2. Rara kangen papa

Kantor pusat RA Group.

Rafa segera menyelesaikan rapatnya. Dia langsung menuju ruang kerjanya karena tak tahan ingin bertemu dengan istri dan putrinya.

Sebulan di Australia membuatnya rindu pada dua wanita itu.

Terutama dengan Rara yang selalu menghubunginya karena sangat rindu dengannya.

"Akh....anak itu meski sudah besar masih saja manja!" guman Rafa tersenyum mengingat putrinya yang kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan manis. Sikap dan sifatnya yang lembut serta mata teduhnya menurun dari Ara.

Begitu tiba di ruangan. Dia melihat dua wanita yang di kasihi nya itu sedang duduk di Sofa sambil menikmati minuman.

"Papa." ucap Rara senang begitu melihat Rafa masuk.

Rara langsung bangkit berdiri. Dia tersenyum senang. Ara juga tersenyum melihat suaminya.

Rara melangkah mendekati papanya. Tak sabar ingin memeluk.

"Sayangnya papa....!" ucap Rafa tersenyum.

Dia juga melangkah menuju pada Rara, tapi langkahnya terhenti dengan masuknya seorang gadis memanggil dirinya. Gadis itu langsung melangkah cepat pada Rafa dan memeluk.

"Daddy....!"

Rafa kaget.

Sementara Rara urung melangkah mendekati papanya. Perlahan dia menurunkan ke dua tangannya yang sudah terbuka untuk memeluk.

"Cia....!"

"Hiks...hiks....Daddy...!" Cia menangis kecil.

"Kenapa sayang?" Rafa langsung memeluknya seraya melirik sekilas pada Rara yang tampak kecewa. Tapi dia tahu putrinya itu selalu mengerti dan mengalah pada kakak sepupunya ini.

Dari kecil sampai di usianya yang sudah menginjak 27 tahun, Cia masih sangat manja pada dirinya dan Ara. Manjanya bahkan melebihi Rara. Maklumlah dari kecil dia dan Ara sangat memanjakan gadis ini. Tapi masih dalam batas yang wajar.

Cia terus menangis kecil. Rafa bingung.

Ara melangkah mendekat mereka.

Sedangkan Rara perlahan melangkah ke sofa dan duduk kembali. Sepertinya Kakak sepupunya ini lebih butuh papanya sekarang.

Entah ada masalah apa lagi hingga membuatnya sedih dan menangis seperti itu. Dan ini bukan kali pertama kakak sepupunya begini.

"Ada apa sayang? Kenapa Cia menangis?" Ara bertanya seraya mengelus punggung Cia lembut.

"Hiks hiks.... kenapa Daddy baru pulang sekarang? Daddy lama amat perginya. Cia sangat butuh Daddy!" ngambek Cia menatap cemberut pada Rafa mengabaikan pertanyaan Ara.

Rafa dan Ara saling menatap bingung.

"Cia kan bisa ngomong sama ante Ara kalau butuh sesuatu!" kata Rafa.

Tangis Cia semakin menjadi. Keduanya tambah bingung. Ara memberi isyarat untuk mengajak Cia duduk.

Rafa mengangkat dan menggendongnya duduk di sofa. Ara mengambil minum dan di berikan pada Cia.

"Cia minum dulu ya...biar tenang!" katanya melihat Cia masih terisak.

Rafa menerima air itu lalu diminumkan pada Cia pelan pelan.

Sedangkan Rara hanya diam di tempat duduk memperhatikan mereka.

Ara segera duduk di samping Cia.

Mengelus punggung Cia yang kembali memeluk Rafa.

"Ada masalah apa sayang? kok gak ngomong sama ante?"

"Saat ini aku butuh Daddy ante. Aku mau Daddy menghajar bajingan itu! Kalau ante pasti nggak bisa." kata Cia.

Dahi Ara mengerut. Begitu juga Rafa. Sekarang mereka mengerti penyebab kesedihan anak ini.

"Siapa yang harus Daddy hajar sayang?" tanya Rafa.

Cia mengangkat tubuhnya, lalu menatap wajah Daddynya.

"Bajingan itu Daddy. Dia menghianatiku. Hiks hiks.....Aku sakit hati Daddy, aku membencinya. Aku ingin memberinya pelajaran! tapi aku tak mampu! hiks hiks!" Cia semakin menangis.

Rafa mengerti penyebab permasalahannya, penghianatan yang di lakukan kekasihnya.

"Baiklah.....! Daddy akan kasih balasan setimpal kepadanya. Beraninya bajingan itu nyakitin dan membuat putri Daddy menangis! Daddy tidak akan mengampuninya." katanya kemudian dengan menahan amarah. Rafa yang sangat tidak suka jika ada orang yang menyakiti keluarganya. Apalagi sampai menangis mengeluarkan air mata seperti ini.

"Benar Daddy?" wajah Cia langsung merekah.

Rafa mengangguk.

Ara melongo mendengar ucapan suaminya.

Dia melirik tajam pada Rafa. Rafa buru buru mengalihkan pandangannya ke arah lain menghindari lirikan tajam istrinya.

"Aku ingin Daddy patahkan kakinya agar tidak bisa berjalan. Potong lidahnya agar tidak menebar rayuan gombal lagi pada setiap wanita." kata Cia dengan emosi menggebu gebu.

"Cia sayang. Apa Cia sudah lupa pesan paman Raka dulu?" kata Ara yang terkejut dengan keinginannya.

Cia menatap wajah Ara. Tentu saja dia selalu ingat pesan almarhum pamannya Raka dulu. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Jangan membalas keburukan seseorang. Sejak duduk di kelas dua SD, mereka sadar dan tahu kalau paman baik mereka itu telah pergi meninggalkan dunia untuk selama lamanya. Bukan pergi ke tempat jauh seperti kata mereka.

Cia kembali menangis dan terisak. Dia kembali masuk ke pelukan Rafa.

"Tapi hati aku terlalu sakit ante. Mereka berpelukan, berciuman di depan ku! Huuuuuu, sakit ante! Aku ingin membalas mereka." Cia kembali menangis.

"Brengsek." umpat Rafa dengan tangan terkepal kuat. Dia tahu siapa laki laki itu. Setiap pria yang dekat dengan Cia di diketahuinya. Karena dia selalu mengawasi kehidupan anak anaknya lewat anak buahnya.

Termasuk kejadian buruk yang terjadi hari ini. Dia tidak ikut campur dengan melibatkan anak buahnya yang mengikuti dari jarak jauh, karena dia tahu ketiga putranya bisa menangani para perampok itu.

Ara menatapnya sesaat sambil menggelengkan kepala. Lalu kembali mengelus rambut Cia.

"Cia harus sabar sayang. Ante mau tanya, apa benar kamu sangat bencinya? kali aja kamu lagi emosi saat ini nak!" kata Ara dengan lemah lembut.

Cia berbalik menatap Ara.

"Aku benci banget ante! Aku gak mau lagi sama dia! Aku udah mikir banyak kali! Pecundang itu lebih memilih dan membela selingkuhannya dari pada aku. Sakit Ante, sakit...hiks hiks!" kata Cia seraya menekan dadanya.

"Benar....?"

Cia mengangguk.

"Kalau begitu Ikhlaskan dia. Mungkin dia bukan orang yang terbaik untuk Cia. Tak perlu membalas apa yang dia lakukan." Ara memegang wajahnya lembut.

"Sayang....kamu tuh sangat cantik tanpa kekurangan. Kamu juga anak baik dan cerdas. Di luar sana masih banyak pria baik yang mau sama Cia. Ante yakin, Allah telah menyiapkan seseorang yang lebih baik untuk kamu!"

"Gak usah sedih gitu.... lihat tuh cantiknya jadi berkurang...!" Ara tersenyum seraya menyapu sisa Air matanya.

"Ante mu benar. Rugi amat nangis ngeluarin air mata buat buaya kayak gitu. Emang siapa dia? Cih...!! Cia harusnya senang karena Allah telah memperlihatkan sifat buruk bajingan itu! Bajingan itu gak pantas untuk putri Daddy! Banyak kok pria yang menginginkan dirimu!" sambung Rafa membelai lembut rambut keponakannya yang sampai saat ini masih menganggap dirinya ayahnya. Meski Cia sudah tahu ayah kandungnya yang sebenarnya adalah Revan.

"Sayang, membalas orang yang nyakitin kita bukan harus dengan keburukan. Doakan yang terbaik untuknya. Semoga dia sadar dan berubah. Dan balasannya adalah seribu kebaikan yang akan berbalik pada kamu!" kata Ara kembali.

"Baik ante, Daddy.....! Cia akan tinggalkan dia dan meluapkannya! Cia iklhas!" kata Cia lemas.

Rafa dan Ara tersenyum senang.

"Nah gitu dong, itu baru namanya putri Daddy. Cia harus tetap kuat, jangan lemah begitu! Kemarilah.... Daddy kangen sama kamu!" kata Rafa.

Cia berbalik dan naik ke pangkuan Daddynya. Seperti kebiasaannya sejak kecil, suka duduk di pangkuan Rafa dan ngecup ngecup wajah Rafa walau sudah gede begini.

Rafa memeluknya penuh kasih sayang dalam beberapa saat, hingga akhirnya gadis itu turun dari pangkuannya dengan wajah yang sudah segar di hiasi senyuman.

"Aku mau keluar....tadi udah janjian sama teman teman untuk bertemu!" katanya.

"Apa hatinya Udah baik?" tanya Ara menebak suasana hati gadis ini.

"Udah ante... jangan khawatir. Aku baik baik saja!" jawab Cia mengulas senyum.

"Hati hati di luar, lakukan hal yang baik meski saat ini kamu lagi patah hati. Pergilah untuk menghibur dirimu. Ingat ya, jangan melakukan hal buruk yang bikin Daddy kecewa!" ujar Rafa.

"Iya Daddy!" Cia segera melangkah keluar setelah melambaikan tangan pada Rara yang di tanggapi Rara dengan senyuman.

Rafa mengantarnya sampai ke pintu.

"Kemarilah sayang....!" kata Rafa menatap pada putrinya sambil tersenyum. Dia membuka kedua tangannya lebar. Pelukan yang hendak di berikan tadi tapi tertunda karena kedatangan Cia.

Rara tersenyum, bangkit dari duduknya dan melangkah cepat ke arah papanya dan masuk ke dalam pelukannya.

Rafa memeluk putrinya hangat. Berulangkali dia mencium puncak kepala putrinya.

"Rara kangen sama papa!" memeluk papanya erat.

"Papa juga kangen sama kamu sayang. Maaf ya, papa lama perginya!" Rafa mengecup kening, kedua pipi, hidung dan bibir putrinya. Hal yang biasa selalu di lakukan.

"Papa punya sesuatu untukmu!" Menatap mata teduh putrinya yang menenangkan sama seperti milik Istrinya.

"Rara kan sudah bilang, Rara gak butuh buah tangan. Melihat papa kembali dengan sehat tak kurang apa pun Rara sudah senang dan bersyukur!" kata Rara kembali memeluk papanya.

Rafa terharu mendengarnya.

Rafa memeluk erat putrinya. Keduanya berpelukan agak lama melepas kerinduan.

Ara menyaksikan dengan senyuman keharuan.

Rara melepaskan pelukannya. Karena dia tahu ada orang lain yang juga rindu pada papanya, yaitu mamanya.

Rafa menoleh pada wanita cantik anggun mempesona dengan balutan hijabnya, yang sedang duduk dengan senyuman indah di wajah. Rafa sangat rindu dengan sosok ini. Segera dia melangkah mendekati istrinya.

"Sayangku......!" memegang wajah Ara, mendaratkan kecupan lembut di kening dan bibir istrinya.

"Aku sangat merindukanmu sayang!" lalu memeluknya, menyesap aroma wangi tubuh wanitanya ini.

*****

Happy reading, semoga kalian suka.

Terpopuler

Comments

SHADOW

SHADOW

nambah cicilan thor🤣

2022-05-05

0

Rimanto Ato

Rimanto Ato

aku juga rindu cerita mu thor, terimakasih untuk krya barunya pengganti Rafa dan Ara

2022-03-28

0

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

2

2022-02-24

2

lihat semua
Episodes
1 1. Perampok
2 2. Rara kangen papa
3 3. Melepas kerinduan
4 4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.
5 5. Eropa, l'm coming
6 6. Musim Semi Di Negeri Kincir Angin.
7 7. Mimpi itu datang lagi
8 8. Nasi goreng yang enak dan lezat, tapi membuat sedih.
9 9. Kita tetangga
10 10. Lagu itu....
11 11. Tamu tak di undang
12 12. Orang Aneh
13 13. Terkena wajan panas
14 14. Aku membencinya
15 15. Aku Sahreza Gracio, bukan Ryu Deva Mayandra (Pengakuan)
16 16. Insiden buruk
17 17. Tempat siapa ini?
18 18. Wajah menakutkan
19 19. Siapa dia?
20 20. Apa dia kekasih kakak?
21 21. Khanza punya pacar?
22 22. Graciana Putri
23 23. Kita tidak bisa terus seperti ini
24 24. Edgar Wirayudha
25 25. Pendekatan
26 26. Cemburu
27 27. Aku hanya menyayangimu, bukan dia atau wanita lain.
28 28. Tamu spesial
29 29. Ruang rahasia di dalam kamar
30 30. Aku mencintaimu
31 31. Senyuman manis penuh kepalsuan
32 32. Obat perangsang
33 33. Kesedihan Khanza
34 34. Perasaan apa ini?
35 35. Kemarahan Anggi
36 36. Perubahan sikap Khanza
37 37. Pertengkaran Anggi dan Caroline
38 38. Sakit hati Ryu
39 39. Rafa & Ara
40 40. Wajah tersenyum tapi hati sedih
41 41. Menunggu mu pulang
42 42. Nomor tak bernama
43 43. Kita berdua seperti orang asing
44 44. Ancaman lewat lirikan mata
45 45. Bertemu keluarga Alkas
46 46. Ketakutan Khanza
47 47. Pertengkaran Ryu dan Dion
48 48. Sesuatu yang tidak mungkin
49 49. Berbagi cerita
50 50. Merasa sepi di tengah keramaian
51 51. Aku lemah tanpamu
52 52. Kekhawatiran Rara
53 53. Senang mendengar suaramu
54 54. Ancaman Anggi
55 55. Rara di culik
56 56. Rara di culik 1
57 57. Obat mustajab adalah dirimu
58 58. Keinginan Rara
59 59. Ryu dan Anggi Menikah
60 60. Anggi Hamil
61 61. Insiden buruk lagi
62 62. Imbalan 100 T
63 63. Bertemu kembali
64 64. Aku berhak atas dirimu
65 65. Pernikahan Gracio dan Khanza
66 66. Bercak merah di tubuh Khanza Vs kehamilan Ara.
67 67. Kekesalan Cio
68 68. Pengakuan cinta
69 69. Rara dan Rangga jadian ( pacaran)
70 70. Senyuman indah di balik ciuman
71 71. Menghindari
72 72. Lemah, tak berdaya
73 73. Pengakuan Ryu.
74 74. Kekecewaan Khanza
75 75. Cemburu
76 76. Drama perselingkuhan Ryu
77 77. Wanita itu lagi
78 78. Saudara kembar
79 79. You are so cute, Baby
80 80. Malam pertama
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Perampok
2
2. Rara kangen papa
3
3. Melepas kerinduan
4
4. Namaku Rara, bukan nama jelek itu.
5
5. Eropa, l'm coming
6
6. Musim Semi Di Negeri Kincir Angin.
7
7. Mimpi itu datang lagi
8
8. Nasi goreng yang enak dan lezat, tapi membuat sedih.
9
9. Kita tetangga
10
10. Lagu itu....
11
11. Tamu tak di undang
12
12. Orang Aneh
13
13. Terkena wajan panas
14
14. Aku membencinya
15
15. Aku Sahreza Gracio, bukan Ryu Deva Mayandra (Pengakuan)
16
16. Insiden buruk
17
17. Tempat siapa ini?
18
18. Wajah menakutkan
19
19. Siapa dia?
20
20. Apa dia kekasih kakak?
21
21. Khanza punya pacar?
22
22. Graciana Putri
23
23. Kita tidak bisa terus seperti ini
24
24. Edgar Wirayudha
25
25. Pendekatan
26
26. Cemburu
27
27. Aku hanya menyayangimu, bukan dia atau wanita lain.
28
28. Tamu spesial
29
29. Ruang rahasia di dalam kamar
30
30. Aku mencintaimu
31
31. Senyuman manis penuh kepalsuan
32
32. Obat perangsang
33
33. Kesedihan Khanza
34
34. Perasaan apa ini?
35
35. Kemarahan Anggi
36
36. Perubahan sikap Khanza
37
37. Pertengkaran Anggi dan Caroline
38
38. Sakit hati Ryu
39
39. Rafa & Ara
40
40. Wajah tersenyum tapi hati sedih
41
41. Menunggu mu pulang
42
42. Nomor tak bernama
43
43. Kita berdua seperti orang asing
44
44. Ancaman lewat lirikan mata
45
45. Bertemu keluarga Alkas
46
46. Ketakutan Khanza
47
47. Pertengkaran Ryu dan Dion
48
48. Sesuatu yang tidak mungkin
49
49. Berbagi cerita
50
50. Merasa sepi di tengah keramaian
51
51. Aku lemah tanpamu
52
52. Kekhawatiran Rara
53
53. Senang mendengar suaramu
54
54. Ancaman Anggi
55
55. Rara di culik
56
56. Rara di culik 1
57
57. Obat mustajab adalah dirimu
58
58. Keinginan Rara
59
59. Ryu dan Anggi Menikah
60
60. Anggi Hamil
61
61. Insiden buruk lagi
62
62. Imbalan 100 T
63
63. Bertemu kembali
64
64. Aku berhak atas dirimu
65
65. Pernikahan Gracio dan Khanza
66
66. Bercak merah di tubuh Khanza Vs kehamilan Ara.
67
67. Kekesalan Cio
68
68. Pengakuan cinta
69
69. Rara dan Rangga jadian ( pacaran)
70
70. Senyuman indah di balik ciuman
71
71. Menghindari
72
72. Lemah, tak berdaya
73
73. Pengakuan Ryu.
74
74. Kekecewaan Khanza
75
75. Cemburu
76
76. Drama perselingkuhan Ryu
77
77. Wanita itu lagi
78
78. Saudara kembar
79
79. You are so cute, Baby
80
80. Malam pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!