BALAS DENDAM

"Maya... Aku pergi ke Bank dulu ya, ada perlu," kata Panji.

"Baiklah Kak, hati - hati ya, sayang dulu."

Sore jam 4 sore, Panji memarkirkan mobil BMW milik Maya istrinya di halaman bank Asia. Setelah mendapat telpon, tak lama kemudian Anita keluar dari pintu samping menuju tempat parkir.

"Assalamualaikum Mas," sapa Anita kemudian salim mencium tangan Panji.

"Waalaikumsalam. Ayoo masuk, aku antar pulang."

"Baliklah," sahut Anita kemudian duduk di samping Panji.

Perlahan lahan mobil BMW melaju keluar bank menuju arah perumahan Darmo Satelit. Ketika berada di jalan Mejen Sungkono... Tiba - tiba Bruuuak..!!!

Mobil Panji di tabrak dari belakang hingga mobil Panji oleng ke kiri hampir menabrak trotoar, namun dengan cepat Panji mengerem mendadak, lalu mobil itu yang menabrak langsung kabur.

Namun... Tiba - tiba ada mobil phanter berhenti di samping mobil Panji, lalu,

Dor dor dor dor..!

Setelah menembak mobil Panji 4x, mobil itupun kabur tancap gas.

Setelah penembak itu kabur, tak lama kemudian datang dua orang polisi lalulintas yang menjaga ketertiban jalan mendekati mobil Panji.

"Selamat sore Mas..."

"Selamat sore juga Pak," jawab Panji kemudian keluar dari dalam mobil.

"Apakah Mas baik - baik saja..?"

"Alhamdulillah Pak, baik - baik saja, karena mobil saya anti peluru."

Setelah mengambil beberapa peluru bekas tembakan di jalan, pak polisi berkata,

"Mari Pak ikut ke kantor polisi untuk di mintai keterangan."

"Baiklah Pak."

Walau Panji mengetahui yang menabrak dan yang menembak dirinya adalah Pramono tunangan Anita dan orang suruhannya. Namun, Panji mengaku kepada polisi kalau dirinya tidak mengenal orang yang menembaknya dan Panji mengaku tidak tau masalahnya apa. Dan Panji menyerahkan urusan penyerangan kepada pihak yang berwajib.

Setelah keluar dari kantor polisi, Panji mengantar Anita pulang.

Di dalam mobil Panji berkata,

"Anita... Besok pagi berangkat kerja, kamu akan di antar oleh sopir dan pengawal. Jadi... Kamu tidak perlu khawatir."

"Iya Mas.Tetapi... Kejadian barusan membuatku sangat takut. Seandainya kaca mobil mu tidak anti peluru, mungkin kamu dan aku sudah mati terkena peluru."

"Sudah sampai, aku akan langsung ke bengkel BMW."

"Baiklah lah, terimakasih."

Setelah salim dan cium tangan, Panji langsung melajukan mobil BMW milik Maya ke hotel Hening.

Hotel Hening.

Melihat Panji, presiden Direktur Hening Grup berjalan di lobi hotel, Candra menyapa,

"Selamat sore Godfather..."

"Selamat sore juga Manajer Candra. Kamu tambah cantik saja..."

Setelah salim dan cium tangan, Candra berkata,

"Dari dulu juga cantik Tuan. Apa ada yang bisa saya bantu..?"

"Temani aku ngopi di cafe Dodo ya?"

"Baiklah Godfather," jawab Candra kemudian mengikuti Panji berjalan menuju cafe Dodo yang berada di samping hotel.

"Selamat malam Tuan," sapa seorang pelayan cafe.

"Malam juga."

"Tuan mau pesan apa," tanya pelayan cafe sambil menyodorkan buku menu.

"Pesan kopi India dan juss apucat, sama bir bintang serta es batu. Oh iya... Apa bos Devi ada disini..?"

"Sudah dua bulan ini, bos Devi tidak kesini Tuan."

"Ya sudah," kata Panji kemudian memencet no telpon. Setelah tersambung,

"Naga Barat, aku ingin bertemu dengan mu sekarang. Aku tunggu di cafe Dodo samping Hotel Hening."

"Baiklah Godfather."

Kring..!

Hp Agen Vina berdering. Setelah tersambung,

"Selamat malam Godfather, tumben kamu telpon aku. Apa mau minta di temani tidur..? Hahahaha."

"Dimana kamu sekarang..?"

"Ada di pulau Batam. ini lagi di bandara, rencananya mau ke Jakarta."

"Buang saja tiket mu, kamu beli tiket ke Surabaya ya, aku tunggu di cafe Dodo samping Hotel Hening."

"Kok kayaknya serius banget..?

Tetapi baiklah, tunggu satu jam lagi kalau begitu," ujar agen kepolisian Vina kemudian menutup teleponnya.

"Ini kopinya Tuan," kata pelayan kemudian meletakkan pesanan di atas meja.

"Terimakasih Mas.

Candra, ayoo di minum jusnya."

"Baiklah Godfather," sahut Candra kemudian meraih segelas juss apucat.

"Selamat malam Godfather," sapa Anton Naga Barat.

"Duduklah, ini sudah aku pesan kan bir bintang untuk mu."

"Terimakasih Godfather," setelah menuang bir bintang kedalam gelas, Naga Barat berkata,

"Saya dengar kabar dari pusat, katanya Godfather mengundurkan diri dari ketua organisasi..?"

"Iya, benar. Aku ingin konsentrasi mengurus yayasan dan keluarga. Jadi... Aku mengundurkan diri dari ketua organisasi. Tetapi... Youri ketua baru memaksa ku menjadi penasehat organisasi.

Naga Barat, aku minta tolong ya..?Besok pagi suruh orang mu untuk mengawal nona Anita manajer pusat bank Asia. Kamu kawal selama sebulan dulu. Masalah bayaran jasa pengawalan aku nanti yang bayar."

"Baiklah Godfather."

"Tolong, mobil istriku kamu bawa ke bengkel BMW. Suruh ganti kaca samping dan membetulkan body belakang. Tadi habis di tabrak dan di tembak orang.

Ini kontaknya, mobilnya ada di halaman parkir hotel."

"Baiklah Godfather."

***

"Mengapa Godfather tidak menyuruh saya untuk melakukan pencarian atau memburu orang yang barusan menembak Godfather..?

Atau memerintah kan sekretaris Novi..?

Biasanya Godfather jika ada masalah kekerasan selalu memerintahkan sekretaris organisasi..?"

"Naga Barat... Aku sekarang bukan lagi ketua organisasi The Blus. Jadi, aku tidak berhak seenaknya memerintah kan anggota organisasi demi kepentingan pribadi. Aku sudah berjanji tidak akan ikut campur urusan organisasi. Aku sekarang adalah anggota organisasi seperti dirimu.

Biar masalah ini pihak kepolisian saja yang mengurusnya."

"Tetapi... Walau Godfather sekarang bukan lagi ketua organisasi, semua anggota organisasi masih tetap menghormati dan mematuhi perintah Godfather. Apalagi sekarang Godfather menjabat sebagai penasehat organisasi."

"Iya Naga Barat, itu benar. Tetapi, aku tidak akan memanfaatkan jabatan ku. Sekarang, aku dan kamu adalah sama - sama anggota organisasi biasa. Hanya saja jabatan ku adalah penasehat, dan kamu adalah menajer lapangan untuk wilayah selatan.

Oh iya, aku minta tolong, besok antar kan mobil BMW yang atas nama ku ya, antar ke yayasan kasih ibu."

"Baiklah Godfather."

"Selamat malam Godfather," sapa agen Vina, kemudian salim cium tangan.

"Malam juga Vina. Duduk lah."

"Ada apa Godfather mencari ku..?

Oh iya, aku dengar Godfather mengundurkan diri dari ketua organisasi The Blus..?"

"Iya Vina, aku sekarang bukan lagi ketua organisasi The Blus. Aku ingin belajar menjadi anak yang soleh yang baik."

"Soleh kalau di samping istri, hahahaha..!"

"Vina... Barusan mobil ku di tabrak dari belakang oleh orang lain. Setelah itu, mobil kedua dari belakang menyerang ku. Mereka menembak ku 4x. Untung nya kaca mobil BMW ku anti peluru. Kalau tidak, aku dan manajer Anita bisa mati terkena peluru.

Kamu kan seorang agen intelijen yang berpengaruh, maka aku minta tolong kamu selidiki masalah ini. Kalau bisa, kamu penjara saja pelakunya."

"Baiklah Godfather, nanti akan aku selidiki. Tetapi aku butuh sedikit keterangan. Apa sebelumnya kamu punya masalah dengan orang lain..?"

$Sebenarnya yang punya masalah itu Anita, manajer pusat bank Asia. Aku hanya membantu saja menjadi sopir. Besok kamu temui Anita saja. Ini no telpon nya."

"Baiklah.

Tetapi tumben kamu menyerah kan masalah kekerasan ke polisi..?Biasanya anak buah mu yang kamu suruh memburu."

"Kan aku sekarang bukan lagi ketua Organisasi The Blus. Jadi aku tidak punya anak buah.sekarang aku dan kamu sama, sama - sama anggota biasa.

Naga Barat, antar kan aku pulang ya?"

"Baiklah Godfather."

"Vina... Kamu tidur hotel sini saja ya. Biar manajer Candra yang atur kamarnya."

"Aku mau ke Jakarta saja, ikut penerbangan terakhir jam 10. Karena besok pagi aku ada rapat. Masalah mu, biar orang ku yang mengurusnya."

"Baiklah kalau begitu. Biar diantar Naga Barat ke bandara, sekalian bareng sama aku.

Candra... Aku balik dulu ya?"

"Iya Tuan."

Jam 09 malam Panji turun di depan yayasan.

"Assalamualaikum Kang Idris," sapa Panji sambil berjalan masuk ke rumahnya.

"Waalaikumsalam Gus..."

Setelah masuk kamar, Panji merebahkan badan di samping Maya istrinya yang sedang tidur.

*****

Pondok pesantren Spombob.

Malam itu... Suara knalpot brong menderu memecah keheningan malam kota Nganjuk. Setelah membeli banyak kitab kuning, dengan mengendarai mobil BMW nya, Gus Hanan meluncur pulang ke desa Gumuk.

Setiba di desa Gumuk, Gus Hanan berhenti di samping warung kopi. Setelah keluar dari dalam mobil,

"Assalamualaikum Gus..."

"Waalaikumsalam."

Terpopuler

Comments

LANANG MBELING

LANANG MBELING

like ke 605 dan komen ke 59

2022-07-10

1

Dewi Syamramdhani

Dewi Syamramdhani

sll like ya..meski jarang komen

2022-01-09

0

Muhammad Ikhsani

Muhammad Ikhsani

👍👍👍👌👌👌

2021-12-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!