03.

Tadi pagi Alvaro merutuki dirinya sendiri yang memilih untuk membawa motor, padahal sudah jelas langit yang mendung akan turun hujan.

Karena hujan sempat reda lah yang membuat Alvaro mengira bahwa hujannya sudah berhenti, tapi ternyata salah yang ada hujan semakin lebat.

Beruntungnya tadi dia sudah sampai gerbang sekolah saat hujan mulai turun lagi, saat sampai di parkiran di sana sudah ada Novan dan Bastian yang tengah menghisap rokoknya sembari bersandar ke mobil.

Dan lagi, di sana sudah ada Lucia si cupu mainan kesayangan nya.

"Hujan kaya gini bawa motor aneh" Novan menggelengkan kepalanya pelan, merasa heran.

"Sengaja lah biar bisa di angetin" Ledek Bastian yang membuat mereka tertawa.

"Tau aja lo ya haha" Alvaro berjalan kearah Lucia yang sedari tadi hanya berdiri mematung dengan kepala tertunduk.

"Makin cantik aja" Alvaro mengusap rambut Lucia sambil tertawa dan mencium pucuk kepala gadis itu.

Alvaro merangkul Lucia, dia menyulutkan satu batang rokok untuknya.

"Mau" Alvaro menawarkan rokoknya di hadapan Lucia yang hanya di balas dengan gelengan kepala.

"Ayolah" pinta Alvaro lagi yang membuat Lucia menatap takut ke tiga lelaki itu.

"Ayo" titah Alvaro lagi, mau tak mau dia melakukan apa yang Alvaro ucapkan.

"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk..." Lucia langsung batuk saat menghisap rokok itu membuat mereka tertawa melihatnya.

"Gemes banget sih haha" Bastian menarik Lucia kedalam rangkulannya di tengah-tengah antara Bastian dan Alvaro.

"Coba lo liat anak itu" Tunjuk Novan saat melihat mobil honda jazz baru saja memasuki parkiran, terlihat seorang gadis cantik yang mengendarainya.

"Anak baru ya" tanya Alvaro yang langsung di angguki.

"Kok gue kaya suka ya haha" Alvaro tertawa hambar saat mendengar ucapannya sendiri.

"Serius!"

"Ambil aja, gue mah punya Lucia iya engga" ucap Bastian yang langsung di angguki Novan.

"Gue mau samperin" Alvaro melenggang pergi menghampiri gadis itu.

"Sialan emang tuh anak, giliran soal cewek cakep mah gercep banget"

"Biasa mainan baru"

"Gue dingin nih say" Ucap Bastian setelah membuang puntung rokoknya, Lucia masih diam menunduk saat salah satu tangan Bastian merayap masuk ke punggungnya.

"Masuk enggak" Tanya Bastian kepada Novan.

"Nanti gue nyusul, tanggung" tunjuk nya kepada rokok yang tinggal setengah nya lagi.

Bastian masuk kedalam mobil begitupun dengan Lucia yang mengekori tarikan tangan Bastian.

Alvaro mengetuk kaca mobil gadis itu,  cukup lama sampai dia mau membukanya.

Di lihat dari pertanyaan nya, sepertinya dia tidak mengenali dirinya, ya itu bagus.

Aku duduk di samping kemudi, saat pertama memasuki mobilnya aroma wangi benar-benar menguar menusuk indra penciumanku, benar-benar wangi dan bersih.

Aku sesekali menatap wajahnya, jika di lihat dari dekat kecantikan nya semakin meningkat, tidak pernah salah memang pilihan temannya itu.

Apalagi saat melihat paha dan betisnya yang putih bersih, itu sangat menggiurkan dan membuat nafasku tercekat.

Aku memilih untuk memejamkan mataku, walaupun tidak benar-benar terpejam, aku menyunggingkan bibirku saat melihat dari kejauhan Bastian yang memasuki mobil diikuti Lucia.

"Enak banget lu pada ya hujan gini di angetin" ucapku dalam hati.

"Sialan!" Desis Alvaro di dalam hati hati saat melihat Novan yang menyeringai kearahnya dan memasuki mobil mengikuti Bastian.

Ini canggung banget suasana nya, apalagi saat melihat gadis itu yang mulai bernyanyi walaupun pelan tapi aku bisa jelas mendengarnya, sebenarnya suaranya tidak terlalu jelek untuk ukuran suara segitu, bisa di bilang pas lah ya.

Cukup lama sampai hujan mereda jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi namun bernuansa sore hari, sangat mendung.

Aku melihat kedua matanya yang sayu dan terlihat lembut, mata bermanik coklat itu terasa meng hipnotis ku.

Bibir nya semerah Cherry dan sangat merekah, aku sudah bisa membayangkan betapa kenyalnya bibir itu.

Aku melihat teman-teman ku belum keluar dari mobil, sepertinya mereka sangat menikmati ya.

Aku ingin bergabung dengan mereka sedikit rasa penyesalan untuk memilih pergi kesini, tapi disisi lain aku belum pernah melihat gadis yang secantik dia, dia terlihat sangat cantik tanpa polesan apapun di wajahnya tidak seperti anak gadis pada umumnya yang lebih cantik karena make up ketimbang alami, itu sama sekali bukan tipe ku.

Aku tersenyum kecil, sangat kecil mungkin tidak terlihat saat gadis di hadapan ku ini terlihat bingung dengan memanyunkan bibirnya, sangat menggemaskan.

Aku tidak bisa melewatkan momen ini, aku langsung mencium bibirnya sekilas dan langsung pergi keluar, dia pasti sangat terkejut aku yakin itu.

Setelah keluar dari mobilnya, Alvaro menunggu Novan dan Bastian di tangga darurat dengan satu batang rokok yang menemaninya.

Ini pasti tidak akan berjalan dengan cepat!.

Alvaro menatap ponselnya tidak ada yang aneh dan tidak ada notifikasi yang muncul di ponselnya, Alvaro hanya memiliki nomor ponsel kedua orangtuanya, Novan, Bastian dan yang terakhir Lucia yang lainnya hanya beberapa grup dengan anak-anak tongkrongan lainnya.

Alvaro bukannya tidak mau menyimpan nomor yang lainnya tapi orang yang sering dia hubungi juga orang  itu itu lagi jadi kenapa harus gitu?.

"Lama banget anjir" ketus Alvaro saat melihat Kedua temannya serta Lucia datang menghampirinya, Alvaro memang sudah mengirim pesan kepada Bastian bahwa dia di belakang.

"Sini" Titah Alvaro kepada Lucia untuk duduk di sampingnya.

Sedikit cerita tentang Lucia.

Lucia ini anak dari salah satu orang tua yang memiliki hutang kepada keluarga Bastian, ayahnya Lucia menjualnya untuk melunasi hutang ayahnya, itu sekitar dua tahun yang lalu.

Saat itu Bastian tak sengaja melihat seorang gadis di rumahnya, tidak heran juga sih karena sering sekali terjadi saat orang tua mereka yang meminjam uang dan tidak bisa membayar,  mereka menjual anaknya dengan begitu mudah seperti tidak ada rasa bersalah sedikit pun, bahkan banyak pula yang di jadikan sebagai jaminan karena hutang kedua orangtuanya.

Itulah mengapa harus menikah ketika sudah siap, jangan jadikan anak semata hanya untuk keturunan, tapi perlunya persiapan untuk menghidupinya dan menjamin keberhasilan dalam hidupnya.

Jangan hanya melahirkan dan memberinya makan, mereka juga tidak ingin kedua hal itu, mereka juga ingin kebahagiaan.

Oke balik lagi, biasanya Bastian itu biasa aja kalo liat cewek cantik putih mulus, tapi Lucia beda menurutnya kecantikan Lucia itu udah another level dan sudah di akui oleh teman-temannya juga.

Bastian mengambil Lucia dan membawanya tinggal di rumah yang biasa di jadikan tempat mereka bertiga tinggal atau sekadar menongkrong biasa.

Alvaro dan Novan benar-benar senang tidak tertolong mereka seperti melihat bidadari yang baru saja turun dari kayangan.

Lucia itu memang pemalu dan pendiam kaya lugu gimana gitu, dari dulu kerjaannya nangis dan nangis padahal udah sering di pake juga.

Kembali ke sekarang, Alvaro memainkan rambut bagian belakang Lucia, dia masih mengobrol dengan Novan dan juga Bastian.

"Nanti maen sama gue ya" ucap Alvaro sembari mengusap pipi Lucia, mencubitnya pelan.

"Tapi aku mau ke kelas" Cicit Lucia pelan membuat mereka menatap kearahnya secara bersamaan sebelum tertawa terbahak bersamaan.

"Lo udah berani juga ya" Alvaro mencengkeram bahu Lucia membuatnya meringis pelan.

"A-aku cuma mau belajar"ucapnya lagi yang membuat mereka kembali tertawa.

"Buat apa lo capek belajar hm, masa depan lo udah cerah di tangan gue" kekeh Bastian tak percaya.

"Ingat, lo di sekolahin bukan buat belajar tapi buat nemenin kita" timpal Novan yang langsung di angguki.

"Ingat, hidup lo ada di tangan gue ga usah kebanyakan gaya mau belajar segala"

"Lo cukup nurut dan dengerin apa yang gue bilang, selesai segampang itu, lo ngerti kan?" ucap Bastian lagi.

"Hah...mending kita cabut sekarang ya" Bisik Alvaro di telinga Lucia.

Sebelum pergi, Bastian mencium bibir Lucia dengan lembut, Lucia itu benar-benar kesayangan Bastian, awalnya dia tidak mau berbagi tapi dia suka cepat bosan.

"Jangan ngebangkang, ngerti" Bastian menepuk pelan kepala Lucia sebelum dia pergi dengan Alvaro, sedangkan Bastian dan Novan mereka memilih untuk pergi ke kelasnya.

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

next...

2022-07-13

0

catdoll_11

catdoll_11

sebenarnya kurang suka sih ama si pemeran utama laki² nya
but...yha coba lanjut ajalah...

2021-12-20

0

MegaHerdian

MegaHerdian

Tunggu kelanjutannya ya 🤗

2021-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!