Bag.5

"Shina...?" Guna melirik sekilas "Sebenarnya boleh nggak sih Gue bertanya im?" Guna kembali menoleh memerhati ekspresi apa yang akan Aim berikan atas pertanyaannya, sementara itu Aim hanya diam saja "Setiap hubungan memiliki komitmen, Im komitmen apa yang loe pertahanin dari dia? Gue perhatiin pernikahan Loe dan dia itu nggak sehat Im, bukan cuma sebatas status'kan?." Aim hanya tersenyum miris.

"Apa loe nggak cape ngejalanin rumah tangga seperti itu terus?" Tambah Guna.

"Pernikahan gue loe tau sendirikan alurnya dari mana,"

"Lalu sampai kapan loe akan bertahan?" Tanya Guna lagi.

Aim berdecak bingung "Ckk bertahan?" Ia kemudian menggeleng "Gue jauh-jauh hari bahkan sudah menyerah, tapi Gun bagai mana dengan keluarga gue? Gue nggak mungkin menceraikan Shina Gue nggak mau ayah kecewa, gue nggak mau mencoreng muka ayah dengan noda perceraian, apalagi yang gue nikahi itu anak sahabatnya gue takut hubungan mereka jadi renggang Gun"

"Lalu mau sampai kapan loe ngebiarin Shina nginjak-nginjak harga diri loe sebagai suami? Ayolah Im.. atau, apa jangan-jangan ada sebuah perasaan yang loe punya sehingga nggak rela ngelepasin dia?"

"Gun gue bisa,..lagipula Sudah berapa kali Shina memamerkan lelakinya, dirumah gue mereka tidur sekamar dan paginya dia memamerkan bekas merah hasil cumbuannya didepan gue dan anehnya Gue merasa biasa saja, apa ia gue ada perasaan? sementara rasa cemburu pun nggak ada, dari awal gue menikah gue sudah tak yakin bisa mencintainya jangankan mencintai hatinya mencintai raganya saja gue sulit"

"Lalu apa alasan loe bertahan Im?"

"Kedua orang kami bersahabat sudah dari SMA, Ayah selalu bilang 'tidak ada sahabat sesempurna Deo (Ayah Shina)' mereka ingin hubungan mereka semakin erat itu sebabnya mereka menikahkan aku dengan Shina berharap kami bisa memperkuat ikatan mereka, dan sekarang gue nggak mungkin membuat keputusan menceraikan Shina gue takut Om Deo tersinggung dan ayah akan merasa malu da gue yakin ayah sepenuhnya akan menyalahkan Gue atas perceraian ini. Lagi pula enam bulan yang lalu gue pernah ngajuin perceraian kepada Ayah, tapi dia bilang 'Jika kamu yang ngajuin ayah tidak bisa mengabulkannya sebaliknya kalau Shina yang ngajuin hari itu pun Ayah siap' gila kan?."

"Im... Gue tau keadaan loe sulit, tapi gue yakin loe pasti bakal dapat jalan keluar," Guna menepuk pundak Aim "Yakinlah!"

"Lalu gue harus bagaimana?" Aim menoleh menuntut jawaban...tapi Guna hanya diam. "Ini bencana besar Gun, Gue salah.. Gue kira gue nggak akan jatuh cinta segampang ini, Gue kira nggak akan ada perasaan ingin memiliki secepat ini, gue kira perasaan gue pada Shina (Perasaan biasa saja bisa dikatakan acuh tak acuh dan masa bodoh melihat Shina bersama lelaki lain)itu akan berlaku kesemua perempuan, tapi ternyata tidak, Gue malah jatuh cinta pada sesosok perempuan disaat gue masih terjebak dalam pernikahan bodoh ini."

Guna terdiam kebingungan "Masalah loe terlalu sulit Im gue sampe tidak bisa berfikikir untuk ngasih loe solusi, loe pikirkan jalan keluarnya sendiri aja ya, gue yakin loe bisa Im" ucap Guna sambil kembali menepuk Aim, menguatkan, setelah itu ia melengos meninggalkannya tanpa solusi.

"Gun.. Guna, jadi Gue harus gimana?"

"Loe.... gue nggak tau, tidur aja dulu! Barangkali setelah tidur bisa dapat solusi" kata Guna setengah berteriak.

Aim mendengus kesal tatapannya mengikuti langkah Guna panjang kali lebar ia bercerita berfikir Guna akan menemukan celah tapi kenyataannya nol besar dan Aim merasa temannya itu sangat tidak berguna.

Malam pun dengan cepat berganti siang, Kinan si perempuan cantik itu telah kembali untuk bekerja masa cuti yang sempat di pintanya demi menggelar pernikahan telah dibatalkan.

"Pagi Amor.." Kinan menyapa sahabatnya yang sedang fokus pada layar monitor, ia tak menoleh.

"Pagi," jawab Amor datar. Amor tidak sadar kalau yang menyapanya itu Kinan, sahabat yang beberapa hari yg lalu mengambil izin cuti dan dia mengira Kinan masih belum masuk kerja, lalu setelah beberapa saat kemudian Amor pun tersadar.

"Kinan.." Amor melotot tak percaya karena Kinan sudah kembali bekerja dan sedang bersandar di kubikelnya dia sempat berfikir akan kesepian lebih lama karena waktu cuti Kinan masih beberapa hari lagi.

"Kinaaan" Amor menghambur memeluk Kinan, "Tau nggak sih aku rindu pake bangeet, dua hari saja kamu cuti aku udah bete pake plus Kinan." Celotehnya manja, Kinan merasa geli pada ucapan Amor

"Ikh lebai deh" decit Kinan sambil mendorong pelan tubuh Amor untuk menjauhkannya.

"Yah begitulah aku tanpamu" Amor menarik kursi lalu duduk disamping Kinan.

"Oh ia. Kamu udah ngantor aja, apa kamu tidak sibuk mengatur pernikahan kamu?" Tanyanya.

"Pernikahanku batal Mor" jelas Kinan dengan nada datar. Amor berteriak dengan mata membulat sempurna saking terkejutnya.

"Apa??!!!" Teriakan amor memenuhi ruangan menggema seperti saron festival.

"Kagetnya gak usah segitunya juga kali" ucap Kinan datar.

"Loe nggak lagi becanda kan?" Amora masih tidak percaya pada ucapan Kinan.

"Candaan gue nggak bisa buat orang ketawa terpingkal-pingkal Mor, jadi ngapain juga gue becanda" balas Kinan santai.

"Kinan.. pernikahan loe tinggal ngitung detik masa dibatalin gitu aja?" Amor mengambil sesuatu dari mejanya, surat undangan dilemparnya kehadapan Kinan, "Lalu ini apa Nan?"

Kinan mengambilnya, "Oh benda busuk ini" Kinan melemparkannya ke tong sampah, "Selesai" ucap Kinan sambil mengedikkan kedua belikatnya.

"Kinan.." Amor kembali duduk, menarik kursi untuk Kinan "Duduklah!" dan dihadapkan padanya, menatap mata Kinan dengan tajam "Jawab gue Nan, kenapa bisa begini?" Selidik Amor penasaran

"Gue juga nggak tau Mor" jawab Kinan dengan mata berembun. "Gue nggak tau sejak kapan hubungan gue dimasuki orang lain" Kinan akhirnya menangis walau tertahan.

Amor menghapus air mata Kinan, "Sudah jangan menangis Nan, kita harusnya bersyukur pada tuhan setidaknya loe belum menikahi lelaki berengsek itu, tuhan ngasih kesempatan tau sebelum hubungan kamu berjalan lebih jauh,"

"Loe bener Mor" Kinan menghapus butir-butir air matanya, dan kembali tersenyum tegar.

"Ngomong-ngomong yang loe maksud masuk itu siapa?"

"Besok juga loe bakalan tau Mor Sedia'nya besok adalah hari pernikahan dirinya dengan Dirga."

"Pernikahan dia dan Dirga? bukankah besok pernikahan kalian?" Amor mengernyit "Jadi maksud kamu, Kamu memberikan pernikahan itu kepada orang lain? kenapa Nan?"

"Bukan orang lain Mor, tapi sahabat gue yang Kini berubah jadi penghianat, gue begitu bodohnya sampai-sampai mereka berbuat gila pun gue nggak tau" jelas Kinan sambil terisak.

"Nan," Amor mengusap pundak Kinan. Kinan menoleh dengan mata sayu penuh akan kecewa.

Amor terdiam penuh tanya dia masih percaya tidak percaya pada ucapan Kinan, dalam hati Amor menganggap Kinan sedang mencandainya, namun Amor tau betul Kinan tidak pernah membuat candaan dari perkara sakral 'takut kualat' kata Kinan.

Terpopuler

Comments

yumi wie

yumi wie

mampir terus kak

2022-03-18

0

Mom FA

Mom FA

salam dari in memories🙏

2022-03-03

0

Mak Aul

Mak Aul

lanjut, maaf baru mampir lagi

2022-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bag.1
2 Bag.2
3 Bag.3
4 Bag.4
5 Bag.5
6 Bag.6
7 Bag.7
8 Bag.8
9 Bag. 9
10 Bag.10
11 Bag.11
12 Bag.12
13 Bag.13
14 Bag.14
15 Bag. 15
16 Bag 16.
17 Bag.17
18 Bag.18
19 Bag.19
20 Bag.20
21 Bag.21
22 Bag.22
23 Bag.23
24 Bag.24
25 Bag.25
26 Bag.26
27 Bag.27
28 Bag. 28
29 Bag.29
30 Bag. 30
31 Bag.31
32 Bag.32
33 Bag.33
34 Bag.34
35 Bag.35
36 Bag.36
37 Bag.37
38 Bag.38
39 Bag.39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83.
84 84
85 85
86 86
87 87
88 89
89 Pengumuman.
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Bag.1
2
Bag.2
3
Bag.3
4
Bag.4
5
Bag.5
6
Bag.6
7
Bag.7
8
Bag.8
9
Bag. 9
10
Bag.10
11
Bag.11
12
Bag.12
13
Bag.13
14
Bag.14
15
Bag. 15
16
Bag 16.
17
Bag.17
18
Bag.18
19
Bag.19
20
Bag.20
21
Bag.21
22
Bag.22
23
Bag.23
24
Bag.24
25
Bag.25
26
Bag.26
27
Bag.27
28
Bag. 28
29
Bag.29
30
Bag. 30
31
Bag.31
32
Bag.32
33
Bag.33
34
Bag.34
35
Bag.35
36
Bag.36
37
Bag.37
38
Bag.38
39
Bag.39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83.
84
84
85
85
86
86
87
87
88
89
89
Pengumuman.
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!