Oh My Boss.
Seorang perempuan duduk diantara lampu kerlapkerlip diiringi musik yang mendengung kencang, sejak setengah jam yang lalu dia tak hentinya menenggak alkohol hampir seperti ikan didalam kolam.
Wajahnya frustasi terlihat dari itu, dia sedang menerima beban berat atau mungkin sedang mengalami dunia yang tidak adil.
"Siaaaallll" teriaknya keras. Gelas yang berulang kali disesapnya ia lempar kesembarang arah. Diremasnya kepala dengan rambut yang sudah tidak karuan itu.
Tak habis sampai di situ perempuan itu kembali menenggak alkohol langsung dari botolnya.
"Woy pelayan!" Teriaknya. Lalu seorang pelayan menghampirinya.
"Tambah dua botol!" Teriaknya frustasi.
Sang pelayan hanya bisa mengangguk kemudian menggeleng tak percaya seorang perempuan bisa menghabiskan 3 botol alkohol sekaligus dan bahkan kini dia meminta tambah dua botol lagi.
"Dua botol" ucap sang pelayan meminta pesanan kepada seorang penjaga.
"Kau yakin akan memberikannya dua botol lagi?" Tanya sang penjaga ragu-ragu ketika melihat botol kosong perempuan frustasi itu sudah berserakan.
Si pelayan menggaruk kebingungan.
"Lalu apa aku harus menolaknya? Bagai mana kalau nanti dia mengamuk? Dan melaporkan kita? Lebih baik kita biarkan saja daripda kita yang kena"
Lelaki itu teringat pada pelanggan yang mengamuk dan melapor, hanya karena tidak diberi alkohol.
Mereka akan mengadu dengan mengatakan "Pelayanan yang buruk, pelayan kurang ajar" dan lain sebagainya dan pada akhirnya mereka sendirilah yang akan kena sanksi 'diberhentikan selama beberapa hari'
"Lalu apa kau akan membiarkan seorang perempuan minum seperti itu? Ini akan sangat membahayakan, kau lihat dia sudah hampir teler dan" penjaga memperhatikan sekeliling perempuan itu dan menyadari dia datang sendirian "Dia datang sendirian bukan? Ini sangat bahaya bagai mana kalau ...." Pelayan itu terdiam membayangkan bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya sedangkan dia sudah tidak sadarkan diri..
Seorang lelaki yang duduk didepan meja penjaga menyahuti, "Berikan saja!"
"Tapi bagai mana? Dia seorang perempuan, tidak baik minum sebanyak itu" sangkal si penjaga.
"Dia akan berhenti saat dia sudah tidak mampu." Jawab silelaki.
"Baiklah" sang penjaga melengos sambil menggerutu kesal "Padahal aku hanya bersimpati padanya, ternyata orang baik disini cuma aku," Cebiknya.
"Nah!" Ucapnya kesal sambil memberikan dua botol itu kepada temannya dengan sedikit kasar.
Pelayan pun segera memberikan botol permintaan perempuan itu, setelah dibuka dia langsung menenggaknya hingga habis.
"Apa dia sering datang kesini?" Tanya lelaki tampan yang sejak tadi memerhatikan perempuan yang minum dengan gila itu.
"Dia baru datang kali ini" jawab pelayan ketus. Dia masih merasa kesal karena kekhawatirannya tidak diindahkan.
Lelaki itu mengangguk-angguk kecil sambil sesekali menoleh kearah perempuan yang terduduk sendirian itu.
"Kau yakin?" Tanyanya meyakinkan diri sendiri.
"Kalau tak percaya tanya saja sendiri" ketusnya lagi sambil melenggos kesal lalu pergi.
"Sial... Siaaal.." rintih perempuan yang ternyata bernama Kinan itu sambil terus menjambak rambut hitamnya yang kian berantakan, waktu sudah menunjukan pukul 02:15 botol kelima itu sudah habis ia tenggak dan Kinan berniat menambahnya lagi.
Setengah Kinan terkapar diatas meja dengan kesadaran yang hampir hilang Kinan melambaikan tangan meminta kembali alkohol untuk ia tenggak, Kinan hampir tidak perduli alkohol akan berakibat buruk pada dirinya yang terpenting sekarang Kinan bisa melupakan semua rasa kecewa dalam dadanya.
"Pelayan" Kinan berulangkali melambai, tapi sang pelayan hanya berdiri saja tanpa mengindahkan Kinan.
"Pelayan!" Teriak Kinan sayu, alkohol dalam tubuh telah menghilangkan kewarasan Kinan.
Kinan yang hampir tidak sadar terus melambai hingga tangan hangat memegangnya sambil berkata, "Sudah cukup! Kau hampir gila" ucapnya. Lelaki itu kemudian menarik Kinan dan memapahnya.
"Aku gila? Hahaha ya sepertinya aku akan gila, karena nasib aku yang selalu sial, sial sial sial, aku pembawa sial" teriak Kinan ngawur.
Lelaki yang memapah menatap Kinan dengan rasa kasihan ketika tiba-tiba Kinan menangis terisak.
Sambil menangis Kinan berkata, "Kapan dunia tak adil untukku? Mamah pergi, ayah pergi, sahabat menghianati, dan sekarang Dirga juga pergi. Dirga sialan! Kenapa kau menghamili sahabatku!" Teriaknya lagi.
"Lepaskan" Kinan mendorong lelaki yang sedang memapahnya.
Lelaki itu hanya bisa diam memerhatikan tingkah Kinan yang berjalan sempoyongan.
"Dirga...!!" Kinan kembali berteriak, "Berengsek! Akan kubunuh kau!" Teriak Kinan sambil berjalan terhuyung dan terpontangpanting diikuti seorang lelaki tersebut.
Brruukkk.. Kinan yang terhuyung jatuh tersungkur lelaki itu segera datang menolong Kinan lalu kembali memapahnya, dengan sabar membawa Kinan keluar dari bar meski Kinan pemabuk yang rese selain rese Kinan juga memuntahi coat yang dipakai lelaki tersebut dengan aroma yang sangat tidak enak.
Karena tidak tau harus mengantarnya kemana akhirnya lelaki itu memutuskan untuk membawanya ke hotel pribadinya.
Cklek... Pintu di buka dan Kinan segera di lentangkan diatas tempat tidur coat yang terkena muntahan dibukanya dan meletakan barang-barang Kinan diatas naskas, lalu melepas sepatu yang dipakai Kinan.
Saat genting itu tanpa sengaja ia memegang betis mulus Kinan yang terulur kebawah seolah tanpa cidera sedikitpun sentuhan itu sontak menggugah gairah lelaki tersebut, dari betis yang semampai, putih, bersih, tatapannya lalu naik ke paha Kinan yang kebetulan roknya sedikit tersingkap.
Mengikuti nafsu birahinya lelaki itu ingin sekali memakan Kinan yang tidak sadarkan diri mengambil kesempatan itu dengan baik, tapi tidak dia segera mengusap kesadarannya dan menekan keinginanya.
Demi menekannya lelaki itu segera berpaling dan mengambil langkah cepat untuk meninggalkan Kinan.
Mengambil kembali coat yang ditaruhnya pada sandaran kursi, tapi ketika hendak mengambil langkah tiba-tibahandphonenya berdering...
"Halo, apalagi?" Wajah lelaki itu tiba-tiba berubah muram.
"Bagai mana? apa sudah kau buktikan?" Ucap seorang perempuan dibalik telpon bernada megejek.
"Kau menelpon ku malam malam apa sudah tidak ada lelaki yang melayani mu?" Aim tertawa kecil "Sungguh kasihan, oo ia kenapa tidak kau jajarkan saja dipinggir jalan?!" Ledeknya penuh benci "Bukankah itu akan sangat laku keras!?"
"Aiman Kradita putra, putra tunggal pewaris perusahaan LK yang terhormat saya jadi teringat sesuatu, mengenai itu bolehkah saya mengajukan sedikit pertanyaan? Tentang kemandulan anda apa orang tua anda sudah tau, jika mereka tau kira-kira bagai mana reaksinya ya? Serangan jantung, struck, pingsan rumah sakit atau....Seru kayaknya ya, seorang Aiman kradita putra tidak bisa memberi keturunan cckckckckck, sangat disayangkan, siapa penerus perusahaan?" perempuan itu tertawa jahat.
Deg, perasaan lelaki yang kerap d panggil Aim itu berasa terancam "Hentikan ucapanmu!" Bentak Aiman.
"Kenapa Aim? Apa kamu merasa'kan sesuatu? Marah, kesal, atau terancam? Uuuhh aku rasa itu sangat bagus. Setidaknya, walau kau lumpuh nafsu tapi tidak lumpuh emosi..." Tut tut tut telpon pun ditutup secara sepihak..
"Halo, halo" Aim berteriak kesal ketika telponnya tiba² terputus.
"Dasar perempuan brengsek!" Aim berteriak geram ia mondar mandir panik sambil mengacak rambutnya karena emosi.
Yang menelpon barusan adalah istri Aiman yang yang bernama Shina, mereka berdua telah menikah selama satu tahun pernikahan berdasarkan perjodohan itu sebabnya antara mereka selalu terjadi percekcokan dan pertengkaran hebat seakan tak pernah ada damai Shina juga selalu berusaha kabur dari pernikahan dan mencari celah untuk bercerai dengan Aiman agar bisa lari bersama kekasihnya, tiga bulan terakhir ini mereka berdua bahkan sudah tidak pernah bertemu lagi.
Larinya Shina dari pernikahannya bukan tanpa alasan, Aiman sebagai seorang manusia mempunyai banyak kelemahan wajah tampan rupawan dengan hidung mancung dan mata sedikit sipit tubuh tinggi tegak atletis tapi impoten kabarnya, untuk itu demi memenuhi hasratnyanya Shina mencari pelarian, menepis kabar itu Aim sendiri mau memastikan apa nama penyakit yang mengganggunya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Baskoro
seru lanjut
2022-04-15
1
Nangong Wan
mampir kakak
2022-03-19
0
yumi wie
baca bab 1 thor
2022-03-16
0