05. Menikah

Selama dua hari Nila memikirkan dengan benar-benar. Dan selama itu juga penagih hutang terus saja menerornya dengan mengancam akan membawa Nila pada bosnya.

Tentu saja Nila jadi takut,dia lalu mengambil keputusan akan menerima tawaran Julian untuk menikah dengannya. Dia juga akan membuat syarat pada Julian.

Pagi ini Nila berangkat lebih awal,karena dia ingin bertemu dengan Andika,bos restoran. Bukan,penanggung jawab restoran Indonesian Food. Pemiliknya adalah Julian.

Nila mengayuh sepedanya dengan cepat sebelum restoran itu buka,dia harus sudah ada di sana. Walaupun Andika pasti belum datang,dia akan menunggunya sambil merapikan dan membersihkan apa saja yang ada di sana.

Lima menit, Melina dan Rania datang. Mereka heran Nila datang lebih pagi hari ini.

"Kamu datang lebih pagi,tumben banget."kata Melina karena hari ini jadwal Nila sift siang berangkatnya.

"Aku ada perlu sama pak Andika,beliau belum datang kan?"tanya Nila.

"Pak Andika ya nanti datangnya habis duhur. Ini kan hari Sabtu,beliau sibuk sama keluarganya kalau Sabtu itu. Masa kamu ngga tahu itu."jawab Melina.

"Iya sih,tapi aku memang ada perlu sama pak Andika."ucap Nila.

"Memang ada apa kamu mau ketemu pak Andika?"tanya Rania.

"Ini masalah penting dan rahasia. Belum saatnya aku cerita sih."jawab Nila,dia mendesah pelan.

Lalu ketiganya masuk ke dalam restoran,mereka bersiap untuk beres-beres dan bersih-bersih.

Duhur menjelang,Andika datang bersama dengan istrinya. Rencananya dia hanya mampir saja dan mengambil laporan keuangan,karena hari ini dia mau pergi berlibur bersama istri dan anaknya.

Nila tahu Andika sudah datang,dia lalu menuju ruang Andika untuk menyampaikan jawaban yang di tunggu oleh Julian.

Tok tok tok

"Ya masuk."

Nila membuka pintu pelan,dia masuk dan melihat istri serta anak Andika yang sedang bermain di lantai khusus untuk bermain anak.

Andika menoleh dan tersenyum begitu melihat siapa yang masuk ke ruangannya.

"Silakan duduk Nila."kata Andika.

Andika bangkit dari duduknya untuk mengajak istrinya keluar dari ruangan itu,karena dia tahu pasti Nila malu mengatakan maksudnya.

Setelah istrinya keluar,Andika masuk lagi dan dia duduk di depan Nila.

"Sudah kamu putuskan?"tanya Andika.

"Iya pak,saya bersedia menerima tawaran itu."jawab Nila,Andika pun tersenyum.

Dia lalu menghubungi Julian untuk segera datang ke restoran karena jawaban sudah di dapat dari Nila. Sedangkan Nila sendiri tertunduk,merasa malu untuk menyampaikannya pada Andika.

"Oh ya Nila,berhubung saya mau pergi dengan istrin saya. Nanti kamu bertemu langsung sama Julian aja,saya tidak bisa menemani kalian berdua. Jadi buatlah kesepakatan yang memang sama-sama menguntungkan."kata Andika.

Nila hanya mengangguk saja. Lalu Andika keluar dari ruangannya, di ikuti Nila dari belakang.

_

Kini Nila sedang berhadapan dengan Julian,dia tertunduk malu. Dia merasa seperti menyerahkan diri pada laki-laki hidung belang yang akan membayarnya.

Sedangkan Julian menyiapkan berkas kontrak kesepakatan untuk di tanda tangani bersama.

"Ini kamu tanda tangan,nanti sebelahnya saya yang tanda tangan. Jangan lupa baca dulu sebelum melakukan tanda tangan."kata Julian menyerahkan berkas tersebut.

Setelah membaca berkas itu,Nila menanda tanganinya tanpa ragu. Setelah selesai dia serahkan kembali berkasnya pada Julian.

"Lusa kita akan melangsungkan pernikahan. Nanti sekretarisku yang mengurusnya. Kamu tinggal siapkan diri saja,tidak perlu membawa apa-apa."kata Julian.

"Baik pak."kata Nila lagi.

"Kamu punya keluarga lain?"

"Tidak ada,saya hanya sendiri. Tidak punya saudara."

"Baiklah,saya nanti akan mentransfer uangnya di rekeningmu. Berikan nomor rekeningmu,tulis di ponselku."kata Julian memberikan ponsel pada Nila.

Nila menuliskan beberapa digit nomor,lalu menyerahkan kembali ponsel itu pada Julian. Julian mentransfer sejumlah uang ke rekening Nila.

"Saya sudah transfer dua ratus juta ke rekeningmu. Gunakan itu untuk membayar hutang ayahmu beserta bunganya. Jika pun lebih,kamu gunakan untuk keperluanmu sendiri."

"Terima kasih pak,saya akan berusaha semampu saya untuk membantu pak Julian."kata Nila sambil membungkuk.

Julian diam saja,dia lalu mengemasi berkas ke dalam tasnya. Nila pun berpamitan keluar untuk kembali bekerja.

_

Hari pernikahan pun telah tiba,beberapa orang dari tukang make up datang ke rumah Nila untuk di dandani. Juga mobil Jhon sekretaris Julian sudah menunggu untuk menjemput Nila dari rumahnya setelah selesai di dandani.

Julian dan Nila akan menikah di masjid terdekat dengan restoran. Yang datang dan menjadi saksi hanya Andika dan istrinya. Dan wali nikah di ambil dari wali hakim karena Nila tidak punya keluarga lagi.

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi,memang acaranya pagi dan setelah menikah seperti biasa Nila kembali bekerja lagi dan Julian juga sama kembali bekerja karena memang banyak pekerjaan yang harus di kerjakan di kantornya.

Baru malam hari Nila akan di bawa langsung ke rumah utama untuk menjalankan tugasnya di rumah Julian.

Semua nampak berkumpul di masjid,baik Julian dan juga Andika beserta istri. Penghulu juga sudah hadir,tinggal menunggu Nila yang sedang ada di jalan menuju tempat ijab kabul.

Mobil Jhon tiba di parkiran,dengan cepat dia membuka pintu untuk Nila. Dan dengan hati-hati Nila keluar di iringi para tukang make up di samping kanan kiri. Mereka memasuki masjid yang sudah ramai oleh pihak pengantin pria.

Sejenak Julian terpaku melihat Nila calon istrinya yang sebentar lagi jadi istrinya. Dan dengan cepat pula Julian menepis bayangan Nila di pelupuk matanya,dia menikahi gadis itu untuk balas dendam pada istrinya.

Nila kemudian dudum berjejer dengan Julian,dia melirik sebentar lalu menatap ke depan lagi. Wajah tegang dan rasa tidak percaya dia menikah hari ini. Di tariknya nafas panjang,ini saatnya hidupnya berubah.

Namun dia berpikir jika sudah menikah walaupun hanya menikah kontrak dia akan melayani suaminya dengan baik,selain urusan di ranjang. Karena perjanjian di atas kertas Julian tidak akan menyentuhnya sampai dia lepas dari kontrak itu dan membebaskannya pergi dari hidup Julian.

"Sudah siap semuanya mempelai laki-laki dan mempelai wanita?"tanya pak penghulu membuyarkan lamunan Nila.

Dia pun akhirnya mengangguk,kalau dia sudah siap melangsungkan pernikahan ini.

"Saya siap pak penghulu."kata Julian penuh kepercayaan diri.

Akhirmya penghulu memberikan wejangan pernikahan sebelum ijab kabul di mulai secara singkat dan di dengarkan oleh Nila dan Julian. Keduanya hanya mengangguk apapun yang di ucapkan penghulu.

Baru setelah selesai,penghulu mengulurkan tangan. Menjabat tangan Julian dengan erat.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan Julian Nugraha bin Arya Kertajasa dengan Nila Saraswati binti Sudrajat dengan mas kawin uang tunai sebesar lima juta rupiah di bayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Nila Sarawati binti Sudrajat dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."

Ucapan Julian begitu tegas dan lantang menggema di dalam masjid. Dan semua yang hadir mengucapkan kata sah.

"Sah."

Walau itu pernikahan siri,penghulu menyarankan secepatnya mempelai laik-laki segera mendaftarkan pernikahan mereka di Kantor Urusan Agama.

Dan tentu saja Julian hanya menjawab dengan anggukkan kepala,karena ini adalah pernikahan keduanya.

Kini Nila dan Julian sudah sah menjadi suami istri. Nila menyalami tangan Julian dengan takzim,dia lalu kembali duduk di tempatnya.

Setelah semua acara pernikahan sederhana itu selesai,kini Julian harus kembali ke kantornya dan Nila pun begitu. Namun dia di beri waktu satu jam untuk mengganti baju dan merubah riasannya kembali.

Andika menyalami Julian,dia berdoa pernikahan sahabatnya yang kedua itu langgeng.

"Gue doakan semoga pernikahan lo kali ini lebih langgeng."kata Andika,dia menepuk bahu Julian.

"Apa sih lo,ini pernikahan kontrak aja. Jangan berharap lebih."kata Julian menepis ucapan Andika.

"Ya setidaknya gue kasih doa yang baik sama lo. Terus Nila kamu bawa pulang ke rumah utama?"tanya Andika ketika mereka sudah di depan pelataran masjid.

"Ya,kan itu tujuanku menikahinya. Untuk membuat Shela cemburu."kata Julian.

Andika hanya diam,dia kasihan dengan Julian. Di hianati oleh istrinya masih saja diam dan mau menerimanya. Entahlah,dia itu berhati apa.Namun dia berharap Nila lah satu-satunya istri Julian nanti.

"Gue ke kantor dulu,lo jaga istri gue jangan ada yang mengganggunya.."ucap Julian tanpa sadar.

"Wuidih,udah mulai posesif nih. Pertanda baik ini,hahaha..."ucap Andika tertawa senang.

Julian kembali diam,dia tidak sadar apa yang di ucapkannya.

"Udahlah,lo goda gue terus. Gue duluan,biar nanti Nila di antar ke restoran sama Jhon aja,gue ke kantor sendirian."

Setelah mengatakan seperti itu,Julian masuk ke dalam mobilnya dan langsung menuju kantornya. Andika hanya menatap kepergian Julian dan dia pun pergi dari masjid mengantar istrinya pulang.

_

_

_

**********

Terpopuler

Comments

Juliana Z

Juliana Z

awal ny kontrak lama lama bucin

2023-03-27

3

Mbah Edhok

Mbah Edhok

udah nikah bang

2022-10-31

0

NUR(V)

NUR(V)

julian awas aja entar kamu bucin akut ama Nila baru tau rasa kau 🤣🤣🤣🤣

2021-12-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!