Istri Kecil Tuan Muda
3
Ninda terus melangkah, ia ingin melihat wajahnya, karena hari ini. Hari terakhir dia melihatnya.
Faris hanya diam, dia bingung juga, jika di larang. Nanti gadis ini marah, kalau di biarkan kedua orang tuannya marah.
" Eh.. Bisa nggak nurut sama aku, akun kan suamimu. Aku heran.. Kenapa orang tua ku menyukaimu ya?." Faris heran sendiri. Pandai sekali ia mencari muka depan orang tua ku, kesalnya lagi dalam hati.
"Maaf mas. Aku hanya ingin melihat ayah ku untuk yang terakhir kalinya, boleh ya." Ninda memohon pada suami yang sudah syah di atas kertas.
""Kalau begitu, kamu di sini saja, nanti aku yang di marahi kedua orang tua ku. " Faris menekankan kata orang tuanya, kalau dia tidak suka. Orangnya mengabaikannya karena.
Ninda terdiam. Dia kembali duduk, "benar juga.!Jika dia pergi tampa persetujuan suaminya!.itu dosa. Pikirnya.... Air mata di biar menetes. Dia masih sok dengan keadaan.
Terdengar ketukan pintu dari luar, " Ya.. Masuk!. Suara Faris yang bariton membuat gema di ruangan yang sempit itu.
Terlihat Vivi masuk dan memberi kabar kalau pulang untuk menguburkan jenazah ayahnya.
" Kak, mama bilang bantu mbak Ninda, dia masih belum kuat." Kata Vivi menyampaikan pesan mamanya.
"Kamu ajalah Vi, kamu tuh kan ada! " Faris melangkah duluan keluar.
"Nggak usah repot Vi. Mbak bisa sendiri. " Ninda turun dari ranjang, namun belum lagi dia melangkah. Datang Faris membawakan kursi roda.
Dorong ya mbak mu, mas mau ke Lobi dulu lihat persiapan mobil." Faris pergi lagi setelah mengantar kursi roda.
Ninda yang awalnya sangat kesal, tidak jadi.."Ternyata mas mu. Ada sisi baiknya juga ya Vi..?" Ninda duduk di kursi roda dan di dorong Vivi ke luar.
" Ha...ha.... Kelihatan mbak sudah menyukai mas Faris ya." Goda Vivi pada Ninda.
Ninda merasa terpojok dengan ucapan nya sendiri, hanya tersenyum. Takut nanti malah makin salah paham.
Mereka sampai di lobi Rumah Sakit. Di Sana sudah menunggu mertuanya. Sedangkan jenazah ayahnya sudah naik ambulan.
"Maaf ma, aku mau naik ambulan saja sama ayah. " Punya Ninda pada mama mertuanya.
"Jangan sayang.. Biar Faris di sana. Kita akan langsung ke pemakaman. Di sana sudah siap. Karena hari sudah sore, takut ndak keburu." Ucap Viona sangat mama mertuanya.
Ninda menyetujui, karena tidak ada guna membantah, kenyataan seperti itu. Karena tadi langsung di mandikan oleh petugas Rumah Sakit, sebab ayahnya meninggal kecelakaan yang ada banyak luka.
Takutnya membusuk akibat bekas luka tersebut, Ninda masuk ke mobil yang di bantu oleh Vivi sangat adik ipar.
Mobil melaju ke arah pemakaman keluarga Pak Bram Suryaningrat. Sampai di sana ternyata sudah banyak pelayat yang datang dari pihak suaminya.
Sampai di sana, Faris langsung memerintahkan Victor untuk menyemayamkan jenazah mertuanya.
Baru saja selesai pemakaman, suara Azan magrib berkumandang. Ninda merasa pilu.
"Ayah, selamat jalan ayah aku hidup dengan kehidupan yang baru yang ayah pinta. Doakan aku ayah, ibu. Agar aku bisa menjalani semuanya. " Ninda bersujud di kuburan ayahnya.
Sebenarnya Ninda ingin ayahnya di kuburan dengan kuburan ibunya, namun mama mertuanya tidak ingin. Jadi keduanya berpisah.
Mulai hari itu. Ninda menjalin hidup tanpa kedua orang tuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Hilman damara
lanjutkan thoorr seru nih
2021-11-19
0