5. Eropa, l'm coming

Dengan menggunakan salah satu pesawat pribadi milik Rafa, Rara dan Yuri terbang ke Eropa. Tujuan Rara adalah negara Belanda.

Keduanya sampai juga di negara itu setelah melewati perjalanan yang cukup panjang dan waktu yang lama.

Keduanya langsung menuju hotel yang telah di persiapkan Rafa. Bukan hotelnya, tapi hotel lain.

Karena kamar suite di Hotelnya sementara di pakai oleh tamu penting. Rafa menyuruh mereka menginap di sebuah hotel mewah yang tak kalah dari miliknya. Yaitu Hotel milik salah satu partner bisnisnya.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di halaman hotel.

Rara melongo setelah melihat nama dari hotel itu, Khanza.

Terasa sesak dadanya melihat nama hotel itu.

Kenapa nama Hotel ini bisa sama dengan nama yang begitu di bencinya?

"Mungkin pemilik dari hotel ini namanya Khanza juga Non. Nona muda kan tahu sendiri ada begitu banyak orang memakai nama yang sama. Nama yang sama, Hanya marganya saja yang beda." kata Yuri.

"Mbak Yuri benar, Akh.... kenapa aku sensi banget dengan nama itu!" batin Rara.

Di sekolahnya saja ada beberapa siswa yang namanya sama, hanya belakangnya saja yang beda.

Rara mengabaikan nama itu dan tidak memikirkan lagi.

Dia segera turun dari mobil, setelah sopir membuka pintu untuknya. Yuri juga ikut turun.

Setelah memberi tahu identitas pada bagian resepsionis, keduanya segera di tuntun manager hotel dan dua orang pegawainya ke kamar yang sudah di persiapkan untuk mereka. Kamar yang luas dan mewah. Kamar presidential suite, memiliki beberapa kamar yang luas dan fasilitasnya yang mewah dengan interior yang elegan. Ada juga ruang tamu, ruang makan, ruang santai, ruang keluarga, balkon kamar serta kolam dan teras di bagian atas.

Kamar ini khusus milik dari pemilik hotel ini.

"Ini benar kamar aku yang buk?" tanyanya Rara pada Manager hotel perempuan sambil menggunakan bahasa Inggris.

Sejak masuk ke Hotel tadi, mereka berbicara menggunakan bahasa Inggris ( tapi author tulis pakai bahasa Indo karena author gak tahu ngomong pake bahasa bule,🤭🤭)

"Benar nona, kamar ini telah di persiapkan oleh pemilik Hotel khusus untuk anda. Tuan kami berharap anda suka, betah dan nyaman!" kata pelayan sopan dan ramah. Karena mereka tahu sedang berhadapan dengan siapa.

Putri pengusaha konglomerat ternama tapi terlihat seperti orang biasa dari pakaian dan gaya Rara yang sederhana.

"Pemilik hotel ini?" tanya Rara dengan dahi mengerut. Dia melangkah mendekati Dinding kaca kamar hotel.

"Benar Nona." jawab manager hotel mengikuti dari belakang.

"Wahh...indah sekali!" ucap Rara terpukau melihat keindahan di luar sana lewat dinding kaca. Bangunan bangunan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, juga keindahan lain alam Amsterdam di bawah sana.

"Tentu saja aku suka kamar ini. Aku pasti nyaman dan betah." ucapnya senang setelah puas menikmati keindahan luar sana.

Dia berbalik menatap manager itu.

"Oh ya buk, Aku ingin bertemu dengan pemilik hotel ini. Di mana aku harus menemuinya?"

Manager hotel sedikit kaget. Begitu juga dengan Yuri, karena dia tahu siapa pemilik dari hotel mewah ini. Keduanya saling melihat sekilas.

"Untuk apa nona bertemu dengan beliau." tanya manager hotel.

Rara mengulas senyum.

"Tentu saja untuk berterimakasih karena dia telah menempatkan ku tinggal di kamar mewah ini. Bisakah anda mengantarku kepadanya?" katanya dengan ekspresi semangat.

"Kita baru saja sampai. Nona pasti capek, sebaiknya istirahat dulu. Nona juga belum makan malam dan mandi. Nanti saja menemui pemilik dari Hotel ini." ujar Yuri.

"Benar nona, kebetulan pemilik hotel ini tidak berada di tempat. Beliau sedang berada di Australia. Nanti setelah beliau kembali, saya akan menyampaikan maksud nona untuk bertemu dengannya. Sebaiknya nona mandi, setelah itu makan malam. Kami akan segera menyiapkan makanan anda. Beri tahu kepada kami menu apa yang anda inginkan?"

Rara tampak kecewa. Dia kembali melangkah ke dinding kaca, melihat pemandangan luar.

Yuri segera berbicara dengan Manager menyebutkan makanan kesukaan nona mudanya serta makanan dan minuman yang di hindari.

Setelah mandi, shalat isya, makan malam, serta menghubungi orang tuanya di tanah air, Rara menghempaskan tubuhnya di atas ranjang yang sangat empuk dan halus.

Dia butuh istirahat dan juga mengumpulkan tenaga untuk perjalanannya besok mengelilingi kota ini. Tidak butuh waktu lama, gadis cantik dan manis ini langsung tertidur lelap.

Yuri stand by menjaga di sampingnya. Dia tidak ingin lengah menjaga anak majikannya. Karena gadis ini adalah wanita yang sangat berharga bagi keluarga Artawijaya.

Dan khususnya sangat berharga bagi seseorang. Begitu kata ayahnya, pak Sam.

'

'

'

'

Australia.

Ruang gym.

Seorang pria tampak melap keringat yang membasahi tubuhnya yang kekar dan berotot.

Nafasnya tampak turun naik tak beraturan.

Dia baru saja melakukan gym berat dengan menggunakan alat Smith Machine. Kebiasaan yang selalu di lakukan di sela kesibukannya yang padat. Dia sangat suka melakukan olahraga untuk untuk membentuk tubuh yang atletis dan ideal. Lebih dari itu untuk menguatkan otot-otot tubuhnya yang tegang karena setelah di buru deadline pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran.

Pria lain yang berada di ruang itu mendekat dan memberi air minum kepadanya yang langsung di terima lalu teguknya sampai habis.

Keringat kembali muncul dari pori pori kulit dan membasahi tubuh. Dia kembali menyapukan handuk kecil pada leher dada dan lengannya.

"Tuan Ryu, saya ingin menyampaikan nona muda Artawijaya telah sampai di Amsterdam. Nona sedang beristirahat di kamar hotel." kata pria itu pada tuannya.

Yang di panggil Ryu menatap wajahnya.

"Katakan pada manager untuk memberikan pelayanan terbaik dan istimewa. Aku tidak mau ada kekurangan sedikit pun yang membuatnya bosan dan tidak menyukai tempat itu. Aku ingin dia betah dan nyaman tinggal di situ." katanya kemudian.

Lalu segera melangkah menuju kamar mandi.

"Akhirnya kau keluar juga dari sangkarmu Lovebird. Tidak lama lagi kita akan segera bertemu. Sungguh aku tidak sabar untuk bertemu dan melihamu secara langsung adikku sayang...!" gumam Ryu, yang tak lain adalah Sahreza Gracio...Cio.

Sang asisten segera keluar untuk menjalankan perintah bosnya.

12 tahun yang lalu dia mengganti namanya menjadi Ryu Deva Mayandra. Saat Khanza membenci dirinya dan mengganti nama menjadi RAIRARA ARTAWIJAYA, Cio pun merubah namanya. Di luar negeri semua orang yang berhubungan dengannya, baik karyawan dan relasi bisnisnya hanya mengetahui namanya adalah Ryu, bukan Cio. Kecuali hanya Simon, asisten pribadinya yang tahu nama aslinya.

Selama belasan tahun berpisah tanpa adanya komunikasi sama sekali, bukan berarti Cio tidak perduli dan melupakan Khanza. Setiap saat dia selalu melihat wajah manis adik kesayangannya itu dan juga kegiatan kesehariannya melalui CCTV.

Terkadang jika Cio datang ke tanah air untuk urusan bisnis dan juga bertemu Daddynya.

Dia selalu mengikuti Rara saat gadis itu pergi dan pulang sekolah. Cio hanya bisa melihat dan menatap adik kecilnya itu dari jauh.

Tak di sangka bayi kecil mungil yang di berikan nama Khanza Ghaniya Artawijaya sejak dalam kandungan kini telah tumbuh menjadi seorang gadis manis berparas cantik. Tapi sayang sangat membencinya.

Di bawah guyuran shower, Cio senyum senyum sendiri membayangkan wajah Khanza.

'

'

'

'

Eropa

Pagi hari.

Setelah melaksanakan shalat subuh, Rara tidur kembali. Apalagi sekarang lagi libur, dia bisa tidur leluasa sepuasnya tanpa harus buru buru bangun seperti biasa karena harus bersiap dan berangkat sekolah.

Yuri membangunkannya jam 10 pagi seperti perintahnya saat subuh tadi yang minta di bangunkan jam 10.

"Nona muda, bangun Non, ini sudah jam 10 siang!" ucap Yuri tanpa menyentuh.

Panggilan yang berulang membuat Rara terbangun dan bergerak.

Dia menggeliat seraya menguap.

"Cepat amat waktu berjalan. Aku masih ngantuk berat mbak!" katanya Rara serak seperti ciri khas suara orang bangun tidur.

Dia masih bermalas malasan di tempat tidur untuk beberapa saat.

Yuri segera menghubungi Manager hotel menyuruh untuk menyiapkan makanan buat nona mudanya. Lalu dia segera membuka tirai jendela dan tembok hingga matahari menerobos masuk membuat silau mata Rara.

Rara bangun dari dan duduk seraya mengakat kedua tangannya ke atas, untuk merenggangkan otot tubuhnya yang kaku.

Secara diam-diam Yuri mengambil gambar dirinya, lalu mengirimkan pada seseorang. Dia melakukan hal itu karena perintah seseorang.

Rara segera turun dari ranjang menatap sejenak keindahan alam di luar sana. Lalu segera melangkah menuju kamar mandi.

'

'

'

'

Australia.

Ryu mengakhiri rapat bersama para direktur.

Dia segera berjalan keluar dari ruang meeting menuju ruang kerjanya di ikuti Simon.

Ryu mendudukkan pantatnya di kursi bertepatan dengan ponselnya yang bergetar.

Ryu segera mengambil benda pipih itu dari saku celana. Dua pesan masuk dari Yuri.

Matanya langsung berbinar binar. Wajahnya cerah seketika. Setelah melihat isi pesan yang masuk. Dua foto gambar Rara yang baru bangun dari tidur.

"Selamat siang Khanza ku sayang." ucapnya menatap tak bergeming dengan senyuman mengembang di wajah.

"Sudah jam segini kau baru bangun dasar pemalas!" gumamnya Kembali.

Ryu menatap terus tanpa berpaling.

Beberapa saat kemudian dia menoleh pada Simon.

"Segera selesaikan pekerjaan secepatnya. Kita akan segera balik ke Eropa!" katanya kemudian.

"Baik tuan!"

Terdengar ketukan pintu, lalu masuklah seorang wanita bule cantik dengan pakaian yang seksi dan ketat hingga memperjelas setiap lekukan tubuh dan bokongnya yang besar. Dia membawa sebuah notebook yang berisi tentang agenda kerja bosnya. Namanya Caroline, sekertaris Ryu.

"Selamat siang tuan Ryu....!" sapanya sopan dengan senyuman manis tersungging di bibir.

Ryu hanya melihat sekilas tanpa membalas.

Dia kembali melihat pada layar ponselnya. Tepatnya pada gambar wajah Khanza.

Dan kembali senyum senyum sendiri

"Sangat manis dan menggemaskan." ucapnya tanpa sadar.

Wajah Caroline langsung berubah mendengar ucapan bosnya.

"Bos sedang melihat apa?" batinnya.

"Sangat manis dan menggemaskan? siapa itu?"

menatap lekat wajah tampan Ryu yang fokus pada gambar orang di layar ponsel tapi tidak terlihat jelas oleh matanya. Tapi dia bisa memastikan kalau foto itu adalah seorang wanita.

"Apa kekasihnya?" batinnya kembali.

Caroline sudah lama menyukai bosnya ini. Sejak dia datang ke kantor pusat Ryu dan bertemu pertama kali dengan pria tampan ini.

Tapi sang bos tidak mudah di dekati apalagi di sentuh. Bosnya ini sama sekali tidak tergoda dengan kemolekan tubuh seksinya yang sengaja di perlihatkan.

Batuk kecil Simon membuat Caroline bangun dari lamunannya.

Asisten bosnya itu menatap pada dirinya. Sekaligus memberi isyarat untuk memberitahu kan maksud kedatangannya ke ruang ini.

"Maaf tuan Ryu. Saya hanya ingin menyampaikan sejam lagi anda akan bertemu dengan tuan Bram, pimpinan perusahaan X." kata Caroline sopan.

Tanpa di beri tahu pun Ryu sudah tahu agenda nya hari ini. Karena Simon sudah memberitahu tahu terlebih dahulu.

Tapi karena wanita bule ini adalah seorang sekretaris dan sudah menjadi tugasnya mencatat dan menyampaikan setiap agenda dari pimpinan.

Gambar wajah Khanza hilang dari layar ponsel Ryu dan berganti dengan panggilan masuk.

Tatapan Ryu berubah dingin dan tegang setelah melihat siapa yang menelpon. Senyum bahagia di wajahnya langsung hilang.

Panggilan yang sangat tidak di inginkan.

Ryu mendengus pelan. Tak langsung mengangkat, Ryu hanya menatap ponselnya yang terus bergetar.

Simon memberi isyarat pada Caroline untuk keluar.

Wanita bule itu segera keluar dengan dua pertanyaan yang berkecamuk di kepalanya.

Tentang siapa wanita di ponsel yang membuat bosnya tampak bahagia?

Dan siapa yang menelpon hingga membuat senyum kebahagiaan itu hilang dan membuat suasana hatinya buruk?

*****

Semoga suka 🙏

Happy reading.

Terpopuler

Comments

etina_

etina_

Thor kalau cio smaa Khanza jadi pasangan EMG boleh?

2023-01-06

2

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

5

2022-02-24

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

makin aysik

2022-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perampok
2 2. Rara kangen papa
3 3. Melepas kerinduan
4 4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.
5 5. Eropa, l'm coming
6 6. Musim Semi Di Negeri Kincir Angin.
7 7. Mimpi itu datang lagi
8 8. Nasi goreng yang enak dan lezat, tapi membuat sedih.
9 9. Kita tetangga
10 10. Lagu itu....
11 11. Tamu tak di undang
12 12. Orang Aneh
13 13. Terkena wajan panas
14 14. Aku membencinya
15 15. Aku Sahreza Gracio, bukan Ryu Deva Mayandra (Pengakuan)
16 16. Insiden buruk
17 17. Tempat siapa ini?
18 18. Wajah menakutkan
19 19. Siapa dia?
20 20. Apa dia kekasih kakak?
21 21. Khanza punya pacar?
22 22. Graciana Putri
23 23. Kita tidak bisa terus seperti ini
24 24. Edgar Wirayudha
25 25. Pendekatan
26 26. Cemburu
27 27. Aku hanya menyayangimu, bukan dia atau wanita lain.
28 28. Tamu spesial
29 29. Ruang rahasia di dalam kamar
30 30. Aku mencintaimu
31 31. Senyuman manis penuh kepalsuan
32 32. Obat perangsang
33 33. Kesedihan Khanza
34 34. Perasaan apa ini?
35 35. Kemarahan Anggi
36 36. Perubahan sikap Khanza
37 37. Pertengkaran Anggi dan Caroline
38 38. Sakit hati Ryu
39 39. Rafa & Ara
40 40. Wajah tersenyum tapi hati sedih
41 41. Menunggu mu pulang
42 42. Nomor tak bernama
43 43. Kita berdua seperti orang asing
44 44. Ancaman lewat lirikan mata
45 45. Bertemu keluarga Alkas
46 46. Ketakutan Khanza
47 47. Pertengkaran Ryu dan Dion
48 48. Sesuatu yang tidak mungkin
49 49. Berbagi cerita
50 50. Merasa sepi di tengah keramaian
51 51. Aku lemah tanpamu
52 52. Kekhawatiran Rara
53 53. Senang mendengar suaramu
54 54. Ancaman Anggi
55 55. Rara di culik
56 56. Rara di culik 1
57 57. Obat mustajab adalah dirimu
58 58. Keinginan Rara
59 59. Ryu dan Anggi Menikah
60 60. Anggi Hamil
61 61. Insiden buruk lagi
62 62. Imbalan 100 T
63 63. Bertemu kembali
64 64. Aku berhak atas dirimu
65 65. Pernikahan Gracio dan Khanza
66 66. Bercak merah di tubuh Khanza Vs kehamilan Ara.
67 67. Kekesalan Cio
68 68. Pengakuan cinta
69 69. Rara dan Rangga jadian ( pacaran)
70 70. Senyuman indah di balik ciuman
71 71. Menghindari
72 72. Lemah, tak berdaya
73 73. Pengakuan Ryu.
74 74. Kekecewaan Khanza
75 75. Cemburu
76 76. Drama perselingkuhan Ryu
77 77. Wanita itu lagi
78 78. Saudara kembar
79 79. You are so cute, Baby
80 80. Malam pertama
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Perampok
2
2. Rara kangen papa
3
3. Melepas kerinduan
4
4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.
5
5. Eropa, l'm coming
6
6. Musim Semi Di Negeri Kincir Angin.
7
7. Mimpi itu datang lagi
8
8. Nasi goreng yang enak dan lezat, tapi membuat sedih.
9
9. Kita tetangga
10
10. Lagu itu....
11
11. Tamu tak di undang
12
12. Orang Aneh
13
13. Terkena wajan panas
14
14. Aku membencinya
15
15. Aku Sahreza Gracio, bukan Ryu Deva Mayandra (Pengakuan)
16
16. Insiden buruk
17
17. Tempat siapa ini?
18
18. Wajah menakutkan
19
19. Siapa dia?
20
20. Apa dia kekasih kakak?
21
21. Khanza punya pacar?
22
22. Graciana Putri
23
23. Kita tidak bisa terus seperti ini
24
24. Edgar Wirayudha
25
25. Pendekatan
26
26. Cemburu
27
27. Aku hanya menyayangimu, bukan dia atau wanita lain.
28
28. Tamu spesial
29
29. Ruang rahasia di dalam kamar
30
30. Aku mencintaimu
31
31. Senyuman manis penuh kepalsuan
32
32. Obat perangsang
33
33. Kesedihan Khanza
34
34. Perasaan apa ini?
35
35. Kemarahan Anggi
36
36. Perubahan sikap Khanza
37
37. Pertengkaran Anggi dan Caroline
38
38. Sakit hati Ryu
39
39. Rafa & Ara
40
40. Wajah tersenyum tapi hati sedih
41
41. Menunggu mu pulang
42
42. Nomor tak bernama
43
43. Kita berdua seperti orang asing
44
44. Ancaman lewat lirikan mata
45
45. Bertemu keluarga Alkas
46
46. Ketakutan Khanza
47
47. Pertengkaran Ryu dan Dion
48
48. Sesuatu yang tidak mungkin
49
49. Berbagi cerita
50
50. Merasa sepi di tengah keramaian
51
51. Aku lemah tanpamu
52
52. Kekhawatiran Rara
53
53. Senang mendengar suaramu
54
54. Ancaman Anggi
55
55. Rara di culik
56
56. Rara di culik 1
57
57. Obat mustajab adalah dirimu
58
58. Keinginan Rara
59
59. Ryu dan Anggi Menikah
60
60. Anggi Hamil
61
61. Insiden buruk lagi
62
62. Imbalan 100 T
63
63. Bertemu kembali
64
64. Aku berhak atas dirimu
65
65. Pernikahan Gracio dan Khanza
66
66. Bercak merah di tubuh Khanza Vs kehamilan Ara.
67
67. Kekesalan Cio
68
68. Pengakuan cinta
69
69. Rara dan Rangga jadian ( pacaran)
70
70. Senyuman indah di balik ciuman
71
71. Menghindari
72
72. Lemah, tak berdaya
73
73. Pengakuan Ryu.
74
74. Kekecewaan Khanza
75
75. Cemburu
76
76. Drama perselingkuhan Ryu
77
77. Wanita itu lagi
78
78. Saudara kembar
79
79. You are so cute, Baby
80
80. Malam pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!