3. Melepas kerinduan

Rumah pribadi pagi hari.

Setelah melaksanakan shalat subuh, Rafa kembali mengajak istrinya ke tempat tidur. Meski Ara berulang kali menolak. Tapi Rafa memaksanya dengan mengangkat paksa tubuhnya ke ranjang.

"Aku masih merindukan mu sayang! Aku mau jatahku yang sebulan kepergian ku ke Australia."

Ara melongo. Lalu menatapnya masam.

"Apa kakak nggak capek?"

"Nggak...! Aku kan udah bilang, kamu tuh kekuatan ku, semangat hidup ku." jawab Rafa tersenyum.

Ara mendesis kesal.

"Ingat umur kak, anak anak udah pada gede. Mesumnya masih aja belum hilang."

Rafa terkekeh mendengarnya.

Dengan gerakan cepat dia naik ke atas tubuh istrinya dan menyerang kembali. Melakukan Kembali percintaan seperti semalam sampai wanita ini benar benar terkulai lemas tak berdaya. Meski semalam sudah melepas kerinduan dengan melakukannya hingga sampai jam dua pagi, Rafa masih tetap rindu dengan tubuh istrinya yang seperti candu baginya. Dia tidak akan pernah bosan dengan keindahan di depannya ini. Dia sangat memuja tubuh indah istrinya ini.

Sejam lebih berlalu.

"Kak, aku mau ke kamar mandi." kata Ara lemah.

"Bentar sayang....! Biarkan seperti ini sejenak!" kata Rafa memeluk kuat tubuh Ara yang berada di atas tubuhnya seraya mencium puncak kepalanya. Karena sejujurnya dia sangat rindu dengan istrinya.

"Nanti anak anak pada kesini. Terutama Rara. Anak itu suka nyelonong masuk tanpa ngetuk!"

"Pintunya terkunci sayang! Mereka nggak akan bisa masuk!"

"Kode pinnya kan di ketahui mereka!"

"Aku telah menggantinya semalam. Mereka pasti ngerti kok sama kita! Mereka bukan anak anak lagi!

"Rara tuh masih polos, beda sama ketiga kakaknya!"

"Dan tetap saja kita harus bangun. Aku mau melihat mereka. Juga pergi ke dapur mengecek makanan yang di masak koki! Kakak juga harus ke kantor kan? ini udah jam 7."

Seharusnya jam tujuh begini mereka sudah berkumpul di meja makan.

"Lepas kak....aku mau melihat anak anakku!" Ara kembali kesal karena suaminya malah semakin memeluknya. Dia berusaha keluar dari dekapan suaminya.

Rafa mengalah. Dia segera mengangkat istrinya ke kamar mandi tanpa melepas penyatuan tubuh mereka.

Keduanya berendam di dalam bathtub, saling berhadapan dengan tubuh polos yang tertutup oleh busa hingga dada. Ara duduk di pangkuan Rafa sambil mencukur kumis dan jenggot suaminya yang sudah rimbun. Selama di Australia Rafa tidak pernah mencukur kumis dan jenggotnya.

Dia hanya ingin Ara yang membersihkan wajahnya. Sejak dulu seperti itu.

Ara melakukannya dengan hati hati dan berusaha fokus sambil menahan segala rasa akibat ulah jahil tangan suaminya yang kelayapan menjalar ke bagian bagian tubuh sensitifnya.

Berulangkali Ara menepis tangannya. Tapi tangan itu kembali merayap nakal. Akhirnya Ara membiarkannya dengan menahan sekuat hati untuk tidak mengeluarkan lenguhan yang akan memancing gairah suaminya. Karena sejujurnya dia sudah tidak mampu jika harus melayani suaminya lagi.

"Kak....!"

"Hmmm....!" jawaban Rafa merem melek menikmati sentuhannya sendiri pada tubuh istrinya.

"Aku mau mengatakan sesuatu."

Rafa membuka matanya yang terpejam. Matanya langsung di suguhkan beberapa tanda merah di sekitar dada dan leher istrinya. Wajahnya langsung tersenyum melihat hasil karyanya itu.

"Apa sayang?" tanyanya tanpa berhenti menyentuh dan bermain pada buah kesukaannya. Buah itu tetap kencang.

Karena setelah anak anak mereka berhenti menyusu di usia dua tahun, Ara rajin melakukan perawatan tubuh. Makanya tubuhnya tetap indah dan kencang meski anak anak mereka sudah besar.

"Ini mengenai Rara....!" kata Ara menahan lenguhannya.

"Rara?" ulang Rafa.

Ara mengangguk pelan.

Keduanya saling menatap.

"Ada apa dengannya?"

"Sekolahnya mendapat liburan panjang. Dia ingin menggunakan liburannya dengan pergi ke Eropa." kata Ara pelan pelan.

"Eropa?" ulang Rafa. Untuk pertama kalinya putri bungsunya itu ingin ke luar negeri. Selama ini mereka selalu mengajak Rara untuk liburan ke luar negeri tapi tak mau. Dia lebih memilih tinggal di rumah dan liburan di negeri sendiri.

"Apa kakak ngizinin?" tanya Ara.

"Kamu sendiri ngizinin nggak? apa hatimu rela melepasnya pergi jauh seorang diri ke luar negeri?" Rafa balik bertanya. Karena dia tahu Ara tidak tahan jauh jauh dan berpisah terlalu lama dengan anak anaknya. Makanya ke empat anak mereka itu batal melanjutkan sekolah ke luar negeri dengan alasan mereka masih kecil dan belum bisa mandiri. Padahal yang sebenarnya istrinya ini tidak tahan rindu berpisah. Bahkan ketika di suruh memilih antara suami dan anak, Ara malah lebih memilih berjauhan dengan dirinya tapi tidak dengan anak anaknya.

Ara membuang nafas berat. Dia meletakkan alat cukur.

"Dia terus memaksa. Untuk pertama kalinya dia meminta hal ini! Selama ini Rara selalu menolak saat kita ajak ke luar negeri. Dan sekarang dia sendiri yang meminta. Sementara aku berat melepasnya!" katanya sedih.

Rafa memegang wajahnya lembut.

"Sayang, anak anak kita bukan anak kecil lagi. Mereka sudah besar. Kau harus mulai belajar dan membiasakan diri tanpa mereka. Suatu saat nanti mereka akan pergi meninggalkan kita untuk hidup bersama pasangan mereka!" katanya pelan seraya menatap mata istrinya yang telah basah.

Ara tak tahan untuk menangis.

Air matanya mengalir.

Suaminya memang benar.

Dulu saat Cia curhat sudah punya pacar kepada dirinya, hatinya jadi sedih dan kepikiran terus. Artinya tidak lama lagi Cia akan menikah dan akan ikut pergi bersama suaminya. Meninggalkan dirinya, meninggalkan mereka semua.

Cia meski bukan anaknya, tapi dia sudah menganggap gadis itu seperti putri kandungnya sendiri sama seperti Rara.

Karena selama ini, Cia lebih dekat dengan dirinya dari pada Nesa ibu kandungnya.

Rafa menghapus air matanya, lalu segera memeluknya.

"Sayang..... jangan menangis! Rara akan baik baik di sana. Kita punya beberapa rumah di sana, hotel villa, apartemen juga yang lainnya. Rara tinggal pilih mau tinggal di mana. Ada pelayan yang akan menemani dan melayaninya."

Rafa melepas pelukannya, menatap lembut wajah istrinya.

"Ada Cio juga di sana. Rara bisa tinggal di rumahnya. Cio akan menjaganya. Tanpa diminta pun, kakaknya itu pasti akan menjaganya dengan baik. Hanya saja sekarang ini Cio lagi di Australia. Tapi kalau kita katakan Rara ada di Eropa, dia pasti akan balik ke Eropa."

Ara menatap suaminya.

"Tapi apa Rara mau tinggal bersama Cio? kita sendiri tahu Rara benci pada Cio. Sudah 12 tahun berlalu kebencian itu belum hilang. Rara bahkan nggak mau melihat dan bertemu lagi dengan Cio! Mulutnya nggak pernah menyebut nama Cio dan menanyakan kakaknya itu. Aku yakin Rara pasti sudah melupakan Cio dan tak mengingatnya lagi." kata Ara menatap lekat wajah suaminya.

Rafa membuang nafas berat.

Rara memang membenci keponakannya itu. Saking bencinya pada Cio, Rara tidak mau memakai nama Khanza pemberian Cio kepadanya.... Khanza Ghaniya Artawijaya. Dia membenci nama itu dan menggantinya dengan Rara.

Bahkan orang orang rumah juga kena amarahnya bila masih memanggilnya dirinya dengan nama itu.... Khanza.

Sebelumnya keduanya berhubungan sangat baik layaknya kakak dan adik kandung. Cinta dan kasih sayang yang tulus di antara mereka sebagai saudara.

Tapi semuanya hilang setelah terjadi insiden buruk pada Cio ketika dia duduk di bangku kelas tiga SMP. Insiden yang membuat Cio Amnesia.

Cio yang hilang ingatan membuatnya tak mengenal Khanza lagi. Kebiasaan mereka yang selalu berhubungan lewat telepon setiap saat tak ada lagi. Hal itu membuat si kecil Khanza ngambek dan marah pada Cio. Dia menganggap Cio tak menyayanginya lagi. Khanza yang umurnya masih kecil saat itu belum begitu tahu banyak hal, termasuk yang namanya Amnesia. Saat itu Khanza masih kelas dua SD.

Setiap saat dia menunggui telepon dari kakaknya tapi tak kunjung menelpon. Hingga akhirnya dia menyerah tak berharap lagi bisa berbicara dengan kakaknya. Dia menganggap Cio sudah lupa pada dirinya.

Beberapa bulan kemudian, ingatan Cio mulai pulih. Cio mulai ingat pada adik kecilnya, Khanza. Tapi setelah melihat wajah buruknya, Cio terlalu malu untuk menghubungi apalagi bertatap muka dengan Khanza di telepon. Insiden buruk itu bukan hanya merenggut ingatannya, tapi juga membuat wajahnya cacat dan terlihat seram. Dia menganggap Khanza pasti akan takut melihatnya. Sejak saat itu dia tak lagi menghubungi Khanza. Dia hanya bisa melihat Khanza secara diam-diam, melepas kerinduannya pada gadis itu lewat bantuan mereka dan juga melalui video rekaman CCTV yang terpasang di rumah pribadi Daddynya.

Sementara Khanza yang sudah mengetahui Cio sudah pulih ingatannya, kembali menghubungi kakaknya. Berharap Cio ingat pada dirinya. Tapi sayangnya Cio berkata tidak mengenalnya. Hal itu membuat Khanza semakin sedih dan kecewa. Dia benci Cio. Dan kebenciannya semakin besar setelah melihat insta story Cio di sala satu akun sosmed Cia.

Cio sedang memeluk seorang gadis kecil dengan senyuman bahagianya dan mengatakan kalau anak kecil itu adik kesayangannya.

Khanza menganggap Cio sudah melupakannya karena anak kecil itu. Cio sudah dapat adik baru, Cio sudah tidak sayang dan tak menganggap dirinya adik lagi.

Selama beberapa hari Khanza menangis bahkan tidak masuk sekolah.

Kebencian Khanza semakin besar.

Dia tidak mau di panggil Khanza Ghaniya Artawijaya lagi dan mengganti namanya menjadi Rara Artawijaya.

Dan sampai detik ini, sudah 12 tahun berlalu keduanya sudah tidak berhubungan lagi.

Dan kebencian itu masih terus ada di hatinya.

******

Semoga suka ya, jangan lupa dukungannya 🙏

Terpopuler

Comments

Rimanto Ato

Rimanto Ato

rafa ketemu ara pasti hanya mau begituan...😄 bucin di usia tua

2022-03-28

0

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

3

2022-02-24

2

auliasiamatir

auliasiamatir

aku baru Nemu berita ini, penasaran banget, aku jadiin favorit kak

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perampok
2 2. Rara kangen papa
3 3. Melepas kerinduan
4 4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.
5 5. Eropa, l'm coming
6 6. Musim Semi Di Negeri Kincir Angin.
7 7. Mimpi itu datang lagi
8 8. Nasi goreng yang enak dan lezat, tapi membuat sedih.
9 9. Kita tetangga
10 10. Lagu itu....
11 11. Tamu tak di undang
12 12. Orang Aneh
13 13. Terkena wajan panas
14 14. Aku membencinya
15 15. Aku Sahreza Gracio, bukan Ryu Deva Mayandra (Pengakuan)
16 16. Insiden buruk
17 17. Tempat siapa ini?
18 18. Wajah menakutkan
19 19. Siapa dia?
20 20. Apa dia kekasih kakak?
21 21. Khanza punya pacar?
22 22. Graciana Putri
23 23. Kita tidak bisa terus seperti ini
24 24. Edgar Wirayudha
25 25. Pendekatan
26 26. Cemburu
27 27. Aku hanya menyayangimu, bukan dia atau wanita lain.
28 28. Tamu spesial
29 29. Ruang rahasia di dalam kamar
30 30. Aku mencintaimu
31 31. Senyuman manis penuh kepalsuan
32 32. Obat perangsang
33 33. Kesedihan Khanza
34 34. Perasaan apa ini?
35 35. Kemarahan Anggi
36 36. Perubahan sikap Khanza
37 37. Pertengkaran Anggi dan Caroline
38 38. Sakit hati Ryu
39 39. Rafa & Ara
40 40. Wajah tersenyum tapi hati sedih
41 41. Menunggu mu pulang
42 42. Nomor tak bernama
43 43. Kita berdua seperti orang asing
44 44. Ancaman lewat lirikan mata
45 45. Bertemu keluarga Alkas
46 46. Ketakutan Khanza
47 47. Pertengkaran Ryu dan Dion
48 48. Sesuatu yang tidak mungkin
49 49. Berbagi cerita
50 50. Merasa sepi di tengah keramaian
51 51. Aku lemah tanpamu
52 52. Kekhawatiran Rara
53 53. Senang mendengar suaramu
54 54. Ancaman Anggi
55 55. Rara di culik
56 56. Rara di culik 1
57 57. Obat mustajab adalah dirimu
58 58. Keinginan Rara
59 59. Ryu dan Anggi Menikah
60 60. Anggi Hamil
61 61. Insiden buruk lagi
62 62. Imbalan 100 T
63 63. Bertemu kembali
64 64. Aku berhak atas dirimu
65 65. Pernikahan Gracio dan Khanza
66 66. Bercak merah di tubuh Khanza Vs kehamilan Ara.
67 67. Kekesalan Cio
68 68. Pengakuan cinta
69 69. Rara dan Rangga jadian ( pacaran)
70 70. Senyuman indah di balik ciuman
71 71. Menghindari
72 72. Lemah, tak berdaya
73 73. Pengakuan Ryu.
74 74. Kekecewaan Khanza
75 75. Cemburu
76 76. Drama perselingkuhan Ryu
77 77. Wanita itu lagi
78 78. Saudara kembar
79 79. You are so cute, Baby
80 80. Malam pertama
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Perampok
2
2. Rara kangen papa
3
3. Melepas kerinduan
4
4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.
5
5. Eropa, l'm coming
6
6. Musim Semi Di Negeri Kincir Angin.
7
7. Mimpi itu datang lagi
8
8. Nasi goreng yang enak dan lezat, tapi membuat sedih.
9
9. Kita tetangga
10
10. Lagu itu....
11
11. Tamu tak di undang
12
12. Orang Aneh
13
13. Terkena wajan panas
14
14. Aku membencinya
15
15. Aku Sahreza Gracio, bukan Ryu Deva Mayandra (Pengakuan)
16
16. Insiden buruk
17
17. Tempat siapa ini?
18
18. Wajah menakutkan
19
19. Siapa dia?
20
20. Apa dia kekasih kakak?
21
21. Khanza punya pacar?
22
22. Graciana Putri
23
23. Kita tidak bisa terus seperti ini
24
24. Edgar Wirayudha
25
25. Pendekatan
26
26. Cemburu
27
27. Aku hanya menyayangimu, bukan dia atau wanita lain.
28
28. Tamu spesial
29
29. Ruang rahasia di dalam kamar
30
30. Aku mencintaimu
31
31. Senyuman manis penuh kepalsuan
32
32. Obat perangsang
33
33. Kesedihan Khanza
34
34. Perasaan apa ini?
35
35. Kemarahan Anggi
36
36. Perubahan sikap Khanza
37
37. Pertengkaran Anggi dan Caroline
38
38. Sakit hati Ryu
39
39. Rafa & Ara
40
40. Wajah tersenyum tapi hati sedih
41
41. Menunggu mu pulang
42
42. Nomor tak bernama
43
43. Kita berdua seperti orang asing
44
44. Ancaman lewat lirikan mata
45
45. Bertemu keluarga Alkas
46
46. Ketakutan Khanza
47
47. Pertengkaran Ryu dan Dion
48
48. Sesuatu yang tidak mungkin
49
49. Berbagi cerita
50
50. Merasa sepi di tengah keramaian
51
51. Aku lemah tanpamu
52
52. Kekhawatiran Rara
53
53. Senang mendengar suaramu
54
54. Ancaman Anggi
55
55. Rara di culik
56
56. Rara di culik 1
57
57. Obat mustajab adalah dirimu
58
58. Keinginan Rara
59
59. Ryu dan Anggi Menikah
60
60. Anggi Hamil
61
61. Insiden buruk lagi
62
62. Imbalan 100 T
63
63. Bertemu kembali
64
64. Aku berhak atas dirimu
65
65. Pernikahan Gracio dan Khanza
66
66. Bercak merah di tubuh Khanza Vs kehamilan Ara.
67
67. Kekesalan Cio
68
68. Pengakuan cinta
69
69. Rara dan Rangga jadian ( pacaran)
70
70. Senyuman indah di balik ciuman
71
71. Menghindari
72
72. Lemah, tak berdaya
73
73. Pengakuan Ryu.
74
74. Kekecewaan Khanza
75
75. Cemburu
76
76. Drama perselingkuhan Ryu
77
77. Wanita itu lagi
78
78. Saudara kembar
79
79. You are so cute, Baby
80
80. Malam pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!