas persamaan kuadrat," ucap Tejo.
"Oke, kita mulai dari mengerjakan yang mudah dulu biar paham gimana caranya,"
"Baiklah."
Tak terasa malam sudah menjelang pukul 10 malam saking serius belajar bersama tak memperhatikan waktu.
"Tejo, besok lagi deh belajarnya, ini sudah malam nanti kamu kemalaman nyampe di rumahmu," ucap Mahendra sambil menutup bukunya.
" Iya, ya ampun aku kira baru jam 8,whahaha," ucap Tejo sambil tertawa.
Tejo bersemangat belajar, ia ingin hasil ujiannya akan lebih maksimal biar bisa masuk di fakultas yang di inginkan.
"Kalo begitu aku pamit dulu Mahen.. sampai ketemu besok di sekolah,"
"Assalamu'alaikum" ucap Tejo
"Waaikumsalam." balas Mahendra.
Setelah Tejo Pulang, Mahendra segera mengunci pintunya dan masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar Mahendra merenungi kejadian tadi siang waktu bersama Atika.
Sungguh berat rasa menjauhi Atika, orang yang kita sayang malah harus berpisah.
Tapi itulah yang harus di jalani dan di lakukan demi kebaikan bersama.
Tekad Mahendra untuk sukses dan memperjuangkan cinta Atika sangatlah besar dan itu jadi mood booster buat Mahendra buat merubah kehidupannya.
Mahendra pun berfikir apa yang harus di lakukan agar cita-citanya bisa di wujudkan, walau tantangannya sangatlah besar akan di hadapi.
Jika mengandalkan kepintarannya masih belum seberapa, dan jika ingin berbisnis pastilah membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Mahendra terus berfikir...
tik.. tok.. tik... tok
10 menit..
20 menit..
30 menit..
Semuanya buntu bagi Mahendra dan tak lama Mahendra pun tertidur.
***
Sementara Atika pun sama memikirkan kejadian tadi siang sambil duduk diteras kamarnya di atas balkon.
"Apa bener mahendra akan datang padaku ketika sudah sukses nanti, atau jangan-jangan malah akan pergi meninggalkanku. Tapi, aku harus percaya kalau Mahendra pasti tidak akan mengingkari janjinya. " Batin Atika
Drtt.. drtt.. drtt...
Terdengar HPnya Atika berbunyi dan dia melihat siapa yang menelponnya malam - malam.
"Assalamualaikum," Atika menjawab telponnya Aditya biar Aditya tidak nekat datang ke rumahnya seperti ancamannya kemarin dulu.
"Gue pengen ketemu," lanjut Aditya tanpa membalas salam Atika
"Kamu sudah tak waras ya.. ini sudah malam. Ngapain malam - malam ajak ketemu" ujar Atika yang merasa aneh, bisa-bisanya Aditya mengajak Atika ketemu malam-malam seperti ini. Apa tak bisa besok pagi saja kan bisa ketemu di sekolah.
"Aku masih waras, aku ingin mengajak kamu ke club mahoni !! kebetulan ada temanku yang mau ultah,tak mungkin aku pergi sendiri_ ,"
"Kamu Tenang saja, aku sudah pamit sama ayah kamu kok, dan ayahmu sudah mengizinkan, jika tak percaya tanya saja pada ayahmu " lanjut Aditya
"Maaf Aditya !! aku sudah mengantuk, besok harus datang ke sekolah pagi-pagi, besok tugas piketku, " tolak Atika dengan halus biar Aditya mau mengerti.
"Tak ada penolakan, Aku sudah menuju ke rumahmu !! sekarang kamu ganti baju !! bersiaplah." tanpa menunggu jawaban Atika, Aditya langsung memutuskan panggilannya.
"Ya ampun, gue berhijab trus datang ke club malam, apa Aditya masih waras." Atika berkata lirih
Tok.. tok.. tok...
Atika membukakan pintu, ternyata Ayahnya yang mengetuk pintu.
"Nak, tadi Aditya katanya mau mengajak kamu di ul-tah temannya," ucap ayahnya Atika.
"Maaf Ayah, bukan aku tak mau pergi_ tapi ul-tahnya di club malam, yah. Ayah khan tau Tika berhijab. Apa pantas Tika masuk club dengan pakaian berhijab." tolak Atika dengan halus.
Pak Tri terdiam_ dia pun tak tau kalo acara ultahnya di club malam.
"Ya udah, nak, kamu istirahat saja biar Ayah yang bicara dengan Aditya. Jika anak itu datang biar ayah yang bicara." ucap ayahnya Atika.
"Trima kasih, Ayah. Ayah yang terbaik." Atika bergelayut manja di pengan Ayahnya.
"Putri Ayah sudah besar, ya" Paklk Tri mengusap pucuk kepala Atika.
Lalu Pak Tri pun turun ke lantai bawah rumahnya, dia tau pasti sebentar lagi Aditya akan datang.
Ibu Atika pun menghampiri suaminya menanyakan apa Atika sudah bersiap - siap, agar Aditya datang dia sudah siap.
"Pah.. gimana Atika mau jalan sama Aditya?" tanya Ibu Tantri.
"Tidak mah, kata atika acara ultahnya di club malam dan papah tau memang seharusnya Atika tak pergi" jelas Pak Tri, ayahnya Atika
" Ya udah pah, mama pun tak setuju jika Atika pergi ke Club apalagi malam - malam begini, jika hanya di rumah tak masalah." Ibu Tantri menganguk setuju dengan keputusan suaminya.
"Assalamualaikum,"
Pintu terbuka lebar jadi Aditya tau jika kedua Orang Tua Atika duduk di ruang tamu menunggu kedatangannya.
"Waalaikum Salam, Eh.. nak Aditya . masuk !!" jawab Ibunya Atika.
"Duduk dulu nak Aditya," Pak Tri menimpali kata istrinya.
"Trima kasih om, tante,." ucap Aditya
Aditya pun melangkah ke dalam rumah Atika dan dia pun duduk di kursi dekat ayahnya Atika.
"Tadi kan Aditya sudah pamit sama om dan tante mau bawa Atika ke rumah temannya Aditya yang berulang tahun_" Jelas Aditya mengenai kedatangannya.
"Untuk itu saya mau menjemput Atika, saya janji jam 11 sudah balik ke rumah ini lagi." lanjut Aditya.
"Katanya Rumah padahal club." Batin Ayah dan Ibunya Atika.
"Maaf, nak. Atikanya sudah tidur, om tadi kamarnya dia sudah terlelap, ya kan Bu??" jawab Ayahnya Atika sambil bertanya kepada istrinya biar lebih meyakinkan Aditya.
"iya,Nak_ tadi pas makan malam Atika berkata besok tugas piketnya makanya dia pengen tidur cepat agar tidak terlambat." sambung Ibunya Atika.
Aditya mengepalkan kedua tangannya di samping, bisa - bisanya mereka menolak ajakan Aditya untuk membawa Atika.
"Baiklah om , tante kalo begitu Aditya pulang dulu. Salam buat Atika, Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam." Jawab Ayah Dan Ibunya Atika berbarengan.
Aditya pun melangkan dengan hati yang di penuhi amarah...
TBC....
*** Jangan lupa komentar, kritik , saran, like, vote dan beri hadiah ya readers *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Kezie Fitri
Thor sdkit mengganjal deh, waktu di rumah Mahendra Atika di belai rambutnya sama ibu nya mahen, ko disnih pake kerudung, apa aku salah baca sih Thor😂🙏🙏
2022-03-20
2
Darman Driver
semàngat
2022-03-07
2
Darman Driver
lanjut
2022-03-07
1