"Permisi Nak Panji," sapa Bu Indah, ibu nya Reno,
"Silahkan di minum kopinya, silahkan di cicipi pisang gorengnya. Renonya masih mandi."
"Iya Buk, terimakasih.
Ibuk... Kalau boleh tau, sejak kapan ibuk istiqomah baca Al qur'an, hingga ibuk sampai khatam 1227x..?"
Mendengar pertanyaan Panji, ibuk Indah sangat terkejut, lalu berkata,
"Loh Nak Panji kok tau, kalau ibuk menghatamkan qur'an sebanyak 1227x..?"
"Yaa menebak saja Buk."
"Tetapi kok bisa pas ya jumlah nya, padahal, hanya ibuk yang tau.
Ibuk dari masih gadis sudah menghatamkan qur'an hingga saat ini Nak Panji."
"Kang Panji... Aku tinggal lama ya," sahut Reno kemudian duduk.
"Gak, sebentar kok, Ini lagi ngobrol sama Ibuk kamu."
"Ayoo di minum kopinya," ujar Reno kemudian duduk
"Iya Reno. Bapak kamu sudah lama sakit nya..?"
"Kok Kang Panji tau kalau bapak ku sakit," tanya Reno.
"Aku tau dari aurah dalam rumah.'
"Iya Nak Panji. Bapak sudah umur 55 tahun. Sehabis jatuh dari kamar mandi, lutut kaki dan punggungnya sering sakit. Sekarang sering berbaring di kamar.
Sudah berobat ke dokter juga minta doa sama kyai, tetap saja gak kunjung sembuh."
Adzan Magrib terdengar berkumandang.
"Habis solat Magrib, akan saya obati ya Buk.
Sekarang saya mau solat dulu."
"Baiklah Nak Panji."
"Solat di musholla depan ini saja Kang. Musholla itu milik keluarga kok. Tetangga kanan kiri, semua masih saudara dari ibuk."
"Baiklah," ujar Panji kemudian bergegas menuju musholla dan wudhu.
"Kang Panji... Monggo di imami," kata Reno.
"Wah, Mas Reno saja yang ngimami solat. Kan yang lebih tua."
"Mari Mas, di imami solatnya," sahut Bapak setengah tua.
"Baiklah, baiklah," ujar Panji kemudian mengimami solat Magrib.
Selesai mengimami solat Magrib, Panji mengobati Ayah nya Reno dengan minyak sambung yang di bawanya. Tak lama kemudian, Panji ngobrol di teras bersama Reno.
"Reno, apa pekerjaan mu sebagai tukang becak..?"
"Aku kuliah Kang Panji, ambil jam malam. Kalau siang, tidak ada kerjaan, yaa aku narik becak milik ayah ku. Kalau ada kerjaan kuli, aku ya ikut nguli."
"Hemmm gitu ya. Ambil jurusan apa kuliahnya..?"
"Ambil jurusan teknik sipil."
"Wah, kalau lulus jadi sarjana pembangunan dong..?"
"Hehehehe, iya Kang. Iya kalau lulus. masih lama wisuda nya, dua tahun lagi. Kalau ada biaya ya lanjut kuliah nya, kalau tidak ada ya berhenti."
"Nak Panji... Terimakasih ya, sahut ibu Indah,
"Bapak suami ibu sudah bisa duduk."
"Iya Buk, sama - sama."
"Reno... Kamu lanjutkan kuliah saja. Mulai besok, kamu kerja jadi Pelaksana di PT Java Kontraktor. Uang gajian mu, bisa untuk bayar kuliah dan membantu orang tua.
Nanti, kalau kerja mu bagus, kamu bisa naik jabatan menjadi manajer lapangan."
"Kang Panji, sulit loh bergabung kerja di PT Java itu.
Setiap pekerja yang mempunyai jabatan sekelas mandor saja harus melalui seleksi yang ketat, apalagi sekelas pelaksana. Dan aku belum berpengalaman. Hanya menguasai sebagian teori konstruksi saja."
'Masalah itu gampang, aku punya kenalan baik orang dalam PT Java Kontraktor. Yang penting, besok kamu datang saja ke kantor cabang di Surabaya. Ambilkan bolpoin kertas dan amplop.x
"Baiklah," ujar Reno kemudian masuk kedalam rumah,
"Ini Kang Panji."
Setelah menulis dan tandatangan, Panji berkata,
"Besok kamu ke kantor cabang PT Java. Lalu, amplop ini, kamu kasihkan ke manajer cabang Surabaya.
Habis ini kamu potong rambut mu, biar terlihat ganteng."
"Baiklah," kata Reno.
"Aku mau pulang dulu ya, sudah malam jam 8."
"Ibuk, Kang Panji mau pulang," ujar Reno.
"Iya Nak Panji, terimakasih banyak," ujar ibu Indah.
"Iya Buk, sama - sama. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Reno... Ayo antar aku ke jalan raya, ujar panji. Aku bonceng saja.
'Iya Kang Panji," sahut Reno kemudian naik motor.
Sesampai di jalan raya, Panji turun dari motornya dan berkata,
"Ambillah uang ini, untuk uang saku kerja besok. Motor ku ini kamu pake dulu untuk kerja. Aku naik taxi saja."
"Loh Kang..! Gimana ini, kok di kasih ke aku..?"
"Sekarang kamu kan tidak punya uang dan kendaraan. Jadi kamu pakai motor ku dulu, kamu pakai dulu uang 500 ribu ini untuk pegangan kamu kerja."
"Baiklah baiklah, terimakasih banyak Kang Panji."
"Kalau kamu sudah naik mobil bagus, kamu kembalikan motor ku."
"Ah Kang Panji ini bercanda. dari mana aku punya mobil. Kerja saja serabutan."
"Sudahlah, Aku pulang dulu, sebentar lagi kamu akan punya mobil bagus.Dan punya istri cantik.
Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam," jawab Reno sambil melihat Panji naik taxi.
Sementara... Jam 09 malam, Gus Hanan membaca kitab kuning sambil menikmati secangkir kopi dan kepulan asap rokok di teras makam Mbah Wali Kukun. Tiba - tiba ada seorang santri uluk salam,
"Assalamualaikum Gus..."
"Waalaikumsalam," jawab Gus Hanan dengan tertunduk masih membaca kitab kuning tafsir jalalain,
"He kambing..!
Duduklah. Siapa nama mu..!"
"Ahmad Sanusi Gus, dari kabupaten Gersik."
"Berapa lama kamu mesantren di pondok Spombok ini..?"
"Sudah 7 tahun Gus."
"Berapa umur mu..?"
"22 tahun Gus."
"Mulai umur berapa kamu mondok disini..?"
"Mulai umur 15 tahun Gus."
"Sudah khatam kitab berapa dan kitab apa saja..?"
"Belum Khatam sama sekali Gus."
"Baca Al qur'an apa belum khatam..?"
"Belum Gus. Selama mesantren di sini, saya hanya bisa baca surat Al fatihah sama surat Al ikhlaskan saja.
Saya kemari menemui Gus Hanan, mau minta barokah doa, semoga saya bisa ngaji baca qur'an dengan lancar Gus..."
"Mondok disini 7 tahun hanya bisa baca surat Al Fatihah sama surat Al ikhlas saja..!!!
Gusti Allah iki ngejak guyon ta yok opo..?
Yok opooo iki malakait jabrail..!
Temen ta gak ngurus arek iki..?"
"Sini Kang duduk sini, mendekat," perintah Gus Hanan.
Begitu duduk mendekat, tiba - tiba Gus Hanan menutup kitab kuning tafsir jalalain yang tebal, yang sedang di bacanya, lalu,
Buk buk buk buk..!
Sambil memukulkan kitab yang tebal, Gus Hanan berkata keras,
"Pergi sana..!
Kembali ke pondok, belajar yang rajin!"
Walau kepala nya di pukul 4x, dan di bentak - bentak... Sanusi santri asal kabupaten Gersik tetap saja diam tak bergeming.
"Kang... Sekarang juga kamu kembali ke pondok. Istirahat tidur. Besok sore, kamu pulang ke kabupaten Gersik. Gak usah belajar ngaji lagi di pesantren Spombob," ujar Gus Hanan lagi.
"Saya belum bisa ngaji Gus...
Mau pulang malu sama orang tua. Juga malu sama orang desa," kata Sanusi sambil menundukkan kepala.
Plaaak..!
Tanpa banyak bicara Gus Hanan menggampar kepala Kang Sanusi, hingga Kang Sanusi hampir tersungkur.
"Kembali ke pondok..!
Sana belajar ngaji biar alim.
Besok sore kamu pulang, terus kamu ngulang ngaji di desa mu.
Goblok kok di pelihara. Sana cepat..!!!
"Baiklah Gus. Assalamualaikum."
"Salam..!" sahut Gus Hanan.
"Ngaji di pesantren 7 tahun kok gak bisa baca qur'an gak bisa baca kitab. Yang goblok itu santrinya apa kyai nya yang ngulang," gumam Gus Hanan kemudian melanjutkan baca kitab kuning.
******
Sambil berjalan ke arah pondok, Sanusi memegangi kepalanya yang sakit akibat di gampar Gus Hanan. Setiba di masjid pondok, Sanusi santri paling bodoh meneteskan air matanya sambil duduk bersandar dinding, lalu berkata lirih,
"Yaa Allah...
Mengapa Gus Hanan menggampar kepala ku dan mengusir ku, tidak boleh ngaji lagi di pesantren ini..?"
Dalam kesedihan yang amat sangat, Sanusi meraih Al qur'an yang berada di dampar /meja tempat qur'an, yang ada di sebelah nya. Setelah melihat sampul qur'an, Sanusi membuka halaman depan surat Al Baqoroh. Setelah melihat tulisan arab, hati Sanusi langsung membaca ayat - ayat surat Al baqoroh.
Karena penasaran, akhirnya lisan Sanusi mengikuti hatinya yang membaca tartil qur'an.
Beberapa santri yang melihat Sanusi membaca tartil qur'an dengan merdu, merasa terheran - heran.
Lama kelamaan... Banyak santri senior berkerumun di teras samping masjid melihat dan mendengarkan Sanusi ngaji baca qur'an.
"Mengapa tiba - tiba Sanusi jadi bisa baca tartil Al qur'an ya," ujar santri senior,
"Bacaan tajwidnya benar, panjang pendeknya benar. Merdu lagi suaranya."
Setelah membaca qur'an kurang lebih setengah jam, Sanusi mengakhiri bacaan, dan berkata,
"Alhamdulillah...Aku bisa baca Al qur'an.
Gus Hanan benar - benar seorang wali."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Putra Bungsu
mantap
2023-06-05
1
nurjen
waduk ada juga yah di dunia Maya
2023-04-16
1
Soviana
duh gus hanan kok pedes bgt ya kya bon cabe level brapa yak 🤣
2023-02-23
1