"Kenapa kamu begitu terkejut melihat aku datang!?" tanya Bila yang merasa heran dengan Danny.
Danny yang melihat kedatangan Bila pun merasa sangat bahagia hingga tertawa dan menangis.
"Hahahaha...., mimpi ini sangat membuatku bahagia!" tawa Danny sembari menangis karena merasa sangat bahagia.
Bila yang melihat sikap Danny yang sangat aneh pun merasa heran.
Kemudian Bila menghampiri dan mendekati Danny.
"Puk Puk Puk!, Hei hei hei bangun!, apakah kamu masih tertidur?" ujar Bila mencoba menyadarkan Danny dengan menepuk pipi Danny dengan perlahan.
Namun bukannya tersadar tetapi Danny malah menangis dan merengek semakin kencang.
"Huwaaaa.., mimpi ini tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku, mimpi ini benar-benar sangat nyata!, Huwaaaa!...." kata Danny sambil menangis dan merengek.
"Apa yang kamu bicarakan?, apakah kami masih belum bangun?, sadar oi sadar!" kata Bila sambil menepuk-nepuk pipi Danny dengan pelan.
Danny yang merasa sangat bahagia pun seketika langsung memeluk Bila dengan sangat erat.
"Huwaaaa.., mimpi ini benar-benar terasa sangat nyata!, aku tidak ingin bangun!" kata Danny yang menangis sambil memeluk Bila dengan sangat erat.
"Kamu tidak sedang bermimpi!, kamu cepat lepaskan aku!" ujar Bila yang sambil mencoba melepas pelukan Danny yang begitu erat.
Mendengar itu Danny pun tersadar dan mencoba berpikir lagi.
"Aku tidak sedang bermimpi?, apa ini benar-benar nyata?" tanya Danny kepada Bila.
"Ya iyalah sayangku, kenapa kamu berpikir kalau kamu sedang bermimpi?, coba kamu pegang wajahku apakah ini tidak nyata?" ujar Bila memegang tangan Danny yang menyetuh pipi Bila.
Namun Danny yang masih merasa tidak percaya pun meminta Bila untuk menampar wajahnya sekali.
"Coba kamu tampar wajahku sekali, biar aku tahu apakah aku sedang bermimpi atau tidak!" ujar Danny meminta kepada Bila untuk menampar wajahnya.
"Oooh..., kalau begitu aku tidak akan pelan loh namparnya, jika nanti sakit jangan salahkan aku!" ujar Bila.
Kemudian tanpa sungkan atau pun segan Bila pun langsung mengayunkan tangannya ke wajah Danny.
"PLAAAKK!!" Bila benar-benar menampar wajah Danny yang sangat kuat hingga bekas tamparaannya membekas di wajah Danny.
"Auww sakit sekali, apa kamu tidak bisa jika tidak menampar dengan sangat kuat?" ujar Danny sambil memegang wajahnya yang terasa sangat sakit hingga memerah.
"Tadi minta ditampar, setelah ditampar kok malah marah?" ujar Bila yang merasa senang menjahili Danny.
"Tetapikan bisa tidak usah memakai terlalu banyak tenaga, kamu lihat wajah tampan aku jadi rusak gara-gara tamparan kamu!" ujar Danny sambil menunjukkan wajahnya yang terdapat bejas telapak tangan kepada Bila.
"Apa kamu bilang?, tampan?, wajah babak belur dan banyak lebam kok tampan, seperti babi baru betul!" ujar Bila mengejek Danny.
"Lah.., pacar sendiri malah dikatain babi!" ujar Danny merasa kurang senang sambil mengusap-usap wajahnya yang masih terasa sakit.
Namun kemudian tiba-tiba Bila merasa sedih. "Sayang, kenapa kamu bisa dipukuli oleh mereka lagi?" tanya Bila dengan sangat lembut dan penuh perhatian sambil duduk disamping tempat tidur Danny (pasien).
Danny seketika tertegun Melihat Bila yang tampak sangat mengkhawatirkan dirinya.
"Yah, aku dulu memanglah seorang yang sangat amat pengecut, setiap hari aku selalu diremehkan dan menjadi bahan bullyan temaan-teman dan kakak kelasku!. tetapi aku yang sekarang sudah tidak sama seperti waktu sebelumnya, kali ini aku pasti akan melindungi semua orang yang aku cintai dan membalas dendam kepada orang-orang yang pernah melukai orang-orang yang aku cintai!" batin Danny dalam hatinya.
"Haha mungkin karena aku terlalu lemah!, tapi kamu tenang saja, mulai detik ini aku sudah bukan Danny pengecut seperti sebelumnya!, mulai sekarang aku pasti akan melindungi kamu, aku janji!" kata Danny sambil tersenyum bahagia kepada Bila.
"Hihihi..., sejak kapan kamu jadi pinter ngegombal kayak gini?, siapa yang ajarin kamu?" tanya Bila merasa gembira sambil mencubit kedua pipi Danny.
"Belajar sendiri dong!" jawab Danny yang ikuf merasa gembira dan bahagia melihat Bila tersenyum gembira.
Kemudian Bila yang gemas pun melepas cubitannya kepada Danny.
"Kata dokter mulai hari ini kamu sudah boleh pulang!" kata Bila menyampaikan kepada Danny.
"Benarkah?, bagus deh kalau gitu!" kata Danny merasa senang.
Singkat cerita di suatu kos-kosan tempat Danny tinggal, tampak Bila yang telah membantu Danny pulang ke kos-kosan tempat tinggal Danny tersebut.
Di depan pintu kamar kos-kosan Danny.
"Aku antar kamu sampai disini saja yah?" ujar Bila yang ingin pamit pergi.
Mendengar Bila ingin pergi, Danny yang merasa sangat rindu pun merasa tidak rela.
"Apakah kamu ingin pergi?, tidak mau tinggal disini sebentar?" ujar Danny yang ingin menahan Bila agar tidak pergi.
"Maaf sayang aku tidak bisa, Dio (adikku) pasti sudah menunggu aku pulang dirumah!" ujar Bila menolak tawaran Danny.
Danny yang merasa sangat tidak rela Bila pergi pun, tiba-tiba langsung memeluk erat dan mencium Bila.
Seketika Bila pun sontak terkejut dengan sikap Danny yang begitu agresif dan tidak normal tersebut.
Bila mencoba mendorong Danny, namun pelukan Danny yang begitu erat membuat Bila tidak sanggup untuk mendorong Danny.
Melihat Danny yang seperti itu, Bila pun membiarkan Danny memeluk dan mencium dirinya sampai puas.
Tidak lama kemudian Danny yang sudah melepas kerinduannya pun, akhirnya melepaskan ciumannya dan melonggarkan pelukanya kepada Bila.
"Bila, aku sangat merindukan kamu, aku sangat mencintai kamu, aku mohon jangan pergi lagi, kamu disini saja temani aku!" pinta Danny merengek sambil memeluk dan mendekap Bila dengan hangat dan penuh kerinduan.
"Sayang, aku harus pulang, Dio pasti sedang menungguku dirumah, kamu jangan seperti ini, bukankah besok kita juga masih bertemu?" ujar Bila yang juga memeluk Danny dengan hangat.
"Hemmm..., yasudahlah, tetapi kamu harus berjanji padaku kalau kita akan bertemu lagi besok!" ujar Danny.
"Iyah iyah, kita pasyi akan bertemu lagi besok, kamu masuklah dalam kamarmu dan beristirahat, tidur dan jangan kemana-mana!" ujar Bila mengingatkan sambil tersenyum.
Kemudian Danny dan Bila pun saling melepaskan pelukan mereka.
"Baiklah aku pulang, Byee!..." kata Bila berbalik badan dan melambaikan tangannya dengan perlahan.
Bila pun berjalan pergi meninggalkan kos-kosan tempat Danny tinggal, Danny yang merasa tidak rela hanya menghela nafasnya saja.
Kemudian setelah melihat Bila pergi, Danny pun berbalik badan menghadap ke pintu kamar kosannya.
"Ceklek!" Danny dengan perlahan membuka pintu kamar kosannya, dan kemudian tampaklah kosan Danny yang begitu bersih dan rapi.
"Bila Bila, kebiasaan kamu membuat aku semakin mencintaimu, kamu memang wanita terbaik dan tak pernah tergantikan di dalam hatiku!" batin Danny merasa sangat bahagia melihat kos-kosannya yang telah dibersihkan oleh Bila.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...****************...
...****************...
......................
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2022-09-22
0
Nur Khalim
manthap...thor
2022-02-15
1
ベルゼブブ
semangat
2022-01-03
0