03. Bertemu Julian

Laki-laki itu menarik tangan Nila sampai masuk ke dalam restoran. Dia tidak peduli ketiga penagih hutang itu marah-marah dan di usir oleh satpam dan tiga pegawai laki-laki lain.

Nila di bawa masuk ke dalam ruangannya,sedangkan Melina melihat itu jadi takut sendiri. Rania dan Syafi mendekati Melina,menanyakan apa yang terjadi dengan Nila hingga di bawa masuk ke dalam ruangan pak Andika.

"Nila kenapa Mel,kok pak Andika membawanya ke dalam ruangannya?"tanya Rania pada melina.

"Kamu tidak tahu ada tiga orang membuat keributan di luar?"tanya Melina pada Rania.

"Tidak,aku tidak tahu kalau di luar ada keributan. Memang ada apa sih dengan Nila,sampai membuat keributan dan di bawa masuk ke dalam ruangan pak Andika?"tanya Rania lagi.

"Jelasnya sih aku tidak tahu. Tapi ketiga orang itu seram-seram dan seperti penagih hutang begitu. Dan tadi juga mereka teriak-teriak memanggil Nila untuk segera bayar hutang."

"Nila punya hutang sama mereka?"tanya Syafi.

"Kan aku tidak tahu jelasnya,tadi Nila di panggil-panggil sama mereka suruh bayar hutang. Tapi tadi aku tanya dia ngga jawab."kata Melina.

Mereka menghembuskan nafas pelan,memandang pintu ruangan pak Andika yang tertutup rapat. Kemudian mereka kembali ke pekerjaannya masing-masing.

Sementara di dalam ruangan pak Andika, Nila duduk di sofa panjang,sedangkan pak Andika masih duduk di kursinya menyelesaikan mengetik di laptopnya.

Nila sejak tadi diam menunduk,tidak berani menatap ke depan apa lagi menatap Andika yang masih mengabaikannya.

Baru setelah selesai mengetik, Andika menghampiri Nila yang masih menunduk. Andika menatap Nila,lama.

"Nila coba kamu ceritakan apa yang terjadi di parkiran tadi?"tanya Andika.

Nila mendongak,menatap Andika ragu. Apa dia harus cerita pada bosnya itu,pikirnya.

Tapi rasanya tidak sopan dan kurang etis jika dia ceritakan masalah pribadinya sama bosnya itu,lagi pula dia siapa?

"Emm,tidak ada apa-apa pak. Mereka hanya preman jalanan aja."kata Nila berbohong.

"Saya dengar tadi kamu mau di bawa sama bos mereka dan saya mendengar mereka akan menjual pada bosnya. Sebenarnya apa yang terjadi?"tanya Andika lagi,berharap Nila mau bercerita.

"Mereka sebenarnya penagih hutang pak."kata Nila kembali menunduk dan hampir terisak.

"Penagih hutang? Kamu punya hutang pada mereka?"

"Ayah saya yang berhutang,saya juga tidak tahu ayah saya punya hutang. Jadi mereka mengejar saya untuk melunasi hutang almarhum ayah.Maaf kalau saya membuat keributan di restoran ini pak."kata Nila lagi.

Dia takut gara-gara kejadian itu,dia di pecat dari pekerjaanya. Lalu jika dia di pecat,bayar hutangnya bagaimana?

Andika yang mendengar cerita Nila jadi kasihan,tapi dia juga tidak bisa berbuat banyak.

"Mereka ke restoran hanya ingin menagih hutang?"tanya Andika.

"Iya pak,maafkan saya. Karena masalah saya ini restoran jadi ramai."

"Hahaha,kalau ramai pengunjung sih tidak masalah. Kita malah semakin untung,tapi lain kali jangan bawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan."ucap Andika lagi.

"Baik pak,saya juga tidak tahu kenapa mereka bisa tahu saya bekerja di sini."

"Ya sudah,kamu boleh keluar bekerja lagi dengan giat Nila."

"Saya tidak di pecatkan pak?"

"Tidak,tapi lain kali harus hati-hati."

"Iya pak,terima kasih. Kalau begitu saya permisi."

Lalu Nila membungkukan badan tanda hormat,Andika hanya mengangguk saja dan menatap kepergian Nila dengan rasa simpati.

_

Sejak kedatangan debtcolektor ke restoran,Nila selalu saja was was,dia bekerja melayani pengunjung selalu saja melihat keluar restoran. Takut ketiga penagih hutang itu datang lagi ke restoran.

Hingga dia membawa minuman jus di nampan sampai tumpah di baju seorang pelanggan. Tentu saja pelanggan tersebut marah-marah pada Nila.

Melina yang mengetahui Nila membawa minuman sambil melihat keluar saja,langsung menghampiri pelanggan tersebut dan meminta maaf atas kecerobohan temannya itu.

Nila dan Melina meminta maaf berkali-kali,tapi pelanggan itu masih saja marah-marah.

"Lain kali kalau bekerja yang benar dong mbak,jangan melamun aja. Kotor kan baju saya."ucap pelanggan itu dengan kesal,dia menatap Nila tajam.

"Maafkan kecerobohan teman saya bu,dia memang sedang sakit,jadi mungkin capek dan tidak tahu minumannya tumpah ke baju ibu "kata Melina berbohong.

Perdebatan itu belum juga selesai walaupun Nila dan Melina meminta maaf berulang kali. Dia masih saja marah-marah.

Dan di sudut kursi lain terlihat laki-laki yang sedang makan dengan tenang. Ketenangan dia terganggu karena pelanggan ibu itu masih marah pada kedua pelayan tersebut.

Dia kemudian berdecak kesal,inginnya dia makan dengan tenang tapi malah terganggu dengan kebawelan pelanggan itu.

Dia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

Tersambung.

"Halo Dik,pelanggan lo marah-marah sama dua pelayanmu. Tolong mereka suruh berhenti,gue bising mendengarnya."ucap laki-laki yang sedang makan itu.

Dia langsung menutup sambungan teleponnya dan masih melihat perdebatan itu.

Selera makannya hilang seketika,dia menunggu Andika yang turun tangan menangani mereka yang masih berdebat.

Tak lama Andika datang,dia melihat Melina dan Nila menunduk sedang di marahi oleh pelanggan perempuan itu. Dia kemudian mendekat dan melerai perdebatan itu yang tidak mau berhenti dari ibu-ibu itu.

Andika memberikan solusi kalau ibu itu makan gratis di restorannya sebagai kompensasi kecerobohan pelayananya itu.

Setelah semua tenang dan berhenti,Melina dan Nila di bawa ke dalam ruangan Andika.Lama mereka di dalam ruangan itu.

Baru setelah dapat ultimatum dari Andika,Nila menjadi takut. Dia akan bekerja dengan benar,tidak melamun lagi.

Setelah memberi peringatan seperti itu,mereka keluar bersama Andika juga. Tapi Andika menghampiri laki-laki yang tadi meneleponnya. Dia sedang bermain ponselnya.

"Hei,bro baru datang lagi kesini setelah sekian abad ngga datang."kata Andika menyalami laki-laki itu.

"Lebay banget ucapanmu. Aku kesini cuma pengen makan dan mencari ketenangan,tapi malah melihat perdebatan itu,selera makanku hilang seketika."ucapnya kesal.

"Maafkan atas insiden tadi Lian,memang satu pelayan tadi sedang banyak masalah pribadi. Jadi ya,mungkin dia melamun dan menumpahkan minuman ke baju ibu tadi. Padahal kan mereka sudah minta maaf,tapi mungkin ibu itu mau cari gratisan di restoran ini."kata Andika panjang lebar.

"Kenapa kamu mempekerjakan gadis ceroboh itu,seharusnya kamu pecat. Atau aku yang langsung memecatnya,itu tidak bagus nanti untuk karyawan lainnya."katanya lagi.

"Julian Nugraha,coba anda gunakan sisi simpati dari kejadian tadi. Gadis tadi itu sebenarnya bekarja dengan baik setiap harinya,namun karena dia sedang ada masalah pribadi jadi sepertinya melamun."

"Seharusnya masalah pribadi tidak boleh di campur adukan dengan pekerjaan,sama saja itu ceroboh namanya."Julian mulai kesal denga pendapat Andika.

"Dia itu ketakutan di datangi debtcolektor ke restoran. Waktu itu dia di datangi menagih hutang ayahnya,kasihan sekali dia. Di tinggal ayahnya malah meninggalkan hutang begitu banyak."

"Itu hanya modus agar lo kasihan padanya."

"Aku tahu karyawanku,Lian. Jadi tidak mungkin dia seperti itu. Sudahlah,lo mau apa datang ke restoranmu ini?"tanya Andika mulai tidak suka dengan pendapat Julian.

"Gue cuma mau makan,berhubung tadi melihat kejadian itu jadi selera makanku hilang."

"Ck,lo masih kesal dengan istri lo itu?"

"Apa sih?"

"Lo ngga bisa ngelak,lo masih kesal karena istri lo yang sering keluar tanpa pamit dan sampai berhari-hari tidak pulang."

Julian diam,memang sejak tadi itu yang dia pikirkan. Ya,tentang istri yang sangat di cintainya telah selingkuh di belakangnya.

"Gue punya ide."ucap Andika tiba-tiba

"Ide apa? Kalau ide lo konyol gue ngga terima."kata Julian mendengus kasar.

"Memang agak konyol sih,tapi entah kenapa ya gue pengen bantu sahabat gue sama karyawan gue."ucap Andika lagi sambil tersenyum miring.

"Gue jadi ngga enak lo berpikir seperti itu."ucap Julian sinis.

Andika tertawa,namun dia berpikir idenya ini sangat jitu untuk menolong keduanya.

"Gue suruh pelayan bawa kopi buat lo ya.Lo lagi santai kan,di kantor ngga ada yang penting?"tanya Andika.

"Gue bos,kerjaan gue banyak. Mana ada bos santai di kantornya."

"Ck,udah sih santai dulu untuk hari ini.Gue mau nolongin lo dari masalah lo,mau ngga?"

"Ya udah buruan kasih tahu gue."

Lalu Andika memerintahkan pelayan untuk membawakan dua kopi ke meja Julian. Beberapa menit kemudian kopi pesanan Andika datang,dan yang membawa kopi tersebut adalah Nila.

Nila meletakkan dua kopi itu di meja dan tersenyum pada Andika dan Julian.

"Silakan pak Andika kopinya."kata Nila sambil menunduk.

Julian menatap Nila dengan seksama,dia memang tidak melihat Nila ceroboh. Hanya ada kekhawatiran di wajahnya.

"Ehm,Nila kenalkan ini pak Julian yang punya restoran ini."kata Andika memperkenalkan Julian pada Nila.

"Selamat siang pak Julian."sapa Nila sopan sambil menunduk.

"Ya,kamu boleh pergi."kata Julian acuh.

Lalu Nila pergi dari hadapan Julian dan Andika,sedangkan Andika hanya tersenyum tipis.

"Kenapa lo senyum-senyum?"tanya Julian heran.

"Kan gue udah bilang punya rencana,dan rencana gue itu pasti lo suka dan lo pasti mau ikuti ide gue.Bagaimna?"tanya Andika.

"Gue udah bilang kalau ide lo konyol,jangan harap gue mau ikuti ide lo."

"Oke,gue akan katakan dengan ide gue. Talli gue harap lo memikirkan ide rencana gue."

"Ck,bertele-tele banget lo.Cepat katakan!"ucap Julian kesal pada sahabatnya itu.

Lalu Andika menjelaskan rencananya pada Julian,panjang lebar Andika menjelaskan karena Julian harus di ajak main logika.

Setelah menjelaskan semuanya,akhirnya Julian berpamitan.Dia tadi di telepon oleh sekretarisnya untuk segera ke kantor karena ada tamu di ruangannya.

"Idemu konyol,namun nanti gue pikirkan dulu.Thaks atas sarannya,gue cabut duly."kata Julian.

"Gue tunggu keputusan lo."kata Andika.

Kemudian Andika pun mengantar Julian sampai di depan restoran.

_

_

_

**********

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

apakah Andika menyuruh Julian nikahi Nila untuk membantu membayar hutang nya ayah Nila..

2024-03-02

1

Mbah Edhok

Mbah Edhok

Andika ... awas lho !

2022-10-31

0

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

baru hadir lagi nih Thor..

melanjutkan bacaan yg kemarin..
salam kenal dr reader baru mu ini..
🤗🤗🤗🤗
aku nongol Krn td siang hbs berbalas FB sama dirimu.. 🤗🤗🤗

2022-03-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!