Kedua Tanpa Cinta

Kedua Tanpa Cinta

01.Oh Bella Ku

Namanya Kanaya Anastasia, perempuan dua puluh lima tahun seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak kecil. Kanaya bekerja di sebuah restoran yang berada tak jauh dari panti. Setiap bulan gajinya harus rela di serahkan pada ibu panti yang bernama Amber. Katanya untuk membantu kebutuhan anak-anak panti asuhan yang sangat banyak.

"Tapi bu, bagaimana bisa aku menikah dengan laki-laki yang sudah beristri dan kami juga tidak saling mengenal?" Naya protes keras atas permintaan ibu panti.

"Mau tidak mau kamu harus mau Naya. Semua ini demi membalas jasa keluarga Alexander yang sudah banyak membantu panti asuhan kita. Kau tahu itu bukan?"

Naya membuang nafas pelan, "Bagaimana perasaan istrinya jika Naya menikah dengan suaminya bu?" tanya Naya, "Lagian, Naya tidak pernah bermimpi untuk menjadi istri kedua atau pun merusak rumah tangga orang lain!"

"Jangan banyak protes Naya, minggu depan mau tidak mau, siap tidak siap kau akan menikah dengan tunggal Alexander. Ini kesempatan mu Naya, kau akan menikah dengan orang kaya raya. Hidup mu akan enak!"

"Tapi bu....!"

"Tidak ada tapian. Jika kau menolak, silahkan kau hitung sendiri biaya dan tenaga yang sudah aku keluarkan untuk membesarkan mu. Dan ingat Kanaya, jika kau tidak mau menikah dengan laki-laki itu, maka bersiaplah jika keluarga Alexander akan menggusur panti asuhan ini."

Ibu panti berlalu pergi, meninggalkan Naya yang sedang menangis di kamarnya. Wanita ini tidak pernah terbayang jika dirinya harus menikah dengan suami orang.

Sementara itu, pertengkaran hebat terjadi antara ibu dan anak yang menolak keras permintaan sang ibu. Namanya Melvin Alexander, laki-laki tampan yang sudah menikah secara diam-diam dengan seorang wanita yang bernama Bella Vellina. Mereka tidak pernah di restui oleh mamah Melvin yang bernama Margareta.

Satu tahun pernikahan, Margareta membiarkan anaknya hidup berdua dengan Bella yang sangat tidak ia sukai.

"Melvin sudah menikah mah. Perasaan Bella akan hancur jika aku menuruti semua permintaan mamah!" ucap Melvin dengan nada tingginya.

"Sejak kapan mamah menyetujui pernikahan kalian?" tanya mamah Reta, "Mamah hanya ingin kau menikah dengan perempuan baik-baik Melvin."

"Bella perempuan baik-baik mah. buktinya sampai sekarang dia sabar menunggu restu dari mamah!" sahut Melvin.

"Mah, ku mohon jangan paksa Melvin untuk menikah lagi," tiba-tiba Bella menyahut pembicaraan mereka.

"Aku bukan mamah mu. Kau tidak punya hak untuk melarang ku!" tegas mamah Reta.

"Mah,....!" Melvin melemah, "Ku mohon jangan paksa aku,"

"Jika kau menolak, silahkan angkat kaki dari rumah ini dan kau tidak akan mendapatkan secuil warisan. Silahkan keluar dan jangan membawa apa pun selain pakaian yang kalian kenakan!" Margareta mengancam anaknya.

"Mah, aku ini anak-anak satu-satunya di keluarga Alexander. Bagaimana bisa mamah mengancam ku dengan lelucon seperti ini?" Melvin tertawa mengejek.

"Apa mamah sedang terlihat bercanda Melvin?" tanya mamah Reta dengan wajah dinginnya.

"Mah, ini sangat berlebihan!" ucap Bella tidak terima.

"Diam kau!" bentak mamah Reta, "Aku tidak memberi mu hak untuk bicara di rumah ini. Jika kau tidak suka, silahkan ceraikan anakku!"

Tentu saja Bella tertunduk diam, wanita ini hanya menunjukkan wajah sedih dan tertekan di hadapan suami dan mertuanya.

"Seharusnya kau bermalu muka untuk tinggal di rumah ini. Melvin, mau tidak mau minggu depan kau harus menikah dengan perempuan pilihan mamah. Setelah menikah kalian akan tinggal di rumah yang sudah mamah persiapkan untuk kalian agar kalian bisa mandiri."

Sekali lagi Melvin mencoba menolak, namun Margareta tegas dengan keputusan dan ancamannya.

Margareta kemudian masuk kembali ke kamarnya, begitu juga dengan Melvin dan Bella.

"Aku tidak mau di madu. Mamah mu sangat keterlaluan," isak tangis Bella sungguh menyayat hati Melvin.

"Mau bagaimana lagi, jika aku menolak mamah pasti akan mengusir dan mencoret ku dari daftar ahli waris,"

"Tidak, aku tidak ingin kau menikah lagi...!"

"Bagaimana jika kita pergi saja, aku rela hidup sederhana asal berdua dengan mu!" ujar Melvin memberi ide.

Wajah Bella langsung panik, wanita ini bingung mengatur kata yang tepat.

"Kau pasti tidak akan bisa hidup sederhana Melvin. Dari pada melihat mu menderita, lebih baik aku saja yang menderita!" ucap Bella memeluk suaminya.

"Tapi, aku tidak tega harus menyakiti mu!"

"Menikah lah Melvin, aku tidak ingin melihat mu menjadi anak durhaka," ujar Bella.

"Oh Bella ku, terbuat dari apa hati mu yang tulus ini? Aku berjanji, aku tidak akan pernah mencintai perempuan itu. Aku hanya mencintai mu seorang. Percayalah jika suatu hari nanti kita bisa hidup bahagia berdua bersama anak-anak kita."

Bella tersenyum dalam tangisnya, mana mungkin wanita ini mau hidup sederhana tanpa uang dan fasilitas dari suaminya. Di banding segalanya, Bella lebih rela di madu asal hidupnya tidak kembali susah seperti dulu.

Setelah berusaha menyakinkan Bella, Melvin pergi ke kamar mamahnya untuk mengatakan jika dia telah setuju untuk menikah lagi dengan perempuan pilihan mamahnya.

"Jika kau kesini hanya untuk menyuarakan protes mu. Keluarlah!" usir Margareta.

"Tidak mah. Aku dan Bella sudah sepakat untuk menerima permintaan mamah. Aku setuju untuk menikah lagi," ujar Melvin membuat senyum Margareta langsung mekar.

"Baiklah, pernikahan minggu depan. Setelah menikah mamah akan menyerahkan jabatan presiden Direktur pada mu!" ucap Margareta membuat hati Melvin langsung senang.

"Benarkah mah?" tanya Melvin tidak percaya.

"Ya, kau harus belajar untuk memimpin perusahaan setalah kau menikah lagi,"

"Terimakasih mah," ucap Melvin langsung memeluk mamahnya.

"Calon istri mu seorang yatim piatu Mel, jangan sakiti dia jika tidak kau akan menyesal nanti. Belajarlah bersikap adil nanti," pesan Margareta untuk anak lelakinya.

Sekali lagi Melvin langsung memeluk mamahnya, pada akhirnya jabatan yang sangat ia impikan akan segara jatuh ke tangannya setelah sekian lama kosong setelah papahnya meninggal. Melvin kembali ke kamarnya lalu menceritakan semuanya pada Bella yang ikut senang atas pencapaian suaminya.

"Jika dengan kau menikah lagi kau bisa mendapatkan semuanya, aku sangat mendukung mu. Akan lebih mudah bagi ku nanti untuk mengambil alih semuanya!" batin Bella tertawa keras.

"Sayang, apa kau benar akan baik-baik saja?" tanya Melvin yang sangat merasa bersalah.

"Selama kau selalu mengutamakan aku sebagai istri mu, aku akan baik-baik saja," jawab Bella dengan wajah sedihnya.

"Tapi aku sangat merasa bersalah karena sudah menyakiti mu. Kita masih memperjuangkan restu mamah tapi kenapa sekarang ada saja masalah yang datang?"

"Yakinlah, setelah kesusahan ada kebahagiaan. Aku yakin jika kita bisa mencapai keduanya. Restu mamah mu dan kebahagiaan keluarga kecil kita," begitu bijaknya kata-kata Bella hingga membuat Melvin semakin mencintai dirinya.

Terpopuler

Comments

Bunda Saputri

Bunda Saputri

Waaa seruu nih

2021-11-18

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Si Bella jhat hnya mau kekayaan
ibu panti anggaplah kau menjual mnusia dasar ibu panti sarakah hnya pentingkn uang

2021-11-13

0

Nani Evan

Nani Evan

baru baca😊

2021-11-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!