Bab 4 - Kabur Dari Ryan

...༻❀༺...

Ruby langsung berlari keluar rumah. Dia tidak mau peduli lagi dengan Ryan. Cukup sudah dirinya memberi kesempatan. Gadis itu melangkah untuk mencari kapal agar bisa pergi dari pulau pribadi Ryan. Ada banyak kapal mesin yang berjejer di dermaga kecil dekat pantai. Ruby memilih kapal secara acak, dan menjalankannya begitu saja.

"Aku tidak sudi tinggal di sana lagi! Bodoh sekali kau Ruby, sempat memaafkan lelaki brengsek itu!" gumam Ruby menyumpahi dirinya sendiri.

Ruby duduk sejenak untuk menenangkan diri. Meskipun begitu, dia duduk tidak jauh dari alat pengendali kapal. Menyesali pertemuan serta momen kebersamaannya dengan Ryan. Andai Ryan lelaki yang lemah, mungkin Ruby sudah memukulinya sedari awal.

Perjalanan tenang Ruby tidak berlangsung lama. Sebab dari belakang, kapal lain mulai berdatangan. Mereka langsung mengepung perahu yang dinaiki Ruby.

"Ruby, sudah kubilang. Kamu tidak akan bisa pergi jika aku tidak mengizinkanmu!" Ryan muncul di salah satu kapal yang mengepung.

Raut wajah Ruby seketika masam. Dia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Mencoba mencari jalan lain. Hingga akhirnya dia tidak punya pilihan selain bercebur ke air laut.

"Persetan denganmu Ryan!" geram Ruby, lalu bergegas melompat ke dalam air laut. Semua bawahan Ryan panik. Akan tetapi tidak untuk Ryan. Dia tetap santai dan menyuruh semua bawahannya untuk tetap tenang. Ryan yang sangat mengenal Ruby, tentu tahu harus bagaimana menghadapi gadis itu.

Ryan membiarkan Ruby berenang melewati kapalnya. Ruby bahkan tidak berminat menoleh ke arah Ryan. Dia sudah kesal menyaksikan wajah lelaki tersebut. Ingin rasanya dirinya melempari wajah Ryan dengan kotoran.

"Dasar lelaki mesum! Dua istri saja tidak cukup baginya! Dia pikir aku perempuan yang mau dipermainkan?" gerutu Ruby sambil terus berenang melawan arus laut. "Tidak bajingan! Aku bukan gadis bodoh seperti dua istrimu itu!!" Ruby meninggikan nada suaranya agar Ryan dapat mendengar dari belakang.

Ryan yang mendengar hanya terkekeh geli. Dia masih mengamati Ruby yang berenang kian menjauh. Ryan menunggu sampai kapan istri ketiganya itu berenang di air laut. Sebab dia tahu posisi pulaunya sangat jauh dari daratan utama. Memakan waktu hampir dua jam jika menggunakan kapal.

Ruby berhenti sejenak untuk beristirahat. Dia mulai lelah berenang. Tangannya mengusap wajah beberapa kali. Mencoba memperhatikan sekeliling. Namun Ruby tidak ada melihat satu pun daratan. Alhasil dia menoleh sejenak ke belakang. Memastikan posisi Ryan.

Pupil mata Ruby membesar saat jaraknya dengan kapal yang dinaiki Ryan tidak begitu jauh. Gadis itu mengira dirinya sudah berenang jauh, namun pada kenyataannya tidak.

"Sial!" umpat Ruby kesal. Dia tetap keras kepala untuk berenang menjauh. Air asin sesekali tidak sengaja tertelan olehnya. Ruby hanya berusaha bertahan semampu mungkin.

Sementara di kapal, Ryan malah asyik menyesap kopi hangat buatan Megan. Dia masih memperhatikan gerak-gerik Ruby. Mulutnya merekahkan senyuman tipis. Ryan sangat suka kegigihan Ruby.

"Aku tidak mengerti kamu mau menjadikan gadis seperti itu sebagai istrimu. Dia sangat... sangat ceroboh, Ryan!" ungkap Megan yang tengah berdiri di sisi kiri Ryan.

"Aku tahu," sahut Ryan menoleh ke arah Megan. Memberikan senyuman ambigu yang tak dapat diartikan. Megan sontak terperangah kala menyaksikan ekspresi tersebut. Menggelengkan kepala tak percaya.

Sementara itu, lelah sudah menggerogoti tangan dan kaki Ruby. Mimik wajahnya masam karena terus memaksakan diri. Jujur saja bibirnya sudah mulai menggigil akibat kedinginan.

"Kamu pasti bisa Ruby. Pasti ada daratan di sekitar sini. Tidak mungkin tak ada!" Ruby berusaha berpikir positif. Dia tidak akan sudi berbalik arah dan kembali kepada Ryan. Ruby punya harga diri.

"Uhuk! uhuk! uhuk!" Ruby terbatuk-batuk. Kepalanya mulai merasakan pusing. Dia kesulitan bernafas dan agak mual. Saat itulah Ryan bergegas menjalankan kapal. Dari kejauhan dia melihat Ruby mulai kesulitan berenang.

Kapal Ryan berhenti tepat di dekat Ruby berada. Ryan lekas-lekas mendekati Ruby. Mengulurkan tangan, karena berniat untuk membantu.

"Ruby, naiklah! Kau akan mati jika terus memaksakan diri!" ujar Ryan. Namun sama sekali tidak dihiraukan oleh Ruby.

Ruby memaksakan dirinya untuk berenang lagi. Berupaya menghindari Ryan sejauh mungkin. Padahal keadaan tubuhnya tidaklah kuat untuk menempuh pergerakan yang lebih jauh.

Ryan hanya menghela nafas panjang ketika tawarannya ditolak mentah-mentah. Dia memutar bola mata malas.

Sebenarnya Ryan selalu kesal saat ada seseorang yang menolak penawarannya. Siapapun itu. Sebuah penolakan membuat Ryan semakin gigih untuk mendapatkan yang dia mau. Dan sekarang dirinya semakin bersemangat untuk mendapatkan Ruby kembali. Bagaimanapun caranya!

Ryan lantas tidak punya pilihan lain selain menunggu Ruby tumbang. Dia tahu sebentar lagi gadis itu akan kelelahan dan pingsan. Apalagi kini udara laut dimalam hari semakin dingin. Menusuk siapa saja yang nekat berenang di perairan.

Lama-kelamaan, momen yang ditunggu Ryan tiba. Ruby terlihat berhenti berenang dan memejamkan matanya. Gadis tersebut nampaknya sudah pingsan.

"Chris, selamatkan--"

Byur!

Perkataan Megan terhenti saat Ryan telah lebih dahulu bercebur ke dalam laut. Dia padahal hendak menyuruh bawahannya agar Ryan tidak perlu repot-repot. Akan tetapi kini Megan hanya bisa berdecak kesal kala mendapati suaminya bersedia menceburkan diri.

Bertelanjang dada, serta dengan hanya mengenakan celana pendek, Ryan berenang menghampiri Ruby. Dia membawa istrinya tersebut ke kapal dengan mudahnya. Selanjutnya, Ryan segera merebahkan Ruby dan memberinya kehangatan.

Ruby perlahan membuka mata. Dia terkejut bukan kepalang, ketika menyaksikan dirinya kembali lagi ke rumah Ryan. Ruby sekarang berada di kamar tempat sebelumnya dia terbangun pertama kali. Pakaiannya bahkan sudah berganti dengan setelan baru.

"Aaaargghhh!!!" Ruby mengacak-acak rambutnya frustasi. Dia beringsut ke pinggir kasur. Kemudian berlari untuk membuka pintu. Matanya langsung terbelalak tatkala menyaksikan ada dua penjaga berbadan kekar berdiri di depan kamar. Parahnya dua penjaga itu menyadari pergerakan Ruby. Mereka bisa mendengar suara pintu yang terbuka.

"Sial!" umpat Ruby. Dia lekas-lekas kembali menutup pintu, dan juga tidak lupa untuk menguncinya dari dalam. Pokoknya Ruby tetap bertekad untuk melarikan diri. Dia merasa lebih baik tinggal sendirian di kota New York, walau harus menjadi tunawisma.

"Halo, Miss?" suara salah satu bawahan Ryan memanggil. Dia juga terdengar sedang mengetok beberapa kali pintu kamar. Ruby tentu mengabaikannya. Sehingga lama-kelamaan suara bawahan Ryan tersebut tidak terdengar lagi.

Ruby membuka tirai jendela. Dia berpikir untuk melarikan diri lewat jendela. Gadis itu tidak peduli dengan ketinggian.

Ruby menjadikan selimut tidur sebagai tali pegangannya. Dia kemudian keluar dari jendela dengan hati-hati. Sebagai seorang anak yang mandiri, Ruby sudah terlatih terhadap dunia panjat-memajat semenjak kecil. Dia sering bermain di atas pohon bersama teman-temannya ketika masih tinggal di panti asuhan.

Bruk!

Hanya perlu memakan waktu dua menit saja, Ruby telah memijakkan kaki ke tanah. Dia tersenyum puas sambil mengibaskan kedua tangannya. Namun saat dirinya berbalik badan, sosok Ryan berhasil mengagetkannya. Ryan tampak berdiri tenang sembari melipat tangan di depan dada. Sepertinya dia sudah melihat gerak-gerak Ruby sejak keluar dari jendela.

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

gemes aq baca ya tapi seru

2023-10-28

0

Bu Kus

Bu Kus

duh kasihan kamu Ruby terjebak sama Ryan ini baru tahu punya dua istri lha selanjut gak tahu kan Ruby tetap semangat ruby

2023-10-21

0

Nicky Nick

Nicky Nick

ayoo semangat ruby...

2023-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kehidupan Penuh Plot Twist
2 Bab 2 - Pengakuan Ryan
3 Bab 3 - Marah Besar
4 Bab 4 - Kabur Dari Ryan
5 Bab 5 - Rencana Ryan
6 Bab 6 - Seperti Buronan
7 Bab 7 - Ada Apa?
8 Bab 8 - Terpaksa Kembali
9 Bab 9 - Pertarungan Ryan & Sarah
10 Bab 10 - Kabar Yang Tak Dapat Dimengerti
11 Bab 11 - Wine & Touch
12 Bab 12 - Tawaran Yang Menggoda
13 Bab 13 - Rayuan Gagal Total
14 Bab 14 - Kemarahan Tuan Mafia
15 Bab 15 - The World Of Mafia
16 Bab 16 - Perdebatan [Melampiaskan Kemarahan]
17 Bab 17 - Pilihan Terakhir Untuk Ruby
18 Bab 18 - Penolakan Sarah
19 Bab 19 - Misi Kapal Pesiar [1]
20 Bab 20 - Misi Kapal Pesiar [2]
21 Bab 21 - Misi Kapal Pesiar [3]
22 Bab 22 - Efek Sosok Pengkhianat
23 Bab 23 - Ditinggalkan Sendirian
24 Bab 24 - Strategi Dadakan
25 Bab 25 - Play & Talk
26 Bab 26 - Membuatnya Mabuk
27 Bab 27 - Telepon Dari Ryan
28 Bab 28 - Perdebatan & Nasib Malang
29 Bab 29 - Di Antara Dua Pilihan
30 Bab 30 - Hukuman
31 Bab 31 - Rencana Pembalasan Ruby
32 Bab 32 - Tato & Lingerie
33 Bab 33 - Pernyataan Perang?
34 Bab 34 - Tentang Perasaan
35 Bab 35 - The King Of Mafia
36 Bab 36 - Bertemu Ethan Lagi
37 Bab 37 - Tetap Bersamamu
38 Bab 38 - Bloody Wedding [The Story Of Megan]
39 Bab 39 - Runaway Girl [The Story Of Sarah]
40 Bab 40 - Sweet Memory [When Ryan & Ruby Fell In Love]
41 Bab 41 - Potongan Teka-Teki
42 Bab 42 - Tertangkap Basah?
43 Bab 43 - Tentang Henry
44 Bab 44 - Romantic Moment
45 Bab 45 - Bertanding Di Ring
46 Bab 46 - Kue Red Velvet
47 Bab 47 - Lebih Baik Pergi
48 Bab 48 - Runaway
49 Bab 49 - Mengetahui Kebohongan Ryan
50 Bab 50 - Thinking About You
51 Bab 51 - Penyamaran
52 Bab 52 - Mengakhiri Segalanya
53 Bab 53 - Si Misterius Henry
54 Bab 54 - Penjelasan Henry [1]
55 Bab 55 - Penjelasan Henry [2]
56 Bab 56 - Mengetahui Keputusannya
57 Bab 57 - The Last Kiss
58 Bab 58 - Tak Mau Jadi Pembohong
59 Bab 59 - Berolahraga Bersama
60 Bab 60 - Siapa Pengkhianatnya?
61 Bab 61 - Serangan Tersembunyi
62 Bab 62 - Terjebak Bersama
63 Bab 63 - Menyelamatkan Diri
64 Bab 64 - Kembalinya Megan & Sarah
65 Bab 65 - Berpikir Lebih Dewasa
66 Bab 66 - Menyusun Rencana Balasan
67 Bab 67 - Misi Pembalasan [1]
68 Bab 68 - Misi Pembalasan [2]
69 Bab 69 - Rencana Cadangan
70 Bab 70 - Death Of Ambition
71 Bab 71 - Merebut Ruby [1]
72 Bab 72 - Merebut Ruby 2 [Final Fight]
73 Bab 73 - Ending
74 Bab 74 - Dimabuk Cinta [Season 2]
75 Bab 75 - Pernikahan Resmi [Season 2]
76 Bab 76 - Sang Pengacau [Season 2]
77 Bab 77 - Mual [Season 2]
78 Bab 78 - Diselamatkan Seorang Polisi [Season 2]
79 Bab 79 - Hamil! [Season 2]
80 Bab 80 - Bertemu John [Season 2]
81 Bab 81 - Membutuhkan Teman [Season 2]
82 Bab 82 - Kedatangan Ethan [Season 2]
83 Bab 83 - Memberitahu Ryan [Season 2]
84 Bab 84 - Gara-Gara Lelucon [Season 2]
85 Bab 85 - Keputusan Ruby [Season 2]
86 Bab 86 - Alasan Kebencian [Season 2]
87 Bab 87 - Tak Mau Ikut [Season 2]
88 Bab 88 - Kegelisahan Ryan [Season 2]
89 Bab 89 - Mencuri Sebuah Ciuman [Season 2]
90 Bab 90 - Menjemput Ruby [Season 2]
91 Bab 91 - Memaafkan? [Season 2]
92 Bab 92 - Tetap Tinggal [Season 2]
93 Bab 93 - Aku Di Sampingmu [Season 2]
94 Bab 94 - Bertemu Andrew [Season 2]
95 Bab 95 - Perjanjian Dengan Lily [Season 2]
96 Bab 96 - Pembatalan Rencana [Season 2]
97 Bab 97 - Masakan Ruby [Season 2]
98 Bab 98 - Berkunjung Ke Panti Asuhan [Season 2]
99 Bab 99 - Terjebak Karena Marah [Season 2]
100 Bab 100 - Pergi Ke Chicago [Season 2]
101 Bab 101 - Gagal Mengusir [Season 2]
102 Bab 102 - Hadiah Valentine [Season 2]
103 Bab 103 - Misi Penyamaran [Season 2]
104 Bab 104 - Penyelamatan Frans [Season 2]
105 Bab 105 - Rayuan Maut [Season 2]
106 Bab 106 - Kabar Buruk? [Season 2]
107 Bab 107 - Berkabung [Season 2]
108 Bab 108 - About Ethan [Season 2]
109 Bab 109 - Pembicaraan Ryan & Ethan [Season 2]
110 Bab 110 - Ngidam Bulan Ketiga [Season 2]
111 Bab 111 - Singa Jantan & Betina [Season 2]
112 Bab 112 - Lelah [Season 2]
113 Bab 113 - Ancaman [Season 2]
114 Bab 114 - Melepaskan Borgol [Season 2 ]
115 Bab 115 - Dibantu Seorang Remaja [Season 2]
116 Bab 116 - Berpisah Sementara [Season 2]
117 Bab 117 - Tertangkap! [Season 2]
118 Bab 118 - Kabar Tentang Ryan [Season 2]
119 Bab 119 - Mencemaskannya [Season 2]
120 Bab 120 - Berusaha Keras [Season 2]
121 Bab 121 - Run And Fly! [Season 2]
122 Bab 122 - Keputusan Ethan [Season 2]
123 Bab 123 - Kembali Pulang [Season 2]
124 Bab 124 - Pemilihan Nama [Season 2]
125 Bab 125 - Ending [Season 2]
126 Bonus Chapter - Samuel Usia 3 Tahun
127 Bonus Chapter - Kemarahan Ryan
128 Bonus Chapter - Kenakalan Sam
129 Bonus Chapter - Niat Ethan
130 Bonus Chapter - The Last
131 Pengumuman Novel Author
132 Pengumuman Novel Baru
133 Pengumuman Novel Baru Tentang Rumah Tangga
134 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
135 Novel Dokter Mafia Kejam!
136 NOVEL WANITA KUAT
137 Novel Baru Genre Dewasa!
138 NOVEL BARU [Bukan Sugar Baby Biasa]
139 Novel Impoten : Ritual Bergairah
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1 - Kehidupan Penuh Plot Twist
2
Bab 2 - Pengakuan Ryan
3
Bab 3 - Marah Besar
4
Bab 4 - Kabur Dari Ryan
5
Bab 5 - Rencana Ryan
6
Bab 6 - Seperti Buronan
7
Bab 7 - Ada Apa?
8
Bab 8 - Terpaksa Kembali
9
Bab 9 - Pertarungan Ryan & Sarah
10
Bab 10 - Kabar Yang Tak Dapat Dimengerti
11
Bab 11 - Wine & Touch
12
Bab 12 - Tawaran Yang Menggoda
13
Bab 13 - Rayuan Gagal Total
14
Bab 14 - Kemarahan Tuan Mafia
15
Bab 15 - The World Of Mafia
16
Bab 16 - Perdebatan [Melampiaskan Kemarahan]
17
Bab 17 - Pilihan Terakhir Untuk Ruby
18
Bab 18 - Penolakan Sarah
19
Bab 19 - Misi Kapal Pesiar [1]
20
Bab 20 - Misi Kapal Pesiar [2]
21
Bab 21 - Misi Kapal Pesiar [3]
22
Bab 22 - Efek Sosok Pengkhianat
23
Bab 23 - Ditinggalkan Sendirian
24
Bab 24 - Strategi Dadakan
25
Bab 25 - Play & Talk
26
Bab 26 - Membuatnya Mabuk
27
Bab 27 - Telepon Dari Ryan
28
Bab 28 - Perdebatan & Nasib Malang
29
Bab 29 - Di Antara Dua Pilihan
30
Bab 30 - Hukuman
31
Bab 31 - Rencana Pembalasan Ruby
32
Bab 32 - Tato & Lingerie
33
Bab 33 - Pernyataan Perang?
34
Bab 34 - Tentang Perasaan
35
Bab 35 - The King Of Mafia
36
Bab 36 - Bertemu Ethan Lagi
37
Bab 37 - Tetap Bersamamu
38
Bab 38 - Bloody Wedding [The Story Of Megan]
39
Bab 39 - Runaway Girl [The Story Of Sarah]
40
Bab 40 - Sweet Memory [When Ryan & Ruby Fell In Love]
41
Bab 41 - Potongan Teka-Teki
42
Bab 42 - Tertangkap Basah?
43
Bab 43 - Tentang Henry
44
Bab 44 - Romantic Moment
45
Bab 45 - Bertanding Di Ring
46
Bab 46 - Kue Red Velvet
47
Bab 47 - Lebih Baik Pergi
48
Bab 48 - Runaway
49
Bab 49 - Mengetahui Kebohongan Ryan
50
Bab 50 - Thinking About You
51
Bab 51 - Penyamaran
52
Bab 52 - Mengakhiri Segalanya
53
Bab 53 - Si Misterius Henry
54
Bab 54 - Penjelasan Henry [1]
55
Bab 55 - Penjelasan Henry [2]
56
Bab 56 - Mengetahui Keputusannya
57
Bab 57 - The Last Kiss
58
Bab 58 - Tak Mau Jadi Pembohong
59
Bab 59 - Berolahraga Bersama
60
Bab 60 - Siapa Pengkhianatnya?
61
Bab 61 - Serangan Tersembunyi
62
Bab 62 - Terjebak Bersama
63
Bab 63 - Menyelamatkan Diri
64
Bab 64 - Kembalinya Megan & Sarah
65
Bab 65 - Berpikir Lebih Dewasa
66
Bab 66 - Menyusun Rencana Balasan
67
Bab 67 - Misi Pembalasan [1]
68
Bab 68 - Misi Pembalasan [2]
69
Bab 69 - Rencana Cadangan
70
Bab 70 - Death Of Ambition
71
Bab 71 - Merebut Ruby [1]
72
Bab 72 - Merebut Ruby 2 [Final Fight]
73
Bab 73 - Ending
74
Bab 74 - Dimabuk Cinta [Season 2]
75
Bab 75 - Pernikahan Resmi [Season 2]
76
Bab 76 - Sang Pengacau [Season 2]
77
Bab 77 - Mual [Season 2]
78
Bab 78 - Diselamatkan Seorang Polisi [Season 2]
79
Bab 79 - Hamil! [Season 2]
80
Bab 80 - Bertemu John [Season 2]
81
Bab 81 - Membutuhkan Teman [Season 2]
82
Bab 82 - Kedatangan Ethan [Season 2]
83
Bab 83 - Memberitahu Ryan [Season 2]
84
Bab 84 - Gara-Gara Lelucon [Season 2]
85
Bab 85 - Keputusan Ruby [Season 2]
86
Bab 86 - Alasan Kebencian [Season 2]
87
Bab 87 - Tak Mau Ikut [Season 2]
88
Bab 88 - Kegelisahan Ryan [Season 2]
89
Bab 89 - Mencuri Sebuah Ciuman [Season 2]
90
Bab 90 - Menjemput Ruby [Season 2]
91
Bab 91 - Memaafkan? [Season 2]
92
Bab 92 - Tetap Tinggal [Season 2]
93
Bab 93 - Aku Di Sampingmu [Season 2]
94
Bab 94 - Bertemu Andrew [Season 2]
95
Bab 95 - Perjanjian Dengan Lily [Season 2]
96
Bab 96 - Pembatalan Rencana [Season 2]
97
Bab 97 - Masakan Ruby [Season 2]
98
Bab 98 - Berkunjung Ke Panti Asuhan [Season 2]
99
Bab 99 - Terjebak Karena Marah [Season 2]
100
Bab 100 - Pergi Ke Chicago [Season 2]
101
Bab 101 - Gagal Mengusir [Season 2]
102
Bab 102 - Hadiah Valentine [Season 2]
103
Bab 103 - Misi Penyamaran [Season 2]
104
Bab 104 - Penyelamatan Frans [Season 2]
105
Bab 105 - Rayuan Maut [Season 2]
106
Bab 106 - Kabar Buruk? [Season 2]
107
Bab 107 - Berkabung [Season 2]
108
Bab 108 - About Ethan [Season 2]
109
Bab 109 - Pembicaraan Ryan & Ethan [Season 2]
110
Bab 110 - Ngidam Bulan Ketiga [Season 2]
111
Bab 111 - Singa Jantan & Betina [Season 2]
112
Bab 112 - Lelah [Season 2]
113
Bab 113 - Ancaman [Season 2]
114
Bab 114 - Melepaskan Borgol [Season 2 ]
115
Bab 115 - Dibantu Seorang Remaja [Season 2]
116
Bab 116 - Berpisah Sementara [Season 2]
117
Bab 117 - Tertangkap! [Season 2]
118
Bab 118 - Kabar Tentang Ryan [Season 2]
119
Bab 119 - Mencemaskannya [Season 2]
120
Bab 120 - Berusaha Keras [Season 2]
121
Bab 121 - Run And Fly! [Season 2]
122
Bab 122 - Keputusan Ethan [Season 2]
123
Bab 123 - Kembali Pulang [Season 2]
124
Bab 124 - Pemilihan Nama [Season 2]
125
Bab 125 - Ending [Season 2]
126
Bonus Chapter - Samuel Usia 3 Tahun
127
Bonus Chapter - Kemarahan Ryan
128
Bonus Chapter - Kenakalan Sam
129
Bonus Chapter - Niat Ethan
130
Bonus Chapter - The Last
131
Pengumuman Novel Author
132
Pengumuman Novel Baru
133
Pengumuman Novel Baru Tentang Rumah Tangga
134
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
135
Novel Dokter Mafia Kejam!
136
NOVEL WANITA KUAT
137
Novel Baru Genre Dewasa!
138
NOVEL BARU [Bukan Sugar Baby Biasa]
139
Novel Impoten : Ritual Bergairah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!