02.

Aku melihat hujan sudah mulai reda, di sana murid lain pun sudah mulai berhamburan untuk pergi ke kelas masing-masing, kelas yang lebih nyaman dari pada parkiran tentunya.

Aku keluar dari mobil, menatap sekeliling ku yang mulai sepi, aku mulai berjalan perlahan, aku masih terkejut karena kejadian tadi.

Hey siapa memang yang tidak akan terkejut! Seumur hidupku aku bahkan tidak pernah terpikirkan untuk melakukannya apalagi di usia yang muda seperti ini.

Aku melangkah memasuki kelas, di sana kelas sudah ramai seperti biasa walaupun belum ada guru yang masuk sedari tadi, sepertinya.

Aku memilih untuk tidur, di cuaca seperti ini guru juga pasti malas mengajar lebih baik tidur dan tidur.

Aku tidak benar-benar tertidur, tapi kesadaran ku mulai menurun namun aku masih bisa mendengar suara ricuh murid lain yang sangat berisik itu di kala aku mulai tertidur dan terlelap.

Beberapa murid lain di kelas menatap kearah Adelia atau yang kerap di panggil Ana itu, terutama murid laki-laki yang berusaha mengincar Ana.

"Kalian sadar kan kalo dia itu yang paling cantik di angkatan ini" ucap salah satu dari mereka yang bernama Bondan.

"Setuju, body nya juga bagus anjir ya gak sih haha"

"Coba lu perhatiin cewek-cewek disini" ucap salah satu diantara mereka dengan setengah berbisik sembari menunjuk semua siswi perempuan di kelasnya.

"Ga ada yang modelan nya kaya dia anjir" lanjutnya

Mereka tertawa, apalagi cewek jaman sekarang tuh sekolah udah pada suka dandan belum lagi seragamnya yang memang sengaja di kecilkan supaya bisa memperlihatkan lekuk tubuhnya.

"Tapi dia incaran nya Alvaro" ucap murid bernama Dimas membuat mereka langsung menatap kearahnya.

"Bukannya dia udah dapet kacung ya"

"Si cupu itukan?" ucapnya yang langsung di angguki.

"Tau dari mana lu, sotoy amat"

"Gue tadi liat dia keluar dari mobil tuh cewek!" bisiknya sembari menunjuk ke arah Ana dengan dagunya.

"Seriusan?!" tanya mereka seperti yang tidak percaya, mereka ini kan baru sekolah tiga bulanan kenapa Alvaro bisa kenal dia coba? Tau aja emang mana yang bening.

"Tunggu aja, nanti juga lu pada tau"

Alvaro, siapa sih Alvaro itu, oh.. Cowok yang tadi masuk ke mobil Ana itu namanya Alvaro?.

Sedikit perkenalan tentang Alvaro.

Alvaro Giri Arta, anak dari seorang pengusaha sukses di Indonesia dan masuk ke jajaran orang terkaya di dunia.

Alvaro adalah anak ke dua dari dua bersaudara, dia memiliki temperamen yang labil dan cenderung sentimental.

Alvaro itu di kenal sebagai Casanova nya SMA Cempaka Putih sekaligus si playboy sekolah.

Tapi rumor kalo dia playboy itu masih simpang siur, soalnya dia ga suka sembarangan cewek dia juga milih siapa yang dia mau, dia tidak suka dengan cewek yang terang-terangan menyukainya.

Alvaro duduk di kelas dua saat ini, dia memiliki dua orang sahabat yang tidak kalah tampan darinya bernama Novan dan Bastian, mereka bertiga ini sering di sebut sebagai threesome, singkatan dari three handsome.

Karena ketampanan mereka di atas rata-rata itu yang membuat mereka di kenali seluruh sekolah bahkan sampai ke sekolah lainnya, mungkin anak kelas sepuluh sekarang belum mendengar atau mungkin belum tau tentang mereka, tapi ya itu lebih baik memang, karena jika mereka sudah tau itu bisa mengganggu sistem kerja otak dan menjadi bodoh dalam belajar, yang ada di pikiran mereka hanya wajah tampan ketiga pemuda itu.

Itu sudah terbukti nyata!.

"Ssstt.. Ada guru masuk" Cewek berambut hitam sebahu itu mencoba membangunkan Ana, dia duduk di depan bangkunya panggil saja Maria.

"Hm.. Ah ya.. makasih" ucapku dengan nyawa yang bahkan belum kembali seutuhnya.

Aku benar-benar mengantuk, sangat mengantuk rasanya mataku saja sudah tidak bisa di kompromi lagi.

Semakin di diamkan, rasa kantuk nya malah semakin melunjak.

"Maaf pak, saya mau izin ke kamar mandi" ucapku menyela ucapannya saat sedang menerangkan materi kemarin yang tertunda.

"Ya silahkan"

Aku pergi keluar dari kelas, mencoba membuka mataku selebar mungkin setidaknya sampai kamar mandi saja tapi rasanya benar-benar sangat suntuk tidak tertolong.

Ku lihat di area lorong dan juga jalan menuju kantin maupun lapangan, masih banyak murid yang berlalu lalang di jam pelajaran, entah memang sengaja membolos atau memang karena tidak ada guru yang masuk ke kelas, intinya aku tidak tau yang pasti aku mau ke kamar mandi.

Mungkin karena cuaca mendukung dan dingin juga, rasanya seperti sedang di puncak saja.

Aku membilas tanganku terlebih dahulu, membereskan rambut panjang berwarna hitam legam milikku, aku mengikat rambutku dengan asal sebelum membasuh wajah.

Cesss.... Ah rasanya benar-benar segar lagi.

"Sssstt...ah.. "

"Mm... "

Aku melirik ke segala arah, suara rintihan itu samar terdengar, dari suaranya sepertinya berasal dari salah satu bilik pintu di sana, aku tidak bodoh aku tau suara apa itu, bukan karena aku sering menonton film porno tapi dari beberapa film yang aku tonton.

Karena aku sudah tidak memiliki orang tua jadi aku bisa menonton film apapun tanpa pengawasan, tapi ga sering juga cuma kalo ada film yang menurutku menarik atau pemeran utamanya tampan aku pasti akan menontonnya.

Aku langsung buru-buru keluar dari kamar mandi, tidak mau menguping ataupun berurusan dengan hal seperti itu, lagian ini kan di sekolah kenapa ada yang seperti ini? Bagaimana bisa sekolah begitu lalai terhadap muridnya sampai sejauh ini.

Memikirkannya saja sudah membuatku merinding.

Langkahku terhenti kala cekalan tangan seseorang menghentikan langkahku, padahal aku sudah berada di luar kamar mandi saat ini.

Aku menundukkan kepalaku tak berani menatap, mungkin saja itu orang yang tadi di kamar mandi mencoba untuk menutup mulutku agar aku tidak mengatakan apapun, kepada siapa pun.

"Lo harusnya ga denger apapun disana"

Suara itu, aku seperti pernah mendengarnya.

Aku mengangkat kepalaku menatap siapa yang ada di hadapanku, dia.. orang yang tadi pagi kan?.

Aku menatap kearah pintu kamar mandi saat seorang gadis keluar tak lama darinya itu dengan keadaan menangis, gadis dengan kacamata bulat dan rambut pendeknya.

Gadis itu menatap kearah ku sekilas dengan wajahnya yang memerah serta air mata yang terus mengalir sebelum pergi berlalu, aku pernah melihatnya saat ospek kemarin dia gadis yang pendiam dan suka menyendiri, kemanapun.

Kalau tidak salah aku pernah menyapanya sekali karena dia sepertinya kebingungan mencari teman kelompoknya saat ospek, tapi dia menghindar dan pergi entah kemana, yang jelas dia masih kelas satu sama denganku.

"Lo bikin dua kesalahan" ucapnya lagi yang membuat pandanganku kembali menatap ke arahnya.

"Gue ga bakal bilang ke siapapun, gue janji" cicit ku pelan, tapi cekalan tangan dia di tanganku semakin mengencang.

"Gue ga peduli lo mau ngomong ke siapa pun, gue cuma gamau lo tau!"

"H-hah?"

"Lo udah bikin tiga kesalahan" ucapnya lagi membuatku semakin bingung.

Aku tertawa pelan setelahnya, menatap kearahnya.

"Lo apaan sih, lo yang ngelakuin kenapa harus gue yang di salahin dan lagi gue gamau ikut campur ya!"

"Jadi lepasin tangan lo" Aku menepiskan tangannya dengan kencang dan langsung pergi meninggalkan cowok aneh yang masih berdiri mematung di sana.

Mulai saat ini, ia harus waspada! harus tegas dan tidak pantang takut, jika ia lengah seperti tadi mungkin dia juga akan berakhir seperti cewek tadi, tidak semua itu tidak akan pernah terjadi, sampai kapanpun.

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

ini cerita nya ana ya...jd disini ana yg sedang bercerita tentang kehidupan pribadi dan sekolah nya...serta sosok seorang cowok playboy yg bernama Alvaro....kadang agak sedikit bingung sih soal nya ada kata "dia" disini jd suka menebak2 "dia" itu siapa....

2022-07-13

0

catdoll_11

catdoll_11

gue yg baca aja bingung maksudnya si cowok ini tuh apa

2021-12-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!