4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.

Meja makan.

Semua penghuni meja makan menikmati makannya dengan lahap.

Rara yang sudah selesai sarapan asik melihat melihat ponselnya.

Saking asiknya dia tidak mendengar panggilan Ara yang berulang.

Ryan yang ada di dekatnya memanggilnya sedikit keras.

"Khanza.... Khanza Ghaniya! Di panggil mama tuh!"

Rara menoleh pada kakaknya dengan wajah masam.

"Aku sudah bilang jangan memanggilku dengan sebutan itu. Namaku Rara... Rara Artawijaya." katanya agak keras menatap tajam pada kakaknya.

"Apaan manggil manggil aku dengan nama jelek itu!" comelnya kesal. Lalu melihat kembali ke layar ponselnya dengan bibir manyun.

Semuanya tersenyum senyum mendengar ucapannya.

"Di panggil Rara nggak dengar. Giliran di panggil Khanza langsung noleh. Jelek apaan coba? Kakak malah merasa kamu lebih suka di panggil dengan nama itu! Khanza....Khanza, Khanza Ghaniya. Nama yang indah!" kata Ryan kembali meledeknya.

Rara menatapnya dengan emosi.

"Ih kakak.... jangan sebut nama itu lagi. Aku benci...!" katanya dengan suara meninggi. Wajahnya yang memerah antara sedih dan marah.

"Ryan, berhentilah menggoda adikmu!" kata Rafa menatap tajam kepadanya.

"Maaf pa...!" Ryan segera tutup mulut dengan menahan tawanya.

Yang lainnya masih dengan senyuman menghiasi wajah.

"Rara sayang. Mama tuh manggil kamu sejak tadi. Kamu asik sama ponselmu makanya gak dengar panggilan mama." kata Riez buka suara.

Rara segera melihat pada Ara.

"Maaf ma, Rara gak dengar. Rara begitu terpukau melihat destinasi destinasi wisata di Eropa. Ada apa ma?"

Ara menatapnya tersenyum.

"Mama sudah menyampaikan keinginan mu sama papa. Papa dan Mama tidak akan melarang mu pergi. Terus di Eropa nanti kamu akan tinggal di mana? apa di rumah kita, atau di villa, hotel, di apartemen atau ada tempat yang kamu sukai? Kamu tinggal pilih, mama akan segera memberitahu pada pengurus tempat kita di sana." katanya menjelaskan.

"Atau kalau kamu mau tinggal di rumah kakakmu Ci...!"

"Aku mau tinggal di hotel." potong Rara segera. Tak ingin mendengar kata Cio. Dia kembali melihat pada ponsel dengan wajah masam.

Ara dan Rafa saling berpandangan.

Ketiganya kakaknya juga terdiam.

Ara langsung mengulas senyum.

"Baiklah sayang, jika itu keinginan mu!"

"Papa akan segera menyiapkan segala keperluan mu selama di sana. Kamu bebas tinggal di mana saja di tempat kita yang berada di sana. Kamu tinggal kasih tahu mama, nanti mama yang akan mengurusnya! Jaga diri di sana baik baik. Dan ingat, jangan melakukan sesuatu yang membuat papa mama kecewa!" ujar Rafa.

"Iya pa, Rara selalu ingat pesan papa dan mama! Oh ya, aku punya permintaan. Aku nggak ingin ada yang tahu perjalanan ku ke Eropa." ucap Rara.

Rafa dan Ara mengerti dengan perkataan itu.

Yang tak ingin keberadaannya di Eropa di ketahui oleh Cio.

Rafa geleng-geleng kepala dengan sikap putrinya. Yang hingga detik ini masih membenci Cio, ponakannya itu.

Saat ini Cio berada di Australia karena perjalanan bisnis. Dia bertemu dengan keponakannya itu di sana. Karena keduanya mempunyai tujuan yang sama datang ke Australia. Bersama pengusaha besar lainnya melakukan pertemuan bisnis.

Dan Cio mengatakan kepada dirinya akan menetap dan tinggal di Australia untuk beberapa waktu karena masih mengurus bisnisnya di negara itu.

Pemuda itu masih sempat menanyakan Rara.

Sudah dapat di pastikan Rara tidak akan bertemu dengan Cio di Eropa.

Rara tidak tahu kalau kakaknya itu kini telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah dan merupakan pengusaha besar ternama berkat ketekunan dan kerja kerasnya.

"Mau kakak temani?" sahut Raka.

"Nggak perlu kak, Rara mau pergi sendiri. Rara ingin mandiri tak mau menyusahkan orang lain. Lagian kakak juga sibuk dengan urusan Yayasan!"

"Baiklah jika itu keinginan mu. Kamu hati hati di sana dan jangan lupa shalat!"

Rara mengangguk.

"Jika butuh sesuatu atau ada apa apa segera hubungi kakak!" timpal Riez seraya mengusap kepalanya.

"Kepada kakak juga! Kakak menyayangi mu! Maaf ya tadi." imbuh Ryan tersenyum manis.

Rara kembali mengangguk, menatap wajah ketiga kakaknya bergantian.

"Yuri akan menemanimu. Anggaplah dia adalah teman perjalanan mu. Dan untuk hal ini kau tidak boleh menolak." kata Rafa.

Yuri adalah anak perempuan pak Sam (masih ingat kan dengan pak Sam?), kepala pelayan rumah utama. Umur Yuri 29 tahun.

Rafa mempercayakan Yuri sebagai teman perjalanan putrinya karena wanita itu mempunyai kemampuan ilmu bela diri dan menguasai bahasa asing. Yuri juga tahu orang orang yang tergabung dalam anggota topeng hitam. Selain itu Rara dekat dengan Yuri.

"Baik pa..!" kata Rara tak berani menolak. Karena apa yang menjadi keinginan papanya tidak bisa di tolak dan di bantah.

Papanya, meski begitu sayang dan memanjakan mereka berempat, tapi tetap menerapkan kedisiplinan dan aturan keras pada pada mereka selama itu untuk kebaikan mereka.

******

Terpopuler

Comments

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

4

2022-02-24

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

semakin menarik

2022-02-03

0

auliasiamatir

auliasiamatir

berati cerita ini, ada bagian satunya yah Thor,..
ini cerita lanjutan yah

2022-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Perampok
2 2. Rara kangen papa
3 3. Melepas kerinduan
4 4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.
5 5. Eropa, l'm coming
6 6. Musim Semi Di Negeri Kincir Angin.
7 7. Mimpi itu datang lagi
8 8. Nasi goreng yang enak dan lezat, tapi membuat sedih.
9 9. Kita tetangga
10 10. Lagu itu....
11 11. Tamu tak di undang
12 12. Orang Aneh
13 13. Terkena wajan panas
14 14. Aku membencinya
15 15. Aku Sahreza Gracio, bukan Ryu Deva Mayandra (Pengakuan)
16 16. Insiden buruk
17 17. Tempat siapa ini?
18 18. Wajah menakutkan
19 19. Siapa dia?
20 20. Apa dia kekasih kakak?
21 21. Khanza punya pacar?
22 22. Graciana Putri
23 23. Kita tidak bisa terus seperti ini
24 24. Edgar Wirayudha
25 25. Pendekatan
26 26. Cemburu
27 27. Aku hanya menyayangimu, bukan dia atau wanita lain.
28 28. Tamu spesial
29 29. Ruang rahasia di dalam kamar
30 30. Aku mencintaimu
31 31. Senyuman manis penuh kepalsuan
32 32. Obat perangsang
33 33. Kesedihan Khanza
34 34. Perasaan apa ini?
35 35. Kemarahan Anggi
36 36. Perubahan sikap Khanza
37 37. Pertengkaran Anggi dan Caroline
38 38. Sakit hati Ryu
39 39. Rafa & Ara
40 40. Wajah tersenyum tapi hati sedih
41 41. Menunggu mu pulang
42 42. Nomor tak bernama
43 43. Kita berdua seperti orang asing
44 44. Ancaman lewat lirikan mata
45 45. Bertemu keluarga Alkas
46 46. Ketakutan Khanza
47 47. Pertengkaran Ryu dan Dion
48 48. Sesuatu yang tidak mungkin
49 49. Berbagi cerita
50 50. Merasa sepi di tengah keramaian
51 51. Aku lemah tanpamu
52 52. Kekhawatiran Rara
53 53. Senang mendengar suaramu
54 54. Ancaman Anggi
55 55. Rara di culik
56 56. Rara di culik 1
57 57. Obat mustajab adalah dirimu
58 58. Keinginan Rara
59 59. Ryu dan Anggi Menikah
60 60. Anggi Hamil
61 61. Insiden buruk lagi
62 62. Imbalan 100 T
63 63. Bertemu kembali
64 64. Aku berhak atas dirimu
65 65. Pernikahan Gracio dan Khanza
66 66. Bercak merah di tubuh Khanza Vs kehamilan Ara.
67 67. Kekesalan Cio
68 68. Pengakuan cinta
69 69. Rara dan Rangga jadian ( pacaran)
70 70. Senyuman indah di balik ciuman
71 71. Menghindari
72 72. Lemah, tak berdaya
73 73. Pengakuan Ryu.
74 74. Kekecewaan Khanza
75 75. Cemburu
76 76. Drama perselingkuhan Ryu
77 77. Wanita itu lagi
78 78. Saudara kembar
79 79. You are so cute, Baby
80 80. Malam pertama
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Perampok
2
2. Rara kangen papa
3
3. Melepas kerinduan
4
4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.
5
5. Eropa, l'm coming
6
6. Musim Semi Di Negeri Kincir Angin.
7
7. Mimpi itu datang lagi
8
8. Nasi goreng yang enak dan lezat, tapi membuat sedih.
9
9. Kita tetangga
10
10. Lagu itu....
11
11. Tamu tak di undang
12
12. Orang Aneh
13
13. Terkena wajan panas
14
14. Aku membencinya
15
15. Aku Sahreza Gracio, bukan Ryu Deva Mayandra (Pengakuan)
16
16. Insiden buruk
17
17. Tempat siapa ini?
18
18. Wajah menakutkan
19
19. Siapa dia?
20
20. Apa dia kekasih kakak?
21
21. Khanza punya pacar?
22
22. Graciana Putri
23
23. Kita tidak bisa terus seperti ini
24
24. Edgar Wirayudha
25
25. Pendekatan
26
26. Cemburu
27
27. Aku hanya menyayangimu, bukan dia atau wanita lain.
28
28. Tamu spesial
29
29. Ruang rahasia di dalam kamar
30
30. Aku mencintaimu
31
31. Senyuman manis penuh kepalsuan
32
32. Obat perangsang
33
33. Kesedihan Khanza
34
34. Perasaan apa ini?
35
35. Kemarahan Anggi
36
36. Perubahan sikap Khanza
37
37. Pertengkaran Anggi dan Caroline
38
38. Sakit hati Ryu
39
39. Rafa & Ara
40
40. Wajah tersenyum tapi hati sedih
41
41. Menunggu mu pulang
42
42. Nomor tak bernama
43
43. Kita berdua seperti orang asing
44
44. Ancaman lewat lirikan mata
45
45. Bertemu keluarga Alkas
46
46. Ketakutan Khanza
47
47. Pertengkaran Ryu dan Dion
48
48. Sesuatu yang tidak mungkin
49
49. Berbagi cerita
50
50. Merasa sepi di tengah keramaian
51
51. Aku lemah tanpamu
52
52. Kekhawatiran Rara
53
53. Senang mendengar suaramu
54
54. Ancaman Anggi
55
55. Rara di culik
56
56. Rara di culik 1
57
57. Obat mustajab adalah dirimu
58
58. Keinginan Rara
59
59. Ryu dan Anggi Menikah
60
60. Anggi Hamil
61
61. Insiden buruk lagi
62
62. Imbalan 100 T
63
63. Bertemu kembali
64
64. Aku berhak atas dirimu
65
65. Pernikahan Gracio dan Khanza
66
66. Bercak merah di tubuh Khanza Vs kehamilan Ara.
67
67. Kekesalan Cio
68
68. Pengakuan cinta
69
69. Rara dan Rangga jadian ( pacaran)
70
70. Senyuman indah di balik ciuman
71
71. Menghindari
72
72. Lemah, tak berdaya
73
73. Pengakuan Ryu.
74
74. Kekecewaan Khanza
75
75. Cemburu
76
76. Drama perselingkuhan Ryu
77
77. Wanita itu lagi
78
78. Saudara kembar
79
79. You are so cute, Baby
80
80. Malam pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!