Akhirnya acara yang di rencanakan pun sudah tiba. Ibu Fatima beserta Faza sudah mempersiapkan hidangan makan malamnya, mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Seharian mereka berdua berkutat di dapur karena memang mereka tidak memiliki pembantu karena tidak ingin juga.
"Akhirnya selesai juga." desah Faza pelan sambil menata makanan di meja.
"capek toh nduk?" terdengar suara ibu Fatima dari belakang.
"bukan cuman capek, banget malah." sementara menghilangkan penatnya.
"ya wes lanjut mandi lalu siap-siap, pakek bajunya yang palong bagus biar ayu." mencubiti pipi Faza yang embem
"ibu pakek cubit pipi Faza, sakit jadinya." dengan bibir manyunnya lalu beranjak pergi menunggu kamarnya untuk bersiap diri.
---❤---
keluarga dari ibu Ainun sudah datang dan tepat berada di depan rumah keluarga bapak Anwar. Mereka lalu melengkankan kakinya masuk ker rumah tersebut sambil menyebutkan panggilan salam. Dan di jawab oleh mereka yang berada di dalam rumah di awali dengan pelukan dari masing-masing orang tua mereka. ibu Fatima dengan ibu Ainun dan juga pk Anwar dengan pk Fauzan.
Dan beralih dengan sapaan dan pelukan dari ibu Ainun terhadap Faza. Setelah acara kangen kangenannya selesai lanjut dengan Iqbal yang memberika salam terhadap orang tua Faza. Di kala itu Faza tanpa sengaja melihat Iqbal yang juga memandangnya dengan tatapan yang tertuju pada mata mereka.
"Astaghfirullohhal Adzim...!" lirih Faza pelan lalu menundukkan pandangannya.
Sama halnya dengan Iqbal sambil mengerjapkan matanya setelah sadar akan pandangannya terhadap Faza. Karena memandangi yang bukan muhrim itu sendiri tidak di perbolehkan apalagi hingga bertatap mata dengan mempunyai perasaan lebih.
ibu Fatima mempersilahkan tamunya untuk duduk sedangkan Faza mengambil minuman beserta makanan ringan di dapur untuk di suguhkan kepada mereka. Tak luput dari pandangan si Iqbal yang memperhatikan langkah Faza terdapat rasa kagum terhadapnya meskipun belum kenal lebih dalam. Bisa di bilang ini merupakan pertemuan pertamanya juga dengan Faza.
"unik." satu kata yang keluar dari mulut Iqbal.
sosok Iqbal yang tampan dengan kulit putih dan badan yang tinggi membuat siapa saja yang melihatmya langsung ke sem-sem akan hal tersebut. Sama halnya dengan Faza yang sejak tadi hanya membayangkan wajah tampan Iqbal yang sudah di lihatnya meski hanya sekilas.
"Tunggu... Aku rasa pernah melihat pria itu... tapi di mana ya? apa mungkin dia adalah pria yang waktu itu pernah di kunjungi sama Ayah. Yang merupakan bibik ku, tidak mungkin dia terlalu tampan." sambil menggelengkan kepalanya.
Lalu dia mengambil teh beserta makanan ringan yang di bawanya ke ruang tamu untuk di suguhkannya di depan mereka. Faza mendengar percakapan antara ibunya dengan ibu Ainun di sana mereka bercerita bahwa sudah berapa tahun dari kemaren yang bertemu dan akhirnya bisa bertemu lagi.
"What..! yang benar saja ini pria itu, dunia memang sempit." ucap Faza dalam hatinya.
setelah lama berbincang ibu Fatima mempersilahkan mereka untuk menikmati hidangan makan malam yang mereka masak tadi siang. mereka makan bersama di temani dengan dentingan garpu dan sendok hingga akhirnya ibu Ainun bersuara.
"Sepertinya si Faza anaknya pemalu ya jeng... dari tadi tidak terdengar suaranya biasanya dulu pas main ke rumah cerewet banget" sambil melirik ke arah Faza.
"Faza anaknya memang begitu sekarang jeng... pemalu kalau tidak di ajak bicara terlebih dahulu tak bakal ada suara. kalau dulu dia banyak bicara sekarang sebaliknya irit malah." timpal ibu Fatima.
"Hhhh... Hhhh.... Hhhh..." mereka yang berada di sana tertawa atas apa yang ibu Fatima bicarakan, termasuk pria tampan tadi dengan hanya menyunggingkan sedikit senyuman di wajahnya tak menghilangkang ketampanannya. Alhasil Faza di buat salah tingkah atas perkataan ibunya. karena si ibu tidak tau sikon saat berbicara apalagi ada pria tampan di sana apa nantinya yang dia pikirkan tentang dirinya.
acara makan malam selesai dengan penuh kehangatan dari masing-masing keluarga. jam sudah menunjukkan di penghujung malam keluarga pk Fauzan menghaturkan pamit untuk pulang karena besok mereka akan balik pulang. mereka ke surabaya di karenakan ada pertemuan bisnis dan kebetulan ibu Fatima mengajaknya makan bersama hitung-hitung silaturahmi juga.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments