Di gereja, Melvin sedikit terkejut melihat perubahan Naya yang sangat cantik. Wajah Naya nampak teduh dan anggun jika di lihat, menenangkan hati berbeda dengan Bella yang sangat agresif bahkan selalu memulai terlebih dahulu.
Margareta terus tersenyum bahagia, Naya adalah wanita baik yang dia lihat lebih pantas jika bersanding dengan anaknya di banding Bella.
Acara pemberkatan pernikahan di mulai, Melvin dan Naya saling mengucapkan janji suci meskipun Naya sangat gugup apa lagi tangannya dan tangan Melvin saling berpegangan.
Setelah pengucapan janji suci selesai, mereka saling bertukar cincin. Melvin juga mengecup kening Naya yang sudah resmi menjadi istri keduanya sekarang.
"Oh Mel, mamah sangat bahagia melihat kau dan Kanaya menikah hari ini," ucap Margareta.
"Aku sudah menuruti kemauan mamah. Sekarang apa lagi mah?" tanya Melvin masih menunjukkan wajah dinginnya.
"Tidak ada. Bu Amber, sekarang Kanaya akan ikut bersama kami," ujar Margareta.
"Oh, tentu saja. Asal jangan lupa pada kami," bisik Amber langsung di iyakan oleh Margareta.
Akhirnya Kanaya ikut bersama suami dan ibu mertuanya. Sepanjang perjalanan mamah Reta terus memuji kecantikan Naya hingga membuat Melvin muak.
Naya tak berkedip ketika memasuki gerbang rumah suaminya yang sangat mewah. Pilar-pilar mewah sangat menunjukkan jika keluarga Alexander bukan keluarga sembarangan.
"Ajak istri mu istirahat di kamar!" titah mamah Reta.
"Mah, itukan kamar aku dan Bella. Bagaimana bisa kami bertiga satu kamar?"
"Untuk dua hari ini sebelum kalian pindah, Bella akan tidur dikamar tamu!"
"Apa mah?" Melvin terperangah tidak percaya, "Bella istri ku mah, mana mungkin aku membiarkan dia tidur di kamar tamu seorang diri,"
"Hanya Naya istri mu. Cepat Melv...!" sentak mamah Reta mau tidak mau Melvin mengajak Naya kekamarnya.
Naya hanya menurut, sejak pertemuan pertama mereka belum sekalipun mengobrol.
"Jangan kau sentuh tempat tidur itu. Tempat itu hanya milik ku dan istri ku," ucap Melvin yang sangat membenci Naya.
"Baiklah," jawab Naya pelan lalu wanita ini memilih duduk di sofa.
Melvin meninggalkan Naya seorang diri di kamar. Lelaki ini mencoba menghubungi Bella namun ponsel milik istri pertamanya itu tidak aktif.
"Sayang, apa kau tidak pulang? suami mu pasti khawatir sekarang!"
"Aku hanya ingin bersama mu, memeluk mu seperti ini," ujar Bella sambil memeluk pria yang selama ini menjadi selingkuhannya.
"Pulanglah, jangan buat Melvin curiga,"
"Tapi aku kurang puas, mari bermain sekali lagi maka aku akan pulang," ujar Bella kemudian dengan agresifnya wanita ini kembali melakukan hubungan suami istri bersama pria lain.
Pukul delapan malam Bella baru pulang, dengan senang hati wanita ini naik kelantai dua menuju kamarnya.
"Aaaa....siapa kau?" Bella syok ketika melihat seorang wanita duduk di sofa yang berada di kamarnya.
"M-maaf,...aku istrinya Melvin!" jawab Naya gugup.
Bella tersenyum masam sambil berkacak pinggang, "Siapa kau yang berani masuk di kamar ku hah?" bentak Bella membuat Naya ketakutan, "apa kau tahu siapa aku hah?" tanyanya dengan nada tinggi.
"Maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu," ujar Naya.
"Aku Bella, aku istri sah dari Melvin Alexander. Keluar dari kamar ku sekarang!" usir Bella.
"Siapa kau berani mengusir menantu ku hah?" bentak Margareta yang tiba-tiba muncul.
"Mah,...!" Bella salah tingkah.
"Panggil aku nyonya. Aku bukan mamah mu!" ucap Margareta dengan tegas, "sekarang kamar ini bukan lagi kamar mu. Jika kau masih ingin menjadi istri Melvin, silahkan tidur di kamar tamu."
"Mah, jangan membentak Bella. Dia istri ku, menantu mamah!" tiba-tiba Melvin datang dan langsung membela istri pertamanya.
"Di rumah ini, hanya Kanaya Anastasia yang berhak mendapatkan gelar nyonya Alexander. Bukan Bella!"
Bella meraih tangan suaminya, "Sayang, sudahlah. Jangan lawan mamah lagi, aku baik-baik saja. Aku tidak masalah jika harus tidur di kamar tamu," ucap Bella lagi-lagi menunjukkan raut wajah sedihnya.
"Baguslah jika kau sadar diri. Pergi sana!" usir Margareta.
"Maafkan aku," lirih Naya.
Dengan berat hati Bella pergi ke kamar tamu. Sedangkan Melvin masih tak kuasa untuk melawan mamahnya.
"Lihat, lihat sebab kau Bella sangat tersakiti. Dasar perempuan tidak berguna!" Melvin mengumpat pada Naya.
"Maafkan aku, aku juga di paksa!" sahut Naya dengan air mata.
"Kenapa kau tidak menolak atau pergi saja hah?"
"Ibu Margareta mengancam ku, jika aku tidak menurut untuk menikah dengan mu. Maka beliau akan menggusur panti asuhan,"
"Alasan saja. Jangan harap kau akan hidup dengan nyaman nantinya. Awas saja kau!" ancam Melvin kemudian keluar dari kamar.
Naya terduduk lemas di sofa, air matanya mengalir deras. Impian pernikahan bahagia telah kandas, Naya sudah tidak tahu lagi bagaimana masa depannya nanti.
"Sayang, maafkan aku." ucap Melvin yang baru saja masuk ke dalam kamar Bella.
"Aku baik-baik saja, percayalah pada ku!" ujar Bella langsung memeluk suaminya.
"Aku tidak akan tidur apa lagi menyentuh perempuan itu. Aku berjanji hanya akan menyentuh mu saja!"
"Jangan membantah mamah mu, aku khawatir kau akan dalam masalah jika kau terus melawan. Sayang, aku tidak apa-apa seperti ini,"
Melvin memeluk erat Bella yang masih berpura-pura sedih. Melvin melihat mamahnya sudah tidur jadi pria ini tidak kembali ke kamar utama.
Seharusnya malam ini menjadi malam pertama Melvin dan Naya namun nyatanya Melvin hanya ingin tidur dengan Bella, istri yang sangat Melvin cinta.
Memang pemain handal, Bella bahkan tak ada lelah lah bercinta dengan laki-laki yang berbeda. Wanita ini haus akan *****, banyak kebohongan yang dia sembunyikan dari Melvin sejak pacaran bahkan sampai menikah sekali pun.
Malam telah berganti pagi, Naya bingung ingin melakukan apa karena semua pekerjaan di lakukan oleh masing-masing pelayan di rumah ini.
Sarapan pagi yang sangat canggung, di meja makan ada Margareta juga Melvin dan Bella.
"Makan yang banyak Naya," ucap mamah Reta dengan senyum lebarnya. Bahkan, mamah Reta mengambilkan lauk pauk untuk Naya hingga membuat Bella merasa iri.
"Mah, Bella juga menantu mamah. Kenapa hanya perempuan ini yang mamah manjakan?" Melvin tidak terima melihat sikap tidak adil mamahnya.
"Mamah tidak pernah menganggap dia sebagai menantu di rumah ini. Jadi jangan banyak protes!"
"Sudahlah sayang, aku baik-baik saja!" ucap Bella.
Melvin melirik tajam kearah Naya, pria ini semakin membenci istri keduanya ini. Naya hanya tertunduk, makanan yang masuk kedalam mulutnya bagai bongkahan batu.
"Sayang, aku pergi bekerja dulu. Baik-baik di rumah," Melvin hanya berpamitan pada Bella.
Sedangkan Naya hanya diam memandang dari jarak yang tidak terlalu jauh. Naya hanya tersenyum tipis ketika melihat suaminya mencium kening sang istri pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Dyah Oktina
iya lah apa2.. lah sudah ada yg servis kamu ya bella
2025-01-13
0
Yunia Abdullah
biasa y k dpan crita novel bnyk persamaan skrng s Melvin bodoh Dan goblog krn cinta y SM s Bella tpi dngn brjalan y wktu pasti s naya yg d pilih
2021-11-20
1
Bunda Saputri
Melvin bodoh
2021-11-18
0